SCG_274
SCG_274
Bab 274. Juruselamat Eva (3)
Ekspresi Jung Sua adalah pemandangan kepedihan untuk
dilihat.
Wajahnya mirip dengan ekspresi kesadaran sesaat, setelah
secara tidak sengaja melangkah keluar dari tebing.
“Apakah kamu tidak mengatakan, jika kamu kehilangan orang
tuamu ketika kamu masih muda? Apakah kamu tidak mengatakan, kamu sama denganku?
“
“Bagaimana dengan adikmu? Apakah kamu tidak mengatakan
kondisinya sangat kritis, sehingga kamu tidak bisa datang, ketika panggilan
wajib militer dibuat? “
“Bukan itu! Maksudku, itu tidak benar, Yang Mulia. “
“Lalu apa itu?”
Charlotte Aria bertanya, seolah-olah dia masih ingin
mempercayai Jung Sua.
“Jika bukan itu, maka…”
Dia bertanya untuk kedua kalinya. Namun, Jung Sua hanya
berulang kali membuka dan menutup mulutnya, seperti ikan mas.
“Lalu apa itu!?”
Terkejut oleh ledakan tiba-tiba, Jung Sua jatuh di
pantatnya. Kakinya lemas.
‘Katakan sesuatu. Katakan alasan yang masuk akal. ‘
Charlotte Aria mendesaknya dalam pikirannya dan bertanya
tiga kali. Tapi, Jung Sua gagal memenuhi harapan ratu.
Mereka berdua tahu, jika tidak ada artinya mencoba
menutupinya sekarang.
Jung Sua tidak bisa berkata apa-apa padanya. Sekarang,
setelah dia mengakui semuanya dengan mulutnya sendiri. Dia tahu, jika apa pun
yang akan ia katakan, tidak lebih dari alasan yang tidak berarti.
“Kamu…”
Tatapan sedih Charlotte Aria perlahan menjadi dingin.
“…Benar-benar pembohong.”
Hukuman mati akhirnya jatuh.
Air mata Jung Sua telah mengering di beberapa titik. Dan dia
lemah berusaha untuk mendorong dirinya, menjauh dengan kakinya.
Semua upaya yang dilakukan selama bertahun-tahun, tiba-tiba
menguap dalam 10 menit.
Itu adalah konsekuensi yang sangat keras, untuk satu slip
dari lidahnya. Tapi, dia secara mengejutkan, sepertinya tidak terlalu terkejut
dengan hasilnya. Hanya saja, perasaan urgensi dan kesombongan tertulis dengan
jelas di wajahnya.
Bahkan, ketika dengan tergesa-gesa berusaha melarikan diri,
Jung Sua tidak dapat memenuhi pandangan ratu, dan mengalihkan pandangannya.
Ini membuat Charlotte Aria merasa lebih terluka.
“Pembohong.”
Tiba-tiba Jung Sua berhenti. Wajahnya mulai bergetar.
-Aku rasa, kamu masih memiliki sedikit nurani?
Sebuah suara mengalir keluar dari kristal.
-Aku pikir, kamu akan mencoba untuk berpegang teguh padanya
lagi.
Kata-kata itu adalah pukulan terakhir.
Jung Sua membuka matanya. Dia buru-buru bangkit dari tanah,
seperti seekor keledai disengat lebah. Dan dia melirik ke sekeliling.
Jelas apa yang akan terjadi padanya sekarang.
Ratu lemah hati tidak akan membunuhnya, jika dia menangis
dan memohon. Tapi dia yakin, jika dia akan diusir.
‘Atau kamu ingin terseret keluar dalam air mata dan ingus,
setelah menderita segala macam hal jahat?’
‘Aku tidak bisa menghitung jumlah orang yang bertindak
begitu sombong di depanku, tanpa mengetahui tempat mereka dan akhirnya melewati
neraka.’
Dia akhirnya mengerti, apa yang dimaksud Kim Hannah. Segala
sesuatu telah berputar di luar kendalinya, dan tidak dapat dipulihkan.
Sebagai pembohong tanpa opsi yang tersisa, kartu terakhir
yang ia pilih untuk mainkan adalah…
“Ah.”
…untuk berlari. Dia berbalik dan dengan cepat melarikan
diri.
“Kamu pembohong!”
Charlotte Aria menjerit.
Tapi, Jung Sua tidak merespon dan menghilang seperti angin.
Dia memilih untuk meninggalkan segalanya dan melarikan diri, daripada mengalami
semua jenis penghinaan.
Keterampilan pengambilan keputusannya yang cepat luar biasa,
untuk sedikit membantunya.
Charlotte Aria yang matanya telah basah dan bibirnya
bergetar… akhirnya, dia tidak bisa menahannya lagi dan mulai meratap.
“Tidak apa-apa.”
Seol Jihu menggigit bibirnya. Mulutnya pahit.
Dia mengira, gadis itu akan terkejut. Namun, melihat dia
menangis, tidak membuatnya merasa terlalu baik.
“Kamu pembohong… Kamu pembohong…”
Charlotte Aria terus menangis sambil mengulangi kata-kata
yang sama.
***
Dengan demikian, pertemuan mereka berakhir dengan kehancuran
total. Mereka tidak bisa langsung meminta untuk makan Bersama, dalam situasi
ini.
Sementara Sorg Kühne yang telah menunggu di luar,
menyelesaikan situasi. Seol Jihu dan Kim Hannah diam-diam meninggalkan istana.
Jung Sua gagal melarikan diri pada akhirnya. Sebenarnya,
tidak peduli apa yang ia pilih untuk dilakukan. Dia hanya akan berlari di dalam
telapak tangan Buddha.
Karena Kim Hannah sudah memberi tahu Sorg Kühne tentang
rencana itu, Jung Sua ditangkap oleh tentara yang ditempatkan Sorg Kühne di
sekitar istana.
Seol Jihu dan Kim Hannah berbalik, setelah melihat Jung Sua
yang berjuang keras dan berteriak-teriak dilemparkan ke sel.
“Pada akhirnya, dia hanya pelacur di tingkat ini.”
Kim Hannah mulai berbicara, begitu mereka meninggalkan
istana.
“Inilah alasan orang mengatakan, mereka yang hidup dengan
pedang, mati oleh pedang.”
Dia benar.
Mereka yang hidup oleh politik, mati oleh politik.
Satu-satunya alasan Jung Sua dapat naik ke posisinya adalah,
karena dia tidak melewatkan kesempatannya untuk membentuk ikatan simpati dengan
Charlotte Aria.
Sementara itu bisa dikaitkan dengan kemampuannya.
Kesempatan itu hanya dimungkinkan, karena kekosongan yang
ditinggalkan oleh Evangeline Rose. Dan targetnya, Charlotte Aria, menjadi orang
yang naif dan mudah tertipu.
Dengan fondasi ikatan mereka hancur, tidak ada yang bisa
dilakukan Jung Sua lagi.
“Oh benar, aku punya permintaan.”
Tiba-tiba Kim Hannah bertanya.
“Jung Sua itu. Bisakah kamu membiarkan aku berurusan
dengannya? “
Seol Jihu mengungkapkan kebingungannya.
“Yah, itu tidak terlalu penting. Tapi, bukankah tahanan di
bawah yurisdiksi keluarga kerajaan?”
“Aku bertanya pada Sorg Kühne. Dia mengatakan, aku bisa
melakukan apa pun yang aku inginkan. “
“Dan ratu?”
“Kami akan menyembunyikan itu darinya.”
“…?”
“Sorg Kühne dan aku memutuskan untuk memberitahunya, jika
Jung Sua melarikan diri ke Bumi dan tidak akan pernah kembali. Lagipula, ratu
kita terlalu lunak. ”
Benar, ada kemungkinan Charlotte Aria akan membebaskannya.
“Bagaimana kamu berencana melakukan itu? Dia terjebak di
selnya sekarang. ”
“Ratu tidak peduli dengan administrasi kotanya sendiri. Jadi,
mengapa dia peduli dengan penjara? Kita hanya perlu menyimpannya. ”
Kim Hannah nyengir.
“Tidak apa-apa, bahkan jika kita tertangkap. Kita hanya bisa
mengatakan, jika dia melarikan diri. Dan kemudian, kita menangkapnya diam-diam,
saat dia mencoba masuk kembali ke paradise. Kami akan mengeluarkan Red Notice
hari ini.“
Seol Jihu kagum padanya. Kim Hannah tidak tahu, hal itu
sebagai jalan tengah. Entah kamu mati atau aku mati.
Begitu dia memulai serangan, dia melihat sampai akhir.
‘Sepertinya, Parasite menerimanya, karena suatu alasan.’
Dia tiba-tiba menjadi penasaran dan bertanya padanya.
“Jadi, apa yang akan kamu lakukan dengan Jung Sua?”
“…”
Kim Hannah tiba-tiba menutup mulutnya rapat-rapat.
“Kim Hannah?”
“Apakah aku benar-benar perlu memberitahumu?”
Itu adalah respons yang tak terduga.
“Aku bisa memberitahumu, jika kamu ingin aku… tapi, itu
bukan topik yang menyenangkan.”
“Apa yang menyenangkan atau tidak itu?”
“Aku akan memberitahumu langsung, jika aku akan menggunakan
dia atau melakukan sesuatu padanya, dengan tujuan tertentu dalam pikiranku. Tapi
kali ini, aku akan menggunakan dia, murni untuk memenuhi keinginan pribadiku.”
“Keinginan?”
“Aku juga manusia.”
Kim Hannah melanjutkan dengan suara suram.
“Selama aku manusia, aku menjadi stres. Dan hobi yang tepat
adalah solusi yang sangat efektif untuk menghilangkan stres. “
“Kamu membuatku semakin penasaran sekarang.”
Seol Jihu menyodok Kim Hannah di sisinya.
“Tidak bisakah kamu menjelaskannya dengan singkat?”
“Hanya saja…”
Kim Hannah menampar bibirnya.
“Aku akan membuatnya berdarah.”
Wajah Seol Jihu memburuk.
“Aku merasa, aku akan puas kalau begitu. Kepribadianku
sangat kacau. ”
Setelah dengan apatis mengatakannya, dia melirik lelaki itu
ke samping.
“Kenapa, ini aneh?”
“…Sedikit?”
“Ini kegemaranku, jadi hargailah itu. Kamu juga menjadi gila
dengan payudara. ”
“Tidak, maksudku bukan itu, tapi kebiasaan bicaramu.”
“Kebiasaanku berbicara?”
Kim Hannah mengerutkan alisnya.
“Kamu selalu memasukkan ‘omong kosong’ sebagai kiasan,
setiap kali kamu menggambarkan musuhmu. Kamu pernah melakukannya sebelumnya:
omong kosong, kotoran, kotoran…“
“Ya?”
“Ya.”
Seol Jihu mengangguk dengan wajah serius.
“Apakah aku benar-benar melakukan itu? Aku tidak tahu. “
Kim Hannah memiringkan kepalanya, sebelum dia tertawa
terbahak-bahak.
“Aku rasa, itu memang kebiasaan bicaraku.”
Dia kemudian mengangkat tangannya ke arah langit, dan
meregangkan tubuh.
“Bagaimanapun juga, belikan aku makan, sebelum kita kembali.
Kita bahkan tidak makan siang. Aku kelaparan, setelah keluar semua hari ini. “
Dia memutar pinggangnya yang ramping ke kiri dan ke kanan,
dan berjalan sambil mengayunkan tangannya.
***
Seperti yang dikatakan Kim Hannah, Red Notice untuk Jung Sua
dikeluarkan, sebelum hari berlalu.
Baru beberapa hari kemudian, Seol Jihu mengunjungi istana
lagi. Alasan utama adalah Sorg Kühne yang meminta bantuannya. Tapi, Kim Hannah
juga mendorongnya untuk pergi.
Mengatakan kepadanya, sudah waktunya untuk menuai panen.
“Aku tidak perlu mengunjungi istana sebanyak ini, ketika aku
berada di Haramark.”
Seol Jihu tiba di istana sambil gelisah, dengan jepit rambut
yang ada di sakunya.
Anehnya, tempat yang ditunjuk oleh administrator kerajaan
itu bukanlah aula besar. Melainkan, sebuah kamar tidur.
Dia bertanya, apakah boleh masuk ke kamar pribadi ratu tanpa
izin. Tapi Sorg Kühne hanya menjawab, “Tidak apa-apa,” dan mengumumkan
kedatangannya.
Udara di ruangan itu menyedihkan.
Itu sangat mencekik dan tak bernyawa, sehingga dia sendiri
merasa lebih berat.
Seol Jihu dengan hati-hati memasuki ruangan, dan segera menemukan
Charlotte Aria dengan wajahnya terkubur di tempat tidurnya.
Dia tidak menanggapi sedikit pun, bahkan ketika dia
benar-benar mendengar administrator berbicara.
“Yang Mulia.”
“…”
“Apa kamu tidur? Jika begitu…”
“P-Pergilah.”
Sebelum dia bisa mengatakan dia akan mengunjungi lagi nanti…
dia mendengar jawabannya.
“Kamu bajingan kasar, beraninya kamu memasuki tempat ini
tanpa izin!”
“Administrator kerajaan membawaku ke sini.”
“…Hmph.”
Charlotte Aria menarik selimut ke atas kepalanya.
Dia tidak terlihat memiliki niat untuk berbicara. Tapi,
tubuhnya dikelilingi oleh aura yang mengatakan, ‘Aku tertekan. Cepat datang dan
menghiburku. ‘
‘Mari kita percaya pada Sorg Kühne.’
Seol Jihu memutuskan sendiri dan dengan tegas melangkah
maju.
“Karena aku sudah kasar, biarkan aku menjadi kasar sekali
lagi.”
Seol Jihu meraih selimut tanpa ragu-ragu dan dengan lembut
menariknya.
“Young! Uuuung!“
Charlotte Aria melawan dengan sekuat tenaga. Tapi, dia tidak
bisa mengalahkan Seol Jihu dengan kekuatan.
“Mengapa kamu melakukan ini!? Jangan menggertak aku! “
Dia merasakannya, beberapa kali sebelumnya. Tapi, seperti
bagaimana Teresa tidak seperti putri, Charlotte Aria adalah seorang ratu yang
gagal.
Namun, Seol Jihu memutuskan untuk berhenti memperhatikan
hal-hal seperti itu. Akan lebih baik untuk memikirkannya, ketika dia memikirkan
adik perempuannya Seol Jinhee, ratu bangsawan.
“Yang Mulia.”
Charlotte Aria tampak kuyu, seolah-olah dia tidak makan dan
minum selama beberapa hari. Matanya juga bengkak, karena menangis untuk waktu
yang lama.
“Tolong bicaralah denganku sebentar.”
Dan seperti yang diharapkan, Charlotte Aria bangkit dari
tempat tidurnya. Seolah-olah, dia telah menunggunya mengucapkan kata-kata itu.
Dia mulai berbicara sambil mengendus-endus, dengan hidung
merahnya.
“Aku tidak akan menentangmu, karena administrator kerajaan
yang mengirimmu.”
Dia mendongak dengan mata berair dan bergumam.
“Tapi, aku ingin sendirian. Tidak. Aku berharap, untuk tidak
pernah melihat orang lagi. “
Seol Jihu menutup matanya.
Dia tidak mengatakan, ‘Tentu. Aku akan pergi sekarang’.
Dari pengalamannya dengan Teresa, itu adalah satu-satunya
pilihan yang tidak boleh ia buat.
Seol Jihu berlutut dan sejajar dengan matanya. Dia
menunjukkan tekadnya untuk tidak pergi.
Charlotte Aria cemberut.
“Aku lelah. Aku tidak lagi memiliki kepercayaan diri, untuk
hidup di dunia yang kejam ini. ”
Seol Jihu nyaris menahan diri dari memiringkan kepalanya dan
menatap langit-langit.
“Mengapa? Mengapa Jung Sua menipuku? Apakah ada alasan, dia
harus pergi sejauh itu? “
“Ya.”
“Karena aku ratu?”
“Kamu tahu itu… Maksudku, ya. Itu karena Charlotte Aria-nim
adalah ratu. ”
“Aku seorang ratu tanpa kekuatan.”
“Tapi, kamu masih seorang ratu.”
Seol Jihu dengan tenang berbicara.
“Seorang ratu adalah sosok yang disembah oleh penduduk. Nama
ratu sendiri memiliki pengaruh luar biasa pada dunia. Dan siapa pun yang
berdiri di sampingnya, dapat meminjam otoritasnya. Jung Sua mendekatimu, untuk
mengeksploitasi fakta ini. “
Dia berbicara tentang hal-hal yang sudah ia ketahui. Mungkin
bukan itu yang ingin didengar Charlotte Aria.
“…Itu buruk.”
Apakah dia memanggil Jung Sua yang menipu dia… atau dia
memanggilnya, karena dia gagal menghiburnya?
Dia merasa, lebih mungkin yang terakhir untuk menilai dengan
ekspresi kecewa.
“Kamu harus ceria.”
Saat dia berbicara, setelah menghela nafas pendek…
“Tidak.”
Dia mendengar suara pemberontak.
“Apa?”“Aku bilang tidak.”
Suaranya menjadi lebih jelas. Dia tidak tahu, apa yang
tiba-tiba terjadi padanya. tapi, dia melihatnya dengan mulut tertutup rapat.
Charlotte Aria menatap Seol Jihu sebentar, sebelum
mendengus.
“Tentu, mudah untuk mengatakan itu. Tapi, apa yang tidak
mudah dikatakan? “
Dia memiliki suara serak, namun sangat marah.
“Jika kamu adalah aku, apakah kamu bisa tiba-tiba bersorak
seperti yang kamu sarankan?”
“Yang Mulia.”
“Tersenyum. Semangat. Aku paling benci dua frasa ini. Apa
kamu tahu kenapa? Karena pada akhirnya, motif di balik kata-kata itu adalah
penipuan. ”
“Penipuan?”
“Kenapa, menurutmu bukan itu masalahnya? Itu adalah kata-kata
yang dibuang begitu saja, oleh orang-orang yang mengamati dari jauh tanpa mengerti.
Bahkan, mereka tidak bersimpati dengan orang tersebut. Bagaimana jika itu bukan
tipuan?“
Seol Jihu menjadi terdiam.
“Tentu. Seperti yang kamu katakan, aku adalah ratu. Terus?”
“…”
“Bergembiralah, Yang Mulia. Apa yang harus aku lakukan, jika
aku tidak bisa bersorak? Cepat sembuh, ratuku. Bagaimana aku bisa sembuh?”
“…”
“Apakah seorang ratu semacam dewa? Apakah aku makhluk
transenden yang dapat bersorak dan merasa lebih baik, jika aku menginginkannya?
”
Charlotte Aria mencurahkan rentetan kata-kata, saat
frustrasinya akhirnya meletus.
“Bukan itu masalahnya. Seorang ratu masih manusia. Aku masih
manusia! “
Matanya mulai berkaca-kaca, seolah merasa sedih saat
berbicara.
“Aku lelah! Aku sangat lelah, sehingga aku hanya ingin mati
sekarang! Aku bahkan tidak menginginkan posisi ini sejak awal…! ”
Dia memeras keluhan, sebelum jatuh kembali ke tempat tidur.
Dia dengan erat meraih selimutnya, dan mulai meraung keras.
Seol Jihu memandangi anak yang menangis dengan tatapan baru.
Dia menundukkan kepalanya sambil mengusap dagunya. Dia tidak berharap, untuk
bersimpati dengan kalimat terakhirnya.
“Kamu benar.”
Tubuh Charlotte Aria tersentak pada penegasan yang tulus.
“Ya. Emosi manusia sulit dikendalikan. Aku juga sama. Aku
disuruh tenang dan santai. Tapi, itu lebih mudah diucapkan daripada dilakukan.
”
Dia berbicara, ketika dia mengingat ingatannya… ketika dia
menyelinap di Laboratorium Duke Delphinion. Dia ingat betapa terkejutnya ia,
ketika dia melihat Kazuki menggorok leher adik perempuannya, tanpa ragu-ragu.
Charlotte Aria dengan hati-hati menengadah.
“Benarkan? Bukankah itu sulit? “
Kirim Jihu tersenyum.
Untuk menanggapi seperti itu, ketika dia hanya memihak
padanya sekali… Dia tidak akan pernah memahaminya, jika dia tidak melihat
Status Window-nya.
Ini adalah kesempatan bagus.
“Ya.”
Kata Seol Jihu sambil meletakkan tangan di sakunya.
“Kalau begitu, mari kita lakukan ini.”
“Hah?”
“Karena kamu bilang kamu tidak enak badan, maka aku akan
membuatmu lebih baik.”
Mata Charlotte Aria membelalak.
“Bagaimana?”
Matanya berbinar.
Seol Jihu mengambil jepit rambut, dan memberikannya padanya.
“Ini hadiah.”
Wajah Charlotte Aria kembali tenggelam, tapi dia masih
menerima hadiahnya.
“Aku bersyukur atas pemikiran itu. tapi aku pikir, aku sudah
melewati usia untuk merasa lebih baik dengan hadiah.”
‘Pembohong. kamu memiliki pandangan berharap, beberapa
saat yang lalu’.
Seol Jihu menggelengkan kepalanya.
“Ini bukan jepit rambut sembarang. Itu jepit rambut yang
memegang kekuatan yang sangat spesial.”
“Kekuatan spesial?”
“Yah, itu akan terlalu lama untuk dijelaskan, tapi…”
Seol Jihu merenungkan, bagaimana menjelaskannya kepada gadis
ini, sebelum memutuskan untuk mencocokkannya dengan kebenaran alat itu.
“Apakah kamu tidak ingin membuat teman rahasia?”
“Teman rahasia?”
“Kamu akan bertemu seorang teman, jika kamu memegang jepit
rambut itu.”
Charlotte Aria menatap Seol Jihu, tanpa berkata-kata. Dia
memiliki wajah yang dengan jelas bertanya, omong kosong tentang makan anjing
apa yang dia coba jual.
“Itu bukan dusta. Sudah aku bilang, bukan? Aku datang untuk
membantumu, atas nama seorang teman.“
“Ah.”
Seolah dia baru ingat, Charlotte Aria mengajukan pertanyaan
padanya.
“Apakah kamu berbicara tentang Teresa Unni?”
“Aku tidak.”
“Lalu, apa itu kamu?”
“Bukan aku juga.”
Charlotte Aria memiringkan kepalanya.
“Maka, aku tidak punya orang lain yang bisa aku panggil
teman…”
Seol Jihu ingin bertanya, “Sejak kapan aku jadi temanmu?”.
Tapi dia menahan diri, karena dia terdengar terlalu menyedihkan.
“Baik Putri Teresa maupun aku, tidak bisa menjadi temanmu.
Itu karena, kami memandangmu sebagai ratu. Namun, orang ini bisa menjadi
temanmu. “
“Mengapa?”
“Karena orang ini tidak menunggu Charlotte Aria-nim sebagai
ratu. Itu sebabnya, kamu bisa menjadi temannya.”
Keingintahuan Charlotte Aria terguncang, oleh kata-katanya.
“Hanya, siapa orang ini…? Mengapa kamu tidak membawa orang
ini ke sini? Tidak, bawa orang ini ke sini. Aku perlu melihat wajah orang ini.
“
Dia pasti tertarik, karena dia tidak menolak.
“Aku tidak bisa. Dia tidak bisa datang ke sini. “
“Kenapa begitu?”
“Akan lebih baik, jika kamu pergi dan mendengar sendiri
jawaban dari pertanyaan itu, langsung darinya.”
“Aku benar-benar tidak bisa memahamimu. Kamu mengatakan, dia
tidak bisa menunjukkan dirinya. namun dia akan muncul, jika aku memegang jepit
rambutnya? “
Charlotte Aria menyipitkan matanya.
“Pembohong.”
“Kamu akan tahu, apakah aku pembohong atau tidak… jika kamu
menunggu dan melihat. Nah, jika kamu tidak mau, maka tolong kembalikan. “
Charlotte Aria buru-buru menyembunyikan jepit rambut di
lengannya, saat Seol Jihu mengulurkan tangannya.
“S-Siapa bilang aku tidak mau? Aku sedikit ragu. “
Dia menjulurkan bibir bawahnya dan cemberut.
“Dan aku juga ingin tahu, orang seperti apa dia…”
Seol Jihu tertawa, ketika dia berbicara.
“Temui dia sekali, jika kamu penasaran. Dengarkan apa yang
dia katakan. Dia akan memberi tahumu, mengapa dia ingin aku membantumu, dan
mengapa dia ingin menjadi temanmu. Kamu akan mengerti, jika kamu melihat dan
mendengarnya sendiri. “
“Jika aku melihat dan mendengarnya sendiri…”
Charlotte Aria bergumam sambil gelisah, dengan jepit rambut
di tangannya. Tapi seolah-olah dia masih penasaran dengan teman misterius ini,
dia dengan hati-hati bertanya.
“Apakah aku hanya perlu memegang jepit rambut ini?”
***
Seol Jehu tersenyum.
Setelah berhasil menyelesaikan permintaan Roselle, Seol Jihu
kembali ke gedung Valhalla. Karena dia harus bertengkar dengan Charlotte Aria
untuk waktu yang lama. Bahkan, setelah dia memberinya jepit rambut.
Hari sudah gelap, pada saat dia keluar.
Setelah makan malam sederhana, dia berbicara dengan Kim
Hannah sebentar sebelum tidur.
Malam itu, Seol Jihu bermimpi.
