BAE_057
BAE_057
Chapter 57: Perasaan dan Kenangan Lama
#PoV: Tessia Eralith
Aku menciiuumnya… Aku menciiuumnya!
Ketika aku berlari keluar ruangan, aku bisa merasakan suhu
di wajahku meningkat dengan cepat.
Itu ciiuuman pertamaku!
Aku ingin tahu, apakah dia menyukainya?
Apakah aku melakukannya dengan benar?
Wajahku tidak terlihat aneh saat aku menciiuumnya, kan?
Aku berhenti di aula dan lalu melihat bayanganku di jendela.
Aku kemudian berdiri tepat di depannya, dan berpura-pura menciiuum Art lagi,
untuk melihat bagaimana penampilanku.
“EEK! Tidaaak!!”
Memukul kepalaku di jendela karena malu, aku hanya bisa
mengerang, memikirkan betapa anehnya aku memandangnya. Dan ketika aku melihat
keluar melalui jendela dengan dahiku masih menempel di sana, aku menyentuh bibirku
dengan jari-jariku.
Bibirnya lembut. Mereka agak pecah-pecah, karena dia sangat
terluka. Tapi, rasanya menyenangkan.
“Hehe…”
Aku perhatikan jika wajahku dalam pantulan menunjukkan
senyum menyimpang.
Ya Tuhan, aku berubah menjadi ‘nakal’. Aku ingin tahu,
apakah aku terlalu kasar tadi?
Bagaimana jika dia tidak menyukainya?
Bagaimana jika dia mengira, aku semacam wanita ‘nakal’ sekarang?
“UGHHH!”
Aku jatuh berlutut, ketika dahiku meluncur ke bawah jendela.
Tunggu. Bagaimana aku bisa menghadapinya sekarang?
Segalanya sudah menjadi lebih baik sebelumnya!
Apakah aku hanya merusak segalanya lagi?
Bagaimana jika dia mengabaikanku, ketika dia melihatku
nanti?
Rasa sakit berdenyut dan berdentum di dadaku, saat air mata
mulai mengalir di sudut-sudut mataku. Aku tidak akan tahan, kalau Art
mengabaikanku seperti itu.
Haruskah aku kembali ke kamarnya dan berpura-pura itu semua
lelucon?
Aku lalu membayangkan diriku melompat ke kamarnya, tertawa
dan menunjuk padanya.
“Apa kamu paham sekarang! Hahaha! Kau benar-benar jatuh
cinta padaku!”
Apakah aku bodoh? Aku mengerang lagi pada kebodohan itu.
Tidak! Kamu sudah melakukan hal yang benar, Tess!
Hal-hal ini tidak akan pernah maju, jika aku menyerahkannya
pada Art saja!
Dia masih memperlakukanku seperti anak kecil, setiap kali kami
bersama. Itu untuk yang terbaik!
“Ya!”
Aku mengepalkan tanganku ke udara, untuk mendorong diriku
sendiri. Tapi aku juga masih mendesah, saat membayangkan dia tidak menyukaiku.
“Cih!”
Siapa peduli?!
Jika Art bodoh itu memilih untuk mengabaikanku, aku bisa
menemukan seseorang yang lebih baik darinya!
Dia tidak sehebat itu!
Dia hanya sedikit lebih tampan daripada rata-rata. Dia hanya
sedikit lebih baik daripada orang biasa dalam sihir, bukan?
Sigh.Apa-apaan ini?
Aku tidak bisa membayangkan diriku dengan orang lain selain
Arthur. Tentu, selama bertahun-tahun, ada bangsawan yang mencoba membuatku
terkesan dan mencoba untuk mendekatiku, tapi mereka tidak seperti Arthur.
Art bodoh itu! Playboy itu!
‘Jangan mengerutkan alismu, Tess. Wajahmu akan berubah
jelek,’
Aku berkata dengan nada mengejek,mencoba menirunya.
Cih! Membuat jantungku berdetak tanpa alasan!
Playboy bodoh itu!
“GAH! Siapa yang peduli, jika dia tidak menyukaimu, Tess!
Itu kekalahannya! Apa yang tidak kamu miliki? Kamu seorang mage yang berbakat!
Kamu juga cukup pintar dan populer, kan? Tidak terdengar sombong, tapi kamu
juga bukan gadis yang berpenampilan buruk, kan? Arthur adalah orang yang
kehilangan, jika dia tidak merebutmu!”
Aku menunjuk bayanganku, seolah dia orang yang berbeda.
Aku lalu bertanya-tanya, alasan apa yang bisa aku buat untuk
berbicara dengan Arthur.
Ada banyak alasan!
Ibunya juga secara pribadi memintaku untuk mengawasinya, ya!
D-Dan juga, asimilasi inti Mana Beast!
Aku hanya bisa memintanya untuk membantuku, karena dia
adalah orang yang memberiku inti itu juga!
Dia akan bertanggung jawab, kan?
Sigh…
Aku melihat kembali ke tempat kamar Arthur, sebelum aku
kembali ke asramaku.
***
#PoV: Arthur Leywin
Aku menciiuum Tess…
AKu menciiuum Tessia Eralith, seorang gadis berusia tiga
belas tahun.
Bukankah ini sebuah kejahatan?
Apakah aku seorang penjahat?
Tidak, aku harus tenang. Aku berada di tubuh seorang bocah
lelaki berusia dua belas tahun.
Mengapa aku harus merasa sangat bersalah untuk itu?
Aku seharusnya tidak, kan?
Dia adalah orang yang menciiuumku!
Aku adalah korban di sini!
Membuatku tergerak, ketika aku dalam keadaan rentan ini…
Dia benar-benar pintar, Tess itu.
Ketika aku menatap kosong ke pintu yang telah dilewatinya, tanganku
yang gemetar akhirnya mencapai bibirku, dan aku hanya berbaring di sana, tercengang.
Aku menyentuh mulutku, ketika pikiranku tidak bisa menahan
sentuhan lembut dan lembab dari bibirnya.
Ini salah. Ya, secara teknis aku baru berusia dua belas
tahun, tapi jika usia mental dari kehidupanku sebelumnya dan kehidupan ini
digabungkan, aku hampir berusia 50 tahun!
Bahkan dengan anggapan jika aku punya anak terlambat, Tess
masih akan seusia anak perempuanku, jika aku punya anak.
Sialan!
Semua ini karena tubuh terkutuk ini!
Hormon-hormon mengamuk di tubuhku sekarang!
Alasanku merasa sangat bersalah adalah karena aku
benar-benar menikmatinya. Rasanya menyenangkan, ketika Tess menciiuumku. Seharusnya,
itu tidak terasa menyenangkan dan aku tidak harus menikmati sentuhan bibir dari
seorang gadis kecil. tapi, aku malah menikmatinya.
Aku mengerang, setengah karena rasa sakit dan setengah lagi
dari memikirkan tentang apa yang akan terjadi antara Tess dan diriku.
Mengenalnya, dia mungkin terlalu banyak memikirkan banyak
hal saat ini, dan dia akan merasa sangat tidak nyaman di sekitarku nantinya.
Aku bahkan hampir tertawa, membayangkan apa yang mungkin
orang pikirkan tentang Tess, ketika dia bersamaku. Jika seseorang tidak tahu
lebih baik, mereka bahkan mungkin berasumsi, jika dia membenciku ,karena dia
adalah tipe orang yang bersikap dingin, ketika dia tidak tahu harus berbuat
apa.
Dan sesuatu mengatakan kepadaku, jika aku tidak
membereskannya, hanya akan ada lebih banyak kesalah-pahaman.
Tapi, bagaimana aku harus membereskannya?
Bukannya dia itu sama mengaku atau apalah.
Haruskah kami berkencan?
Tidak, tidak, tidak.
Apakah anak-anak seusia kami bahkan tahu apa itu kencan?
Aku kemudian menoleh ke belakang, dan memikirkan saat aku
berusia dua belas tahun dalam kehidupan masa laluku. Ketika aku berumur dua
belas tahun, hidupku dipenuhi dengan pelatihan.
Dibesarkan di panti asuhan dan dikirim ke institut yang
didedikasikan khusus untuk membesarkan duelis.
Aku tidak bisa mengatakan, jika aku benar-benar memiliki
pengalaman berkencan saat itu.
Kami terlalu muda, kan?
Secara teknis aku hanya berumur dua belas tahun di tubuh
ini!
Apakah tubuh ini bahkan mampu bereproduksi?
Ya Tuhan, sekarang kamu terlalu memikirkan ini, Arthur.
Haa… tapi, ini tidak seperti aku membenci Tess. Aku
sebenarnya sangat menyukainya. Dia hanya masih belum dewasa dalam beberapa hal.
Tapi, aku seharusnya tidak membiarkan itu menjadi alasan, kan?
“Bagaimana menurutmu, Sylv?”
Aku menyodok ikatanku yang tertidur, saat tubuhnya perlahan
naik turun dengan napasnya. Aku terkejut dia belum bangun, ketika Tess menciiuumku.
Ketika aku bermain dengan telinga dan cakar ikatanku, napasku
mulai selaras dengan miliknya. Dan aku segera tertidur kembali.
***
Selama beberapa hari terakhir, beberapa orang datang
mengunjungiku.
Curtis datang dan bertanya, apakah aku baik-baik saja. Aku
hanya menyeringai padanya dan mengatakan jika gerakannya sangat kuat, itu membuatnya
tertawa. Claire Bladeheart juga mampir untuk memeriksaku dan membuatku tetap
ikut rapat komite, agar aku tidak akan benar-benar ketinggalan, ketika aku
kembali.
Dan yang mengejutkanku, Kathyln bahkan datang sendiri, bukan
dengan kakaknya. Dia bertanya, apakah aku baik-baik saja. Dan aku bersumpah, dia
memiliki ekspresi khawatir di wajahnya.
Aku lebih terkejut dengan hal itu daripada yang lain.
Aku bisa melihat semua orang punya banyak pertanyaan juga
akan hal ini. Curtis bahkan terlihat seperti dia ingin menanyakan sesuatu
kepadaku beberapa kali, tapi dia menahan, karena kondisiku. Bahkan, Profesor
Glory datang berkunjung, dengan keranjang buah di tangannya.
“Aku akan memberi-tahumu sekarang, Lucas sudah cukup
menyebalkan di kelas. Tapi, aku tidak bisa menyalahkannya. Bagi dia, rasanya itu
seperti dia memukulmu dalam segala hal. Tapi, kamu tiba-tiba menghilang dan
muncul beberapa ratus meter jauhnya secara instan.”
Dia berhenti sebelum melanjutkan.
“B-Bagaimana kamu melakukannya? Aku belum pernah melihat
yang seperti itu. Kamu pasti tahu, jika bahkan Direktur Goodsky tidak mampu
melakukan apa yang baru saja kamu lakukan. Teleportasi instan selalu dianggap
sebagai mitos. Namun, di sini kamu, bocah dua belas tahun…”
Pada saat ini, aku sudah bisa duduk tanpa merasakan rasa
sakit yang insten. Jadi, aku mengangkat diriku cukup tinggi, untuk sejajar
dengan Profesor Glory yang duduk.
“Pertumbuhan tidak terhenti oleh kurangnya bakat atau
serangkaian nasib sial. Pertumbuhan berhenti, begitu orang membatasi
kemampuannya sendiri untuk tumbuh. Dengan mengatakan itu, aku percaya setiap
orang memiliki satu atau dua rahasia yang ingin mereka simpan sendiri.”
Aku lalu kembali tenggelam di tempat tidur, membuat Profesor
Glory bingung dan tanpa sarana untuk bisa menanggapi.
Direktur Goodsky berkunjung sesekali. Dan aku bertanya apa
yang terjadi pada kelas yang seharusnya aku ajar. Dan ida hanya mengatakan, untuk
sekarang, Profesor Glory mengajukan diri untuk mengambil kelas tambahan,
sebagai pengganti sampai aku menjadi lebih baik.
Dia tidak tinggal lama dan datang terutama hanya untuk
memberi-tahuku bagaimana kabar Tess.
“Ketika asimilasi berlanjut, dia menjadi lebih dan lebih
stabil. Beberapa hari terakhir ini, dia hanya kekuarangan satu lagi kecocokan,”
katanya.
“Terima kasih sudah merawatnya, Direktur.”
Aku tersenyum padanya.
“Jangan berterima kasih padaku, Arthur. Bagaimanapun juga, dia
adalah muridku yang berharga. Ahh, itu mengingatkanku. Aku akan keluar dari
akademi selama beberapa hari untuk urusan bisnis.
Karena Virion telah kembali, aku perlu kamu untuk membantu
Tessia dengan asimilasi, sampai aku kembali. Bisakah kamu melakukan itu
untukku?” katanya, tidak menunggu jawaban sebelum pergi melalui pintu. Seolah,
pertanyaan itu hanya formalitas belaka.
“Uh, ya. T-Tentu, aku bisa melakukan itu.”
Aku menggelengkan kepalaku tanpa daya pada ini. Dan aku
tidak yakin, apakah Direktur Goodsky benar-benar memiliki tugas untuk
dijalankan atau tidak. Tapi, dia jelas berniat memberiku alasan untuk bertemu
Tess.
Tingkat pemulihan tubuhku jauh lebih cepat berkat asimilasi
Dragon Will Sylvia ke dalam otot dan tulangku.
Aku juga menghabiskan waktu ini sambil memulihkan untuk
bermeditasi dan mengembangkan inti mana-ku.
Aku berada di ambang keluar dari dark yellow, tapi itu akan
memakan waktu lebih lama, sampai aku bisa mencapai solid yellow.
Aku juga masih akan merasa agak lemah. Tapi untungnya, aku
berencana meninggalkan rumah sakit dan melanjutkan kehidupan sekolah yang
normal mulai besok. Tubuhku terasa kaku, karena berada di tempat tidur begitu
lama.
Mendengar ketukan keras di pintu, aku berkata, “Masuk.”
Aku lalu menoleh, ketika Sylvie melompat dari tempat tidur
dan melangkah ke pintu.
“Aku datang untuk mengunjungimu!”
Ayahku menunjukkan seringai lebar di wajahnya, begitu dia
menyadari betapa aku terlihat jauh lebih baik daripada sebelumnya.
“Hai ayah.”
Aku balas tersenyum ketika Sylvie ‘kyus’ memberi salam,
sebelum melompat kembali ke sampingku.
Setelah duduk, ayahku berbicara tentang semua yang terjadi
di rumah. Kami berbicara agak lama, dan aku menyadari betapa nyamannya
berbicara dengan ayahku.
Keluarga benar-benar berbeda dari orang lain. Dan fakta jika
dia tidak memiliki motif tersembunyi, tidak ada rencana, tidak ada rahasia, dan
menghibur.
Dia hanya menginginkan yang terbaik untukku, itu sangat
nyaman.
Setelah hening sesaat, aku bertanya sesuatu yang
menggangguku.
“Hei, Ayah. Kenapa Ibu tidak pernah benar-benar menggunakan
sihirnya? Maksudku, dia menyembuhkan luka kecil untukku, ketika aku masih kecil
dan sebagainya. Tapi, itu saja. Padahal aku ingat, kamu memberi-tahuku, betapa
hebatnya Ibu sebagai emitter sebelumnya.”
Melihat ayahku, aku terkejut jika wajahnya yang biasanya
cerah, berubah sedikit cemberut.
“Ibumu… dia membawa banyak beban di hatinya.”
Menghela napas dalam-dalam, dia melanjutkan.
“Aku tahu kamu sudah cukup dewasa untuk mengetahui hal ini,
tapi aku ingin kamu bersabar. Dia akan memberi-tahumu ketika dia merasa siap. Jadi,
aku ingin kamu menunggunya untuk memberi-tahumu secara langsung.”
Dia mengacak-acak rambutku, sebelum kami mengubah topik.
“Bagaimana kabar semua orang di rumah?”
Belum terlalu lama, tapi sudah terasa agak lama, sejak aku
menghabiskan waktu bersama keluarga.
“Oh, kamu tahu, ibumu sibuk bergaul dengan teman-temannya. Tapi,
saudarimu, dia menjadi sedikit…”
Dia terkekeh pada dirinya sendiri.
“Mungkin kita terlalu santai saat membesarkanmu. Tapi
kadang-kadang, aku tidak tahu harus berbuat apa dengan Ellie.”
Sambil menggaruk kepalanya, aku perhatikan beberapa kerutan
yang belum pernah ada sebelumnya di wajahnya.
“Beri dia sedikit ruang. Dia akan baik-baik saja.”
Menepuk-nepuk lengan ayahku dengan lemah, aku segera
memposisikan diriku, saat aku mulai merasakan tubuhku kram.
“Aku harus membiarkanmu beristirahat, Nak.”
Dia mencubit hidungku dengan lembut dan diam-diam pergi
melalui pintu, membuatku bertanya-tanya apa yang mungkin terjadi dengan Ibu,
hingga dia menjadi terlalu trauma untuk menggunakan kekuatannya.
“Kyu?”
Sylvie bertanya padaku apa yang aku pikirkan, dan aku hanya
menggelengkan kepala.
”Bukan apa-apa, Sylv. Aku harap.”
Post a Comment for "BAE_057"
comment guys. haha