Overlord Side Story Part 2
OL_Side_Story_2
Side Story Overlord
Hari-hari Pleiades
Part 2
Yuri kembali ke kamarnya, atau lebih tepatnya, dia kembali
ke salah satu ruangan yang ditujukan bagi para battle maid.
Ruangan ini adalah sebuah rangkaian ruang, yang terdiri dari sebuah kamar tidur, sebuah ruang tamu, kamar mandi, toilet, dan fasilitas tambahan yang lain. Mungkin akan lebih mudah, jika menganggap tempat ini sebagai versi terkompresi dari kamar-kamar Supreme Being.
Kamar tidurnya tak terasa sempit, meskipun ada tiga tempat
tidur tipe dobel di dalamnya. Ruang tamunya berisi sebuah meja tamu dan sebuah
sofa. Begitu juga dengan kursi-kursinya, yang total jumlahnya 6 kursi.
Ada tiga battle maid yang tinggal di ruangan yang luas ini.
Yaitu Yuri Alpha, Lupusregina Beta, dan Narberal Gamma.
Berdekatan dengan kamar ini, ada satu lagi kamar dengan
ukuran yang sama, yang ditempati oleh CZ2128 Delta, Solution Epsilon, dan
Entoma Vasilisa Zeta.
Meskipun Shizu dan Entoma memiliki ruangan pribadi lain
selain di lantai 9. Tak aneh, jika mereka tinggal dengan Solution atau Yuri. Karena,
tidur sendirian adalah membosankan.
Yuri bersandar kepada sofa mewah, dan mencoba untuk terlihat
santai. Meskipun karena dia adalah Undead, dia tak pernah merasakan perasaan
tak tenang sebesar ini, sejak dulu.
‘Ini gawat... Tak adakah pekerjaan lainnya... Apa yang
harus aku lakukan sekarang...’
Tugas tunggalnya hari ini adalah memberikan pelajaran kepada
Tsuare, yang sudah ia selesaikan.
Dia membolak-balik buku catatannya. Tapi, tak ada jadwal
lain untuk dirinya. Biasanya, dia tak seperti ini. Dengan kata lain, apa yang
menantinya selama beberapa jam ke depan, adalah kebosanan yang seperti neraka.
Bukannya jadwal hari ini yang memang sedikit, sehingga ada
banyak waktu senggang. Namun itu lebih pada siapa battle maid, Yuri Alpha. Dia
selalu melakukan peregangan badan yang lama, ketika senggang.
Tidak, menganggap dia sedang senggang, adalah hal yang
salah.
Bagi para battle maid di lantai 9, yang diciptakan untuk
menjaga lantai 10 dari Great Underground Tomb of Nazarick. Berpatroli dan
bersiap merespon para penyusup setiap saat, juga sudah memenuhi tujuan inti
yang diberikan oleh para pencipta mereka.
Namun…
Tak ada orang di dunia ini, yang mampu tiba di lantai ini.
Memang benar, meskipun para makhluk yang setara dengan para
Supreme Being mengotori tempat ini dengan party mereka… mereka tak akan bisa
menembus tempat tersuci dari tempat-tempat suci di sini.
Benteng tak kasat mata, dari semua benteng-benteng yang tak
kasat mata. Berdiri berjaga di sini, sama halnya dengan tak melakukan apapun.
Sejujurnya, Yuri agak tak senang, dengan keadaan saat ini.
Terlalu banyak kebebasan… tidak, terlalu banyak waktu ‘standby’,
agak sedikit...
‘Aku ingin lebih banyak pekerjaan.’
Dari semua tugas yang diberikan kepada para battle maid,
satu-satunya tugas yang memakan waktu paling lama untuk dilaksanakan dan terasa
paling memuaskan adalah, tugas di dalam kabin kayu di permukaan.
Namun, karena rotasi jam kerja mereka, hari ini adalah
giliran Entoma. Mereka tak sering mendapatkan giliran. Yuri baru saja
menyelesaikan gilirannya dua hari yang lalu. Jadi, dia harus menunggu dua orang
lagi, sebelum tiba gilirannya lagi.
Oleh sebab itu, Untuk memanfaatkan semua waktu ini, Yuri
sudah mencari pekerjaan tambahan yang bisa ia lakukan. Tapi sayangnya, dia tak
menemukan pekerjaan itu di lantai 9.
Contohnya, boleh tidak kah dia berdiri di sepanjang lorong.
Masalahnya adalah, keamanan lorong sekarang ditangani oleh
bawahan pribadi Cocytus. Jika dia melakukannya, mungkin itu akan dianggap
sebagai sikap tak percaya terhadap bawahan Cocytus.
Secara tak langsung itu berarti menghina Cocytus.
Dia tahu, ini hanyalah dorongan hatinya yang egois. Tapi,
tubuhnya bilang, kalau dia ingin bekerja keras dan mengeluarkan keringat. Meskipun
dia tahu, undead tak akan berkeringat.
‘Apakah sama sekali tak ada yang bisa dilakukan... aku
iri dengan para pelayan biasa (regular maid).’
Karena dia tak punya tugas apapun yang ada hubungannya
dengan tugas utama ‘bertarung’. Maka, dia hanya perlu melakukan tugas keduanya,
sebagai seorang ‘pelayan’.
Namun jika dia melakukan itu, itu akan memunculkan masalah
besar.
Di dalam nazarick, ada makhluk yang dikenal sebagai regular
maid. Sebagai tambahan dari Battle maid.
Bagi mereka, pekerjaan seorang pelayan, adalah tugas utama.
Mereka adalah pasukan utama, yang bertanggung jawab untuk tugas semacam itu.
Oleh sebab itu, aneh jadinya, jika mereka mengurus pekerjaan
yang tak ada hubungannya dengan hal itu. Jika ada yang bertanya kenapa, jawaban
yang sederhana dan wajar adalah; itu dikarenakan para Supreme Being telah
mengaturnya sedemikian rupa.
Dengan kata lain, meskipun Yuri menemukan pekerjaan yang
bisa dilakukan, besar kemungkinannya, tugas itu sudah diberikan kepada orang
lain. Sebaliknya, jika pekerjaan itu belum ditugaskan kepada seseorang. Maka,
kemungkinan ada alasan khusus dibalik tugas itu.
Dengan alasan tersebut di pikirannya, jika Yuri melakukan
tugas-tugas tersebut. Itu berarti, dia telah mengambil pekerjaan mereka. Tentu
saja, mereka tak akan menunjukkan rasa tidak senangnya, jika Yuri benar-benar
melakukannya.
Namun ketika Yuri meletakkan dirinya di posisi mereka, dan
berpikir bagaimana rasanya jika ada orang yang mengambil pekerjaan itu. Maka,
dia sudah tak lagi ingin melakukannya.
Yuri sekali lagi memikirkan dua orang yang sedang dikurung
itu.
Jika bekerja hingga nafas yang terakhir bagi Nazarick adalah
kegembiraan terbesar yang bisa dibayangkan. Maka, mengkhianati Nazarick adalah
siksaan yang paling mengerikan.
Sungguh ironis, jika dia yang tak dikurung, bisa memahami
sentimen dari dua orang itu dengan baik sekali.
“Haaa.”
Jauh di dalam hatinya, Yuri menghela nafas, karena tidak
puas.
Kress… Kress…
“Ayaya, ada apa Yuri-nee? Sakit perut?”
Orang yang memanggil Yuri dengan nada santai itu, adalah
salah satu adiknya, Lupusregina Beta.
Yuri tersenyum seperti biasanya. Tapi, melihat Lupusregina bertanya
seperti itu, sementara dia tahu betul jika Yuri adalah Undead. Itu benar-benar
untuk menggoda Yuri.
Yuri memicingkan matanya, lalu membalas dengan
memelototinya.
Dan di hadapan senyum yang tulus dan tak berdosa itu, Yuri
menghela nafas lagi.
“Uwah… galaknya. Melihat wajah adiknya yang imut-imut ini, dan
menghela nafas…”
“Aku iri padamu...”
Sepertinya, ada tanda tanya di atas kepala Lupusregina.
Alasan mengapa Yuri iri dengannya, bukan karena kepribadian
Lupusregina yang santai. Tapi, karena area tanggung jawabnya.
Lupusregina adalah salah satu battle maid yang sibuk.
Tugasnya adalah menjaga Desa Carne… meskipun dia merasa kata ‘désa’ tak bisa
lagi digunakan untuk mendeskripsikan wilayah sebesar itu, dan mempertahankan
keamanannya.
Lebih tepatnya, tujuan Lupusregina adalah untuk mengamati
dan tetap waspada, sambil mencegah adanya kebocoran teknologi-teknologi yang
sedang dikembangkan di dalam desa, di samping tugas-tugas beragam lainnya.
‘Aku yakin, dia menganggap tugasnya sangat berarti.’
Tatapan Yuri lalu beralih ke salah satu adiknya yang lain,
yang telah diberi tugas yang sama berartinya.
Adiknya dengan setengah mulut yang terbuka… Narberal Gamma.
Dari tadi, dia duduk tak bergerak di sofa. Mulutnya setengah
terbuka, saat dia melihat ke atas. Rambut kuncir kudanya yang biasanya enerjik,
sekarang menggantung tak bernyawa.
Kress... Kress...
“Nar-chan ada apa denganmu?”
“Tak apa-apa. Aku rasa, aku hanya melamun.”
Dua orang itu sedang bicara, tapi mata Narberal masih tetap
terpaku pada ruang kosong. Itu membuat orang lain berpikir, mungkin ada sesuatu
di sana.
Alis Yuri berkedut.
Sebagai seorang battle maid, dia harus diimbangi dengan
sikap waspada, meskipun di dalam kamar pribadinya sendiri. Namun, sebelum Yuri
berkata sesuatu, Lupusregina berbicara terlebih dahulu.
“Yah, mau bagaimana lagi. Namanya juga sedang istirahat.”
“Apakah dulu dia seperti ini?”
“Lagipula Nar-chan bertugas menjaga keamanan Ainz-sama.
Ketika berada di luar, dia tak bisa membiarkan siapapun bersikap tak sopan
kepada Ainz-sama.
Dia harus memutuskan, apakah dia harus membunuhnya atau
tidak. Lalu, dia harus memfokuskan diri untuk tetap waspada akan adanya musuh.
Jadi, bukankah itu membuatnya sangat kelelahan?
Hanya saat dia ada di tempat aman, barulah dia bisa
beristirahat. Jadi, mau bagaimana lagi. Dan juga, wajah seperti itu, mungkin
sangat normal bagi spesiesnya.”
Yuri membayangkan wajah dari penjaga area harta karun.
Memang benar, wajah Narberal sangat depresi.
Yuri membuyarkan gambaran di dalam benaknya, saat dua wajah
tersebut saling bertumpukan.
‘Ngomong-ngomong, jika aku bilang, sikap Narberal tak cocok
sebagai seorang battle maid. Bukankah aku yang terus-terusan menghela nafas,
lebih tak cocok lagi? Aku tidak bisa melakukan itu…’
Sebas pernah berkata sebelumnya, ‘seseorang yang berdiri di
atas orang lain, harus menjadi contoh bagi bawahannya’. Sebagai seorang kakak
dan pimpinan mereka, dia harus memberi image yang bisa menjadi contoh bagi
adik-adiknya.
Karena para Supreme Being menciptakan Yuri sebagai kakak. Maka,
Yuri bertanggung jawab memainkan peran sebagai kakak tertua, hingga ke
akar-akarnya. Itu akan menjadi kombinasi dari kesetiaannya, dan membalas
kebaikan dari penciptanya, Yamaiko.
Namun… Bagaimana harusnya dia melakukannya?
Kress... Kress...
“Yuri-nee, barusan kamu terlihat mencurigakan. Kamu sedang
apa?”
Setelah berpikir, ‘Apakah dia harus memberikan jawaban yang
jujur atau tidak’. dia memutuskan untuk menggunakan pertanyaan Lupusregina,
untuk mengeluarkan unek-uneknya.
Dia akan membuat Lupusregina meminjamkan tangannya... atau
lebih tepatnya, cakarnya.
“...Aku tak punya tugas yang harus dikerjakan.”
“Ahhh…”
Lupusregina melihat ke arah Yuri, seakan dia adalah seorang
imigran, yang sedang kelaparan dari jauh.
Alis Yuri berkedut.
Tapi, dia sedang didorong oleh hatinya. Lupusregina adalah
orang yang bekerja, atas perintah Supreme Being. Dirinya yang saat ini
menganggur, tak bisa lagi dibandingkan dengan Lupusregina.
Yuri harus tahu posisi dirinya.
“Yuri-nee. Bukankah kamu pergi ke ruang harta, dengan
Ainz-sama?”
“...Hanya sekali.”
“Setelah itu?”
“…Tidak sama sekali”
“Ahh…”
Lupusregina memalingkan matanya ke udara. Anehnya, itu seperti
menuju tempat yang sama, dengan yang dilihat oleh Narberal.
‘Hm... Hm... Apakah ada sesuatu yang hanya bisa dilihat,
oleh orang yang tak sedang menganggur?’
Kress... Kress…
“...Dari tadi, apa yang sedang kamu makan?”
“Oh ini? Kamu potong kentang itu tipis-tipis, lalu goreng. Lalu,
taburi dengan garam di atasnya. Aku suruh kepala koki untuk membuatnya...
rasanya enak.”
Lupusregina mengeluarkan beberapa potongan kentang tipis,
lalu mendorongkannya ke mulut, kemudian memakannya.
Kress... Kress...
Suaranya sangat ramai dan renyah.
Tidak, sebenarnya Yuri sudah tahu, apa yang sedang dimakan
oleh Lupusregina. Yuri tak bisa memakan makanan, tapi dia bisa
mempersiapkannya.
Kemampuannya sederhana dan tak bisa menghasilkan efek
spesial dari bahan-bahan makanan spesial. Tapi, jika yang dimaksud adalah
makanan biasa, dia bisa membuat hampir semua jenis makanan biasa itu.
Lalu, mengapa dia menanyakan pertanyaan itu dengan keras?
“…makan sambil berdiri itu sangat tak elegan. Dan, sisa-sisa
makanan tersebut berjatuhan di mana-mana. Ingat, kamu harus membersihkannya,
setelah ini.”
Regular maid tak akan membersihkan kamar ini. Sebagai
gantinya, Yuri dan yang lain bergantian membersihkannya. Meskipun begitu, pada
dasarnya Yuri yang membersihkannya. Sementara dua orang lain keluar, karena
bekerja.
Alasan mengapa mereka tak membiarkan regular maid ada di
dalam sini, bukanlah karena mereka tak ingin membiarkan ‘tugas bersih-bersih’
mereka diambil. Tapi, itu lebih kepada harga diri mereka, yang menolak untuk
membiarkan orang lain membersihkan kekacauannya sendiri.
Jadi, memerintahkan orang yang jelas-jelas mengotori kamar
ini untuk membersihkannya, itu memang hal yang wajar. Meskipun, jika orang
tersebut sedang diperintahkan oleh Supreme Being, sehingga dia sangat sibuk
setiap harinya.
Ditambah lagi, dengan adanya seseorang yang memakan sesuatu
sambil bersuara keras, sementara Yuri sedang merasa frustasi. Itu membuatnya
tambah marah, seakan dia merasa diremehkan.
Inilah keluhan Yuri kepada Lupusregina. Yang mana membuat
Undead seperti dirinya, merasa seperti itu.
“Okie…”
Kress... Kress…
Kejengkelan membanjiri hati Yuri.
-Jadi bantulah aku, atau apakah kamu mau aku lempar pisau
perak ini kepadamu?
Lupusregina adalah seorang werewolf, meskipun dia lemah
terhadap perak dan logam semacamnya. Dia memiliki kekebalan terhadap
logam-logam lainnya pula.
Contohnya, sebuah senjata perak akan meningkat damage-nya
hingga 25 poin, jika ditujukan kepada Lupusregina. Sementara, senjata logam
yang lainnya akan memberikan damage 10 poin lebih rendah.
Damage terakhir dihitung, setelah mengambil defense dan
semacamnya.
Jika nilai damage itu kosong, bahkan sebuah senjata perak tak
akan mampu melukainya. Karena, itu hanya pisau perak. Lemparan ringan tak akan
membuat Lupusregina terluka.
Namun, perak adalah logam yang sangat dibenci oleh
Lupusregina. Hanya menyentuhnya saja, membuatnya jijik. Bisa dikatakan, logam adalah
yang terbaik untuk menghukumnya.
Mungkin, dia sudah menggunakan skill [animal instinct] untuk
bisa merasakan pemikiran Yuri. Jadi, Lupusregina cepat-cepat berbicara.
“T-tunggu sebentar! Ayolah! Biarkan aku pergi istirahat,
ketika free. Aku akan membicarakannya dengan benar, di depan Ainz-sama. Aku
adalah seorang wanita yang mumpuni lho…”
Wanita yang mumpuni.
Yuri hampir mengerutkan dahi, ketika mendengar itu. Tapi
kemudian, dia terpikir, jika Lupusregina sedang bekerja lebih keras darinya. Jadi,
dia tak bisa berkata apapun.
‘Aku juga ingin bekerja... Tidak, Yuri… Bagaimana kamu
jadi iri, dengan gadis ini?’
Yuri memukul mundur kembali Dark Yuri, yang ada di dalam
hatinya. Kemudian, dia merasakan adanya sesuatu yang ‘tersambung’ di waktu yang
sama, saat dia mendengar sebuah suara.
[Yuri Alpha]
Tak ada seorangpun di dalam Nazarick, yang mungkin bisa
salah menilai, pemilik dari suara itu.
“A-Ainz-sama!”
Yuri berlutut, dalam ‘etika sambutan’-nya yang tepat.
Tentu saja, sang tuan tak ada di sini, dan mungkin dia tak
sedang melihatnya. Namun, Yuri tak bisa menunjukkan sedikitpun sikap tidak
sopan, terhadap suara sang tuan.
[...Aku punya permintaan kepadamu. Datanglah ke ruanganku…
Ahem, ruanganku di dalam Nazarick.]
“Sebuah permintaan untukku?!”
Sang tuan yang absolut tak perlu meminta apapun kepada Yuri
Alpha. Yang dia harus lakukan adalah, memberikan perintah.
“Aku akan segera ke sana, secepatnya!”
[...Umu. Dan cepatlah.]
Setelah berkata demikian, skill [Message] itu berakhir.
“Apakah itu tadi dari Ainz-sama?”
“Ya, beliau ingin meminta sesuatu dariku.”
Ketegangan dan semangat yang ia rasakan barusan, sangat
mengejutkan. Sehingga, itu membuat wajahnya kaku.
Sebagai seorang makhluk undead, emosi yang kuat itu
seharusnya sudah ditekan. Tapi, rasa antusias Yuri, terus bertumpuk di dalam
tubuhnya.
Sekarang ini, dia seperti Shalltear.
Karena suatu alasan, saat ini Yuri merasa gembira, meskipun
dia adalah seorang undead. Mungkin saja, itu dikarenakan status abnormal seperti
[Blood Frenzy]. Dia tak bisa menyimpulkan, apakah itu adalah alasannya.
Bahkan, undead bisa dibagi menjadi; mereka yang bisa
merasakan emosi yang kuat dan yang tidak. Agar bisa yakin dalam hal ini,
Guardian Overseer (Pengawas para Guardian) Albedo, (kelihatannya) telah
melakukan percobaan untuk penyelidikannya sendiri, atas masalah tersebut.
Dia mengumpulkan monster-monster undead mercenary (bayaran)
yang superior, undead yang diciptakan dari skill Supreme One, begitu juga
dengan undead rendahan yang muncul secara otomatis di Nazarick, agar bisa
mengumpulkan berbagai data dari mereka semua.
Yuri juga ambil bagian dalam penelitian itu.
Penelitian ini dimulai dengan penelitian khusus hanya untuk
Shalltear. Namun, hal itu kemudian malahan menciptakan ‘kehebohan besar’ antara
Albedo dan Shalltear, yang menjadi tak terkendali.
Pada akhirnya, penelitian itu dihentikan, dengan tak
menghasilkan temuan yang pasti. Setelah itu, dia tertarik mendengarkan hasil
dari penelitian yang diikuti olehnya.
Dia mendengarnya dari Albedo yang telah dihukum melakukan
bersih-bersih, bahwasanya sulit untuk mendapatkan kesimpulan. Karena, kurangnya
informasi terhadap makhluk undead yang lebih unggul di dunia ini. Jadi, rencana
tersebut sementara ditunda.
Yuri samar-samar pernah ingat, Demiurge pernah berkata, jika
penelitian itu dilakukan di tempat yang berbeda. Mungkin, itu bisa membuat undead
merasakan emosi yang kuat.
Pada waktu itu, akankah dia mampu mengutarakan emosinya
secara penuh?
Dan, apakah itu akan menjadi hal yang baik?
Dia tak tahu apakah emosi yang bertumpuk di dalam dirinya,
adalah salah satu dari rasa tak nyaman ataukah antisipasi. Namun, Yuri mengunci
pemikiran pribadinya, terhadap masalah tersebut.
Dia akan segera menghadap Supreme One. Jadi, dia harus
memfokuskan dirinya sendiri.
“…kalau begitu, aku pergi dulu. Aku rasa, tak akan ada sesuatu
yang terjadi. Tapi tolong tangani, jika itu memang terjadi.”
“Kay…”
“Aku mengerti. Berhati-hatilah Yuri-nee.”
Narberal menyela Lupusregina, saat dia akan mengangkat
sebuah ibu jari, yang berlumuran minyak karena keripik kentang-nya.
Suasana hati santai di sekitarnya dari tadi, sekarang
menjadi hilang.
Seperti biasanya, Narberal samar-samar tersenyum kepadanya.
Rambut kuncir kudanya masih tetap agak terkulai. Tapi bisa dikatakan, itu sama
seperti biasanya.
Waktu yang dihabiskan
dengan Supreme One, adalah waktu yang spesial.
“Oi, oi, dia mengatakan, itu ditujukan kepadaku!”
Dengan mengabaikan suara dari adiknya yang ada di belakang,
Yuri kemudian berangkat.
Tak ada arti khusus untuk itu.
Dia telah dipanggil oleh Supreme One. Jadi, menghabiskan
satu detik saja untuk berbicara dengan adik-adiknya, adalah hal yang sia-sia.
Pasti itu karena senyum sang adik, yang membuatnya marah.
Post a Comment for "Overlord Side Story Part 2"
comment guys. haha