LMS_V02E01P03

1. Negeri Mitos (3)
Weed meneguk minuman itu.
*Ding*
[Kamu telah meminum : Brandy of Vitality
Efek :
+100 HP
+10 Strength
+5 Agility
Mengurangi rasa sakit yang disebabkan oleh cidera]
Rekan-rekan Weed mengosongkan botol tersebut dan tampak
tertegun.
"Tak bisa dipercaya, bir/potion ini bisa..." kata
Irene.
Surka baru-baru ini mencapai batas usia untuk minum, jadi ia
sangat rentan pada alkohol. Tertarik oleh aroma bir itu, dia meminumnya sampai
tetes terakhir dan mendapati rasa manis yang enak dan nikmat.
"Minuman ini tak difermentasi untuk waktu yang lama,
jadi efeknya terbatas. Hasilnya, kamu bisa meminumnya sambil makan, tanpa
merasa mabuk." kata Weed.
Weed, yang selesai meminum bir itu, sudah bergerak kearah
prajurit lizardmen.
****
Darius menganggap dirinya sendiri beruntung. Jika tidak, dia
tak akan ditugaskan pada sebuah quest langka, seperti memimpin pasukan
pembebasan.
Quest pasukan pembebasan menuju Desa Baran. Itu bisa
mengangkat Fame miliknya pada level lebih tinggi. Fame dengan level lebih
tinggi akan disertai oleh banyak keuntungan, dan quest ini bukanlah
pengecualian.
Dia bisa bertemu dengan tokoh-tokoh terkemuka di posisi
kunci, yang biasanya menolak menemuinya. Dengan mudah, ia bisa mendapatkan
quest dengan resiko tinggi namun berhadiah tinggi juga.
Dengan 300 pasukan di bawah komandonya, Darius memandang
dirinya sendiri sebagai seorang jenderal tentara. Pasukan pembebasan yang
dipimpin olehnya, akhirnya sampai disekitar Desa Baran.
Pagar kayu, yang dipasang untuk menahan para monster agar
tetap diluar, telah rubuh, dan pintu setiap rumah telah rusak.
Pasukan itu melihat pemandangan tersebut dari atas bukit.
Tak ada satupun monster yang terlihat di desa itu, tetapi mereka tak bisa
bersantai. Darius berbalik dan memerintah salah satu dari rekannya.
"Parros, amati area sekitar."
"Baik. Tetap di sini dan tunggu sampai aku
kembali."
Parros adalah seorang Thief. Dengan Agility dan skill
observasi yang sangat tinggi, dia dengan cepat memasuki desa. Sekitar satu jam
kemudian, dia kembali, terengah-engah dan melaporkan, "Ada ratusan
lizardmen bersembunyi di dalam! Mereka menunggu kita untuk mendekat."
"Mereka menginginkan pertempuran terbuka." Darius
bergumam.
Mata Darius bersinar dingin. Tentu saja, para lizardmen
menang jumlah dari pasukannya, yang menginginkan pertempuran langsung. Di sisi
lain, dia juga menginginkan pertempuran seperti ini.
Dipuncak kebingungan pertempuran, Darius dan kelompoknya
yang memiliki level tertinggi di antara para pasukan, bisa mencetak pembunuhan
paling banyak. Sebagai hasilnya pula, ia akan mendapatkan hasil paling banyak.
"Sebuah penyergapan yang sudah diketahui bukanlah
penyergapan lagi. Langsung maju ke arah Desa Baran!"
Pasukan itu menyerbu ke desa. Tiba-tiba, semua lizardmen
yang telah bersembunyi di dalam rumah- rumah menerjang keluar seperti gelombang
pasang.
*Roar*
Para lizardmen, yang pada dasarnya reptil berotot, memegang
perisai di satu tangan dan mengayunkan pedang di tangan yang lain.
Kebanyakan player terkejut oleh jumlah lizardmen yang
menyerbu ke arah mereka. Darius memutuskan untuk tak memberitahu mereka, jika
para lizardmen bersembunyi di sana. Memenggal seekor prajurit lizardmen, Darius
menggerutu pelan, "Aku tak butuh mereka yang lemah. Yang aku butuhkan
adalah mereka yang kuat dan setia padaku. Jadi, kenapa aku harus berbagi EXP
dan Fame dengan orang-orang lemah ini?"
Darius sengaja menggunakan taktik ini, dengan resiko besar untuk
korban yang banyak. Semata-mata,hanya karena dia khawatir EXP dan Fame
bagiannya akan berkurang, jika dibagi secara merata dengang 300 player yang
lain.
Prajurit Tentara Rosenheim mengikuti Darius di belakang.
Komandan mereka adalah Sir Jovantes.
Ketika ksatria itu menyadari mereka telah terjebak dalam
pertempuran jarak dekat, dikelilingi oleh para lizardmen yang keluar dari
segala arah, dia berteriak, "Pertahankan posisi kalian! Bentuk lingkaran
dengan pleton, dan serang balik!"
Pleton yang terdiri dari 10 prajurit mulai membentuk pagar
manusia melingkar, formasi pertempuran andalan Tentara Rosenheim. Pemimpin
setiap pleton adalah Denarion, seperti Becker dan Hosram.
"Masuk ke formasi pertahanan!"
"Ambil formasi pertahanan!"
"Sama untuk kita!" Hosram berteriak pada anak
buahnya.
Hampir semua Denarion yang telah terdidik oleh Weed membuat
keputusan yang sama. Pertahanan terlebih dulu! Hanya Becker yang berbeda,
"Ayo kita hajar mereka!" Dia berteriak.
Prajurit Rosenheim yang membentuk lingkaran pertahanan,
mengalihkan dan memancing lizardmen ke dalam formasi sarang lebah.
Mereka mengurung musuh, yang menyerbu kedalam labirin dan
berputar-putar tanpa akhir.
Keluar masuk dari lingkaran pertahanan, Becker dan ke sepuluh
pasukannya, muncul entah darimana dan membantai lizardmen yang tersesat.
****
Saat Weed mendekati prajurit lizardmen, mereka mengeluarkan
teriakan agresif mereka.
"Manusia!"
"Manusia bodoh! Kau datang untuk mati?!"
Kelima prajurit lizardmen menyerbu ke arahnya, mengayunkan
pedang mereka. Level dari masing- masing lizardmen memang rendah, tetapi hal
itu tertutupi oleh jumlah mereka.
Jika Weed dikelilingi oleh mereka, ia harus menghadapi mereka
masing-masing, dari segala arah. Menempatkan ia dalam posisi yang tak
menguntungkan.
Weed merasa yakin. Dia telah meningkatkan 40 poin pada Strength,
Agility, dan Vitality selama sebulan di Training Hall.
Jika kau mendengar hal itu, mungkin kamu akan berpikir jika
hal itu adalah hal yang mudah dilakukan. Kemudian, kau akan bertanya-tanya,
kenapa tak ada yang melakukan hal serupa.
Dengan statistik yang lebih tinggi, akan jauh lebih mudah
untuk berburu monster. Tetapi, berpikirlah tentang hal ini secara hati-hati.
Hal itu menghabiskan sebulan penuh memukuli orang-orangan sawah. Bisakah kau
mentoleransi kebosanan dan kerja keras fisik itu?
Jika kamu melakukan hal itu selama 20 jam sehari, itu
berarti 600 jam dalam sebulan.
Kamu harus mengulangi tindakan yang sama terus-menerus
sekalipun selalu kesakitan. Seolah otot-ototmu terasa diperas dan terbakar pada
saat yang sama, dan bahkan atlit profesional tak melakukan sejauh itu.
Atlit profensional umumnya menghabiskan waktu tak lebih dari
5 jam sehari, hanya berfokus pada olahraga. Weed telah melakukan setara dengan
120 hari latihan yang dilakukan seorang atlit rata-rata.
Jika kamu melihatnya dari sudut pandang yang berbeda, itu
setara dengan bekerja secara sungguh- sungguh selama 1 jam sehari dalam klub
fitness selama 2 tahun.
Tak banyak orang yang akan mengorbankan waktu begitu banyak
untuk meningkatkan 40 poin dari beberapa statistik. Fakta jika Weed
menyelesaikan latihannya hanya dalam sebulan, menunjukkan seberapa tangguhnya ia.
Dia juga memiliki teknik pedang yang belum ia coba
sebelumnya. Dia sangat menyambut para lizardmen.
Weed dan Surka berdiri di barisan depan untuk menghadapi
lizardmen yang menyerbu. Mengingat bahwa party mereka tak punya seorang Warrior
atau Knight, mereka berdua mengambil peran menjadi petarung jarak dekat.
"Eh, anu, Weed-nim." kata Surka.
"Ya?" Weed bertanya balik.
"Jika aku mati, selamatkanlah dirimu sendiri."
Surka tampak pesimis saat menghadapi 5 lizardmen.
"Jangan khawatir, Surka-nim. Jika salah satu dari kita
akan mati, aku akan menjadi yang pertama. Karena aku akan menjadi orang yang
menarik mereka." kata Weed dengan yakin.
"Weed-nim, kamu adalah seorang Sculptor. Oh,
ngomong-ngomong, berapa levelmu?" tanya Surka.
"68." jawabnya.
Weed dengan cepat melompat kedalam celah di antara para
lizardmen.
"Awas!" kata Surka.
Tindakannya yang tiba-tiba, membuat rekan-rekannya bingung,
namun dia merasa tenang.
"Seven Celestial Footstep!" teriak Weed.