LMS_V02E01P04

1. Negeri Mitos (4)
Dia dengan percaya diri mengaktifkan teknik langkah kaki
yang ia namai. Sebuah skill untuk menghindari serangan musuh dengan 7 langkah
eksentrik yang tak bisa diprediksi.
Menyerang ke depan, dia tiba-tiba menghilang tepat di depan
seekor lizardmen, dan muncul di sebelah kanannya pada detik berikutnya.
"Bentuk pertama, Triple!" teriak Weed.
Weed bergerak dengan gerakan yang memusingkan, dan
mengayunkan pedangnya. Tiga siluet menyerang bagian bawah, tengah, dan atas
dari tubuh lizardmen pada saat yang sama.
*Bam Bam Bam!*
Lizardmen lebih kuat daripada goblin. Tubuh mereka memiliki
fleksibilitas dari reptil, dan berkecepatan tinggi. Kekuatan serangan mereka
secara keseluruhan tak terlalu mengesankan, tapi apa yang mengerikan adalah sisik
mereka yang berwarna hijau.
Sisik tebal adalah sebuah pertahanannya, dan mereka bahkan
memakai armor jarahan yang mereka rampas dari ras lain. Membuat mereka lebih
sulit untuk ditangani.
*Kwaak*
Terluka oleh skill Weed, lizardmen itu berteriak kesakitan.
Dia kehilangan 80% dari HPnya dan mendekati kematian.
Konsumsi MP untuk Power
Shot, skill andalan Pale si Ranger, 25 poin.
Dibandingkan dengan itu, skill milik Weed sangat boros MP. Walaupun
skill itu menguras 300 MP, kekuatannya sama mematikannya dengan penggunaan
MPnya.
Surka, tepat di samping Weed, menyaksikan seluruh adegan
yang ditunjukkan di depan matanya. Dia telah melalui banyak bertempuran dengan
Weed sampai hari ini, tetapi tak ada yang seperti ini...
Karena dia membunuh serigala dan menyelamatkan
rekan-rekannya tanpa pamrih, ia telah menjadi pemimpin party mereka. Sejak dia
menjadi seorang Sculptor, ia mulai memasak. Semuanya tak bisa dipahami, tetapi
tampaknya kemampuan tempurnya tak menghilang.
҅Aku tak tahu skill
apa itu, tetapi itu mengagumkan !҆pikir Surka.
Dia merasa, seolah-olah tiga pedang menembus lizardmen di saat
yang hampir sama, saat Weed menggunakan Triple.
҅Aku tidak boleh kalah
darinya!҆
Surka memukul lizardmen yang telah diserang Weed. Dia ingin
salah satu dari mereka mati saat ini. Lizardmen jatuh, terkena stun oleh serangan Triple milik Weed,
sehingga lizardmen itu tak bisa menghindari pukulannya.
"Rapid Shadow Fist!" (Yon-Hwan-Kwon).
Karena musuh memiliki level yang lebih tinggi dari Surka, ia
menggunakan skill terbaiknya untuk memulai. Mengepalkan tinjunya, dia
menghantamkan lima pukulan beruntun.
Ini adalah skill dasar, namun salah satu dari yang paling
populer, skill tempur untuk Monk. EXP rate miliknya dalam Rapid Shadow Fist
(Yon-hwan-kwon) sudah mencapai 65%.
*Pabababak!*
Lizardmen yang terpukul pada dada dan ulu hati, berubah
menjadi cahaya abu-abu.
"Apa?!"
Surka tertegun sesaat karena terkejut, meskipun dia berada
di tengah-tengah ganasnya pertempuran.
"Sudah pasti lizardmen itu terkena stun. Tetapi kenapa
dia mati secepat itu?"
Dalam mode stun, seekor monster tak bisa bergerak, dan
damagenya dua kali lebih banyak ketika terserang.
Namun, Surka merasa aneh jika seekor lizardmen berlevel 60,
dengan mudah, mati oleh pukulannya.
Lizardmen yang lain tak berdiam diri. Ketika teman mereka
diserang, mereka meraung marah. Empat pedang melayang ke arah Weed, hampir di saat
yang sama. Memotong setiap kemungkinan untuk menghindar.
Namun, tubuh Weed menghindar seperti alang-alang yang
tertiup angin. Pedang-pedang itu nyaris menggores kepala, kaki dan bahunya.
Pedang terakhir yang tak bisa ia hindari menebas pinggangnya, meninggalkan luka
yang panjang, tetapi damage berkurang menjadi sepertiga.
*Ding*
[Anda telah kehilangan 350 HP! (-350 HP)]
Salah satu dari banyak kekurangan kelas Sculptor adalah, mereka
tak diijinkan untuk memakai armor berat yang terbuat dari besi.
Perlengkapan defensif yang terbuat dari non-logam biasanya
lemah dalam pertahanan, kecuali terbuat dari bahan khusus atau diperkuat dengan
mantra permanen.
Karena Weed mengenakan jaket kulit dasar yang ia beli dengan
harga yang sangat murah dari toko barang second, bahkan serangan tunggal bisa
sangat mematikan jika ia tidak hati-hati....
"Sculpting Blade!"
Pedang milik Weed, terselimuti cahaya menyilaukan, mengarah
pada salah satu lizardmen sekali lagi. Menargetkan pada leher yang tampak
sangat kuat.
*Pierce*
Itu adalah salah satu dari skill andalan Weed, yang
menargetkan area vital dengan timing yang pas!
*Ding*
[Critical Hit!]
Sculpting Blade, mengabaikan pertahanan musuh, dan
memberikan damage besar pada lizardmen. Satu-satunya kekurangannya adalah,
skill itu mengkonsumsi MP dengan jumlah banyak. Jika saja tak seperti itu, dia
akan menggunakannya setiap saat.
Datanglah mantra milik Romuna.
"Fire Strike!" dia berteriak.
Sebuah pilar api terpecah menjadi empat bola api di udara,
dan menyerang para lizardmen. Efek samping dari mantra itu adalah menekan
mundur musuh, memberikan para petarung jarak dekat waktu istirahat yang
berharga, untuk mengatur nafas mereka.
"Fire arrow!"
Pale juga menyerang para lizardmen dengan panah. Panahnya
mengandung elemen api yang fatal bagi mereka.
"Healing Hand!"
Irene dengan cepat meregenerasi HP Weed yang berkurang.
Kemudian, dia merapal mantra holy blessing.
"Dewi Freya, berikan perlindungan Holy Spiritmu pada
Weed. Perkuat dia terhadap kekuatan jahat. Blessing!"
Holy blessing meningkatkan defense dan strength. Ada banyak
tipe mantra didesain untuk meningkatkan berbagai atribut.
Voodoo Art milik seorang Shaman bisa meningkatkan Speed,
Strength, dan Agility sementara waktu. Aura milik seorang holy knight pada
seluruh party dianggap efektif juga.
Tetapi pada akhirnya, blessing milik seorang Priest atau
Priestess yang bisa mengalahkan semua profesi dalam bidang buff. Jika kamu
bertarung untuk waktu yang lama di bawah pengaruh blessing dari seorang
Priestess, kau akan merasa hampir tak berdaya jika tanpa mereka.
Setelah Irene menyelesaikan apa yang ditugaskan padanya, ia
berkata tajam pada Weed.
"Weed-nim, kali ini kamu benar-benar sembrono."
Weed mengangguk meminta maaf. Sebenarnya, dia melawan seekor
llizardmen tanpa perlindungan secara sengaja untuk mengetahui kekuatan satu
timnya.
Selain itu, dia tertarik untuk mengetahui seberapa banyak
damage yang dihasilkan oleh Imperial Formless Sword Technique.
Hasilnya, melampaui dugaannya.
Masing-masing skill tempur yang Weed miliki, menguras MP
yang jumlahnya banyak. Jadi dia tak bisa bertarung dalam waktu lama, karena
skill tempur miliknya mengkonsumsi lebih banyak MP dari apa yang ia miliki.
Tetapi skill-skill itu adalah yang paling dominan dalam
pertempuran skala kecil. Mereka memberi kekuatan besar pada Weed sampai MPnya
habis.
Ketika jumlah MP yang bisa digunakan meningkat, sesuai
dengan naiknya level, dan konsumsi MP untuk skill yang berhubungan dengan
pedang akan menurun berkat level skill sword mastery dan handicraft miliknya,
Imperial Formless Sword Technique akan bersinar kembali.
Namun, di mata rekan-rekan Weed, ia hanya tampak ceroboh.
Mereka tak tahu bahwa level Weed 68, dan mereka memiliki prasangka buruk
terhadap kelas Sculptor. Berpikir jika ia lebih lemah daripada rekan-rekannya.
Memang benar bahwa defense dari seorang Sculptor itu
menyedihkan. Selain profesi-profesi perapal mantra, profesi Sculptor adalah
yang paling rentan di Royal Road.
Untuk menyeimbangkan hal ini, Weed memiliki Sculpting Blade,
dan sejak berubah profesi, efek dari sculpture mastery telah sepenuhnya bercampur
kedalam kekuatan serangan miliknya yang tak tertandingi.
Seorang Sculptor yang rapuh. Meskipun masa depannya tak
diketahui, Weed adalah seorang penghasil damage yang lebih besar daripada
seorang sword warrior, yang lebih kuat untuk saat ini.
Dia tersenyum pada buff milik Irene, karena kekuatannya telah
meningkat sebesar 20%, dan ia merasa terbalut dalam kenyamanan.
*Ding*
[Kamu telah kehilangan 230 HP! (-230 HP)]