LMS_V02E02P03

2. Patung Dewi Freya (3)
Weed dan rekan-rekannya mengambil seluruh persenjataan tanpa
menyisakan apa-apa. Maksimum berat yang bisa dibawa seorang player bergantung
pada Strength dan Staminanya.
Bahkan Irene dan Romuna terseok-seok saat kembali ke desa
dengan bawaan berat di punggung mereka.
Tentu saja, bukan hanya party-nya saja yang membawa
persenjataan.
"Kami menyelamatkan kalian." Weed berkata pada
penduduk desa yang diselamatkan. Wajah mereka menunjukkan kegelisahan pada
kata-katanya.
"Tentu saja kami tak meminta kompensasi untuk apa yang
telah kami lakukan. Yang kami mau adalah benih yang dijanjikan oleh Ghandilva
si tetua desa kalian. Karena kami tak menyelamatkan kalian, untuk mendapatkan
imbalan atau keuntungan."
Merasa teryakinkan, para penduduk desa tampak lebih santai
daripada sebelumnya.
Tersenyum lembut, Weed menambahkan, "Aku mengerti
kalian telah mengalami banyak kesulitan, tapi apakah kalian keberatan membantu
kami untuk membawa persenjataan itu ke desa?"
"....."
Wajah para penduduk mengalami perubahan yang lain secara
tiba-tiba.
Mereka sangat lemah karena kekurangan nutrisi. Hal terakhir
yang mereka ingin lakukan adalah pulang ke rumah.
"Seperti yang kalian lihat, lembah ini mirip seperti
sebuah benteng yang tak tertembus, dan aku telah mendengar bahwa Orc sering
muncul di sini."
Hanya dengan mendengar kata Orc, para penduduk gemetar
ketakutan. Mereka baru saja selamat dari para lizardmen, dan jika para Orc menjadi
bencana selanjutnya yang harus dihadapi, mereka tahu jika itu tak akan ada
harapan lagi.
"Hanya untuk berjaga-jaga, misalkan Orc menemukan
tempat ini. Mereka akan senang dengan persenjataan yang terkumpul di sini. Mereka
akan mengambil persenjataan ini dan menyerang Desa Baran. Jadi aku pikir
persenjataan ini harus dipindahkan dari sini. Maukah kalian membantu
kami?"
Terbujuk oleh Weed, akhirnya, para penduduk membawa bawaan
berat itu dan berjalan menusuri lembah.
Sementara itu, lizardmen di Desa Baran telah dibereskan oleh
Darius dan pasukannya.
Desa telah hancur, namun penduduk yang diselamatkan menangis
gembira karena bisa kembali.
Di depan gerbang Desa Baran, Weed mengatakan pada mereka lagi,
"Terimakasih banyak, teman-temanku. Kami tak akan bisa berhasil sampai di sini
dengan aman, tanpa bantuan dan dukungan kalian. Aku akan mengambil alih dari
sini, jadi kalian bebas untuk kembali ke anak-anak kalian. Mereka sangat
menanti kembalinya ayah dan ibu mereka."
Saat Weed menyelesaikan pidatonya, para penduduk meletakkan
persenjataan yang berat tersebut dan berhamburan, mencari putra dan putri
mereka.
Ghandilva tengah menunggu dengan anak-anak di tempat terbuka
dekat gerbang.
"Ibu!"
"Ayah!"
"Selen, Marron, aku senang kalian selamat!"
Itu adalah reuni yang menyentuh antara anak dan orang tua.
Ghandilva berjalan ke arah Weed, mengusap jenggot putihnya.
"Kamu telah menyelesaikannya, Weed-nim." Tetua itu
menyatakan.
"Ya, pak." kata Weed dengan rendah hati.
"Aku sangat berterimakasih kepadamu. Kamu telah
menyelamatkan semua penduduk desaku. Sejujurnya, aku tak menyangka kamu akan
mencapai sejauh ini... Kamu melakukan perkerjaan yang hebat. Kami tak akan
pernah melupakan apa yang telah kamu lakukan untuk kami."
*Ding*
[Quest Selesai : Bencana Desa Baran
Keluarga-keluarga yang terpisah di Desa Baran telah
dipertemukan kembali oleh pahlawan pemberani yang bersedia mencari keadilan.
Desa telah dihancurkan oleh penyerbuan lizardmen, tetapi
kokok ayam jantan dan gonggongan anjing akan segera terdengar lagi.
Anak-anak lega, melihat orang tua mereka lagi. Hingga hari
di mana mata mereka penuh dengan air mata karena omelan orang tua mereka,
anak-anak akan memiliki rasa syukur pada sang pahlawan pemberani.
Hadiah Quest : Benih Tak Diketahui
Fame telah meningkat sebesar 15 poin (+15 FAME)]
[Anda telah naik level!]
Fame dan EXP dibagikan secara merata pada semua anggota
party, tetapi benih itu diberikan secara langsung pada Weed yang merupakan
ketua party.
"Penduduk Desa Baran berhutang padamu."
"Tidak, pak. Kami hanya melakukan apa yang seharusnya
kami lakukan. Kami akan selalu melakukan yang terbaik untuk menjaga kedamaian
dan kemakmuran Desa Baran."
Ada banyak faktor yang terlibat dalam menerima sebuah quest.
NPC mungkin akan memohon pada siapapun yang melintasi mereka
jika mereka ingin sebuah quest diselesaikan dengan cepat. Tetapi, kebanyakan
dari mereka akan menunggu player favorit mereka muncul, untuk menyelesaikan
masalah mereka. Bukannya mempercayai seseorang yang sepenuhnya asing.
"Darius, kupikir kau akan menyesali ini."
Weed telah memenangkan kepercayaan tinggi dan rasa terimakasih
dari Tetua Ghandilva dan para penduduk yang telah diselamatkan oleh party Weed.
Mereka jga akan merasa sangat berhutang budi pada penyelamat mereka juga. Tentu
saja, hal ini akan menjadi keuntungan mereka saat berbelanja dan servis lain di
desa itu sendiri.
Jika Darius mengasumsikan jika dia akan mendapatkan banyak
keuntungan dari Desa Baran, ia tak akan khawatir. Namun dia harus membayar
kesalahannya, jika dia berencana memperluas kekuasaannya ke Provinsi Selatan. Berdasarkan
pada statusnya, sebagai komandan pasukan pembebasan.
Sudah jelas, persahabatan yang halus ini lebih baik daripada
hadiah materi yang kemungkinan akan berubah menjadi aset terbesar di masa
mendatang.
Darius tak akan menolak quest tersebut dalam keadaan normal.
Tapi, dia telah menjadi komandan dari pasukan pembebasan. Akan menjadi
keputusan sulit untuk meninggalkan misinya, untuk memimpin pasukan mengalahkan
para lizardmen demi sebuah pencapaian yang besar. Daripada harus menyelamatkan
segelintir warga desa dari markas para lizardmen.
Untuk alasan itu, Weed memahami Darius. Tetapi, juga
mengasihaninya pada saat yang sama.
Kesempatan seperti ini tak sering muncul dengan sendirinya.
Seperti sebuah kecelakaan tak terduga yang datang entah dari mana, mereka
datang dan pergi sesuka hati.
Ghandilva tiba-tiba menggenggam tangan Weed.
"Aku teringat bahwa aku punya permintaan lain padamu,
Weed-nim. kamu adalah seorang yang bisa dipercaya. Aku mendengar dari para
prajurit dalam pasukan pembebasan, jika kamu adalah seorang Sculptor. Apa aku
salah?"
"Tidak, pak." kata Weed dengan kalem.
"Kami dulu punya sebuah patung Freya yang kami sembah
di alun-alun desa."
Freya adalah seorang dewi yang banyak dipuja di Rosenheim.
Dia dikenal menguasai kemakmuran dan kecantikan.
Ghandilva berkata dengan wajah muram.
"Kami selalu berdoa untuk kedamaian dan kemakmuran pada
patung Freya. Tetapi patung itu hancur dalam sebuah insiden sebelumnya tahun
ini. Sekarang, setelah aku menatap kebelakang bagaimana semuanya telah berubah
menjadi buruk, aku menduga jika tak adanya patung tersebut, yang menyebabkan
semua bencana ini."
"Apakah kamu mau aku mengembalikan patung dewi
itu?"
"Ya, Weed-nim, aku mau kamu mengukir patung Freya yang
baru. Awalnya aku telah meminta orang asing yang lain untuk membawa patung
pengganti, tapi aku belum mendengar kabar dari dirinya lagi. Ini mendesak.
Maukah kamu mengukir patung Freya?"
*Ding*
[Quest : Patung Dewi Freya
Freya, dewi kecantikan dan kemakmuran adalah dewi pelindung
Desa Baran. Patung Dewi Freya berdiri di alun-alun, tetapi telah hancur karena
tertabrak pohon pinus saat banjir menumbangkan pohon tersebut. Meskipun para
lizardmen telah dikalahkan, warga desa tidak akan hidup dalam damai sampai
patung Freya dipulihkan.
Bangunlah patung Freya dan bawalah kembali kedamaian di desa.
Tingkat Kesulitan : Quest profesi.
Persyaratan Quest : Hanya tersedia untuk Sculptor.]
Sebuah quest profesi yang disediakan untuk para Sculptor.
Tingkat kesulitan dan hadiah untuk quest tersebut belum ditentukan, karena
mereka bergantung pada hasil akhir.
Hadiah untuk kebanyakan quest, ditentukan oleh aturan yang
sama.
Kecuali untuk misi tertentu, seperti pengantar pesan atau
kurir objek tertentu, hadiahnya bervariasi tergantung pada hasil akhir.
"Tolong tunggu sebentar. Aku perlu berkonsultasi dengan
rekan timku."