LMS_V02E03P02

3. Harta Kuil yang Hilang (2)
"Aku tak bisa mengambarkan seberapa banyak aku
menghargaimu, Weed-nim. Ketika patung dewi itu selesai, desaku akan hidup damai
sekali lagi. Aku tak akan pernah melupakan kebaikanmu. Silahkan dinikmati."
*Munch Munch*
Sekarang Seoyoon bisa mendengar seseorang melahap makanannya.
Menyanjung sang instruktur saat di Training Hall. Weed telah
menggunakan trik ampuh yang sama, pada Ghandilva sang tetua Desa Baran.
"........"
Seoyoon melepaskan gagang pintu dari genggamannya.
****
Dua bulan sebelumnya, Seoyoon meninggalkan rumah sang
instruktur, dan menuju ke selatan.
Dia hanya berkeliaran di daerah pedalaman yang tak
berpenghuni. Kadang-kadang mengunjungi desa-desa terpencil, bertarung dengan
monster di sepanjang jalan.
Entah itu pegunungan atau sarang monster,ia akan merasa cocok,
asalkan di sana ada monster yang lebih banyak.
Pertempuran setelah pertempuran.
Selama Seoyoon bisa bertarung, ia bisa melupakan yang
lainnya. Pada akhirnya, dia sampai di Desa Baran.
Desa tersebut sangat damai saat itu, sebelum penyerangan
para lizardmen.
҅Whew.... Apa yang
harus aku lakukan sekarang?҆pikirnya dengan singkat.
Seoyoon mengunjungi desa untuk membeli makanan dan menjual
hasil buruannya di pasar. Saat dia berjalan melewati pusat desa, ia tak sengaja
mendengar keluhan Ghandilva.
Sang Tetua tengah bersedih, karena hancurnya patung dewi freya,
di tempat dulunya patung itu berada. Saat melihat Seoyoon yang kebetulan
datang, ia meminta bantuannya.
"Kamu sepertinya orang yang tepat untuk mencari patung pengganti
Dewi Freya yang hancur untuk desaku! Maukah kamu mengabulkan keinginan terakhir
dari orang tua ini?" tanya sang Tetua desa.
*Ding*
[Quest : Ganti Patung Dewi Freya yang Hancur
Freya adalah seorang dewi yang banyak dipuja di Rosenheim.
Dia dikenal mengatur kemakmuran dan keindahan.
Desa Baran adalah pemuja taat dewi Freya dan selalu berdoa
untuk kedamaian dan kemakmuran pada patung itu. Sampai patung itu hancur secara
tak sengaja.
Persyaratan Quest : Selesaikan sebelum sang Tetua mati.
Hadiah : Rasa terimakasih dari warga desa, dan bayaran.]
Diam tanpa kata seperti biasanya, Seoyoon tak bisa mengambil
kebanyakan quest yang tersedia seperti player lain. Karena dia tak mampu
membangun persahabatan dengan NPC, apalagi dengan player, dan hampir buta
dengan latar belakang informasi dan sejarah Royal Road.
Yang bisa dia lakukan di kota manapun, adalah menjual
item-item yang ia dapatkan. Dan juga membeli item yang ia butuhkan.
Namun, dia mengangguk pada Ghandilva yang sedang sedih, dan
menerima quest tersebut.
*Ding*
[Anda telah menerima quest!]
Pilihan yang tepat untuk menyelesaikan quest tersebut adalah
kembali ke Benteng Serabourg. Membeli patung perempuan di sana dan membawanya
ke sini. Tetapi dia ingin pergi untuk mencari patung dewi yang asli.
Tujuannya adalah Order Dewi Freya.
Melalui Kerajaan Brent di utara, dan melintasi Halkos
Wilderness di barat daya. Dia akan sampai di Free City of Somren.
Order Dewi Freya terletak di sana.
Sebuah perjalanan yang panjang sekitar 3 bulan melalui rute normal,
tapi ia bisa sampai ke sana dalam sebulan jika mendaki Pegunungan Bark di
barat.
Petualang yang masih punya pikiran waras akan menghindari
rute ini. Karena, mereka harus bertahan melawan monster yang sangat banyak.
Namun bagi Seoyoon, yang telah menjadi maniak pertempuran, ia
memilih melewati Pegunungan Bark.
Meninggalkan mayat monster yang tak terhitung jumlahnya, ia akhirnya
sampai di Order Dewi Freya dan membeli patung Dewi Freya. Bahkan telah disahkan
dan diberkati oleh Uskup Agung Mandolin.
Untuk itu, dia telah menghabiskan sebagian besar goldnya.
"...."
Seoyoon menjauh dari rumah Ghandilva. Dalam perjalanan ke
gerbang, dia berhenti di alun-alun desa.
Ada sebuah patung yang belum pernah ia lihat sebelumnya.
Sebuah patung Dewi Freya yang masih belum selesai.
"Bukankah dia benar-benar seorang dewi yang cantik,
pengembara?"
Seorang gadis berbicara pada Seoyoon. Tetapi matanya tengah
terpaku pada patung itu.
"Weed, salah satu penyelamat heroik desa kami, yang
mengukir patung dewi itu untuk kami. Ketika patung itu sudah selesai, desa ini
akan bebas dari monster, dan kami akan hidup dalam damai sekali lagi. Aku tak
bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika ia tak ada di sini...."
Seoyoon menatap patung buatan Weed. Itu belum selesai. Namun
patung itu tampak cantik. Hampir menyilaukan matanya.
Patung Dewi Freya tersebut memancarkan keindahan yang
menenangkan, bagi orang yang melihatnya. Menunjukkan sebuah senyum lembut dan
menghibur di bibirnya.
Saat dia menatap patung tersebut, ia merasa jika senyum itu
mengubah dunia menjadi lebih cerah dan lebih positif.
Patung Dewi Freya lain yang ia bawa adalah sebuah maha karya
dari Order Dewi Freya, patung itu juga memiliki nilai seni tinggi dan memiliki
aura religius.
Namun, setelah dia memandang patung yang diukir oleh Weed, ia
berpikir jika patung yang dibawanya adalah barang murahan. Layaknya, cahaya
kunang-kunang di hadapan matahari.
"......"
Seoyoon memandang patung itu selama beberapa saat dan
meninggalkan Desa Baran dalam keheningan. Dia tak menyadari, jika model dari
patung yang dibuat oleh Weed adalah dirinya.
****
*Brrrrr*
Bahkan Weed yang tak takut pada apapun, merasakan
jari-jarinya gemetar pada saat itu. Dia telah menghabiskan 10 hari, berusaha
keras pada pekerjaan ini.
Karena berita patung Dewi Freya yang baru telah tersebar
luas, banyak penonton mengunjungi Desa Baran.
Selain pasukan pembebasan dan prajurit Rosenheim,
orang-orang datang dari kota Demeron yang jaraknya relatif dekat. Dengan
sentuhan akhir pada mata sang dewi, patung tersebut telah selesai.
"Sungguh dewi yang cantik!"
"Dewi Freya benar-benar turun ke desa kita!"
Warga desa dan para penonton berseru. Sangat berisik dengan
obrolan, dan doa-doa dari mereka yang berlutut dihadapan patung itu.
Lalu, sebuah jendela pesan yang hanya terlihat oleh Weed
muncul.
*Ding*
[Patung Selesai : Patung Dewi Freya (Finepiece)
Seni tak selalu diakui, karena model dan keterampilan karya
tersebut. Itu layak disebut seni hebat, selama karya tersebut menyentuh banyak
hati dan membersihkan banyak pikiran.
Patung Dewi Freya, kecantikan yang luar biasa, meskipun
keahlian rendah dalam Sculpture Mastery, akan selalu menarik mata publik
selamanya.
Nilai Artistik : 150
Efek Spesial : Meningkatkan regenerasi HP dan MP sebesar 15%
selama 24 jam.
Efek ini tidak bisa digabung dengan efek patung lain.
Jumlah Fine Piece yang diciptakan : 1]
'Fine piece!'
pikir Weed semangat.
Gelar ini hanya diberikan pada karya seni yang diakui banyak
player. Kemampuan luas saja tak akan bisa menghasilkan Fine piece, Grand piece,
atau Master piece dalam sculpture mastery.
Hanya ketika seorang Sculptor mengabdikan dirinya untuk
menciptakan sebuah karya dari jiwa dan hatinya, dan sangat dihargai oleh banyak
player lain, saat itulah karya tersebut layak mendapatkan salah satu gelar di atas.
Dengan kata lain, Patung Dewi Freya yang telah selesai
tersebut, bisa dibilang luar biasa. Karena patung tersebut memperoleh gelar
Fine Piece, itu berarti memberikan sebuah efek.
Masih dalam tahap beginner/basic di Sculpture Mastery, Weed
tak memenuhi syarat untuk menghasilkan sebuah karya seni dengan efek tambahan.
Meski demikian, dikombinasikan dengan Zahab’s Sculpting Knife, fine piece
buatannya menghasilkan efek luar biasa.
Ini adalah sebuah jackpot yang melebihi perkiraannya
sendiri.
*Ding*
[Level Up: Sculpture Mastery (Beginner Level: 9| 70%)
Memungkinkan Anda untuk membuat karya yang lebih halus dan
detail.
- Fame meningkat sebanyak 50 poin (+50 FAME)
- Art meningkat sebanyak 15 poin (+15 ART)
-Perseverance meningkat sebanyak 10 poin (+10 PER)
-Vitality meningkat sebanyak 5 poin (+5 VIT)]
Beberapa statistik naik sebagai hadiah, karena menciptakan
sebuah fine piece.