LMS_V02E04P04

4. Kota Langit, Lavias (4)
Semua orang dalam party Weed mendapatkan seluruh buff yang
tersedia, meningkatkan Strength dan Vitality mereka. Buff Defense difokuskan
pada Weed dan Surka. Mereka kemudian mulai bergerak.
"Manu...sia? Ada... ma-manusia hidup." 4 sampai 5
Skeleton berkumpul di lorong bawah tanah.
Kelompok kecil undead terdiri dari 2 Skeleton Mage, 1
Skeleton Soldier dan 1 Skeleton Archer.
"Manu...sia." rongga mata kosong Skeleton menyala.
Aura merah pembunuh, memancar saat mereka berlari ke arah party tersebut. Tulang-tulang
mereka bersuara, saat mereka bergerak.
"Bersiap untuk pertempuran."
*CLANG*
Weed yang pertama kali maju, memblokir pedang Skeleton
Warrior. Bukannya sekedar menghentikan, Weed dengan mulus membelokkan serangan
tersebut kesamping, dan meluncurkan serangan balik.
Itu bukanlah sebuah skill dalam game. Weed secara alami
melancarkan seni pedang dengan menggunakan pergerakan yang sesuai dengan
pergelangan tangannya.
"Triple!"
*POP*
*SNAP*
*CRACK*
Dia mengeluarkan 3 serangan beruntun. Secara alami, Triple
adalah sebuah skill yang sangat sulit diikuti mata. Menusuk ke depan, lalu
menebas secara diagonal, dan saat pedang ditarik mundur, memanfaatkan momentum
seluruh tubuh, untuk menebas sekali lagi sebagai tebasan tambahan. Meskipun begitu,
tetap disebut Triple, karena nama itu berasal dari 3 serangan originalnya.
Di tengah-tengah pertarungan sengit, Weed mengeluarkan skill
tanpa meneriakkan 'Triple'.
Bahkan sepersekian detik, bisa menentukan perbedaan antara
hidup dan mati. Terutama jika seseorang mampu memanfaatkan momen itu, untuk
menargetkan kelemahan musuh.
Jika tiga serangan beruntun itu diblokir entah bagaimana
caranya, akan ada kesempatan untuk tebasan keempat agar bisa dieksekusi. Bila
serangan yang keempat ditahan juga, akan selalu ada kemungkinan untuk tebasan
kelima.
'Triple' awalnya berarti 3 tebasan cepat, yang mengambil
keuntungan dari kelemahan musuh untuk memberikan serangan. Di atas semua ini,
Weed mampu memanuverkan pedangnya, menggunakan kemampuan bawaannya, untuk
menciptakan celah pada pertahanan lawan. Tak mengherankan, rusuk Skeleton
Soldier itu hancur sepenuhnya akibat serangan pedang Weed.
Hanya seseorang yang seperti Weed, yang bisa berpikir untuk
menggunakan sebuah metode yang kejam, untuk membunuh musuhnya.
Pada saat itu, Skeleton Mage di belakang mulai merapal
mantra ,menargetkan Weed. Tapi, mantra Romuna dilemparkan terlebih dahulu.
"Fire Strike!"
Karena kemampuannya yang tinggi dalam menggunakan skill ini,
6 bola api ditembakkan dan berhasil mengenai kedua Skeleton Mage itu. Bertindak
sebagai pengganggu, dengan efektif membatalkan mantra yang hendak mereka
lemparkan.
"Kau milikku!"
Pale terfokus pada Skeleton Archer satu-satunya. Keduanya
dengan ganas menembakkan panah pada satu sama lain.
"Makan ini! Blessed Arrow!" Pale melepaskan sebuah
panah yang memancarkan kilatan cahaya menyilaukan.
Secara alami, undead membenci cahaya, dan Skeleton semacam
ini sangat lemah terhadap cahaya. Namun, undead yang berlevel lebih tinggi,
bisa berjalan-jalan di siang hari tanpa masalah apapun.
Panah Pale meluncur ke Skeleton itu dan bersinar terang.
Sementara itu, Surka memukul Skeleton Mage dengan jarak
dekat, Romuna mensupportnya. Karena ini pertama kalinya mereka melawan lawan
yang tangguh, mereka semua mempertaruhkan nyawa.
Weed hanya menangani Skeleton Soldier.
"Matiiiiiiii...."
Tulang-tulang dari Skeleton Soldier berderak, saat ia
melompat ke udara, dan mengeluarkan serangan kuat saat jatuh. Meskipun
pedangnya penuh retakan, kekuatan di balik serangan tersebut terlalu besar untuk
diabaikan.
'Meski begitu,
pergerakannya terlalu jelas.'
Weed mengaktifkan skill.
"Backstab!"
Saat pedang skeleton menjangkau targetnya, hanya bayangan
Weed yang tersisa. Weed sudah di belakang musuhnya, dan menebas leher Skeleton
itu.
*Ding*
[Critical Hit!]
Sebuah serangan kritikal!
Membutuhkan waktu yang tepat, bahkan seperseribu detik akan
berpengaruh pada kesuksesan serangan kritikal.
Berusaha melakukannya, berarti memiliki resikonya sendiri. Oleh
karena itu, keberhasilan dalam melakukannya akan sangat memuaskan.
Menerima damage dari Triple dan Backstab, tulang-tulang
Skeleton itu jatuh berserakan menjadi tumpukan tak bernyawa.
"Weed-nim, sebelah sini!" teriak Surka, jelas ada rasa lelah di dalam suaranya.
Melawan dua Skeleton Mage sangat berlebihan baginya, dan dia
secara bertahap kehilangan pijakan.
Sebagai seorang Monk, ia memiliki Agility yang tinggi. Sehingga,
pergerakannya seharusnya cukup cepat. Tetapi pada saat ini bukan itu yang
terjadi.
*Ding*
[Anda telah keracunan!]
[Anda telah dikutuk!]
[-Strength Berkurang.]
[-Agility Berkurang.]
Keduanya dihasilkan dari kutukan dan luka beracun, yang
membuat Surka mengalami pendarahan tanpa henti. Tersiksa karena kutukan
Skeleton Mage, Surka terselubungi asap hitam. Kutukan itu lebih kuat dan lebih
cepat daripada mantra pemulih Irene.
"......"
Weed dengan cepat mendekat untuk menyelamatkannya.
"Sculpting Blade!" dia berteriak saat ia menyerbu
ke pertempuran.
Setiap kali Weed memulihkan MP yang cukup untuk menggunakan
skill Sculpting Blade, Skeleton Mage dengan HP rendah akan menghilang dalam
cahaya abu-abu. Mereka mati lebih cepat daripada yang diduga, karena Romuna
telah membombardir mereka sampai MPnya habis. Skeleton Archer yang tersisa
dengan cepat dihabisi oleh combo dari Pale dan Romuna, yang memulihkan MPnya.
"Wow! Kita menang!" Surka berteriak girang,
setelah pertempuran berakhir.
"Bahkan level kita naik." kata Pale, menyeringai.
Skeleton level 80, memiliki 15 level lebih tinggi dari
mereka. Ditambah dengan dobel EXP, memberikan jumlah EXP yang luar biasa pada
party. Mereka sudah dekat dengan naik level, hanya dengan membunuh satu
kelompok.
Setelah menggunakan semua MP untuk menghilangkan kutukan dan
penyembuhan, Romuna dan Irene duduk untuk memulihkan MP, melalui Meditasi.
Meditasi menggandakan kecepatan pemulihan MP. Sayangnya,
skill eksklusif itu hanya untuk profesi Mage dan Priest, artinya Weed tak bisa
mempelajarinya.
"Haruskah kita lihat, item apa yang kita dapat?"
Biasanya mereka hanya akan mengambil apapun yang diinginkan.
Tetapi kali ini, hanya dengan satu pertempuran, seolah-olah mereka telah
berjalan di atas lapisan es yang tipis. Jadi party mengumpulkan item-item yang dijatuhkan
para skeleton itu.
*Ding*
[Item : Worn
Bloodstained Gloves /Sarung Tangan Usang Berlumuran Darah
Ketahanan : 7/40
Defense : 6
Sebuah item yang dipenuhi dengan kebencian dan keingingan
akan kematian.
Meskipun memperkuat si pemakai, akan lebih baik untuk
dihindari.
Persyaratan :
-Level 50
-Strength 100
Efek :
-Meningkatkan Strength sebesar 20.
-Meningkatkan Kekuatan Serangan sebesar 10%.
-Mengurangi HP sebesar 200.]
*Ding*
[Item : Boots of the
Cold Ones /Sepatu Berdarah Dingin
Ketahanan : 9/50
Defense : 5
Sepatu yang dibuat untuk melawan cengkraman tanah. Karena
terbuat dari kulit kerbau air, akan memberikan perasaan nyaman ketika dipakai.
Persyaratan :
- Level 60
Efek :
-Meningkatkan Resistansi Sihir Es sebesar 15%]
Item-item seperti ini tak buruk sama sekali. Mereka bisa
dijual pada pedagang, tapi memakainya akan jauh lebih baik. Sarung tangan itu
mungkin mengurangi HP, tapi pertahanannya cukup tinggi. Memakainya akan cukup
layak.
Pada saat ini, sebagian efek dari penemuan dungeon tersebut,
rate item dropnya digandakan dan banyak muncul item terbaikyang belum teridentifikasi. Jadi, Weed dan party-nya
berjalan ke arah pedang yang dijatuhkan oleh Skeleton Soldier.
*Ding*
[Item : Clay Sword
Ketahanan : 12/65
Damage : 23-25
Sebuah pedang sihir yang ditambahi roh es.
Memberi 2-5 bonus damage pada target yang menggunakan armor
dan mengurangi pergerakan musuh.
Persyaratan :
-Level 60
-STR 200
Efek :
Memberi tambahan 2-5 damage Elemen Es ]
Sebuah senyum muncul diwajah Weed.
'Jackpot!'