Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V02E04P06

gambar


4. Kota Langit, Lavias (6)



*Nnnng...*

Garis cahaya biru tipis mulai terpancar dari Iron Sword dan mengelilingi tubuh Weed. Weed langsung menarik perhatian Skeleton Knight, tapi fokus Skeleton Knight terarah pada Iron Sword itu sendiri. Pedang yang tampak telah menjadi cukup besar untuk mencapai langit.

*Shoom!*

Pedang tersebut memadatkan udara, seperti sedang mengumpulkan kekuatan besar. Saat Weed bersiap untuk menusuk, kebanyakan skill pedang milik Weed melibatkan tebasan. Disisi lain, tusukan jauh lebih kuat tetapi memiliki masalahnya sendiri. Jika tusukan tersebut meleset, ada resiko besar karena terbukanya celah untuk serangan.

Saat mengayunkan, berat pada pedang akan bertambah, yang dengan halus bisa mengubah keseimbangan antara pingang, pergelangan tangan, dan langkah kaki si pemegang. Weed tahu bagaimana caranya menggunakan perubahan ini menjadi keuntungannya. Menghindari serangan musuh, dan menyerang balik dengan memadukan serangan dan pertahanan.

Inilah kenapa Weed bisa berhasil melawan monster yang sangat kuat, meskipun HP dan Defense-nya lebih rendah daripada player lain. Jika bukan karena strategi ini, bahkan bertarung melawan Skeleton Soldier akan menjadi perjuangan yang sangat sulit.

Meskipun hanya dengan satu atau dua langkah lagi, Weed bisa merasakan semua HP dan MP miliknya terkuras dari tubuhnya, mengalir ke ujung pedangnya. Rahang Skeleton Knight menganga karena kekuatan Weed.

'Selesai!'

Kekuatan sesaat skill ini saja sudah cukup untuk memuaskan Weed. Namun, sebelum serangan tersebut mengenai Skeleton Knight, Weed merasakan guncangan dari dampaknya.

*Boom!*

Tanah dan debu beterbangan kemana-mana, bersama dengan suara ledakan yang memekakan telinga.

Segera setelah debu menghilang, mengungkapkan Weed yang masih berdiri tegak, babak belur, dan memar.

'Bagaimana mungkin?'

Sword Kaiser adalah sebuah skill mengerikan yang mengkonsumsi 2000 MP. Jika MPnya tidak cukup, kekurangannya akan diganti HP. Menggunakannya, telah membuat HP Weed tersisa kurang dari 50 poin.

"D-Dimana dia?"

Weed mulai menuju ke arah Skeleton Knight.

Skeleton Knight!

Iron Sword telah menusuk ke dalam perutnya. Retakan menyebar dari area itu, sampai seluruh tubuh hancur berkeping-keping. Dalam waktu yang singkat, anggota party bergegas mendekati Weed.

"Kita bekerja begitu keras, untuk mengalahkan mahluk ini..."

Surka menundukkan kepalanya, kelelahan.

Mereka berusaha sekeras ini untuk mengalahkan Skeleton Knight itu. Tetapi, bajingan itu hanya menjatuhkan beberapa Bijih Besi, beberapa sliver, dan sebuah tulang. Meskipun party itu mempertaruhkan nyawa pada banyak kesempatan, mengingat pertama kalinya, adalah selalu yang paling sulit. Belum lagi mereka memasuki pertarungan ini dalam kondisi buruk.

Sama seperti Weed, semua orang telah berjuang sampai kehabisan MP mereka. Sejak saat itu, Romuna merapal mantra 'alarm' miliknya, saat melawan skeleton. untuk memeriksa, apakah ada Skeleton Knight yang mendekat. Ketika mereka berada dalam kondisi bagus, mereka akan melawannya. Jika tidak, mereka akan menghindarinya.

Di gua atau dungeon lain, mereka mungkin merasakan tekanan bertarung dalam kondisi yang tak menguntungkan, karena persaingan untuk membunuh. Tetapi beruntungnya, Weed dan party-nya sekarang adalah satu-satunya player dalam dungeon ini.

Namun, ini artinya juga bahaya, karena ada monster tambahan!

Situasi semacam ini yang paling disukai Weed.

Saat mereka memasuki dungeon, kemampuan unik dari Moonlight Sculptor telah diaktifkan. Di bawah sinar matahari, skill milik Weed tak berada dalam kondisi terbaik. Namun, di dalam kegelapan malam hari, atau di kedalaman gelap sebuah dungeon, kekuatan sejati dari profesinya terwujud. Kekuatannya meningkat lebih jauh, kemampuan dasarnya naik kira-kira sebanyak 30%.

Selain itu, Weed telah membaca pola serangan Skeleton Knight menggunakan kemampuan tempur bawaannya. Para bajingan itu bukan lagi sebuah ancaman sekarang, karena ia tahu dengan pasti, kapan harus menghindar. Pengetahuan ini saja sudah mengurangi setengah damage yang ia terima. Pale dan Surka mendapatkan dukungan Romuna, serta mantra Blessing milik Irene. Oleh karena itu, Skeleton Knight sendirian tak akan bisa melakukan apa-apa, selain dengan tenang menyerahkan tulang-tulang mereka dan menghilang.

"Hahahaha." Weed tertawa.

Weeh menyeringai saat melihat para skeleton berjalan di sekitar. Dia tak bisa menahan senyum karena apa yang ia lihat adalah EXP dan item-item potesial!

"Kekeke."

"Hehe."

"Hahaha."

Seluruh party mulai tertawa.

Tak terpikir, jika pemandangan skeleton yang berjalan-jalan bisa membuat mereka begitu senang!

Pedang yang dibawa Skeleton Soldier, meskipun bukan semuanya Clay Sword, bisa dijual dengan harga yang lebih baik daripada Iron Sword. Hanya perlu memperbaikinya, kemudian menjualnya dengan harga tinggi.

Tempat ini adalah lahan berburu yang fantastis, karena item dropnya termasuk perisai, sarung tanga,n dan kadang-kadang pelindung dada. Dan kerena drop ratenya digandakan, tak mengejutkan jika penyimpanan milik Weed segera penuh.

Skeleton Knight yang sendirian, meskipun level mereka tinggi, bukan lagi kekhawatiran bagi Weed dan party-nya. Namun, Death Knight yang kadang-kadang melintas, adalah kekhawatiran terbesar mereka.

"Manu...sia. Bau... manusia... di sini..."

Death Knight, mengenakan armor abu-abu gelap, muncul di atas kuda. Weed dan party-nya, yang baru saja membunuh skeleton dan mengambil item-itemnya, gugup bersembunyi di balik batu.

Tak peduli apa yang mereka lakukan, tak mungkin mereka bisa mengalahkan Death Knight yang memiliki level di atas 200. Perbedaan level terlalu besar, hingga serangan mereka akan dianggap meleset, bahkan jika mereka mengenai sasaran.

Di Royal Road, bukan hanya para player, NPC pun juga bisa bertambah kuat. Death Knight yang mencapai tingkat kedua memiliki set skill yang mematikan.

Death Knight ini namanya Royan, energi kegelapan mengalir keluar dari helmnya. Death Knight adalah monster yang memiliki nama. Jadi, masing-masing dari mereka memiliki nama tersendiri.

"Bau... manusia... Oh... aku... tak punya hidung."

Si Death Knight Royan melihat sekeliling selama beberapa saat, kemudian perlahan-lahan pergi mencari di area yang berbeda. Bahkan setelah Death Knight itu pergi, suara dari ketukan kuku kudanya masih bisa terdengar selama beberapa saat.

"Whew."

"Dia pergi."

Weed dan partynya menghela nafas lega. Tak ada lagi yang bisa membuat mereka sangat takut, kecuali kehadiran dari Death Knight yang berkeliaran, yang terkadang muncul.



< Prev  I  Index  I  Next >