Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V02E05P01 Melakukan Hal Terburuk

gambar


5. Melakukan Hal Terburuk (1)


Weed dan anggota party-nya berhasil mengumpulkan tulang-tulang Skeleton Knight dari lantai pertama Memphis Hall dan menyelesaikan quest mereka.
Sayangnya, ada beberapa berita buruk juga. Rupanya, Pale, Romuna, dan Irene adalah teman di kehidupan nyata, yang tinggal dilingkungan yang sama. Dalam dunia nyata, Surka adalah adik Romuna.
Mereka tak menyebutkan apa-apa, agar Weed tak merasa canggung. Tetapi sekarang, mereka harus mengungkapkan kebenarannya.
"Maaf... orang tua kami..."
"Tampaknya kami tak akan bisa online sementara waktu." kata mereka dengan sedih.
Mereka telah kecanduan Royal Road dan bermain terus-menerus, sampai ke tahap bolos sekolah. Tetapi orang tua mereka, yang sedang berlibur, segera mengetahui hal ini.
Jelas saja, mereka semua dihukum.
"Kalian... bermain game bukannya mengerjakan PR?"
"PERGI KE SEKOLAH SEKARANG!"
Lisensi log-in ke kapsul mahal itu telah disita. Permintaan mereka untuk cuti dari sekolah telah dicabut. Beruntungnya, mereka telah mempelajari sesuatu dari Weed.  Kesuksesan yang bergantung pada kemampuan untuk mendapatkan keuntungan, bahkan di dalam sebuah situasi yang tak menguntungkan! Mereka hanya harus membuat orang tua mereka log-in ke Royal Road, agar mereka mengalaminya sendiri.
Seorang player baru tak akan bisa keluar dari benteng sampai 4 minggu berlalu. Namun, orang tua mereka benar-benar puas walau terkurung di dalam dinding benteng.
Bagaimanapun juga, itu adalah sebuah versi sempurna dari sebuah dunia fantasi.
Para orang tua sendiri dibesarkan dengan bermain game dan membaca novel fantasi. Tapi ketika mereka mendapatkan pekerjaan dan mulai membesarkan anak, mereka tak lagi bisa melakukan hal-hal semacam ini. Namun, yang ada di sini adalah alam semesta yang baru bagi mereka. Surga yang telah mereka impikan sejak mereka masih anak-anak.
Game ini seperti sebuah dunia baru, di mana mereka bisa lepas dari pekerjaan dan urusan-urusan mereka, tanpa pergi ke negara yang jauh.
"Gamenya tak terlalu buruk."
"Ini menyenangkan."
"Ngomong-ngomong, Bu Junggee, aku dengar kamu mendapatkan sebuah 'quest' di Toko Senjata?"
"Ya, itu lebih seperti sebuah tugas rumah. Aku harus membeli 5 batu gerinda untuk toko tersebut..."
"Apa kamu punya uang yang cukup?"
"Yep. Aku mendapat 3 silver untuk membelinya. Harga Gerinda adalah 50 copper, jadi aku masih punya sisa 50 copper."
"Bagilah dengan kami!"
Para orang tua memulai di Benteng Serabourg bersama-sama. Mereka berkeliaran bersama-sama, mengerjakan quest dan berteman dengan NPC.
Dan seperti itulah, 4 minggu di dalam game telah berlalu. Tetapi, di dunia nyata hanya seminggu yang berlalu. Sekarang para orang tua telah bebas untuk keluar masuk benteng. Ketika Pale dan Surka memberitahu mereka bisa meninggalkan benteng sekarang, orang tua mereka hanya tertawa.
"Ayolah.... bagaimana bisa kita berburu monster?"
"Berburu itu, untuk kalian para anak muda."
"Kami suka tinggal di benteng dan membantu orang-orang, melakukan pekerjaan rumah untuk mendapatkan uang. Kemudian bisa kita gunakan untuk membeli makanan enak."
Tetapi setelah meninggalkan benteng karena penasaran, sikap para orang tua berubah drastis. Berikut adalah percakapan yang terjadi antara Romuna dan orang tuanya.
"Bastard Sword menghasilkan damage lebih banyak daripada Long Sword... Kenapa begitu?"
"Karena itu adalah sebuah pedang dengan dua tangan. Pedang itu besar dan berat, jadi tak bisa diayunkan dengan cepat."
"Jadi maksudmu, bukannya beberapa serangan kecil, tapi satu serangan yang kuat?"
"Yep."
"Senjata jenis itu yang aku inginkan... Tetapi Bastard Sword harganya lebih dari 10 gold di toko..."
"Mau aku belikan?"
"Yah... Aku hanya akan mengatakan ini sekarang... Tetapi kamu pikir berapa banyak yang telah kami lalui untuk membesarkanmu? Ketika kamu masih bayi, kami memberimu makanan terbaik dan menutupimu dengan pakaian terbaik. Karena kami sangat peduli padamu, kami tak benar-benar mau memaksamu..."

Situasi Pale cukup mirip. Orang tuanya adalah guru sekolah, dan dengan demikian mereka sangat ketat. Ketika dia masih kecil, ia tak bisa membuat suara keras saat bernafas di depan orang tuanya.
Ayahnya adalah seorang polisi militer di masa mudanya, telah mempunyai karisma yang signifikan di tahun-tahunnya di militer. Di malam dia meninggalkan benteng untuk waktu yang singkat, Pale memiliki percakapan berikut dengan ayahnya saat makan malam.
"Hmm, tampaknya para rubah sialan itu sangat kuat?"
"....?"
Pale, nama sebenarnya Oh Dongman, tengah berpikir keras untuk mengetahui apa yang ayahnya bicarakan.
Ayahnya sekali lagi memberi petunjuk. "Para rubah sialan. Mereka sangat kuat."
Saat itulah Oh Dongman memahaminya.
"Mereka sedikit menantang. Jika ayah tak punya perlengkapan apapun."
"Aku punya beberapa..."
"Ayah tak mencoba untuk melawan mereka sendirian, kan?"
"Aku akan melakukannya..."
"Yah, tentu saja itu sulit, jika ayah mencoba melawan para rubah sendirian, dilevel ayah sekarang. Itu hampir mustahil."
"L-Lalu maksudmu kamu bisa mengalahkan mereka? Para rubah itu?"
"Tentu saja."
Ayah Oh Dongman menggenggam tangan putranya.
"Balaskan dendam ayahmu!" perintahnya.
Jadi seperti itulah, para orang tua juga ikut-ikutan tenggelam dalam dunia Royal Road. Karena keluarga tetangga juga bermain game itu bersama-sama, Royal Road menjadi topik panas di arisan dan pertemuan keluarga.
Sekarang, bukannya membahas masalah keuangan dan real estate, para orang tua mengobrol tentang Royal Road sambil minum. Rupanya, ada banyak orang di usia mereka yang bermain game itu. Dalam kenyataannya, mereka telat untuk menemukan kesenangan di Royal Road.
Lee Hyun telah lama memprediksi jika hari seperti ini akan tiba. Dalam kebanyakan game, harga dari item-item akan jatuh seiring berjalannya waktu. Sama juga seperti mata uang seperti gold dan silver. Ini alami, karena rata-rata level para player akan naik seiring waktu.
Namun, jika para player tak terbatas pada usia 10 sampai 20 tahun, dan jika para orang dewasa yang sudah berkecukupan menjadi kecanduan Royal Road, nilai dari mata uang game tak akan berkurang.
Ketika ada item bagus, orang-orang memulai perang penawaran. Mereka membeli senjata, armor, dan aksesoris dengan cara yang sama, saat mereka membeli mobil yang bagus.
Sebenarnya, ini memberi manfaat lebih banyak daripada di dunia nyata. Jika seseorang pergi ke pertempuran mengenakan perlengkapan bagus. Lalu mereka bisa merasakan diri mereka sendiri menjadi yang terkuat, dan merasakan manisnya kemenangan.
Seiring waktu berlalu, lebih banyak player paruh baya yang muncul. Mereka membeli item-item dengan harga yang semakin tinggi, seolah-olah mereka membeli mobil balap. Hal ini juga membuat para orang tua tertarik bermain Royal Road.
Namun, karena hal ini, Pale dan anggota party-nya yang lain tak lagi bisa berlatih di Lavias.
"Maaf, tetapi kami harus membantu orang tua kami. Setidaknya sampai mereka terbiasa dengan game..."
Pale berbicara tanpa menyembunyikan kekecewaannya. Weed mengerti jika mereka harus pergi. Hal itu tak bisa dihindari, karena mereka melakukannya untuk orang tuanya. Namun, Weed masih punya sesuatu untuk dilakukan, jadi ia tetap berada di Lavias sendirian.
****



< Prev  I  Index  I  Next >