LMS_V02E10P03

10. Tumpukan Hasil Jarahan (3)
Hanya mereka yang memiliki pemahaman bawaan terhadap pertempuran,
yang bisa lulus Beginner Training Hall. Knight, Archer, atau profesi lain bisa
meningkatkan level mereka menggunakan Weapon Mastery. Selain itu, kamampuan
untuk menggunakan senjata dan mengubahnya sambil bertarung adalah keuntungan
yang besar.
Busur untuk serangan jarak jauh. Tombak untuk menghadapi
kavaleri, kapak yang kuat... Semua itu akan bisa digunakan.
Kekuatan serangan dan vitality miliknya akan meningkat lebih
cepat daripada profesi lain.
Master Fighter.
Itu adalah sebuah hadiah yang diberikan hanya pada mereka
yang telah melewati Beginner Training Hall. Kebanyakan orang akan memilih
menjadi seorang Master Fighter tanpa ragu-ragu.
Tetapi....
Weed tak perlu memikirkan jawabannya. Meskipun dia
mendapatkan profesi Moonlight Sculptor secara tak sengaja, dan banyak
penyesalan pada awalnya, semua itu adalah masa lalu sekarang.
Pesona dan keuntungan tersembunyi dari profesi Sculptor
menariknya. Meskipun dia tak tahu seberapa kuat profesi Master Fighter,
resolusinya tak goyah.
"Aku akan mempertahankan profesiku yang sekarang."
*Ding*
[Anda telah menolak tawaran perubahan profesi!]
Wajah sang istruktur tampak kecewa.
"Baiklah. Ini hadiah lain, berdasarkan kinerjamu selama
pertarungan." Sang instruktur melanjutkan, "Juga, kamu punya
kesempatan untuk mendapatkan skill baru. Apapun tindakan yang kamu lakukan,
sebuah skill akan tercipta untukmu. Lakukan sesukamu."
Weed jatuh dalam pemikiran yang mendalam. Sebuah skill
bukanlah sesuatu yang bisa didapatkan dengan usaha saja, dan jadi kesempatan
ini tak seharusnya disia-siakan.
҅Skill apa yang aku
butuhkan?҆dia merenung.
҅Ilmu pedang?҆
Tidak, dia tidak membutuhkannya. Dia bahkan tak bisa
menggunakan skill pedang miliknya secara maksimal.
҅Gerakan kaki?҆
Sejauh ini, dia hanya menggunakan gerakan kaki khusus saat dia
berusaha mengurangi jarak antara dirinya dengan musuhnya dalam pertarungan
jarak jauh, atau ketika dia menghindari mantra sihir. Insting dasar miliknya
telah lebih dari cukup, sehingga dia tak membutuhkan skill itu juga.
Tentu saja, ketika bertemu dengan lawan yang sangat
terampil, dia akan perlu untuk menggunakan gerakan kaki, tetapi dia bisa
menutupinya dengan skill miliknya yang lain.
҅Sihir?҆
Dia tak bisa mempelajarinya sekarang, tetapi ketika
Intelligence miliknya naik di atas 300, lalu dia akan bisa mempelajari sihir.
Terlepas dari profesinya. Itu adalah sesuatu yang perlu dipertimbangkan di masa
depan yang jauh.
҅Sihir suci?҆
Dia bahkan tak memikirkannya dua kali. Setelah banyak
pertimbangan, dia memutuskan untuk melakukan sesuatu secara acak.
҅Apapun yang aku
lakukan, sebuah skill yang sesuai denganku akan tercipta .҆
Dia bisa melakukan apapun yang ia mau, tapi ketika memiliki
kesempatan, dia tak tahu apa yang harus dilakukan. Weed berdiri tak bergerak,
sementara sang istruktur menatapnya.
Weed tiba-tiba merasakan ketidakpastian saat dia berpikir
tentang meninggalkan Lavias. Kenangan singkat yang ia habiskan bersama Da'in
menghantuinya, tempat berburu yang telah mereka jelajahi, semua dari Skeleton
Knight, Skeleton Mage, Skeleton Soldier, Dullahan, Death Knight, dan Spirit
yang telah mereka lawan dan kalahkan bersama-sama. Dia akan meninggalkan semua
ini dibelakang dengan tak ada kesempatan untuk kembali.
Da'in bahkan mungkin sudah tak hidup lagi. Weed masih
menyesal tak sempat mengucapkan selamat tinggal padanya.
"Ahhhh...." Weed membuka mulutnya dan membuat
suara kecil, teriakannya perlahan-lahan menjadi semakin keras, sampai terdengar
ke seluruh gua.
"AHHHHHHHHHHHHHH!!!"
Ini adalah sebuah perpisahan pada para Avian dan kenangannya
tentang Da'in. Dia melepaskan semua emosi yang ia tahan dalam satu lolongan
penuh derita.
*Ding*
[Skill Baru : Lion's Roar /auman singa
Sebuah teriakan keras yang akan mengguncang langit, dan
dipenuhi dengan Kehendak sang petarung.
Efek :
- Fighting Spirit tentara sekutu meningkat sebesar 200%
- Selama 5 menit, Leadership akan meningkat sebesar 170%
- Kebingungan apapun akan bersih
Statistik Baru : Leadership
****
Desa Baran telah makmur setelah kekalahan para Lizardmen.
Rumah untuk lambang kemakmuran dan kecantikan, Patung Dewi Freya menarik para
bangsawan dan pedagang untuk berkunjung dari jauh. Mungkin karena blessing dari
patung itu, kota tak mengalami penyerangan dari para monster lagi. Para
bangsawan mengobrol penuh semangat tentang patung tersebut, saat mereka kembali
ke kota mereka.
Ada prasasti kecil disamping kaki Patung tersebut, yang
sebagian besar dianggap omong kosong,
"Meskipun level memahatnya rendah, aku berharap Patung
Freya akan diterima oleh semua orang dan dipuji karena kecantikannya"
Baran masihlah kota kecil meskipun pernah dikunjungi oleh
bangsawan, raja, dan pedagang. Tetapi saat player yang berburu didekat Kerajaan
Rosenheim meningkat, mereka perlahan-lahan bermigrasi ke selatan untuk mencari
tempat berburu yang baru, dan dengan cepat meningkatkan populasi kota tersebut.
Banyaknya dungeon didekatnya, ditambah dengan efek tambahan
15% meningkatkan tingkat pemulihan HP dan MP selama sehari untuk semua orang
yang menatap Patung Dewi Freya, adalah faktor kunci dalam menarik penduduk
baru.
"Apakah patung hebat ini ada di sini sebelumnya?"
"Siapa yang membuat patung ini?" Orang-orang
tertarik dan kagum pada patung itu. Rumor yang tersebar jika seorang Sculptor
misterius dalam pasukan pembebasan yang membantu pembebasan Baran yang
membuatnya.
Weed telah menjadi selebritis.
Senyum murni dan wajah segar yang seperti embun pagi telah
memikat orang-orang. Mereka tak tahan untuk tidak melihatnya, setidaknya sehari
sekali. Alun-alun dekat patung itu penuh dengan pedagang menjajakan dagangan
mereka dan para petualang yang datang untuk mengagumi patung tersebut.
"Ini adalah senjata yang dijual di Benteng Serabourg.
Dijual murah dengan harga aslinya ditambah beberapa ongkos tansportasi."
"Beli item. Aku akan membayar 10% lebih banyak dari
harga eceran."
"Butuh Fighter di atas level 100 sebagai penghasil damage
untuk berburu Salamander dan Werewolf. Rogue atau Assassin juga diterima!"
"Aku mencari party untuk berburu di Chalupan Valley
atau setidaknya seseorang yang akan memanduku ke sana. Aku Ranger level
120."
"Pertama kali di Kota Baran. Undang aku ke dalam party!
Profesi Bard. Aku akan menyanyi dengan indah sepanjang pertarungan."
Di alun-alun yang ramai tersebut, keheningan tiba-tiba
melanda. Ini karena seorang Merchant : Mapan.
Dia adalah Merchant level 70. Meskipun hanya seorang pemula,
dia kebanyakan mengantarkan item dalam jarak jauh dan mengangkut item dari
Benteng Serabourg atau kota-kota besar terdekat ke Kota Baran yang berkembang
pesat, membutuhkan sumber daya. Para pembeli dalam sekejap mengerumuninya.
Dengan impian jika dia suatu hari akan memerintah Kerajaan
Rosenheim, Mapan bekerja keras untuk mendapatkan uang. Mengumpulkan uang
sedikit demi sedikit adalah hal menyenangkan yang hanya bisa dinikmati oleh
para Merchant. Mapan mendorong gerobak miliknya ke pojokan setelah menjual
semua barang-barangnya dan merenggangkan tubuhnya, menatap ke arah langit.
Sesuatu tengah jatuh dari langit.
"Hu...Huh? Itu...."
Sesuatu itu adalah seseorang.
"Se-se-se-seseorang, seseorang jatuh dari langit!"
Mapan berteriak keras, menunjuk ke langit.
"Ngomong apa sih dia?" Banyak orang menganggapnya
sebagai omong kosong, tetapi beberapa orang memandang ke arah Mapan menunjuk.
Seseorang benar-benar jatuh dari langit! Seseorang yang
membawa 9 tas raksasa muncul dari atas, meluncur ke tanah dengan kecepatan
mengerikan!
"Ahhhhhh!"
"Selamatkan diri kalian!"
Dalam sekejap, alun-alun itu jatuh kedalam kekacauan.
****