LMS_V03E03P01 Instrumen dan Trik

3. Instrumen dan Trik (1)
*Ding*
[Dungeon Baru : Anda adalah petualang pertama yang memasuki
tomb of the instrument, loving dwarf
Hadiah:
- Fame meningkat sebanyak 200 (+200 FAME)
- Dobel exp dan dobel item drop rate.
- Monster pertama yang terbunuh akan menjatuhkan item
kualitas terbaik yang bisa dijatuhkan.]
"Wow!"
"Hebat!"
"Kita adalah orang pertama yang menemukan tempat
ini!"
Mereka berempat berteriak kegirangan, saat memasuki dungeon
tersebut. Level mereka lebih tinggi dari rata-rata, tetapi kebanyakan dari
peningkatan ini berasal dari PK, bukannya berburu. Oleh karena itu, ini adalah
pertama kalinya mereka menemukan sebuah dungeon.
"Ayo! Mulai dari sini, percaya saja pada kami."
Dengan gagah, mereka berempat memimpin. Awalnya, tujuan
menyisir jurang tersebut adalah untuk ekplorasi ini, jadi setelah sampai di
tujuan mereka, antusiasme mereka langsung menjadi tinggi.
"Ini menggembirakan! Iya kan, Weed-nim?"
Mapan sangat senang. Ini adalah sebuah pengalaman langka
bagi seorang Merchant. Weed hanya mengangguk dalam diam.
'Jadi tujuan mereka
adalah membawa kami ke sini.'
Sekarang, dia mulai memahami perilaku ke empat orang itu.
Hal itu menjelaskan kenapa mereka begitu baik secara terbuka dan kenapa mereka
mengajak Weed dan Mapan turun ke jurang.
'Orang-orang ini tak
mencoba untuk melewati Pegunungan Baruk. Sejak awal tujuan mereka adalah untuk
menemukan tempat ini. Mereka pasti punya informasi tentang tempat ini.'
Pada saat ini, tak ada gunanya menunjukkan jika dia sudah tahu
apa yang terjadi. Jadi, Weed masih bertindak seolah-olah dia tak tahu apa-apa
dan bertindak bodoh.
"Berkat Gran-nim kami mendapatkan pengalaman petualangan
yang menakjubkan. Sculptor tak akan mendapatkan pengalaman seperti ini dengan
mudah..."
"Ya, percaya saja pada kami. Berburu bersama orang lain
adalah salah satu kegembiraan sebenarnya di Royal Road."
Mereka berempat terus berjalan, saat mereka masuk lebih
dalam kedalam gua. Weed dan Mapan pelan-pelan mengikuti mereka.
"Keeeeek! Itu musuh."
"Musuh muncul!"
"Manusia-manusia ini memasuki sarang kita."
Lycanthrope penjarah!
Jauh di dalam kuburan tersebut, para manusia serigala yang
bersantai di samping api unggun bereaksi. Ada banyak manusia serigala yang
hidup di dalam dungeon ini. Lycanthrope memiliki populasi yang sangat besar di
Pegunungan Baruk. Manusia serigala yang sudah berubah bentuk menjadi serigala
sepenuhnya, menyerang berkelompok.
"Huh, mereka hanya Lycanthrope?"
*haaa*
"Sungguh mengecewakan sekali!"
Mereka berempat menghunus pedang dan dengan mudah menangani
para Lycanthrope. Para Lycanthrope di sini sedikit lebih kuat dari pada
teman-teman mereka yang ada di luar yang berlevel 130, tetapi mereka tak bisa
mengalahkan pedang dari Gran dan Levi.
'Mereka kuat.'
Weed menilai.
Bukan hanya level mereka. Mereka juga punya reflek dan
penilaian yang bagus. Mereka tahu di mana dan bagaimana untuk menyerang lawan
dengan benar. Mereka berbakat dalam pertempuran!
'Empat player...
Mungkinkah mereka Dwichigi Kuartet!?'
Film yang Weed tonton di sebuah website melintas dalam
pikirannya. Video yang diunggah para korban yang ingin balas dendam. Dia tak
benar-benar mengingat wajah mereka, tetapi sekarang jika dia telah melihat
bagaimana mereka bertarung, Weed mengetahuinya. Namun Weed mendesah.
'Sepertinya mereka hanya
pemula dalam penjelajahan.'
Monster pertama yang mati akan menjatuhkan item kualitas
terbaik yang bisa dijatuhkan. Oleh karena itu, akan lebih baik untuk mengusir
para Lycanthrope dan memburu monster kelas boss. Tetapi mereka berempat tak
tampak peduli dan maju lebih jauh ke dalam gua. Salah satu keuntungan menjadi
orang pertama yang menemukan dungeon ini telah disia-siakan.
"Yang harus kalian lakukan adalah percaya pada
kami."
"Ya, hanya itu saja yang harus kalian lakukan."
Mereka berempat tertawa saat mereka membantai para
Lycanthrope.
Dan juga, seseorang tak bisa mengabaikan skill tempur
mereka. Keahlian skill seorang PK jauh lebih tinggi dibandingkan dengan para
player normal di level yang sama. Mungkin karena pengalaman mereka melawan
orang, mereka terampil dalam pertarungan melawan monster. Mereka tak melewatkan
titik lemah, dan mereka bertarung dengan baik sebagai sebuah kelompok.
Di atas semua itu, mereka menghabiskan uang seperti itu,
tidaklah berharga. Mereka menelan potion HP, MP, dan stamina yang masing-masing
seharga 5 gold seperti meminum air. Uang tersebut didapatkan dari menjual
item-item dari membunuh player.
Jika mereka mendapatkan uang dari berburu, mereka tak akan
menghabiskan uang seperti itu. Mereka bahkan tak mengambil copper, atau item
drop dari para Lycanthrope. Mereka berempat berfikir kika itu merepotkan,
mengambil item-item itu yang mungkin seharga beberapa silver di toko. Bagi
Weed, yang akan menyerang monster bahkan untuk 1 copper, mereka berempat adalah
orang-orang dari dunia berbeda.
'Haruskah aku juga
menjadi seorang PK? Aku akan kehilangan Fame yang telah aku dapatkan sejauh ini.
Tetapi tampaknya, aku bisa mendapatkan banyak...'
Sementara Weed sedang mengambil copper sambil melihat
pertarungan, Mapan mendapati dirinya dalam krisis. Salah satu Lycanthrope
menerobos mereka berempat dan mendekatinya.
"Eeek! Seekor Lycanthrope!"
Mapan menatap Weed, memohon untuk diselamatkan. Tetapi, Weed
sepenuhnya mengejutkan Mapan.
Dia melihat Weed membantai banyak Lycanthrope. Banyak, sangat
banyak Lycanthrope! Segera setelah mereka muncul, Weed mengeluarkan raungan
keras.
"ROOOOAAAAAAAAAR!"
Lalu, para Lycanthrope dihajar tanpa belas kasihan. Ketika
pedangnya membutuhkan perbaikan dan tak bisa digunakan, Weed menendang dan
bahkan menanduk dengan kepalanya. Bagi Weed, tak ada yang mustahil dalam
pertarungan.
Itu mungkin tampak aneh, melihat perilaku penuh percaya diri
seperti itu, tetapi para Lycanthrope tak takut sama sekali. Itu karena Weed
disampingnya, tak ada yang ditakutkan Mapan. Dia percaya jika Weed akan
melindunginya. Itu adalah sesuatu yang benar-benar dipercayai Mapan.
Tetapi... bagaimana bisa ini terjadi?
Weed menunjukkan tanda-tanda jauh lebih ketakutan daripada
dirinya sendiri. Wajah Weed menjadi biru gelap, tubuhnya gemetar ketakutan,
penuh keputusasaan.
"Um... Weed-nim?"
Ketika Mapan berusaha mengatakan sesuatu, Weed menutupi
mulutnya.
"Ack! Kita akan mati?"
"...."
Mapan tak bisa berkata apa-apa. Dia tak tahu apa yang Weed
pikirkan. Lycanthrope menyerang!
*Growl!*
Manusia serigala menyerangnya, tetapi Mapan menghindarinya
dengan berguling di tanah, tanpa waktu untuk berpikir. Meski begitu, dia
baik-baik saja. Mapan telah melihat Weed bertarung berkali- kali, jadi dia
terbiasa dengan serangan Lycanthrope. Lycanthrope menyerbu terlebih dulu dan
menyerang dengan rahang dan cakarnya, dan kerena itulah, Mapan bisa menghindar.
Weed juga berguling untuk menghindari serangan Lycanthrope. Dia penuh dengan
tanah dan pakaiannya menjadi kacau. Lycanthrope mengejar target terdekat, itu adalah
Weed.
"Uwaaaaaaaa!"
Tetapi Weed bisa menghindari mereka dengan berguling-guling
terus. Untungnya, saat Weed berguling mendekati mereka berempat, Margaux segera
menghabisi Lycanthrope yang tersisa. Setelah pertarungan, mereka berempat
meminta maaf kepada Weed dan Mapan.
"Kami minta maaf atas hal ini. Membiarkan satu
Lycanthrope lolos, kami membuat sebuah kesalahan yang besar."
"Tidak, tak apa-apa, kami masih hidup bagaimanapun
juga. Terimakasih sudah menyelamatkan kami..."
Mendengar kata-kata Weed, Halman tersenyum lebar.
- Pesan privat
kelompok -
-Sama seperti yang aku pikir, tak ada yang spesial dari
orang-orang ini.
-Percuma kita khawatir, hanya karena equipnya tampak bagus.
-Yah, equipnya cuma perlengkapan umum yang bisa digunakan
segala profesi. Dan level equipnya hanya level 100-an. Bahkan pedangnya yang
menggantung di pinggang juga sama.
-Kalau begitu ayo bergegas!