Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V03E10P02

gambar


10. Pertempuran Black Castle (2)



Para Paladin telah menerima Blessing dan sihir proteksi dari para Priest, dan sekarang waktunya menyerbu para vampir. Para Paladin sangat terorganisir, tetapi segera setelah pertempuran dimulai, para vampir memulai serangan balik mereka.
"Dark Barrier!"
"Dark Arrow!"
"Healing Hand!"
Sihir-sihir bertabrakan secara mengerikan.
Holy magic dari para Priest menyebar, untuk melawan kegelapan yang ditembakkan dari busur kegelapan.
Weed tak terlibat pertarungan langsung. Dengan benturan sihir besar semacam itu, mungkin saja berakhir dengan kematian, karena terkena serangan acak.
"Alveron, jangan bersantai-santai, bertarunglah."
"Baik, Weed-nim"
"Gunakan lebih banyak kekuatan! Sediakan lebih banyak dukungan! Paladin dengan HP rendah mundurlah!"
Weed mengkomando pasukan dari belakang. Para Paladin berbaris melawan para vampir. Mereka adalah tanker defensif terbaik yang pernah ada, karena para Priest telah melapisi sihir proteksi pada mereka. Di samping itu, para Priest diinstruksikan untuk terus mendukung.
Mereka menyerang sisa-sisa dari para vampir.
Weed memisahkan para vampir menjadi kelompok-kelompok kecil. Bertahan terhadap serangan musuh dan memusnahkan pihak yang lemah. Pendekatan ini lebih nyaman bagi para Priest untuk mencegah mereka dari mati, mengambil keuntungan dari peran pendukung mereka juga mencegah para Paladin dari kematian.
Mereka akan terus memaksakan serangan yang nekat, kemudian berlari ke pertahanan, saat mereka dalam bahaya. Untuk memberi waktu para Priest menyembuhkan serta menggunakan holy magic.
Para Paladin dan Priest bersatu dalam pertempuran, bertarung dalam kondisi paling optimal.
"Mari kita menyerang!"
"Komandan perintahkan kami untuk menyerang!"
Bagi para Paladin, ini bukanlah pertempuran yang mudah, tetapi mereka pada akhirnya bisa menang.
Dari berburu vampir berlevel tinggi, para Paladin bisa meningkatkan level mereka.
Selain itu, support dari para Priest cukup untuk mengatasi kutukan individual milik Vampir True Blood.
Di lantai dua, 30 Paladin dan 40 Priest telah diselamatkan. Sementara itu, Weed memiliki misi untuk menyelamatkan penduduk juga.
'Mereka mulai lapar, aku harus melakukan sesuatu.'
Weed mengeluarkan sebuah panci dan mulai memasak.
Biasanya para Priest dan Paladin akan menontonnya memasak dengan hati-hati, tetapi sekarang mereka melakukan segala yang bisa dilakukan untuk menjauh.
Melihat panci tersebut membuat matanya sakit. Weed menangis saat dia membuat sup tersebut.
"Apakah tak apa-apa memakannya?"
"Kumohon..."
"Ini dipenuhi dengan keyakinan."
Weed menyajikan mangkuk sup pada para paladin. Bahannya adalah telur Avian dan Fruit of Heaven!
Menyelesaikan quest membutuhkan resiko yang besar. Fruit of Heaven meningkatkan Intelligence dan Luck, jadi itu bagus untuk memakannya sebelum pergi berburu. Luck meningkatkan drop rate uang dan item dari para monster.
Jadi sekarang, saatnya untuk menggunakan bahan-bahan tersebut. Dia menggunakan telur Avian dan Fruit of Heaven untuk membuat sup.
Selain itu, dia menambahkan satu lagi bahan yang dicampurkan: bawang putih.
Sup dengan banyak bawang putih membentuk resistensi terhadap para vampir sampai batas tertentu.
"Woohuk"
"Puaaahh, ini terlalu pedas, aku butuh salju."
Air mata mengalir di wajah para Paladin, saat mereka memakan sup tersebut.
Ada pertempuran sengit di depan, jadi itu bukanlah sup biasa. Weed menangis saat ia meletakkan hidangan seperti acar bawang putih, salad bawang putih, dan sandwich bawang putih, satu demi satu. Para Priest yang relatif penurut sekarang mendapati air mata mengalir di wajah mereka, dan hidung yang meler karena aroma bawang putih yang kuat.
Lantai tiga dari kastil hitam itu memiliki 200 Vampir True Blood menunggu mereka.
"Khalkkalkka! Tampaknya mereka telah lupa kengerian dark magic. Orang-orang bodoh itu perlu diingatkan kembali siapa Master mereka. Charm!"
"Oh lihat, ksatria itu datang pada kita. Dia terdominasi oleh mantra kita. Hebat!"
Ratu Vampir telah muncul.
Mereka mencoba sihir ilusi untuk menggoda para Paladin.
"Kau mahluk keji! Sihir vampirmu tak akan berpengaruh padaku!"
"Ini gila!"
Para paladin mulai menyerang dengan pedang saat mereka membiarkan para Priest mengurusi belakang.
Para vampir mencoba menggunakan sihir terhadap para Priest untuk mengendalikan para Paladin.
Setelah mereka memasuki kastil hitam ini, mereka tak bisa pergi.
Tanpa patung Ice Dragon yang meningkatkan semangat bertarung para Priest dan Paladin, mereka terpengaruh oleh sihir pesona tersebut.
Tetapi tak semua Priest terpengaruh, "Para bajingan kotor itu! Para bajingan yang tak taat! Para vampir ini layak mati."
"Dunia ini harus dibebaskan dari kegelapan!"
"Dewi Freya, bawalah kembali para pengikutmu ke jalan yang benar. Cleansing!"
Alveron dan para Priest lain yang waras menggunakan sihir pembersihan.
Weed berpikir saat dia mengamati situasinya.
"Pertama, bunuh Ratu Vampir itu dan krisis akan berakhir."
Tetapi Ratu Vampir dilindungi dengan baik di tengah-tengah musuh. Weed akan terbunuh sebelum ia bisa membunuh mereka.
"Alveron, sembuhkan para Priest sebelum para Paladin."
"Baik Weed-nim."
Alveron selesai memurnikan para Priest. Kemudian para Priest menyembuhkan para ksatria yang berada di bawah mantra. Priest-priest itu melakukan pekerjaan yang bagus, tetapi si Ratu Vampir terus-menerus mengganggu.
Weed awalnya merencanakan untuk membuat para Paladin dan Priest bertarung dengan para vampir, tak peduli seberapa terorganisirnya para vampir. Formasinya dengan para Priest sebagai pendukung belakang tak akan jatuh.
Namun, sihir tersebut menyebabkan para Paladin menyerang rekan-rekannya sendiri, dan membuat para Priest tak bisa menyembuhkan.
Serangan para vampir telah ditekan sampai batas tertentu, karena bau yang kuat dari bawang putih para Paladin, tetapi ini hanyalah masalah waktu. Ini adalah situasi gawat darurat.
Weed terdiam saat mengumpulkan MPnya.
"Hei! Kalian! Serang! Para! Vampir! Sialan! Itu!"
*Ding*
[Skill: Anda menggunakan Lion's Roar
-Fighting Spirit tentara sekutu meningkat sebesar 200%
-Selama 5 menit, Leadership akan meningkat sebesar 170%
-Segala kebingungan telah dibersihkan]

Dia menggunakan skill Lion's Roar yang telah dilatih di pegunungan.
Teriakan intensitas tinggi keluar. Pada saat itu, semua taktik Ratu Vampir menjadi tak berguna.
Leadership milik Weed saat ini berada pada level yang cukup tinggi untuk memerintah para Paladin dan Priest. Tanpa statistik Leadership dan Charisma, para Paladin dan Priest tak akan bisa diperintah. Juga ada prajurit berlevel lebih tinggi yang tak akan mendengarkan perintah. Di bawah pengaruh dari Leadershipnya yang tinggi, para Paladin mengikuti perintah mutlak Weed. Mereka lebih cepat dan lebih akurat dalam mengikuti perintahnya.
Jangkauan Lion's Roar miliknya meluas sampai area para vampir juga. Dengan skill tingkat lanjutan tersebut pergerakan lawan tertekan, sebagai efek tambahan.
"Mati!"
Para Paladin mengayunkan pedang mereka untuk mencincang para vampir, si Ratu Vampir berusaha menggunakan skill ilusinya untuk memanipulasi para Paladin, tetapi gagal. Dia tak memiliki kemampuan fisik yang para vampir lain biasanya miliki. Weed menggunakan skill Lion's Roar berulang kali terlepas dari penggunaan MPnya.
"Hyaaat! Mati!"
Semua vampir meluncurkan serangan pada Weed.
Weed adalah target para vampir, karena skill Lion's Roar miliknya menjadikana target utama.
Dengan susah payah, Weed dan para Paladin berhasil membersihkan lantai 3.
Dengan para prajurit yang mereka selamatkan dari lantai itu, mereka sekarang memiliki 300 Paladin dan 100 Priest.
Itu adalah semua orang yang telah dikirim olah Gereja Freya untuk merebut Crown of Cargo.



< Prev  I  Index  I  Next >