Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V03E10P03

gambar


10. Pertempuran Black Castle (3)



Lantai 4!
300 Vampir True Blood yang tersisa tengah menunggu. Untungnya, dengan tambahan paladin dan priest yang diselamatkan, Weed memperoleh kemenangan penuh karena peningkatan prajurit yang besar.
Sekarang, di kastil hitam, semua Vampir True Blood telah dikalahkan kecuali satu.
Sang Vampir Lord!
Tori adalah pemimpin klan dengan level 400. Dia dikenal sebagai seorang yang memiliki Crown of Fargo.
"Tolong selamatkan dia...."
Putri dari salah satu penduduk desa telah diubah menjadi batu dan ditempatkan di lantai 5 karena kecantikannya. Namanya adalah Prina.
Sifat umum dari para vampir adalah menikmati dekorasi gadis-gadis cantik.
"Ini akan bagus, jika itu punya quest sampingan lainnya."
Weed menatap para Paladin dan Priest.
Ada 300 Paladin dan 100 Priest yang tangguh sekarang.
'Jika saja aku bisa menjadikan mereka sebagai tentaraku...'
Tetapi mereka adalah Paladin dari Gereja Freya, dan tak peduli seberapa tinggi level persahabatan mereka, Weed tak akan bisa membuat mereka mengikutinya. Karena dia hanya diijinkan untuk memimpin pasukan tersebut sampai quest selesai.
Itu adalah sifat manusia, memenangkan pertempuran semudah mungkin dan Weed benci mengorbankan waktu. Pertempuran harus berlangsung se-efesien mungkin. Lawanlah vampir jika kamu bisa mengalahkannya. Jika kamu tak bisa menang, makan jangan bertarung. Itu sangat penting untuk menang tanpa kehilangan apa-apa.
Sejauh ini Weed telah menghabiskan banyak waktu untuk meningkatkan level para Priest dan Paladin sampai cukup tinggi. Melalui kombinasi paladin dan priest, kondisi untuk memenangkan pertempuran telah dibersihkan. Namun, kamu harus lebih waspada jika mau menang. Kamu harus mendapatkan kemenangan secara aman dengan bergantian dalam bertarung dan istirahat.
Biasanya Weed berburu sendirian, tetapi hal itu lebih nekat daripada mendukung kelompok tersebut. Mengetahui hal itu, mustahil untuk meninggalkan quest yang telah ia ambil, karena dia telah datang sejauh ini.
Weed pergi ke lantai 5 dengan para paladin dan priest. Ada seorang pemuda bangsawan duduk di kursi emas.
Vampire Lord Tori!

Dia memiliki kulit seputih boneka porselen dan rambut hitam gelap. Dia bertubuh ramping, menyerupai tubuh seorang wanita. Dia mengenakan mahkota permata di kepalanya, dan dia sangat tampan. Tetapi kontras di antara kulitnya yang putih pucat dan pakaian hitamnya, sangatlah aneh.
Weed menatap mahkota yang ada kepalanya.
'Kurasa itu Crown of Fargo.'
Akhirnya, tujuannya telah terlihat. Namun, mendapatkan mahkota tersebut dan menghabisi si vampir adalah yang paling sulit. Saat ini Tori sedang mengagumi patung seorang gadis cantik.
"Oh, indah sekali. Pernahkah kau melihat patung seindah ini?"

"....."
Para Paladin berhenti saat mereka melihat Tori.
Salah satu dari dua kebajikan dari seorang ksatria adalah keberanian mereka, tetapi melihat musuh yang sekuat itu, membuat mereka gemetar ketakutan. Dalam sebuah pasukan, faktor tak terlihat yang dikenal sebagai moral sangatlah penting. Moral rendah menyebabkan kekuatan serangan menurun.
"Aku pernah melihat patung yang lebih indah."
Weed memutuskan untuk mengikuti arus.
"Kau pernah melihat patung yang lebih indah daripada patung ini?"
"Ya."
"Di mana?"
Tori berdiri, seolah-olah dia ingin pergi ke sana secepatnya.
"Di Desa Baran di bagian Selatan Kerajaan Rosenheim."
"Itu bukanlah sebuah istana ataupun kota gereja. Aku tak pernah mendengar nama kota itu. Kenapa aku harus percaya jika ada patung yang indah di tempat seperti itu?"
"Itu terserahmu, mau percaya atau tidak. Itu adalah patung yang aku buat. Namun patung disampingmu bahkan tak mendekati patung Ice Beauty yang aku buat."
Tori kewalahan saat dia tersenyum.
"Apa profesimu?"
"Sculptor."
"Seorang seniman! Memperkaya dirimu! Dipuji dalam kelimpahan! Memakan dan memenuhi perutmu sehingga kau bisa menikmati hidup! Itu sebabnya aku membenci Gereja Freya. Manusia telah keliru. Mereka hidup berpikir jika kemewahan adalah bagus. Mengambil apa yang menjadi milik orang lain. Itulah keindahan abadi. Manusia yang memilih untuk mengorbankan keindahan tak bisa menikmati seni. Dibutuhkan kemulian malam, para vampir, untuk menghargai seni!"
Tori berdiri dari kursinya dan mengungkapkan bentuk sejatinya. Kuku panjang tumbuh dari tangannya dan taring menonjol dari mulutnya seperti ular. Dia mengubah bentuknya untuk memulai pertempuran.
"Aku ingin melihat, akankah seperti apa kau, saat bersimbah darah! Ini adalah arti menjadi seorang vampir. Dengan ini aku menyambut kalian di kastilku manusia."
"Para Paladin maju, konsentrasi pada pertahanan!"
Dibawah sihir perlindungan dan Blessing, para Paladin segera membentuk formasi berlapis.
Tori menatap dengan tatapan kejam pada barisan paladin di depannya.
*jeojeojeok!*
Dari pergelangan kaki keatas, mereka mulai menjadi batu. Tori telah menggunakan kutukan untuk mengubah musuhnya menjadi batu. Ini adalah skill yang telah mengubah 300 paladin dan 100 priest menjadi patung sebelumnya.
"Alveron!"
Weed memanggil Alveron untuk menggunakan sihir penghapus yang dia hafal. Sementara itu, pertempuran tengah berlangsung. Tori menyerang para paladin seperti kilat. Menghunus kukunya seperti pisau, setiap serangan mengakibatkan darah paladin terciprat. Para Priest terus menyembuhkan seperti yang mereka lakukan dalam setiap pertempuran sampai sekarang.
'Kita akan menang!'
Mata Weed bersinar.
Monster level 400 telah menyebabkan dia sangat khawatir. Untungnya para Paladin sangat mengagumkan dalam memblokir serangan. Bahkan sedikit damage yang mereka terima tak akan banyak berpengaruh, karena ada penyembuhan para Priest. Tak peduli seberapa banyak damage yang dihasilkan, para Priest akan bisa dengan cepat memulihkannya. Menghilangkan kekuatan musuh, itu adalah sebuah siklus pertarungan dengan musuh jumlah besar.
HP dan MP Tori terus berkurang!
Tetapi ada variabel yang tak terlihat!
"Tornado Blade!"
Tori masuk ke dalam keributan. Kemudian badai yang luar biasa menyapu para Paladin. Mereka yang berada di jalur tornado tersebut, HP mereka berkurang hampir sepertiga.
"Healing Hand!"
"Heal!"
"Recover!"
Para Priest terus menyembuhkan. Cahaya putih cemerlang mulai menyembuhkan kelompok tersebut, tetapi Tori menggunakan skillnya lagi.
"Tornado Blade!"
Dengan serangan itu sekitar 20 paladin meledak dalam api abu-abu.
Istirahat abadi. Itulah nasib dari yang terbunuh.
Tori bergerak tanpa henti. HP dan MPnya sangat banyak. Kuku panjang milik Tori menebas seperti pisau.
"Aaaaah!"
"Dewi Freya!"
Sekali lagi, sekelompok paladin berubah menjadi api abu-abu. Namun, kekuatan Tori secara bertahap menurun, sama seperti yang Weed rencanakan. Tetapi Tori tiba-tiba bergegas mendekati seorang paladin dan menggigit untuk menghisap darahnya.
"Ahhhh!"
Warna kulit si paladin dengan cepat menghilang. Tori telah memulihkan MP yang telah ia gunakan. HP dan luka-lukanya pulih dan kekuatannya juga pulih.
"Lihatlah kekuatanku, kalian para domba buas!"
Tori mulai bertarung dengan maksimum HP dan MPnya. Setiap kali HP dan MPnya tinggal sedikit, dia menggunakan skill unik vampir miliknya untuk menyerang mereka dengan sihir area luas. Para Paladin berusaha menghindarinya, tetapi mereka tak bisa lolos. Tori bergerak dengan kecepatan yang luar biasa dan menangkap para paladin.
'Para paladin yang aku latih di semua waktu luangku!'
Weed berlinang air mata pada adegan tersebut. Para paladin yang telah ia besarkan dengan memberi makan, memperbaiki perlengkapan mereka, dan untuk siapa, dia telah mengabaikan lahan berburunya, tengah tak berdaya dihadapan Tori. Yang membuat masalah semakin buruk, para paladin yang telah jatuh pada vampir itu perlahan-lahan bangkit dari tanah.
Para anggota yang setia dari gereja sekarang adalah budak raja vampir.
Vampir paladin!



< Prev  I  Index  I  Next >