LMS_V04E06P02

6. Penyerbuan Kastil Odein (2)
"Seperti yang diduga, tugas kita adalah menunggu. Setelah
pertempuran mencapai puncaknya, kita akan bergerak. Apa ada pertanyaan?"
Setelah kata-kata Brine, salah satu jenderal dari Guild
Prosperity, hanya ada suara dari dentangan armor dan senjata. Para tentara
bayaran memeriksa senjata mereka dan menatap tembok.
"Ini adalah pemandangan langka. Lihatlah semua prajurit
ini."
"Lihat itu. Seorang Wizard yang terbang."
"Karena ada begitu banyak orang, peperangan ini akan
sangat sengit...."
"Balkan memiliki dendam terhadap semua orang yang
mempertahankan kastil dan kita termasuk."
"Jadi itu artinya kita semua memiliki kesempatan mati
lebih besar?"
Saat mereka menunggu, para prajurit berbincang-bincang.
Guild Prosperity menjanjikan masing-masing mendapatkan 10
gold untuk yang ikut serta, 5 gold tambahan untuk tiap pembunuhan! Dan 20 gold
jika mereka tetap hidup! Benar, dua yang terakhir hanya berlaku jika mereka
menang. Tetapi banyak prajurit sebenarnya berkumpul bukan hanya untuk uang,
tetapi untuk karena keinginan akan peperangan.
Boom! Boom! Boom! Boom!
Disuatu tempat di belakang tembok benteng itu, genderang dan
terompet dibunyikan.
"Mereka datang."
Para Wizard dan Archer mengambil posisi, sementara di bawah
mereka berdiri para tentara bayaran.
Tanah mulai bergetar saat sejumlah besar orang tengah
bergerak.
"Para Iron Cross Knight, pertahankan benteng terhadap
Balkan!"
"Musuh datang!"
"Ini dia, sudah dimulai!"
Para tentara bayaran melompat dari tempat duduk mereka dan
berteriak.
"Urraaaaaaa!"
"Bunuh mereka semua!"
"Pertahankan benteng, hancurkan para penyerang!"
Mendengar suara genderang dan terompet, para tentara bayaran
berteriak keras dan mengayunkan lengan mereka. Mereka semua bersemangat, tapi
ada satu orang yang tetap duduk. Theodore mendekati pria itu.
"Tampaknya kamu ketakutan. Jangan khawatir, ini bukan apa-apa.
Semua orang akan ketakutan saat pertama kali." katanya dengan percaya
diri.
Theodore adalah seorang prajurit yang berpengalaman yang
telah menghadapi banyak pertempuran. Jadi dia berusaha untuk menenangkan
pendatang baru untuk menunjukkan superioritasnya.
"Oh sudah dimulai?" kata pendatang baru itu dengan
bingung, menatap sekeliling.
"Ya, tunggu, apa kamu membuat sesuatu, sebuah
boneka?"
Theodore membungkuk dan menatap lebih dekat pada apa yang
dia buat. Itu seperti dia sedang membuat kupu-kupu dari cabang-cabang yang
dipotong dari pohon di dalam benteng tersebut.
Para Iron Cross Knight. Mereka adalah sumber teror pada para
penyerang. Sekarang situasinya berubah, dan mereka bertarung untuk merebut
benteng tersebut, meski demikian, tak ada yang setara dengan para Knight itu.
Para Knight berdiri di atas bukit yang agak jauh dan
mengamati jalannya pertempuran. Segalanya akan diputuskan dalam serangan gelombang
kedua dan itu akan terjadi saat para Knight itu memasuki pertempuran.
Ketua Guild Balkan berteriak: "Prajurit! Teman-teman!
Mereka datang! Kita akan merebut benteng kita!"
Dengan kata-katanya, ratusan Warrior bergerak untuk
menyerang. Itu adalah sebuah pemandangan yang luar biasa dan mengerikan, semua
orang di dalam kastil tersebut bisa merasakan getaran yang mereka buat.
"Fireball!"
"Aimed Shot!"
Para Mage dan Archer yang berada di atas tembok menembakkan
serangan pada para penyerang. Namun, tentara yang menyerang sangat banyak,
serangan itu tampak seperti kerikil yang dilemparkan ke samudra.
Sebagai pembalasan, mereka mengirim spirit dan para golem.
Para Assassin telah menyusup ke benteng, dan menggorok tenggorokan para mage.
Tangga dan tali memenuhi tembok. Ketapel-ketapel menghujani bebatuan pada kawan
dan lawan. Sejauh ini, semua usaha penyerangan benteng tersebut selalu gagal,
karena pertahanan yang kuat dari benteng tersebut.
Tetapi sekarang, dengan dukungan sekutu baru dan uang yang
sangat banyak, beberapa telah dihabiskan pada senjata penyerangan, mereka
akhirnya mendapatkan kekuatan yang cukup untuk menjadi sebuah ancaman. Di seluruh
benteng, pertarungan telah terjadi, itu adalah peperangan besar.
Pasukan tentara bayaran, di bawah komando Brine memasuki
pertempuran 4 jam kemudian. Tembok kastil sudah jatuh dari pihak Balkhan.
Namun, harga kesuksesan itu dibayar dengan darah para prajurit. Hampir
sepertiga dari Archer dan NPC di pihak mereka terbunuh selama pertempuran.
Guild Prosperity tak memiliki penyesalan tentang
menghabiskan uang untuk melindungi Kastil Odein. Tapi sekarang, setelah banyak
pertempuran, pasukan mereka tampaknya seimbang.
Pasukan penyerang menuju ke Training Hall, yang berlokasi di
sebelah pasukan tentara bayaran yang dipimpin Brine.
"Semuanya, tetap diam di tempat kalian berada."
Bahkan tanpa kata-kata itu, semua orang tahu jika tak ada
tempat untuk lari. Para tentara bayaran berada dalam kebuntuan. Musuh ada di depan
mereka, oleh karena itu para prajurit dengan ganas mengeluarkan senjata,
kebanyakan adalah pedang, kapak, dan tombak, dan menunggu serangan musuh.
Weed ada di antara mereka.
"Ini hebat."
Dia telah melihat beberapa pertempuran untuk memperebutkan
benteng ini di TV, tapi dia secara pribadi terlibat sekarang. Dan itu sangat
hebat. Suara menakutkan datang dari segala arah. Dengungan mantra mematikan,
dan jeritan orang-orang yang sekarat. Itu semua nyata.
Keringat dingin mengalir di punggungnya. Bahkan saat dia bermain
Continent of Magic, dia tak pernah ikut serta dalam sebuah raid. Ini akan
menjadi pengalaman pertamanya. Hanya karena keinginannya untuk memulihkan kemampuan
tempurnya, Weed memutuskan untuk terjun ke dalam pertempuran yang paling
mematikan, yang pernah ada. Bahkan dengan matanya yang tertutup, dia bisa
merasakan niat membunuh.
Ketika para tentara bayaran mulai menyerang, dia segera
menutupi wajahnya dengan topeng kayu berbentuk kupu-kupu yang hendak lepas
landas.
"Oh-ho. Waktunya bagimu untuk mati. Ahahaha! Power
Attack!"
Warrior itu mengayunkan pedangnya yang lebar...
Bam!
Weed dengan mudah membelokkan pedang tersebut. Semua
kekhawatiran menghilang, dia hanya menatap pada musuh. Hanya dengan melihat
bahunya, ngomong-ngomong, sudah cukup untuk memprediksi serangannya, dan
kemudian mengeluarkan serangan balasan.
"Sculpting Blade!"
*Ding*
[Critical Hit!]
Weed menargetkan titik vital dan musuhnya jatuh ke tanah tak
bernyawa.