LMS_V04E08P02

8. Perburuan Weed (2)
Pertama-tama dia mengeluarkan batu asah dan mempertajam
pedangnya.
Shiiing-shiiing!
[Anda telah mempertajam pedang!
Kekuatan serangan meningkat sebesar 14%.]
Skill penajaman pedangnya sudah level 4 tahap intermediate.
Dia tak bisa menggunakannya sesering skill Repair. Selain itu, jika sedang
hujan atau dia tak berburu, efek skillnya akan menghilang dengan cepat. Oleh
karena itu, dia hanya akan menggunakannya sesaat sebelum pertempuran, saat
mempertajam pedangnya sendiri dan anggota partynya.
"Selesai, selanjutnya..."
Weed mengeluarkan kain halus dan secara menyeluruh memoles
armornya, sampai armor itu mulai berkilauan.
[Anda memoles armor!
Defense meningkat sebesar 16%
Kesempatan untuk menghindar meningkat sebesar 2%]
Pemolesan armor sangat mirip dengan mengasah senjata. Tak
ada banyak kesempatan untuk menggunakannya untuk periode yang panjang, tetapi
efeknya sangat bagus.
Kedua skill ini, sangat menguntungkan kekuatan party,
biasanya digunakan oleh para Blacksmith setelah diterima ke dalam sebuah party.
Jika kamu adalah seorang Blacksmith, tapi tak meningkatkan skill-skill ini
karena suatu alasan, kamu tak akan diterima ke dalam sebuah party, dalam
kebanyakan kasus.
"Sekarang makanan..."
Weed memilih untuk membuat hidangan yang terbuat dari udang,
dengan nama romantis 'Sea flower'. Biasanya seafood di dalam game sangat mahal,
tapi sangat mengejutkannya, jika di Kastil Odein, dia bisa membelinya lebih
murah daripada di Kerajaan Rosenheim. Dan bukan hanya karena tak adanya pajak, tapi
karena benteng ini kebetulan terletak di salah satu rute perdagangan besar.
Tak ada yang mengalahkan seafood untuk meningkatkan Vitality
dan HP. Dan udang terbukti yang terbaik di antara seafood lainnya!
Untuk memperkuat efek makanan itu lebih jauh lagi, Weed
menyiapkan saus sirup apel yang manis dan salad kentang, selada, dan saus caramel.
Weed membuka mulutnya lebar-lebar saat membayangkannya.
Dia perlahan-lahan mengupas kulit udangnya. Setelah memasak,
udang itu menjadi keemasan dan mudah untuk dilepaskan. Di sana hanya ada daging
udang berwarna putih dan lembut, dan udang itu sudah siap ditelan oleh Weed.
Kehendaknya bertarung mendesakannya.
Mulutnya ingin menggigit, tapi tangannya tak mau melepaskannya.
Terutama karena itu bukanlah udang sederhana. Weed menerapkan Sculpture Mastery
miliknya untuk memperkuat keindahannya.
Setelah perlahan-lahan mencelupkan udang itu ke dalam sirup,
di bawah pengaruh aromanya, Weed melihat sepasang sayap bersinar pada udang
tersebut.
Dia bahkan memberi makanan itu nama: 'Malaikat udang dari
surga'!
Dia tak bisa memikirkan nama yang lebih sesuai. Aromanya kuat
dan leza membuat dia gila. Tak seorangpun bisa menahan godaannya.
Yummy!
Dengan penuh antisipasi, Weed pelahan-lahan menjulurkan
lidahnya dan pelan-pelan mengarahkan udang tersebut ke arah mulutnya...
Ketika semua anggota party log out, Hwaryeong segera
mengikuti mereka. Tetapi hal itu hanya untuk menghindari Sollon. Setelah
menunggu beberapa saat, sampai Mage itu pergi, dia kembali log in.
Adapun untuk Zephyr, setelah dia melihat Weed, dia tak log
out. Dia hanya menyamping dan melihat mantan pemancing saingannya.
Hwaryeong dan Zephyr dengan cermat melihat saat Weed hendak
makan udang itu sendirian.
҅Hanya ada satu, jadi
tak mungkin aku memintanya untuk berbagi...҆
Namun Hwaryeong tak memiliki kekuatan untuk menahannya, jadi
dia dengan keras menelan ludah.
Suara itu memecah konsentrasi Weed pada saat yang krusial.
"Eh. Kupikir kamu log out, Hwaryeong?"
"I-Iya." menjawab dengan pelan, gadis itu menatap
tajam pada udang itu.
Dan menelan ludah lagi.
Hwaryeong tak meminta untuk berbagi. Tapi matanya terbuka
lebar, menatap udang dengan penuh ketertarikan yang bahkan tak memerlukan
kata-kata. Dia tampak seperti ini untuk pertama kalinya, dia menatap makanan
ity selama beberapa saat.
Keinginan membara! Rasa lapar! Keinginan akan makanan!
҅Aku tak mau dihajar
karena makanan҆
Dengan desahan pelan, Weed menyerahkan udang tersebut. Dia tak
punya pilihan.
"Jika kau mau, maka... ini... satu gold..."
"Dengan senang hati akan aku terima!"
Hwaryeong menggigit udang tersebut tanpa pikir panjang. Dia
bahkan tak marah pada kata-kata Weed, berusaha meminimalkan kerugian dengan
cara apapun yang memungkinkan.
Yum!
Udang segera menghilang ke dalam mulut Hwaryeong.
Sebenarnya, Hwaryeong tak terlalu terobsesi terhadap
makanan. Bahkan di kehidupan nyata, dia sangat memperhatikan pinggangnya dan
sering diet.
Tetapi aroma udang telah menyingkirkan semua alasannya. Dia
mendapatkan perasaan jika dia tak memakannya sekarang juga, dia akan
menyesalinya seumur hidup.
Bisa dikatakan jika dia bersikap seperti seorang pecandu
pada saat ini. Semuanya berkat peningkatan skill memasak milik Weed.
Setelah menghabiskan udang dengan rakus, Hwaryeong akhirnya
tenang. Dia tak menyesalinya sedikitpun. Setiap potong dari udang tersebut
memberinya kesenangan surgawi.
҅Kalau dipikir-pikir,
Mapan menyebutkan jika kamu bersama dengan Weed , hal bagus akan terjadi
sepanjang waktu! Aku bisa merasakan kelezatan semacam ini ! Yummy!҆
Akhirnya, dia menatap dengan penuh penyesalan, pada kepala
dan ekor udang yang tersisa. Andai, bukan karena berdiri didekat Weed dan
Zephyr, dia akan memakan bagian itu dengan senang.
҅Maaf, udang.҆
Weed dengan penyesalan mengeluarkan udang yang lain dan
mulai memasaknya dari awal. Udang sangat mahal, jadi mereka tak bisa dimakan
seperti makanan ringan.
Bagi Weed, mereka mewakili investasi.
Investasi dalam kemampuan bertarung! Karena efek makanannya
memberi tambahan pada MP, HP, dan beberapa statistik.
Itu sebabnya dia tak menyesal menghabiskan uang untuk
membeli 500 udang.
[Anda telah kenyang.
+400 HP
+400 MP
+20 Stamina
+15 Art]
Jangan percaya pada mereka yang mengatakan rasa lapar adalah
inspirasi seniman.
Hanya seniman dengan perut kenyang yang bisa berkonsentrasi
pada seninya, bukannya rasa laparnya. Sebenarnya, efek makanan bervariasi
bergantung pada profesi si player. Jika Weed adalah seorang Koki, akan ada
peningkatan Vitality dan rasanya akan lebih lezat.
Weed mulai mengumpulkan barang-barang mliknya. Dan tentu
saja, dia tak lupa untuk mengambil 1 gold miliknya dari Hwaryeong.
"Aku akan malanjutkan berburu, kamu mau ikut,
Hwaryeong?"
"Ya, tentu!"
Sejujurnya, Weed tak pernah mempertimbangkan jawaban lain.
Kemampuan Hwaryeong sebagai seorang Dancer akan sangat
berguna sebagai kartu as. Meskipun damage dari serangannya tidaklah tinggi,
pergerakannya sangat cepat dan para monster tak akan bisa menggoresnya. Selain
itu, jika kamu berada dalam satu party dengan Hwaryeong, statistikmu akan
meningkat sampai batas tertentu, sedangkan monster akan melemah.
[Anda membuat party]
Weed mengeluarkan menu panel dan mengundang Hwaryeong.
"Terimakasih!" - seru Hwaryeong penuh semangat dan
menerima undangan tersebut.
Kemudian Hwaryeong melambai pada Zephyr.
"Maukah kamu bergabung?"
Si pemancing itu mengangguk senang.
"Aku akan ikut, jika kalian tak keberatan!"
Weed hanya mengangguk dan mengirim undangan pada Zephyr. Dia
tak punya alasan untuk menolaknya, ada sangat banyak monster. Oleh karena itu,
exp dan beberapa bantuan ekstra akan sangat berguna. Meskipun dia tak cukup
mengerti, kenapa Zephyr tak log out seperti yang lainnya.
"Kalau begitu tunggu sebentar, Hwaryeong. Aku akan
membuat makanan lain untuk Zephyr serta memoles dan mengasah equipment kalian.
Dan memperbaikinya, jika diperlukan."
Itu adalah kesempatan besar untuk meningkatkan skill
blacksmith, memasak, dan menjahit miliknya meskipun hanya sedikit.
"Wow! Keren!"
"Defensenya meningkat, dan serangan tongkat pancingnya
juga meningkat..."
Hwaryeong dan Zephyr menatap terkejut pada Weed. Mereka tak
menyangka jika satu orang bisa menguasai begitu banyak skill. Dan itu hanya
langkah kecil yang membedakan player yang tak terampil dengan player hebat.
"Terimakasih Weed! Sekarang mari kita mencari party.
Kita punya 3 orang dan banyak party akan menerima kita, atau begitulah
kurasa." kata Hwaryeong gembira, sebagai balasan Weed hanya mengelengkan
kepalanya.
"Monster di sini tak akan cukup untuk kita
bertiga."
"Huh? Apa..."