LMS_V04E09P04

9. Dark Gamer Union (4)
Sementara si bos sedang mengoceh, Weed melambaikan pedangnya
dan berteriak:
"Holy Blessing!"
Efek dari pedang suci Agatha dipicu dan roh suci masuk ke dalam
Weed.
"High Priest's Blessing!"
Cincin di tangan Weed memancarkan cahaya dan menutupi tubuh
Weed dengan cahaya lembut.
Meskipun efek item-item ini hanya punya durasi 20 menit,
mereka telah diberkati oleh HIgh Priest dari Order of Freya! Dalam sekejap Weed
menjadi setengah lebih kuat.
"Van, tahan para Thief!"
"Dimengerti, master."
Bahkan si death knight lupa akan penentangannya, karena
kehadiran blessing semacam itu. Sangat tidak bijak, untuk menentang Weed saat
dalam kekuatan penuh.
"Zephyr, bantu Van Hawk untuk menangani para
Thief."
"Tapi..."
Jika dia harus bertarung, dia lebih suka melawan para
Knight, itu akan menjadi cara paling cepat untuk mati.
"Hwaryeong akan menahan para Knight. Aku akan menangani
Archduke."
"Bagaimana jika mereka sadar?" ucap Hwaryeong
dengan suara khawatir.
"Maka uruslah. Jika Van Hawk dan Zephyr sudah selesai
menghadapi para Thief, mereka akan membantumu. Aku akan sibuk dengan si
bos."
Zephyr dan Hwaryeong tak punya pilihan selain mengikuti
perintah Weed.
Kedua Knight itu perlahan-lahan mendekati Weed, dengan
terampil mengayunkan pedang mereka.
"Jangan bengong Hwaryeong, mulailah!"
Zephyr segera menghadapi kelompok Thief, dan Weed dengan
mudah melewati kedua Knight itu dan melaju ke depan. Hwaryeong ditinggalkan sendirian,
menghadapi dua Knight.
"Charming Dance!"
Untuk melumpuhkan musuh yang lebih kuat dari pada dirinya,
dia harus menggunakan banyak MP dan menari jauh lebih lama daripada biasanya.
Dan para Knight dengan cepat mendekat!
"Untuk kejayaan Basra!" teriak NPC dan melompat ke
arah Hwaryeong.
Si gadis yang menari menutup matanya dalam keputusasaan.
Itu mungkin akan
sedikit sakit...
Rasa sakit yang akan membawa kematian! Hal itu sangat
disambut daripada semua pertarungan selama berhari-hari tanpa henti, yang
membuatnya benar-benar kelelahan.
Namun detik-detik berlalu, tapi tak ada yang terjadi pada
dirinya! Terlebih lagi, dia mendengar jika kedua Knight itu telah berhenti dan
mulai bertengkar.
"Bunuh dia, Jason."
"Aku tak mau. Kau yang lakukan, Tobon."
"Aku tak bisa! Sebagai Knight kita telah bersumpah
untuk selalu melindungi para wanita. Itu adalah tugas kita! Jika aku membunuhnya,
aku bukan lagi seorang Knight."
"Yah, aku juga berpikir demikian! Tetapi bos telah
memerintah..."
Kata-kata terakhir itu menghilangkan keraguan mereka.
Hwaryeong mendengar salah satu Knight itu mendekati dirinya dan berkata dengan
penuh penyesalan:
"Maafkan kami, nona!"
Bahkan meskipun sudah siap mati kapanpun, Hwaryeong tak
menghentikan tariannya, dia masih menggerakkan tangannya dan menggoyankan
tubuhnya dengan anggun.
Tidaklah sulit baginya untuk menari dengan mata tertutup.
Selama beberapa hari belakangan, dia harus menari di depan para Thief
berkali-kali.kadang-kadang bertarung dengan rasa kantuk yang sangat berat. Jadi
dia pada akhirnya menguasai menari dengan mata tertutup.
*Ding*
[Anda telah berhasil melakukan Charming Dance.
Knight dari Basra telah terpikat.]
"Ah! Bagaimanapun juga dia sangat cantik, aku tak bisa
membunuhnya. Maaf bos, kami gagal..."
Hwaryeong berhasil melumpuhkan kedua Knight itu.
"Aww! Aku tak percaya, aku berhasil!"
Dia jatuh ke tanah dalam frustasi, ketika Zephyr dan Van
Hawk, yang baru saja menghabisi para Thief, mendekatinya.
"Mengagumkan!"
Zephyr mengagumi pertarungan Weed melawan bos dari Basra,
yang menghujankan banyak sihir kegelapan padanya.
"Tembus musuhku, Dark Arrow!"
Banyak panah diciptakan dari kegelapan murni ditembakkan
dari belakang Archduke, mengarah pada Weed. Sihir itu dikeluarkan hampir secara
instan, tapi Weed masih berhasil menghindari semua panah-panah itu.
Dia bisa melakukan hal itu, karena dia sudah memperhitungkan
kemungkinan jika sesuatu seperti ini akan terjadi. Jadi saat bos mulai merapal
sihir, Weed sudah menentukan jenisnya serta efek areanya dan mulai
menghindarinya. Zephyr benar-benar kagum oleh kemahiran itu.
"Sculpting Blade!"
Weed mengayunkan pedangnya untuk menangkis beberapa panah
yang tak bisa dia hindari dan berlari ke arah bos Basra.
*Blink!*
Archduke secara instan berteleport beberapa langkah ke
belakang, namun dadanya berdarah, tebasan panjang bisa terlihat dengan jelas.
Teknik Sculpting Blade milik Weed sepenuhnya mengabaikan
armor apapun!
Bagi para Necromancer, yang tak punya armor apapun dan
memiliki HP rendah, serangan- serangan seperti itu sangat berbahaya! Jika saja
si bos adalah penghisap darah, dia akan memiliki HP yang hampir tak terbatas
seperti Lord Tori. Tapi hanya ada beberapa monster yang seperti itu di dalam
game, dan biasanya para player berusaha menghindari mereka.
"Bodoh!"
Setelah agak jauh dari Weed, si bos mengamati sesaat
situasinya dan menyimpulkan jika hal itu tak menguntungkan baginya.
"Itu tak berguna untuk melawanku!" dia berteriak
dalam kemarahan "Aku membuat kontrak dengan dewa kematian! Apa kau mau tahu
kenapa para bajingan Britten Alliance itu tak bisa mengalahkanku? Akan aku
tunjukan padamu! Kekuatan Abadi! Bangkitlah para prajuritku!"
Tanah dib awah kaki mulai berguncang dan para skeleton mulai
muncul dari sana! Bermacam-macam skeleton hitam, merah, dan putih!
Archduke dari Basra, sebagai seorang Necromancer sejati. Menggunakan
kartu as miliknya dan memanggil para skeleton mage, warrior, dan archer menjadi
pelayannya. Suaranya penuh dengan kemenangan:
"Kebanyakan prajurit Basra dikubur di sini! Tempat ini
adalah kuburan bagi banyak generasi, dan sejak aku masih kecil, aku terbiasa
datang ke sini untuk berlatih ilmu Necromancer. Sekarang tempat ini akan
menjadi kuburanmu juga! Ahahahaha!"
"Sculpting Blade!"
Gerakan Weed melambat secara drastis, karena sekarang dia
harus melawan para skeleton yang dipanggil. Monster-monster itu tidaklah
terlalu berbahaya, tapi karena mereka, menghindari serangan bos jauh lebih
sulit, dan itulah yang paling dikhawatirkan oleh Weed. Setiap serangan sihir
dari Archduke bisa menurunkan sepertiga sampai setengah HP Weed.
"Matilah, manusia!"
Salah satu skeleton menyerang Weed dari belakang dengan
pedangnya yang karatan. Serangan tersebut sangat akurat, tapi hampir tak ada
damage, karena Weed telah memoles armornya dengan hati-hati sebelum pertarungan
dimulai.
Tetapi serangan tersebut berlanjut.
Sekitar level 220...
Weed mulai berpikir.
Berkat pengalamannya yang luas dari melawan para monster,
dia bisa menentukan secara tepat level musuhnya dengan menerima satu serangan.
Monster level 220 tak terlalu bahaya...
Tetapi masalahnya adalah bahwa si bos bisa memanggil
skeleton tanpa henti, dan mereka sangat mengganggu pergerakan Weed, sementara
blessing hanya berlangsung selama 20 menit.
Dan setelah durasinya habis, pertarungan akan menjadi jauh
lebih sulit. Dengan kata lain, dia tak punya banyak waktu.
"Aku harus menyingkirkan para undead ini... Ya, aku tahu
caranya! Lawan api dengan api!"
Sepanjang waktu ini Weed memakai helm dari Death Knight yang
dia dapatkan di Lavias.
"Summon skeleton!"
Helm tersebut memungkinkan Weed untuk memanggil undead level
50. Jumlah dan tingkat kepatuhan bergantung pada statistik Leadership dari si
pemanggil.
Lebih banyak skeleton bangkit dari tanah. Lebih dari 200,
dan mereka semua berlutut, menunggu perintah master mereka.
"Lawan mereka yang mengancamku!"
Kedua pihak skeleton mulai saling bertarung. Dalam
pertarungan ini sangat sulit untuk membedakan antara kawan dan lawan.
"Pelayan dari dewa kematian, aku memerintahkan kalian
dengan kekuatan yang diberikan padaku: patuhi kehendakku!" teriak
Archduke.
"Kau bukanlah orang yang memanggil kami." jawaban
tersebut datang dari arah pertempuran.
"Kalian, idiot..."
Para skeleton yang dipanggil oleh Weed jauh lebih lemah
daripada yang dipanggil si Necromancer. Mereka mati dengan cepat dan tak menimbulkan
kerusakan pada musuh, tapi mereka masih bisa mengalihkan perhatian musuh, agar
Weed lolos dari para skeleton itu.
"Triple strike! Backstab!"
Weed mulai menyerang si bos dan menghabiskan semua MP-nya.
Archduke bisa menggunakan teleport untuk menghindari serangan Weed, tetapi
keuntungannya sudah hilang. Hwaryeong, Zephyr, dan Van Hawk menghabisi kedua
Knight yang telah sadar dan bergegas membantu Weed.
Sekarang, seluruh party mengejar bos yang melarikan diri,
dan beberapa menit kemudian, dia menyerah pada serangan-serangan ganas dari
lawannya dan mati.
*Ding*
[Endurance +1
Fighting Spirit +1]
[Anda telah naik level!]
Weed sudah melawan monster di atas level 290, jadi dia hanya
mendapatkan 1 level untuk kemenangan ini. Tentu saja bos ini lebih kuat
daripada para vampir, tetapi dia jauh lebih lemah daripada Lord Tori...
"Wow! Hebat! Kita menang!"
Zephyr dan Hwaryeong merayakan kemenangan mereka dan
berjalan ke arah Weed. Tetapi ekspresi fokus pada wajahnya membuat mereka
berhenti.
"Hmm, aku punya 3.5% HP yang tersisa. Aku
memperhatikannya dengan cermat..."
"...."
"Yah, kalau begitu mari kita lanjut berburu."
"...."