Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V04E10P01 Makam Terbesar

gambar

10.  Makam Terbesar (1)



Weed hampir mencapai level 259 saat keputusan dari Guild Mavaros diumumkan. Sehari lebih lambat daripada yang diperkirakan Weed.
Biaya berburu di dungeon Basra naik tiga kali lipat. Lantai 3 dan 4 dari dungeon itu, hanya boleh digunakan oleh anggota Guild Prosperity dan Guild Mavaros. Semua item unik dan langka yang didapatkan oleh para player selama berburu, harus dijual pada Guild Mavaros dengan harga yang masuk akal.
"Apa-apaan ini?"
"Bajingan tengik! Harga wajar apanya! Mereka memutuskan apa yang wajar untuk mereka sendiri."
Awalnya, keputusan itu tak diterima banyak pihak, seperti yang selalu terjadi. Dalam beberapa hari, kegelisahan menjadi tenang. Di benua Versailles, peraturan ditentukan oleh siapa saja yang memiliki kekuasaan.
Tak ada guild di sekitar Kastil Odein yang lebih kuat daripada Guild Prosperity dan sekutu mereka. Dan karena orang-orang itu memainkan peran yang besar dalam mempertahankan Odein, Guild Prosperity mengabaikan beberapa tindakan mereka. Dan jika kamu tak mau tertekan, kamu harus bergabung dengan mereka.
Tepat setelah pengumuman tersebut, Guild Mavaros mulai merekrut anggota baru di pintu masuk dungeon Basra. Mereka menarik banyak player ke dalam guild mereka.
"Kita harus meningkatkan lebih banyak level kita lain kali."
"Sampai jumpa, Weed!"
Setelah dia berpisah dengan Hwaryeong dan Zephyr, Weed meninggalkan Basra dan berjalan menuju ke salah satu Order of Freya yang terletak di dalam benteng.
"Apa yang membawamu ke sini?"
Sebagai tanggapan pertanyaan Priest itu, Weed menunjukkan tangannya yang memakai cincin High Priest.
"Aku ke sini untuk menggunakan portal."
"Oh! Penyelamat Order kami! Kami berharap Anda akan mengunjungi kami suatu hari."
Priest itu memegang tangan Weed dengan kedua tangannya dan mulai gemetar gembira. Para Paladin dari Order tersebut keluar untuk melihat sang pahlawan juga. Satu Priestess berseru:
"Penyelamat Weed! Para Priestess ingin bertemu Anda juga. Apakah Anda berkenan?"
Weed mengangguk dan segera dikelilingi oleh para Priestess cantik. Freya menghargai kecantikan, oleh karena itu, semua Priestess dari gereja ini sangat cantik dengan tubuh yang ramping, mata besar yang cerah, dan kulit putih.
Para Priestess cantik itu, merasa tersanjung dengan kesempatan untuk bertemu dan berbicara dengan Weed, memercikkan air suci padanya dan bubar dengan gembira.
[Anda mendapatkan Freya's Blessing
-Defense +26%
-Kecepatan regenerasi HP meningkat sebesar 26%
-Terlindungi dari dark magic, sampai air suci pada pakaianmu mengering.
-Stamina meningkat.
Weed menutup jendela pesan tersebut.
Blessing dewi lebih tinggi daripada sebuah blessing biasa saat donasi. Tetapi hal itu tak terlalu membuat Weed senang, karena blessing itu akan menghilang sebelum ia membutuhkannya.
"Tunjukkan jalan ke portal."
"Baik. Ke sini...."
Priest itu perlahan-lahan menuju ke dalam gereja. Hanya ada sedikit player yang diijinkan menggunakan portal Freya, jadi Weed tak harus menunggu gilirannya.
Penjaga portal bertanya:
"Ke mana tujuan Anda?"
"Kerajaan Rosenheim. Benteng Serabourg."
"Saya akan membuka portal sekarang."
Weed di selimuti cahaya dari portal tersebut.
"Beli item!"
"Siapa yang mau pergi berburu? Mencari Mage!"
"Master pelacak di sini! Akan menemukan monster apapun yang kalian inginkan dengan indra penciumanku. Pilihlah dengan siapa kalian akan bertarung!"
Weed sekali lagi berdiri di samping air mancur Alun-alun Benteng Serabourg. Akan membutuhkan hampir sebulan, berjalan melewati Pegunungan Balkan ke Britten Alliance, tapi dia kembali dalam hitungan detik.
Kerajaan Rosenheim!
"Sudah lama sekali, sejak aku terakhir kali ada di sini." Weed bergumam setelah melihat-lihat sekeliling alun-alun.
Pakaian orang-orang menjadi lebih bermacam-macam dan berwarna-warni, sejata mereka baru dan mengkilap. Banyak hal telah berubah dan Weed sama sekali tak merasa seperti dia pulang.
"Weed!"
Pale, Surka, Romuna, dan Irene berlari ke arahnya dengan wajah gembira.
"Sudah lama sekali!" kata Surka dan dengan erat memeluk Weed.
Romuna dan Irene segera mengikuti teman mereka, dan memeluk Weed dari samping.
Weed sangat tersentuh, meskipun hanya sampai dia mendengar kata-kata berikutnya dari para gadis:
"Masakan Irene dan Romuna sangat mengerikan. Weed, aku sangat ingin bertemu denganmu!"
"Surka!"
"Skill memasakmu! Apa kamu meningkatkannya? Cepat, buatkan kami sesuatu yang lezat... kumohon!"
"....."
Ternyata para gadis itu menempel padanya hanya karena masakannya yang enak. Surka tak bisa melupakan rasa masakannya dan secara tak sabar menghitung hari, menunggu pertemuan mereka yang selanjutnya.
Setelah memahami situasinya, Weed tak terlalu kecewa. Ini adalah pertama kalinya dia melihat Pale dan para gadis sejak mereka berpisah di Lavias.
҅Mereka begitu polos... Senang rasanya hidup di dunia di mana orang-orang seperti mereka, yang tak mengejar uang dan menerimaku apa adanya , masih ada...҆
Weed tersenyum hangat pada teman-temannya dan mengeluarkan peralatan memasak.
"Jadi, hari ini aku akan membuatkan kalian daging babi bakar yang dimasukkan ke dalam adonan."
"Yay!"
Weed berusaha sebaik mungkin untuk memasak hidangan untuk keempat temannya yang kelaparan. Hanya dalam satu menit piring mereka telah kosong lagi. Setelah puas, mereka mengalihkan perhatian mereka pada Weed. Meskipun mereka sering bertukar 'whisper/pesan pribadi', ini adalah pertama kalinya mereka bertemu secara langsung setelah waktu yang lama, jadi mereka sangat ingin tahu semua rincian dari petualangan Weed.
Weed membuatkan beberapa makanan lagi dan mulai menceritakan kisah perjalanannya.
"Eh! Gadis paling cantik dijadikan batu? Aku harap bisa melihat semuanya secara langsung."
Irene adalah seorang Priestess, jadi dia sangat menyesal karena tak bisa ikut serta dalam pembebasan provinsi Morata.
"Itu memalukan. Levelku terlalu rendah saat itu, tetapi sekarang kamu bisa mengandalkanku, Weed! Dengan level 220 milikku, aku akan berguna untukmu Weed, serta aku yakin kamu akan pergi berburu segera."
"Terimakasih, aku akan mengingatnya." kata Weed.
"Oh!" seru Pale setelah mengingat sesuatu. "Kami sering berbicara dengan Mapan. Dia banyak membantu orang tuaku dengan saran dan pasokan untuk toko mereka. Dia mengatakan jika kamu berburu di dungeon Basra bersama Hwaryeong."
"Ya. Itu benar."
"Lalu levelmu saat ini..."
Itu sudah jelas bahwa Pale khawatir, dia bahkan tak menyelesaikan kalimatnya.
Weed menatap lurus padanya dan memberi jawaban jujur:
"259."
"....."
"....."
"Cih!" Surka yang marah, menatap Weed dengan tatapan cemburu dan menjauh darinya.
Pada saat itu, penjaga kerajaan muncul di alun-alun dan mengelilingi Weed, Pale, dan dua gadis itu.
"Apa yang terjadi?"
"Orang-orang itu pasti kriminal." para player di sekeliling mulai menggosip di alun-alun.
Ini bukanlah hal yang biasa, jadi lebih dan lebih banyak player menjadi ingin tahu.
"Kenapa ini...."
"Weed, apa kamu membunuh seseorang?"
Bingung, Pale, Romuna, dan Irene menatap Weed yang sama bingungnya.
"Hmm... Kurasa aku tak melakukan suatu tindakan kriminal di Rosenheim..."
Dia mencari-cari dalam ingatannya, tapi tetap saja tak bisa mengingat apapun yang bisa menyebabkan hal ini.
Para prajurit sekeliling ,melangkah ke samping untuk memberi jalan seorang pria berpakaian Knight, yang bertanya dengan suara keras:
"Yang mana di antara kalian yang bernama Sculptor Weed?"
"Itu aku, tapi...."
Weed dengan waspada berdiri.
"Raja ingin bertemu denganmu. Harap ikut denganku..."



< Prev  I  Index  I  Next >