LMS_V05E03P06

3. Kekuatan Alkohol (6)
Para Huntres menjerit keras, karena rasa sakit yang
mengerikan. HP mereka dengan cepat menurun saat garam masuk ke dalam luka. Rasa
sakitnya begitu mengerikan, hingga sulit untuk dideskripsikan dalam kata-kata.
Teknik rahasia Weed si koki jahat! Dia belum pernah
menggunakannya sebelumnya, karena hal itu akan menghabiskan bahan-bahan yang
berharga. Tetapi, hal itu memungkinkan untuk memecah konsentrasi musuh, dan
secara signifikan menurunkan HP mereka dengan menyebarkan rasa sakit yang luar
biasa.
Garam, cabe, lada hitam, lada merah, acar bawang! Weed tanpa
henti membombardir para Huntres sekeliling.
҅Aku tak mau mati di sini. Aku tak punya hak untuk ...҆
Weed tak takut untuk melewatkan waktu bermain sehari, karena
kematian. Tidak, dia tak mau kehilangan skill yang susah payah ia dapatkan. Bahkan,
jika semua skill tahap intermediate akan berkurang 5%, itu akan menjadi
kehilangan yang jauh lebih besar dari pada kehilangan beberapa level.
Weed mengumpulkan semua kekuatan yang tersisa.
Dia berlarian, memancing musuh dan melemparkan bumbu-bumbu yang
berharga pada mereka. Tak ada hal lain yang bisa ia lakukan. Weed menggunakan
semua yang ia bisa. Dia bahkan telah menggunakan kelima Holy Blessing yang
diijinkan Pedang Agatha, selama pertarungan itu!
Cara yang lain, segalanya akan diputuskan dalam beberapa
menit berikutnya.
Weed melompat dan berputar-putar seperti orang gila, dalam
upaya untuk berusaha dan menghindari serangan dari para Huntress yang marah. Sementara
Weed dekat dengan kematian, Master dan yang lainnya kembali sadar dan perlahan
membuka mata mereka, terpesona oleh pertempuran yang sedang berlangsung.
"Skill bertarungnya sangat luar biasa."
"Itulah Weed. Apapun yang kamu lemparkan padanya, dia tak
akan mati dengan mudah."
"Sulit mati, seperti seekor kecoa."
"Jika semuanya seperti itu, profesi Priest dalam game tak
akan berguna."
Pale, Surka, Irene, dan Romuna menatap Weed dengan iri.
Bagaimana bisa mereka belajar bertarung seperti itu!
Pertarungan itu tak membutuhkan banyak kecerdasan untuk
menggunakan skill, teknik, dan mantra dengan benar. Tetapi untuk bertarung
seperti Weed, yang hanya mengandalkan serangan sederhana dan pengendalian
tubuh, benar-benar sulit.
Meski pun begitu, mempertimbangkan jika dalam pertempuran
semacam itu, stamina akan berkurang dengan cepat, dan akan sangat sulit
memukul. Dan itu tak berguna jika mencoba bertarung pada kecepatan seperti itu,
tanpa istirahat, dengan kedatangan musuh baru yang terus-menerus.
Maylon juga membuka matanya. ҅Itu adalah seorang Sculptor yang luar biasa!҆
Jika semuanya berbaring dan sedang cemburu, Maylon bahkan tak
bisa bergerak karena terkejut. Sculptor macam apa yang bisa bertarung sebaik
itu?
Keheranannya dimulai, sejak Weed memanggil Death Knight,
Maylon tahu jika Weed bukanlah seorang Wizard, maka dia pasti punya item yang
sangat berharga dalam game. Weed juga bertarung dengan spektakuler dan
menggunakan banyak teknik yang berbeda, yang mana dia sebagai seorang reporter,
belum pernah mendengarnya!
Dari semuanya, ada banyak hal yang mengejutkan.
"Bagus."
"Dan dia akhirnya menyerap ajaranmu, Master."
Geomchi dan Geomchi2 dengan tenang menonton setiap
pergerakan Weed. Itu adalah pertama kalinya mereka melihatnya dalam pertempuran
yang sebenarnya.
"Sedikit berbeda dari dia di dunia nyata, tapi tetap
saja, reaksinya lebih dari mengagumkan."
"Namun, seorang ahli pedang, tak hanya merespon pada
lingkungan. Tetapi, juga menyesuaikan pada situasi dan kondisi apapun dalam
pertempuran mereka."
"Hyun secara sempurna mengetahui semua itu. Tanpa
pemahaman dasar, tingkat ini tak akan bisa dicapai. Meskipun dia masih punya
pergerakan yang tak perlu, seluruh pertarungannya berjalan bagus. Beberapa
tahun latihan, dan akan sulit untuk membayangkan seseorangyang lebih kuat daripada dirinya."
Dalam kenyataannya, para Geomchi telah lama mendapatkan
kembali kesadaran mereka.
Prajurit mengagumkan yang secara sengaja mabuk...
Semua ini direncanakan oleh sang Master. Dia ingin tahu
bagaimana Weed bertarung di Royal Road. Untuk melihatnya dalam sebuah
pertarungan pedang yang sebenarnya. Untuk menjaga hal-hal yang pantas.
Ahn Hyundo puas.
Jika Lee Hyun menolak bertarung atau panik, dia akan sangat
kecewa. Jika kamu mengikuti jalan dari pedang, maka kamu harus maju ke depan,
meskipun banyak rintangan.
Royal Road hanya sebuah game virtual reality. Meskipun
begitu, kualitas bagian dalam dari player sangat penting. Hanya mengandalkan
pada skill pertempuran, tanpa keberanian, keteguhan hati, dan kegigihan, itu
akan mustahil untuk mencapai hasil yang tinggi, bahkan dengan senjata terkuat
di dalam game.
Beberapa orang, melihat upaya terakhir Weed untuk bertahan
hidup dalam pertempuran yang sulit, tak bisa menahan lebih lama lagi. Geomchi3,
Geomchi4, Geomchi5, semuanya melompat dan maju untuk membantu Weed.
Yang lainnya sudah mulai berdiri.
"Fireball!"
"Deadly Shot!"
"Deadly Shot!"
Romuna mulai melemparkan mantra, Pale serta Maylon hampir
bersamaan menembakkan panah pada para Huntres.
"Holy Spirit! Gunakan kekuatanmu untuk menyelamatkan
mereka yang terluka! Recovery! Biarkanlah ada penguatan dalam tubuhmu. Blessed
Hand!"
Irene memulihkan HP Weed, dan memberi mantra penguatan pada
semua orang.
Dan dengan demikian perburuan yang sebenarnya dimulai.
Sepanjang waktu, keempat temannya tak bertemu Weed, mereka
telah berubah. Mereka bukan lagi para pemula yang miskin dan melarikan diri
dengan panik dari seekor serigala.
Serangan harmonis menyambut setiap kelompok Huntres yang
baru tiba. Dimulai dengan panah dari Maylon dan Pale, kemudian mantra sihir api
dari Romuna!
Setelah serangan-serangan ini, Surka masuk ke dalam
pertempuran dengan tinjunya. Apa yang para Geomchi lakukan sudahlah jelas tanpa
perlu dikatakan lagi. Dan semua itu di bawah dukungan tak kenal lelah dari Holy
Magic dari Irene.
"Datang lebih banyak lagi!"
"Wow, exp naik begitu cepat!"
Serangan yang kuat dari para Geomchi! Tindakan yang harmonis
dari Pale, Irene, Romuna, Surka, dan Maylon! Dan Weed dengan si Death Knight!
Apakah ada yang bisa menghentikan mereka?