Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V06E04P05

gambar


4. Restoran Hotel V (5)



Lee Hyun dan Lee Hayan pulang, setelah nonton bioskop dan makan di restoran. Itu adalah pengalaman pertama bagi mereka.
Keduanya merasa sangat kelelahan.
҅Lebih baik mengayunkan pedang selama 5 jam tanpa henti .҆
Lee Hyun menggeleng-gelengkan kepalanya.
Yah, orang lain pergi keluar dan berjalan-jalan dengan mudah, tapi itu sangat sulit bagiku.
Dia mendapati jika menonton film adalah hal yang sulit, hanya dengan berjalan-jalan di kota, dia dengan cepat kelelahan. Selain itu, mengukir di restoran. Hal yang benar-benar sulit untuk membuat sebuah patung dari es. Juga untuk sesaat, hanya sekilas karyanya tak bisa dijual.
Namun, tugasnya hari ini telah selesai, dan sekarang dia telah kembali ke rumah.
"Selamat malam, kakak."
"Ya, malam juga. Tidur yang nyenyak."
Adiknya telah pergi ke kamar dan Lee Hyun berganti pakaian lagi. Biasanya, setelah mandi, dia akan mengakses Royal Road. Tapi hari ini dia pergi ke tempat yang lain.
Lee Hyun menaiki bus malam ke rumah sakit, mencari perawat yang bertugas pada shift malam dan bertanya.
"Bagaimana kabar nenek?"
"Beliau tidur. Karena sel-sel kanker, beliau menerima obat pereda sakit. Kamu bisa masuk sekarang, tapi akan membutuhkan waktu yang lumayan lama bagi beliau untuk bangun."
"Tak apa, aku akan masuk."
Lee Hyun membuka pintu ruangan dan masuk.
Ruangan di rumah sakit sangat kecil. Neneknya berbaring di ranjang, tertidur nyenyak. Berbagai perlengkapan medis menempel di tubuhnya. Lee Hyun duduk di kursi, di samping neneknya dan memegang tangannya.
"Aku datang membawa berita bagus."
"....."
Dari si nenek, hanyalah hembusan nafas yang lemah yang keluar, dia sedang tertidur.
Perangkat pemeriksa detakan jantungnya tetap pada pola yang stabil. Dia mungkin tak akan bangun selama 7 jam karena pengaruh obat.
"Hayan ada interview di Universitas Korea hari ini. Sejujurnya, ada kecelakaan kecil, jadi aku tak tahu apakah dia lolos atau tidak, tapi itu tetaplah hal yang bagus, kan?"
"......."
"Hayan sudah berusia 19 tahun sekarang. Sudah 14 tahun sejak hari itu. Gadis yang selalu menanyakan di mana orang tua kami, sambil digendong di punggung, dia sekarang adalah seorang wanita dewasa."
Lee Hyun terus berbicara pada neneknya yang tidur.
"Memang, banyak hal yang telah terjadi sejak saat itu, dan satu-satunya harapanku, dia menjalani kehidupan yang bahagia. Banyak kesulitan saat itu. Ada kalanya tak ada makanan untuk dimakan. Nenek, kamu pernah berkata jika untuk mengurangi beban yang ditanggung, kamu harus melepaskan Hayan. Kamu berusaha mengirimnya ke panti asuhan."
Itu sudah lama sekali, tapi adiknya hendak diserahkan ke panti asuhan. Sebagai bentuk protes, Lee Hyun menolak makan selama 3 hari, untuk menentang adiknya yang dikirim ke panti asuhan.
"Nek, kamu bilang jika aku akan menyesalinya. Kita benar-benar menjalani kesulitan mencari makan, dan memang ada banyak waktu di mana aku melewatkan makan malam. Nenek, hanya saat itulah, aku mengakui jika aku membenci Hayan. Karena Hayan, nenek kesulitan membayar biaya sekolahku. Aku sering mengatakan hal kasar padanya, seperti aku akan lebih bahagia tanpa dia."
Nenek telah membenci adiknya. Kerena adiknya, Lee Hyun menderita dan sering dimarahi. Mereka mengkomplain keras tentang hal-hal sepele, ini adalah alasan lain kenapa adiknya pernah berjalan ke arah yang salah.
"Aku tak menyesal. Jika kita kembali ke saat itu, pilihanku akan tetap sama. Karena, kita adalah keluarga."
Karena neneknya tidur, jadi tak ada jawaban, tapi itu menenangkan hati Lee Hyun. Dia terus menyimpan semuanya dalam hatinya selama lebih dari 10 tahun, dan sekarang telah berakhir.
Lee Hyun kembali kerumah dan masuk kedalam kapsul. Dam dia mengakses Royal Road.
****

Pegunungan Yuroki dan Benteng Dark Elf!
Dinding yang hancur telah diperbaiki, dan persediaan para Orc telah dipindahkan. Mereka tengah mempesiapkan peperangan dengan Immortal Legion, yang dipimpin oleh Lich Shire. Weed masih di posisi yang sama seperti saat memutuskan koneksi, dia muncul dalam bentuk manusia di kota Dark Elf. Pembangunan sedang berlangsung di mana-mana.
"Chwiit keuntungan!"
"Chwichwit. Kami para Orc bekerja keras, kami Orc baik."
"Tumpuk batu itu lebih tinggi lagi!"
"Seberapa tinggi kau ingin menumpuknya? Chwi!"
"Lebih tinggi, lebih tinggi! Chwichichichit sampai mencapai langit!"
Seorang Orc membawa sebuah batu yang sangat besar. Banyak batu dikumpulkan di sini dan ditumpuk untuk membuat sebuah menara.
CRASH!
"Chwieeg!"
"Kwaeeg. Para Orc selamatkan aku!"
Penumpukan batu yang berlebihan pada menara tersebut, membuatnya goyah dan rubuh hanya dengan disentuh, menimpa para Orc yang ada di bawahnya. Para Dark Elf sedikit berbeda dari para Orc. Dengan kecerdasan yang lebih tinggi yang mereka miliki, mereka semua memutar mata.
"Para Orc itu benar-benar bekerja keras."
"Lebih terlihat, seperti mereka terlalu bersenang-senang."
"Kita para Elf. Tidak sebanding dalam kekuatan."
"Secara alami, memang begitu."
Para Dark Elf bermalas-malasan dan santai.
Weed pergi hanya sementara, dan hanya dalam 5 menit ketidakhadirannya, semuanya menjadi kacau dan sekarang dia memiliki tugas memperbaikinya sekali lagi.
Menyusun batu-batu yang tersebar di seluruh tempat, dan mengumpulkan semua bahan-bahan yang diabaikan, yang dikumpulkan di seluruh area itu. Sebagian benteng telah hancur kerena hantaman dan dibakar para Orc.
Para Dark Elf menaburkan garam pada makanan yang dipanggang. Pada umumnya, para Elf tak suka membunuh dan tak makan daging. Namun, para Dark Elf tak memiliki kecemasan semacam itu. Mengingat jika para Dark Elf awalnya adalah para fallen elf dengan kulit yang lebih gelap, para elf lain menganggap mereka sebagai ras biadab.
"Ini adalah kekuatan garam. Para Orc buas."
"Memang chwiik... Kami juga tahu itu. Makan dengan taburan garam, itu lezat."
Atas nama pertempuran melawan undead, Orc dan Dark Elf membuat perjanjian perdamaian yang dramatis. Mereka minum alkohol dan makan daging bakar bersama-sama. Jadi, banyak Orc dan Dark Elf berkumpul di benteng, tak mempedulikan rencana.
Membawa orang-orang bodoh dan pemalas ini, melawan Immortal Legion bersama mereka....
Dengan kepalanya terus-menerus merasa pusing, Weed merasakan penyakit yang serius.
"Kapten! Kami telah menyelesaikan tugas kami."
Pada saat itu, Buren muncul bersama dengan Becker, Hosram, dan Dale serta para Royal Knight dan para Priest.
҅Tetapi orang-orang ini sangat sedikit, apakah ada harapan? Bahkan jika questnya gagal, jika aku bisa mengirim kembali orang-orang ini ke Kerajaan Rosenheim, poin kontribusi dari keluarga kerajaan bisa didapatkan. Item-item bisa didapatkan dari kontibusi sebesar itu .҆
Kontibusi, uang, dan koneksi.
Bagi Weed, para prajurit ini lebih penting daripada apapun.
Tetapi sang letnan berbicara.
"Seperti yang Anda minta, semua persediaan kita didekat kota telah dipindahkan ke sini."
"Bagus."
Ketika dia menatap Buren, dia melihat sosok yang bisa diandalkan.
Pertama kali, dia bertemu dengan Becker dan yang lainnya di Lair of Litvart yang mengerikan, di mana mereka menjalankan misi berbahaya bersama-sama.
Keyakinan dan kepercayaan terhadap Buren!
Tapi letak tepatnya persediaan itu tak disebutkan oleh Buren. Meski demikian, mereka telah dipindahkan ke benteng. Senjata-senjata perang seperti panah, belati, gada, dan senjata-senjata lainnya telah dipakai para prajurit. Itu adalah sebuah kerugian, tapi apa yang paling penting adalah botol-botol wine yang ia miliki untuk dijual.
Sejak Weed tiba di Pegunungan Yuroki di Land of Despair, dia berkeliling sesuka hatinya. Dia mengumpulkan berbagai buah-buahan! Ular beracun dan tanaman herbal yang berharga!
Bahan-bahan berkualitas tinggi yang hanya digunakan saat meramu alkohol. Jika kamu mengkonsumsi lebih dari satu, kamu akan menyadari rasa manis sebelum mati. Tidak, mungkin mengkonsumsi lebih banyak mungkin tak membunuh orang.
Dia mengumpulkan embun-embun saat fajar, untuk menyuling berbagai minuman keras. Weed kemudian membuat berbotol-botol wine yang sekarang ini telah menghilang semuanya.
"Botol-botol wine miliiku, di mana? Mungkin mereka belum di bawa kesini. Benar begitu kan?"
"Itu...."



< Prev  I  Index  I  Next >