Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V06E07P05

gambar


7. Ikatan Masa Lalu (5)




Mengatakan jika Mapan sedang marah akan menjadi sebuah pernyataan meremehkan! Dia hendak meluapkan amarahnya di hadapan Weed, saat Weed menyerahkan kartu as miliknya kepada Mapan. Peta Lands of Despair! Dengan itu, semua orang akan bisa menghindari area berbahaya dan mencapai tempat tujuan dengan mengikuti rute aman.


Dan Mapan tak punya pilihan selain setuju. Selain itu....

҅Desa-desa pengasingan.... Ini adalah kesempatan untuk meningkatkan skill -skill perdagangan milikku!҆

Dengan membuat kesepakatan bagus di pemukiman yang belum di kunjungi oleh Merchant lain, Mapan akan bisa mendapatkan banyak exp dan menghasilkan banyak uang.

Fame dan kekayaan telah menguasai imajinasinya.

"Permisi kalau begitu. Aku harus buru-buru."

Setelah mengucapkan selamat tinggal kepada Weed, Mapan bergegas memeriksa gerobak dan segera pergi menuju Lands of Despair.

Weed memutuskan untuk mengambil rute lain. Bepergian menggunakan portal memiliki batasan tertentu mengenai maksimum barang bawaan yang bisa ia bawa, jadi hal itu tak sesuai dengan kebutuhannya. Selain itu, dia masih harus mengunjungi desa-desa pengasingan yang tersisa. Oleh karena itu, setelah mengunjungi beberapa toko dan menyelesaikan persiapannya, dia pergi ke kandang kuda, di mana dia membeli seekor kuda, lalu dia menuju ke gerbang kota.

****



Di alun-alun utama Serabourg tiba-tiba muncul portal yang memancarkan cahaya terang, yang mana ada dua player yang muncul di dalamnya.

Seorang wanita yang cantik berpakaian serba merah, dan seorang Monk botak.

"Jadi kamu bilang ada seorang Sculptor di sini?" tanya si Monk dengan suara tenang.

"Ya. Tidakkah kamu membaca di forum-forum? Ada kegemparan yang besar tentang kontruksi dari patung itu...."

"Hmph! Memangnya aku tak punya pekerjaan yang lebih baik apa. Fakta bahwa kita harus datang ke kerajaan pinggiran ini saja sudah cukup memuakkan! Jika bukan untuk quest sialan itu..."

"Ha-ha-ha. Tenang, segera kita akan menyelesaikannya, dan kamu akan mendapatkan apa yang kamu mau."

Psyche dan Mako berjalan-jalan di kota, saling mengobrol. Psyche adalah seorang gadis yang memakai jubah merah yang indah, dan Mako adalah seorang Monk, memakai pakaian seremonial berwarna kuning cerah.

"Hmmm.... Orang-orang itu..."

"Seorang penyihir dan orang suci."

"Apa yang mereka lakukan di Rosenheim?"

Orang-orang di sana-sini mulai membicarakan mereka secara terbuka. Kedua player ini dari Hall of Fame Royal Road yang dikenal luas di dalam game.

Psyche dan Mako, yang telah terbiasa dengan reaksi semacam itu, tampak tak peduli sedikitpun. Dan meskipun mereka tak menunjukkan kekuatan mereka, setiap player yang melihat mereka, mendapatkan kesan jika tak ada yang tak bisa mereka lakukan.

"Psyche, kamu ingat game yang dulu kita mainkan?"

"Huh?"

"Aku penasaran apa yang orang itu lakukan sekarang?"

"Mako, kamu membicarakan tentang orang itu, Weed, lagi?"

"Ya. Tentang bajingan itu. Dia adalah satu-satunya orang yang berada di depanku dan mempermalukanku."

Banyak player terbaik dari Continent of Magic yang memainkan Royal Road sekarang. Dan sebagian besar dari mereka tengah mencari Weed.

Belum lama ini, banyak rahasia-rahasia tua dari Continent of Magic telah ditemukan karena Weed. Dia selalu berburu sendirian di lokasi-lokasi yang paling berbahaya dalam game, dan ketenarannya benar-benar absolut.

Mako dan Psyche, seperti kebanyakan orang lain, mengikuti jejak langkah Weed dengan penuh semangat. Berkali-kali mereka menonton Weed berburu dari kejauhan, dan mereka melihat, meskipun terdengar tak masuk akal, dia bertarung seperti hidupnya dipertaruhkan.

Ketika dia memasuki dungeon, dia membunuh semua moster di dalamnya. Dia sangat ganas dan efisien saat bertarung melawan monster-monster yang paling berbahaya di dalam game. Para player yang mengikutinya gemetaran dalam kegembiraan, melihat setiap tebasan menghabisi satu nyawa.

Saat itu, Weed dianggap sebagai player yang paling berbahaya dan yang paling sukses, yang tak pernah menyerah. Tetapi selalu terus maju ke depan, bertarung dan menang. Itu sebabnya semua orang menyebut dia sang Dark Knight.

Psyche dan Mako mencapai gerbang timur.

"Menurut informasi kita, si Sculptor terakhir kali terlihat di sekitar sini."

"Itu dia!"

Psyche menunjuk pada Weed yang menunggangi kuda.

Setelah melalui begitu banyak kesulitan dalam 7 hari terakhir, Weed memutuskan jika dia akan kembali dengan cara yang nyaman.

Lands of Despair memiliki sekelompok kecil kuda liar, tapi hanya para player dari profesi tertentu seperti Knight dan Mercenaries/tentara bayaran yang bisa menjinakkan kuda-kuda liar itu. Mereka bahkan bisa membuat kuda-kuda itu berlari lebih cepat.

Tetapi para Sculptor tak memiliki kemampuan yang berkaitan denga kuda. Bahkan para Druid bisa menggunakan 'Wolf Spirit' dan para Bard menggunakan nyanyian mereka. Tetapi Sculptor....

҅Profesi yang hanya bisa berkembang melalui kerja keras.҆

Setelah melintasi Lands of Despair, Weed tampaknya benar-benar memahami profesi Sculptor.

҅Hya! Mari kita lihat seberapa cepat kau bisa berlari !҆

Dia baru saja mau memacu kudanya, saat dua player menghadang jalannya. Seorang wanita berpakaian jubah merah dan seorang Monk botak. Tak memberinya waktu untuk mengungkapkan kemarahannya, si wanita bertanya:

"Apa kamu seorang Sculptor?"

"Ya... Itu adalah profesiku, dan apa yang kalian inginkan dariku?" tanya Weed dengan waspada.

Dia tak menyukai masalah yang tak diperlukan, dan dia tak punya waktu untuk melayani mereka.

Psyche tersenyum ringan dan melanjutkan.

"Itu artinya aku benar. Kamu-lah yang membangun piramid itu. Bisakah kamu membuatkan patung kalajengking kecil untuk kami, paman?"

"Sayangnya tidak. Sepertinya, kamu membeli beberapa patung kecil dariku sebelumnya, tapi sayangnya aku tak membuat suvenir lagi."

Weed tak punya banyak waktu untuk dihabiskan, hanya untuk beberapa koin silver. Jadi, dia memutuskan untuk berbohong. Keuntungan tambahan selalu disambut, tapi sekarang ini dia punya sebuah quest yang penting menunggunya, dengan harapan hadiah yang besar.

"Tapi kami sedang mengalami keadaan darurat. Kami membutuhkan patung-patung itu sekarang. Tolong, bisakah kamu membantu kami?"

"Aku minta maaf, tapi itu mustahil. Mintalah Sculptor yang lain."

Weed menolak dengan tegas, menunjukkan jika dia dak akan melanjutkan percakapan ini.

Tetapi Psyche, menyadari bahwa situasinya berkembang ke arah yang salah, menyerahkan pada Weed sebuah permata kecil.

"Kami sudah berbicara dengan Sculptor lain. Mereka bilang jika kami membutuhkan seorang Sculptor dengan level skill tahap Intermediate. Hanya seorang Sculptor seperti itu yang bisa membuatkan patung yang kami butuhkan."

Sayangnya bagi Weed, situasinya menjadi semakin dan semakin rumit, sudah jelas jika mereka tak akan membiarkan dirinya pergi dengan mudah.

"Level skill milikku tidaklah sehebat itu, selain itu aku sedang buru-buru."

"Kami tahu ini adalah permintaan yang sulit. Jadi, jika kam setuju untuk membantu kami, kau akan mendapatkan permata ini sebagai hadiahnya."

Ruby merah berkilauan merebut perhatian Weed sepenuhnya. Dia sudah memiliki pengalaman mengerjakan permata dan dia dengan mudah memperkirakan nilainya.

҅Aku bisa menjualnya seharga400 gold. Atau bahkan 500 gold, jika aku mengeluarkan sedikit usaha .҆

Penyesalan pada menghabiskan 70.000 gold hanya memperkuat keserakahannya.

Weed dengan cepat turun dari kuda, tersenyum cerah dan berkata:

"Jika kalian memberiku sedikit waktu, aku akan membuatkan patung sekarang. Kalian bisa mengandalkanku!"



< Prev  I  Index  I  Next >