Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V06E08P01 Rekan Yang Aneh

gambar


8. Rekan Yang Aneh (1)



Setelah Weed menyelesaikan urusannya di Kerajaan Rosenheim, dia menuju ke Lands of Despair lagi.
Namun kali ini, dia menunggangi kuda. Itu adalah kuda jenis biasa dengan harga murah, dikenal karena perawakannya yang pendek, kaki pendek dan berotot, dan daya tahan yang bagus.
Orang-orang yang ingin menghasilkan kesan bagus, biasanya akan memilih seekor kuda berwarna hitam polos atau putih polos. tapi Weed sudah pasti bukan salah satu dari mereka, jadi dia memilih seekor kuda sederhana berwarna coklat.
"Oke. Ayo pergi. Ayo, larilah!"
Dengan keras menghentak tanah, kuda itu langsung berlari.
Di area berbatu atau rawa, kuda bukanlah alat transportasi terbaik, tapi di dataran yang dilewati oleh Weed, kuda tak bisa ditandingi.
"Ya. Itu setimpal dengan uang yang dikeluarkan."
Dia menikmati perjalanan yang cepat dan nyaman.
Sekarang Weed bisa mengerti kenapa orang lain membeli kuda. Tapi dia masih tak nyaman karena mengeluarkan uang-uang itu! Jadi, dia harus terus menerus menghibur dirinya sendiri tentang hal itu.
"Investasi yang tepat adalah satu-satunya cara untuk sukses."
Meskipun dia hanya mengeluarkan 3 gold untuk membeli kuda, dia harus terus-menerus memuji barang miliknya, yang baru dibeli agar tak merasa menyesal. Dia melakukan segala hal untuk menekan sifat serakahnya.
Tetapi apapun alasannya untuk memuji, kuda tersebut benar-benar sebuah investasi yang layak, seolah-olah memungkinkannya untuk berpergian jauh lebih cepat daripada saat dia menggunakan skill Quadrupedal Run.
Dalam satu hari, dia mencapai perbatasan dan masuk ke Lands of Despair, lalu dia mengubah arah dan mulai bergerak dengan pola yang aneh. Lands of Despair memiliki medan yang bisa dilewati dan visibilitas yang luas di segala arah. Tetapi, Weed menunggangi kuda tersebut ke tenggara selama satu jam, lalu berbelok tajam dan melaju ke arah timur laut.
Membuat pola zigzag, dia perlahan-lahan mengarah ke timur, ke arah benteng Dark Elf, meskipun dia harus menghabiskan waktunya yang berharga dengan berkeliaran tak jelas maksudnya.
Beberapa jam kemudian Weed bertemu dengan sebuah party yang berburu di Lands of Despair. Oberon dan rekan-rekannya baru saja menyelesaikan pertempuran dan sedang beristirahat. Tentu saja mereka siaga dan menyadari si pengendara kuda yang mendekat.
"Apa yang..."
"Ada seorang solo player yang datang ke sini!"
Semua orang di party Oberon berbalik dan menatap Weed dengan terkejut.
Ketika mereka memasuki Lands of Despair, mereka harus melawan para monster hampir tanpa henti. Jika di Kerajaan Rosenheim mereka bisa pamer kalau mereka bisa mengalahkan monster apapun, di sini lain lagi ceritanya. Mereka merasakan seperti apa pertempuran yang sebenarnya.
Abyss Knight, Lightning Caster, Poison Lord, Dark Dancer, Night Lord!
Dan masih banyak lagi monster lain dengan level 350, yang bisa memasang jebakan, melakukan penyergapan, mengeluarkan sihir mematikan, dan memanggil pasukan untuk membantu mereka dalam pertempuran.
Dataran ini adalah tantangan yang sebenarnya bagi party mereka, beberapa kali mereka bertemu monster di atas level 400, hanya dengan usaha yang luar biasa yang mencegah perburuan mereka berakhir seketika. Dengan berjalannya waktu, mood dalam party tersebut menjadi semakin dan semakin suram.
Jadi, tak mengherankan jika saat Oberon melihat Weed, matanya membentuk lingkaran sempurna.
"Di sini berbahaya. Ini adalah Lands of Despair... Cepatlah berbalik dan pergilah dari sini secepat yang kamu bisa! Jika tak, kami lebih baik mengawalmu kembali."
Oberon benar-benar seorang pria mulia. Dia siap untuk melindungi orang lain, bahkan saat dia sendiri diserang. Profesi Warrior sering dipilih oleh orang baik, sopan, dan terbuka.
Tapi Weed sangat jauh dari orang seperti itu. Bisa dikatakan, dia adalah kebalikannya.
Weed hanya menunggangi kuda melewati mereka. Dia sepenuhnya mengabaikan para player itu, tapi tidak, untuk item-item yang ditinggalkan mereka. Sama seperti pada pertemuan mereka sebelumnya!
Dia bahkan tak turun dari kudanya untuk mengambil item-item itu. Dia hanya membungkuk untuk mengumpulkan item-item itu ke dalam kantong pelananya, sambil berpegangan pada kuda hanya dengan kakinya.
҅Aku pasti mendapatkan semuanya.҆
Setelah mengambil item-item itu, Weed melanjutkan perjalanannya ke timur.
"Huh? Dia pergi begitu saja?"
"Apa dia tak menyanyangi hidupnya?"
Para player dari party berburu tersebut hanya melihat dia menjauh dengan menunggangi kudanya.
"Semua orang bebas untuk memilih cara mereka sendiri, untuk mati."
"Sungguh, ada orang yang suka melakukan perjalanan ke mana-mana sendirian."
Namun Pluto, Oberon, Haisyns, dan beberapa veteran lain tak buru-buru mangambil kesimpulan. Perilaku Weed bukanlah sikap dari seseorang yang akan mati dalam waktu dekat.
Beberapa pemikiran melintas pada benak Oberon. Dia ingat bagaimana mereka bertemu dengan Soulless Wolf tepat setelah melewati perbatasan, dan bagaimana mereka melihat seorang Orc yang aneh yang mengambil semua item yang ditinggalkan setelah pertempuran.
"Mungkinkah...."
Pluto menatap Oberon.
"Orc itu!"
"Jadi itu adalah seorang player?"
"Jika itu adalah seorang player, lalu..."
Mereka saling mengangguk satu sama lain.
"Player itu yang bisa berubah menjadi seorang Orc... Hanya satu orang yang muncul dalam pikiran."
Sekarang para player lain juga memahami apa yang Oberon maksudkan. Bagaimanapun juga, party ini terdiri dari para player berlevel tinggi yang bersemangat tentang Royal Road.
"Hall of Fame!"
"Orc dari video itu!"
"Dia tampak berbeda kali ini, tapi itu adalah dia! Wajah yang sama-sama mengerikan."
"Benar. Tak ada Orc di dalam game yang sejelek Orc yang satu ini!"
"Jadi event itu terjadi di Lands of Despair!"
****

Meskipun kali ini Weed melakukan perjalanan dengan menunggangi kuda, suasana hatinya tak sebagus yang ia harapkan. Dalam perjalanan, dia menyadari ada jejak-jejak dari party berburu, atau lebih tepatnya item-item yang mereka tinggalkan.
Weed bisa melihat dengan jelas, tapi tak bisa mendekati, hingga cukup dekat untuk mengambilnya. Ada monster kuat yang tinggal di area-area itu, yang akan sulit untuk dihadapi sendirian. Selain itu, party itu datang melalui area-area seperti itu, di mana jumlah monster di sana adalah yang paling banyak.
Sekilas dataran itu tampak seperti kosong, tapi itu adalah kesan pertama yang menyesatkan. Setiap jenis monster memiliki wilayahnya sendiri-sendiri, dengan berjalan memasukinya, para player akan diserang oleh monster-monster yang menghuni wilayah tersebut. Wilayah-wilayah ini tersebar di seluruh Lands of Despair, membentuk sebuah labirin yang rumit.
Weed memiliki salinan peta, oleh karena itu, dia bisa menghindari area-area yang berbahaya. Namun bahkan dengan peta dan kuda, dia harus mengikuti jalur yang berliku-liku, yang mana hal itu sangat memperlambatnya.
Setelah seharian berpacu tanpa henti, kuda itu mulai mengeluarkan busa di sudut mulutnya. Kuda itu kelelahan. Terutama karena Weed membawa patung Orc yang sangat berat di dalam salah satu tasnya.
Biasanya, pemilik kuda akan merawat tunggangan mereka: mengelus, menghibur, memberi makan wortel, dan tentu saja membiarkan mereka beristirahat saat mereka lelah.
Namun Weed malah memaksa kudanya untuk terus berlari.
"Ayo, larilah. Kamu bisa melakukannya. Bagaimanapun juga, kamu adalah spesies pelari. Tidakkah kamu merasa kecewa, jika kamu tak pernah benar-benar mencapai batasmu?"
Setelah itu, dia tiba-tiba mulai memukul punggung kuda itu dengan tempo tertentu. Dan kuda itu mulai berlari sedikit lebih cepat, mengerahkan sedikit tenaganya yang masih tersisa. Namun setelah beberapa saat, kecepatannya mulai menurun lagi.
"Itu sulit, bukan? Bertahanlah sedikit lagi. Saat kita sampai, kamu akan bisa beristirahat sebanyak yang kamu mau."



< Prev  I  Index  I  Next >