LMS_V07E02P01 Immortal Legion

2. Immortal Legion (1)
"Asap merah gelap memburamkan sinar matahari. Chwiik!
Dataran terkurung dalam kegelapan, bahkan burung-burung berhenti bernyanyi.
Chwik chwik!"
Weed berdiri di atas batu terdekat dan bergumam.
Karena pencapaiannya akan dicantumkan di Hall of Fame
setelah quest ini selesai, Weed akan menciptakan suasana yang bagus.
Weed berdiri di depan jutaan Orc dan 300.000 Dark Elf.
Dalam kenyataannya, bahkan dengan jutaan Orc, Weed masih
merasa gelisah.
Ada perasaan mengganggu yang membuat dia gemetar.
Para Orc diatur dalam resimen yang terdiri 30.000 sampai
50.000 anggota. Di medan perang, resimen-resimen Orc terus menyebar.
Kamu bahkan tak bisa melihat mereka semua. Ada lebih banyak
Orc daripada pepohonan yang ada di pegunungan.
Para Dark Elf yang berkulit gelap berkumpul dalam sebuah
kelompok besar.
Manusia normal pasti akan mengkerut dalam ketakutan.
Pegunungan itu secara umumnya telah dipenuhi dengan monster.
Mereka berjalan di samping pegunungan, garis pertahanan dijaga
oleh para Orc di bagian bawah dinding dan Dark Elf di atas dinding.
Para manusia dari desa-desa di Lands of Despair berkumpul di
samping Weed. Para Priest dari Order of Freya dan para Prajurit dari Kerajaan
Rosenheim telah berkumpul di satu tempat.
Dengan begitu banyak monster di bawah komandonya, Weed
berada dalam suasana hati yang sangat gembira.
Weed begitu bersemangat hingga dia mulai bernyanyi di atas
batu.
"Mati Immortal Legion, mati! Chwichwi chwiik! Siapa
yang akan menang? Aku akan menang! Para Undead yang aku cintai. Beri aku exp
dan item! Muncullah, para Undead! Cepat muncullah!"
Buta nada tingkat akut!
Di dalam nyanyian Weed tak ada sajak, tak ada ritme, ataupun
apapun yang terdengar menyenangkan sama sekali!
Lagu Weed hanya menyebabkan peningkatan rasa stres dari para
Orc dan para Dark Elf.
"Seseorang hentikan lagu itu!"
"Oh, bahkan bagi kami para Orc, lagu ini menjijikkan!
Chwiik!"
"Lagu itu membawa aib, penghinaan, dan keputusasaan
pada ras kami. Chwichwit!"
Saat para Orc menjadi semakin dan semakin jengkel, Weed
bernyanyi semakin semangat dan bahagia.
Tiba-tiba....
*RUMBLE!*
Tanah berguncang hebat, hingga para manusia, Dark Elf, dan
prajurit Orc tak bisa berdiri tegap lagi, sementara itu asap merah gelap
menjadi semakin tebal di udara, menyebar ke seluruh medan peperangan.
Weed menatap Necromancer dan berbicara.
"Immortal Legion telah bangkit dari tidur panjangnya.
kita tak akan mendapatkan kedamaian sebelum kita memberikan tidur abadi pada
para Undead. Jika kita tak bisa mengalahkan para Undead, kita akan menjadi
budak selamanya."
Akhirnya, dimulai.
Weed akhirnya berhenti bernyanyi dan menatap Immortal
Legion.
Dari celah pegunungan yang letaknya jauh, Skeleton, Ghoul,
dan Zombie tiba-tiba muncul. Pasukan Undead terus muncul, membentuk barisan.
*RATTLE RATTLE*
Bunyi benturan dari persendian para Skeleton bisa terdengar
jelas, sementara itu asap biru pekat muncul dari tubuh para Zombie.
Para Zombie mengeluarkan racun mematikan yang akan membunuh
manusia dalam hitungan menit, jika tak diberi penawar secepatnya.
*stomp, stomp, stomp!*
Jenderal Ghoul yang memimpin para Zombie dan Skeleton
memiliki tinggi 3 meter.
Para Ghoul memiliki kuku dan gigi tajam dengan kemampuan
fisik yang jauh lebih unggul daripada Undead Skeleton rata-rata!
"Ya... Aku bisa mencium daging segar dan darah di dekat
sini!"
"Kami akan mengubah kalian menjadi undead seperti
kami."
"Mari kita berteman."
Dari danau terdekat, para Ghost mulai muncul dipermukaan
air, bergabung dengan pasukan undead lain.
Immortal Legion mulai bergerak tanpa tanda-tanda mengalami
gangguan.
Para Skeleton bergerak dalam barisan yang rapi, dan meskipun
para Zombie sangat pelan, mereka maju terus secara perlahan-lahan.
*Whoooosh*
Saat Immortal Legion bergerak, pepohonan dan rerumputan yang
ada di jalur mereka layu dan kering karena racun mereka.
Dibandingkan dengan mereka, para Orc dan Dark Elf tak tampak
sangat tak beraturan.
"Para Undead akhirnya di sini! Chwik chwik!"
"Para mahluk sialan. Chwichiik!"
"Apa yang harus kita lakukan? Chwik!"
"Baunya busuk. Terasa sangat menyiksa, karena kami para
Dark Elf memiliki indra penciuman yang tajam."
"Ini benar-benar menyedihkan, jika seorang elf anggun
sepertiku, harus bertarung melawan mayat-mayat seperti itu. Memikirkan hal itu
membuatku ingin melarikan diri sekarang juga."
Para Orc dan Dark Elf jatuh ke dalam kebingungan dengan
kemunculan dari Immortal Legion.
Moral pasukan melemah setelah melihat Immortal Legion
merangkak keluar dari tanah.
Tekanan dan ketakutan yang ditimbulkan oleh Immortal Legion
sangat efektif.
Mahluk hidup manapun akan mendapati itu sulit, untuk
mengeluarkan kemampuan penuh mereka, saat bertarung melawan Immortal Legion.
Karena perbedaan level dan kekuatan, prajurit Kerajaan
Rosenheim sangat rentan terhadap aura menakutkan dari Immortal Legion. Sudah
beberapa prajurit yang kehilangan kendali diri karena ketakutan.
"Aku ingin pulang."
"Terlalu banyak musuh."
"Bagaimana bisa kita menang melawan pasukan besar
semacam itu?"
Buren, Becker, Hosram, dan Dale yang merupakan para
Centurion berusaha menenangkan prajurit mereka.
"Tak apa-apa. Rasa takut itu hanya akan berlangsung
selama sesaat."
"Jangan khawatir. Setelah kita mulai bertarung, rasa haus
darah akan menenangkanmu. Tak setiap hari kita bisa mendapatkan kesempatan
untuk membuat dampak besar pada dunia."
"Kita akan bertemu lagi bahkan setelah kematian."
Para prajurit menjadi semakin depresi dan mulai menangis.
Mapan berdiri ketakutan di belakang kelompok Prajurit
Rosenheim. Satu-satunya hal yang membuatnya tetap berada di medan perang,
adalah pemikiran tentang mendapatkan semua item drop kualitas tinggi dari para
undead!
"Jadi itu Immortal Legion!"
Merasakan bulu kuduknya berdiri, Mapan ragu-ragu.
Pasukan Undead yang besar dan menghancur segala yang ada di depannya
terus bergerak maju!
Para Zombie yang berjalan dengan menyeret kaki, bergerak
dengan kecepatan yang lambat, sementara itu persendian para Skeleton berderit
saat mereka bergerak.
Melihat para Skeleton memegang pedang mereka yang karatan,
Mapan adalah salah satu dari yang pertama merasa ketakutan.
*Gulp!*
Tenggorokan Mapan terasa kering.
҅Bagaimana kita bisa
menghentikan itu Weed...҆
Tanpa dia sadari, Mapan melihat ke atas.
Di sana dia melihat Weed yang telah berubah menjadi Orc
Karichwi.
Weed menunjukkan wajah yang benar-benar tenang.
Bahkan saat menghadapi situasi yang mengancam, Weed bisa
menjaga ketenangannya.
҅Bukankah ada hampir
100.000 Zombie, Skeleton dan Ghoul?҆
Barisan depan dari Immortal Legion!
Karena masih ada jarak yang cukup jauh di antara mereka,
Weed menunggu dengan sabar.
Para monster itu tak perlu ditakuti.
Mereka hanya perlu untuk dihajar dan dibantai.
Namun, Weed adalah satu-satunya orang yang berpikir seperti
itu.
Para Orc dan Dark Elf benar-benar ketakutan.
Ketika hampir semua Skeleton mencapai dinding, Weed memberi sebuah
perintah.
"Mahluk-mahluk kotor. Chwiik! Mereka tak pernah mandi.
Bau menjijikkan bahkan naik ke sini."
".....?"
Para Orc dan Dark Elf yang penasaran mendengarkan kata-kata
Weed.
"Jika kalian berubah menjadi Undead, kalian tak akan
bisa mandi. Lalu, seiring berjalannya waktu, kalian akan menjadi botak. Kalian
juga tak akan bisa makan. Kalian akan kelaparan dan perut kalian akan menjadi
kurus. Jadi hancurkan mereka!"
"Chwiik chwiik!"
"Bunuh para Undead!"
Semangat dari para Dark Elf yang anggun dan para Orc yang
rakus segera kembali setelah mendengar kata-kata Weed.