LMS_V07E03P01 Lich Shire

3. Lich Shire (1)
Immortal Legion yang mengerikan.
Secara individual, mereka adalah monster yang sangat kuat, tapi
mereka menjadi lebih mengerikan sebagai sebuah kelompok. Wajah dari para Orc
dan Dark Elf menjadi pucat, saat mereka melihat Immortal Legion tersebut.
Beberapa Orc bahkan membuang senjata mereka dan melarikan diri dari medan
perang!
"Ueek!"
Mapan juga ketakutan. Immortal Legion tersebut memberikan
tekanan sebesar ini!
"Kue! Kue!"
"Bunuh semuanya! Buat lebih banyak teman. Ku ku
ku!"
Para Serpa Witch tertawa.
Prajurit Undead kuno dan monster-monster raksasa mulai
menyerang. Mereka berusaha untuk memanjat ke sisi lain dinding.
Ini adalah sebuah bencana!
Namun, bagi Mapan, Weed tampak lega dan penuh semangat.
Sampai sekarang memang
sedikit membosankan, tapi aku akhirnya bisa bertarung secara serius. Yah, aku rasa
sudah saatnya untuk menunjukkan kekuatanku sepenuhnya, dan mengalami lebih
banyak kesenangan mengalir padaku.
Melawan pasukan ini akan jauh lebih menyenangkan.
Dari Immortal Legion tersebut, para Zombie dan Ghost
jumlahnya yang paling sedikit, tapi secara individual, mereka adalah monster
yang kuat.
Belum pernah terjadi sebelumnya, ada monster kuat sebanyak
ini berkumpul untuk sebuah alasan, dan dia akan menghadapi semuanya.
Tiba-tiba, Weed mengangkat tangannya.
"Aku baru saja mulai. Para Dark Elf, bersiap untuk
menembak!"
Weed berjalan ke tempat para Dark Elf yang menunggu di
tempat tinggi, sejak mulainya pertempuran. Ada 50.000 panah yang tersedia untuk
busur mereka. Para Dark Elf mengarahkan busur mereka ke langit dan menunggu
perintah Weed.
"Tembak!"
Shuchouchoushuk!
Ini adalah serangan panah pertama sejak pertempuran dimulai.
Anak panah yang tak terhitung jumlahnya sepenuhnya menyelimuti langit. 50.000 ujung
anak panah yang telah ia simpan, berkilauan di bawah matahari.
"Di atas.... dari pegunungan. Gawat... rasanya tak
menyenangkan."
"Jangan berhenti."
Para Undead Warrior mengangkat perisai mereka di atas kepala
mereka. Perisai-perisai itu tampak seperti relik tua, mungkin sudah berumur
lebih dari seratus tahun, hancur berkeping-keping setelah dihujani oleh ribuan
anak panah. Mereka yang tak memiliki perisai harus menghentikan anak panah
tersebut, dengan memblokirnya dengan tangan kosong.
"Aaaah!"
Dengan ribuan anak panah mendarat di mana-mana, para
prajurit Undead kuno berteriak kesakitan. Tapi satu dari undead Soldier kuno
itu diam-diam tertawa.
"Ke ke ke ke!"
Ukuran tubuhnya besarnya tak biasa dengan jarak yang lebar
di antara tulang-tulangnya. Berkat hal itu, anak panah itu hanya melewati
tulang-tulangnya, tak menyebabkan kerusakan apapun.
"Ke ke ke!"
Rahang si Undead Soldier kuno itu terbuka lebar saat dia
tertawa senang.
"Gelombang kedua siap. Tembak!"
Anak panah menghujani pasukan undead setiap detik, karena
perintah Weed.
Lagi, si Undead Soldier kuno itu menyilangkan tangannya dan
hanya menatap ke langit, saat anak panah melewati tulang-tulangnya.
Tak terhitung jumlah anak panah perak, dengan cepat
menghujani tanah.
"Kuuek!"
Para Undead menjerit kesakitan.
Cahaya sangat menyakitkan bagi para Undead.
"Malam akan segera pergi!"
Anak panah menancap pada tubuh para Undead membuat mereka
tampak seperti landak.
Para Undead memiliki tulang yang kuat, tetapi hal itu
sia-sia. Panah perak memiliki efek mencegah pemulihan dan sangat fatal bagi
mereka.
"Tembak, tembak, tembak!"
Anak panah ditembakkan dengan cepat, tanpa henti.
Puluhan ribu anak panah terbang dari pegunungan tinggi dan
menyebabkan para Undead tak bisa bergerak, menciptakan pemandangan yang indah.
"Mengagumkan, Weed!"
Mapan berkata kagum, tapi Weed tak merasa baik sama sekali.
"Sebanyak itu...."
Hati Weed hancur saat melihat uang terbang menjauh dengan
masing-masing tembakan. Tapi hal itu menyebabkan rasa sakit yang tiada tara
bagi para Undead. Tetap saja, para prajurit Undead kuno terus maju di bawah
kepemimpinan dari para Serpa Witch.
"Pasukan udara, menyebar!"
Weed telah mempersiapkan 3 senjata rahasia!
Pertama, para Orc memegang glaive berlapis perak mereka.
Kedua, membeli 2.000.000 anak panah perak, dan yang ketiga, menggunakan para
Wyvern.
"Haaaaghhh!"
Dari belakang pegunungan, para Wyvern terbang dengan
teriakan yang mengguncang. Para Prajurit dari Kerajaan Rosenheim menunggangi
para Wyvern, memegang cangkir besar penuh dengan air.
Sswaah!
Air jatuh dari langit, seolah-olah itu adalah hujan, namun
itu bukanlah air biasa, itu adalah air suci. Hellain's Grail mengubah air biasa
menjadi air suci.
****
Seoyoon, yang telah melintasi Lembah Yunopu, pergi ke desa
pengasingan.
"....."
Desa itu benar-benar kosong dan terabaikan. Semua orang
telah pindah, pertempuran dengan para Orc adalah penyebabnya.
Seoyoon berjalan di sana, beristirahat, melanjutkan dengan
mengikuti kakinya. Melewati hutan lebat dengan pepohonan yang menjulang tinggi
dan penuh monster yang kuat.
Langkah kakinya secara alami menuju ke Pegunungan Yuroki.
Itu adalah sebuah tempat di mana monster ada di mana-mana.
Lands of Despair berisi monster-monster yang berbahaya, tapi
area tersebut terlalu luas untuk dipakai berburu.
Pergi ke kedalaman Pegunungan Yuroki, Seoyoon berdiri di depan
pertempuran para Orc dan Undead. Para Serpa Witch memamerkan sihir dan mantra
mereka sambil menunggangi badak.
҅Mereka kuat, aku rasa.҆
Seoyoon ingin bertarung, tapi di sana ada terlalu banyak
monster. Dia tak takut pada mereka, hanya saja akan menghabiskan terlalu banyak
waktu, untuk melawan mereka semua.
Air suci disiramkan dari langit oleh para Wyvern. Immortal
Legion berteriak saat mereka bergerak, sementara itu, para Orc mengucapkan
kata-kata kebencian.
҅Aku benci tempat
ini.҆
Seoyoon menyukai tempat yang tenang. Dia menutupi telinganya
dengan tangannya, meninggalkan tempat itu. Dan bergerak lebih dalam ke dalam
pegunungan.
****
Chaeng Chaeng!
Chou syuk.
"Wukyaaaaa!"
"Chwiit!"
Dengan penuh kebencian, para undead basah kuyup dengan air
suci!
Pasukan Wyvern terus-menerus menyiramkan air suci, dan
rentetan anak panah perak terus ditembakkan.
Immortal Legion yang bergerak, mengalami kerusakan yang
parah. Dengan air suci, seluruh tubuh mereka tertelan api biru, mereka
terbaring di tanah dan terbakar.
"Es yang dingin, memperlambat dan yang menghancurkan. Ice
enchantment!"
"Hembusan tajam dari angin yang tak bisa dihentikan,
menebas kekuatan. Windslice enchantment!"
"Percikan yang tak pernah redup, kobaran api yang panas
dan kuat. Fire enchantment!"
Mengangkat busur mereka, para Dark Elf secara sementara
memperkuat senjata para Orc. Mengikuti para Dark Elf, para Necromancer juga
menggunakan sihir mereka.
"Darah yang mendidih, tunjukkan padaku kekuatanmu dan
hilangkan akal sehatmu! Bloodlust!"
"Kuwaaag!"
Para Orc mulai mengamuk secara liar. Sihir para Necromancer
telah diterima. Sebagai ganti untuk sihir yang memberikan kekuatan yang besar
itu, ada efek samping serius. Mata para Orc yang haus darah berubah menjadi
merah darah, sementara otot-otot mereka membengkak dan menjadi tegang.
"Chwiaag!"
Mengayunkan glaive mereka, para prajurit undead mendaki
dinding dengan keberanian yang tak tertandingi, bergelantungan pada
monster-monster raksasa.
Ratusan Orc melompat ke atas salah satu monster tersebut.
Benar-benar tak ada taktik yang terlibat di dalamnya.
Ada tanda-tanda yang membuat mereka menyadari jika mereka
hanya bisa pulih secara tak sempurna karena air suci. Dengan demikian, mereka tak
bisa menangani sebuah serangan frontal penghabisan.
Bergantung pada dewa mana yang disembah oleh suatu Order,
atribut dari air akan sedikit berbeda.
Order yang menyembah Dewa Perang, memiliki air suci yang
bagus pada penyembuhan luka dan meningkatkan kekuatan. Order yang menyembah
Dewi Freya, yang menyukai seni dan kemakmuran, memiliki kemampuan untuk
melemahkan para undead.
Puwooogh!
Badak-badak raksasa menerjang ke depan, menendang, dan
menginjak para Orc.
Kuung! Kuung!