LMS_V07E03P02

3. Lich Shire (2)
Para badak itu membuat sekeliling berguncang, seolah-olah
ada gempa bumi. Bahkan dengan kaki dan paha mereka yang besar, para Orc harus
menghindari para badak dengan berguling.
"Blokir!"
Wajah-wajah dari para Orc yang menjaga dinding tersebut
berubah menjadi pucat pasi. Badak- badak raksasa menerjang ke arah dinding
tersebut!
Badak-badak itu besarnya lebih dari 15 meter, meskipun
dinding tersebut sangat kuat, kekuatan dari para badak cukup untuk
menghancurkan dinding-dinding itu.
"Tembak!"
"Jangan biarkan lewat!"
Para Dark Elf menembakkan panah, tapi kebanyakan kekuatan
tembakan mereka menghilang dan jatuh di dekat badak. Para Serpa Witch yang
menunggangi punggung dari para badak menggunakan sihir defensif mereka untuk
menyebabkan hal itu.
Weed menyaksikan hal ini.
Badak-badak yang menerjang, menyebabkan kerusakan besar pada
para Orc.
҅Setidaknya beberapa
ratus Orc akan mati, tapi jika aku membiarkannya, kerusakan ini akan menjadi
serius. Dan seluruh moral akan menurun .҆
"Para Dark Elf, gunakan sihir Enlarge. Summon trees."
Sesuai dengan perintah Weed, para Dark Elf merapalkan
mantra.
"Enlarge!"
"Summon trees!"
Pepohonan yang rimbun muncul di sekitar kaki mereka.
Akar-akar besar dan panjang mulai merambat ke arah para prajurit undead,
menghantam mereka dengan kasar.
Dengan demikian para badak terhenti. Karena sihir Enlarge,
kaki dan tubuh para badak terlilit oleh semak-semak yang besar dan lebat.
Kueuoh!
Para badak meraung, berjuang untuk membebaskan diri.
Para Dark Elf terus-menerus menghentikan para badak
menggunakan tanaman. Sementara itu, para Serpa Witch meluncurkan sihir ke arah
mereka.
Di sisi lain, para prajurit undead kuno mengayunkan pedang
dan kapak mereka, tanpa kenal lelah. Kapanpun mereka mengayunkan senjata
mereka, para Orc kehilangan nyawa mereka. Namun, setelah kematian dari satu
Orc, dua sampai tiga Orc membuat kelompok untuk bertarung bersama. Semua Orc
menggeram, turun dari pegunungan untuk bertarung.
Pada saat ini, para Hunter dari desa-desa pengasingan mulai
beraksi.
"Kita harus membereskan ini."
"Aku akan mengurus para badak."
Mereka yang tak bisa menjadi lebih kuat, tak akan bisa
bertahan hidup di Lands of Despair! Sambil membunuh para monster, para Hunter
mendekat untuk bertarung sampai titik darah penghabisan!
Para pandai besi dikerahkan untuk memperbaiki
senjata-senjata milik Orc, sementara para Hunter menjaga mereka dengan gagah
berani.
Pada saat ini, Weed bersedia menggunakan mereka.
"Kita harus menangkap para Serpa Witch. Demi kedamaian
dan keamanan desa, lawan Immortal Legion."
"Oke."
Masing-masing Hunter mengisi tas mereka dengan
senjata-senjata dan turun ke medan perang. 3 dari 4 badak melompat melewati
tanaman dan pepohonan.
Dengan gagah berani, para Hunter melemparkan tombak mereka
pada para Serpa Witch!
Membentuk formasi melengkung, para Hunter menargetkan mata
para badak.
Manusia, Dark Elf, Orc, Necromancer! Mengkombinasikan semua
kekuatan mereka untuk bertarung melawan Immortal legion!
Mereka menjadi lebih rentan, karena air suci dan panah
perak, memberikan sebuah kesempatan.
Sementara para Orc petarung mundur untuk penyembuhan, Orc
lain membantai para prajurit undead secara sepihak.
Para Orc berada di barisan depan, untuk mencegah musuh mencapai
para Dark Elf yang terus-menerus menembakkan panah, sambil mencegah tali busur
mereka terputus. Sementara para Orc bertarung, anak panah beterbangan diatas
mereka.
Kkeueooh!
Mulai dari prajuri undead kuno sampai para Serpa Witch yang
menunggangi badak, ratusan anak panah terbang dan menancap ke tubuh, hingga
mereka tak bisa bergerak.
Qoowooung!
Tak lama kemudian, para badak mencapai batas mereka,
berteriak, dan jatuh ke tanah. Para Serpa Witch dengan vitality mereka yang
sangat rendah, mati tak berdaya tertindih para badak. Namun, tubuh-tubuh para
Witch bertahan dan bangkit. Bahkan, tanpa jiwa mereka di dalam tubuh tersebut
berkat sihir mereka.
"Dari kematian, menjadi ada, hidup yang baru, kematian
yang terjadi, kematian yang telah kita alami, Oh kawan-kawanku bangkitlah. Dead
Rise!"
Para Orc yang mati menjadi undead. Puluhan ribu Orc dan
prajurit undead kuno yang telah mati selama pertempuran dengan cepat
dibangkitkan sebagai undead. Jumlah musuh meningkat pesat.
"Serang. Abaikan mereka yang telah diubah menjadi
undead dan fokus menyerang Immortal Legion!"
Weed tanpa ragu-ragu mengorbankan berapapun jumlahnya. Hal
itu adalah karena seleksi dan konsentrasi selama pertempuran.
Jika para Orc atau Dark Elf yang mati berubah menjadi
undead, kamu tak akan pernah bisa menang. Dengan jumlah musuh yang meningkat,
pertempuran akan menjadi lebih sulit. Selain itu para undead terus-menerus
dibangkitkan.
Namun sebaliknya, untuk pertama kalinya, Immortal Legion
tampak melemah.
Para prajurit undead kuno yang dihujani anak panah perak dan
air suci menerima dampak besar. Air suci tersebut mengkorosi para undead,
melemahkan kekuatan mereka. Hal yang sama terjadi pada para monster-monster
raksasa.
Immortal Legion, yang mana bisa disebut pasukan utama yang
sebenarnya, mengalami kerusakan yang cukup serius.
"Summon Death Knight, summon Vampire Lord!"
Death Knight Van Hawk!
Vampire Lord Tori!
Weed memanggil mereka berdua.
Si Death Knight bisa dipanggil kapan saja dan akan bertarung
sebagai rekan.
Si Vampire Lord sering kali sulit untuk dimanfaatkan saat
dipanggil. Kapanpun kekuatannya digunakan, kebutuhan akan pasokan darah
bukanlah hal yang bagus. Jika kamu tak memberinya darah, dia akan semakin
melemah, staminanya berkurang, dan lain sebagainya.
Seorang vampir penghisap darah memiliki keunggulan dan
kelemahannya sendiri. Darah segar sangat dibutuhkan.
"Kau memanggilku, Master."
"Itu musuh kalian. Pergi dan lawan mereka."
Weed mengarahkan jarinya ke Immortal Legion.
"Dark Knight telah bangkit dari kegelapan. Aku
mendengarkan perintahmu."
Si Death Knight menjalankan perintah tersebut dengan sigap.
Menyerbu ke arah monster-monster raksasa untuk menyerang mereka.
Seorang ksatria yang setia.
Karena Weed menghajar dia habis-habisan, si Death Knight
mematuhi perintah Weed.
"Aku tak tertarik dengan tempat di mana darah tak
mengalir, tapi para Penyihir itu masih hidup. Namun, mereka bukan tipeku."
Jubah hitam milik Tori berkibar saat dia berbicara. Mungkin
karena dia dilahirkan sebagai seorang vampir. Tapi, dia sangat menyukai wanita,
terutama gadis muda.