Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V07E04P02

gambar


4Quest (2)



Kita menanganinya dengan baik.҆
Terose menunjukkan senyum penuh kepuasan.
Dalam kenyataannya, mereka sudah mulai menjelajahi reruntuhan tersebut beberapa kali sebelumnya. Dalam usaha mereka yang pertama, mereka telah kehilangan beberapa orang, tapi bersama dengan kerugian mereka, mereka telah menemukan jalan ke pintu menuju ruangan yang terbuat dari batu. Namun, karena tak memiliki pengorbanan yang dibutuhkan untuk altar tersebut, mereka harus kembali.
҅Saatnya untuk menyelesaikan quest ini.҆
Terose berpura-pura mensurvey reruntuhan tersebut bersama dengan anggota guildnya. Para Thief dan Assassin membuka jalur, sementara para Warrior dan Paladin mempersiapkan untuk situasi berbahaya dengan perisai terangkat.
"Kuaak!"
"Awas. Itu adalah sebuah jebakan!"
Guild itu melawan monster berbahaya dan menghancurkan jebakan mematikan. Kadang-kadang mereka harus menghadapi monster besar, yang mana membuat beberapa anggota mati.
"Jangan menyerah. Bahaya yang sebenarnya bukanlah di sini."
"Terus bergerak. Sesuatu setingkat ini tak bisa menghentikan kita, Guild Crimson Wing."
"Darah yang kita tumpahkan, akan membantu mencapai tujuan kita."
"Jangan biarkan rekan-rekan kita mati sia-sia. Jangan menyerah di sini!"
Semua player berlevel tinggi berteriak secara sembrono.
Terose mengerahkan lebih dari seribu player berlevel tinggi dari Guild Crimson Wing, empat kali jumlah orang dari ekspedisi yang sebelumnya. Oleh karena itu, rata-rata levelnya lebih rendah daripada biasanya. Tetap saja, mereka mengerahkan sebanyak mungkin player dengan level diatas 310.
҅Kita tak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini.҆
Terose memanfaatkan secara penuh dari quest tersebut untuk mempromosikan guild miliknya.
Menyiarkan ekspedisi yang sulit akan sangat meningkatkan ketenaran guild. Sebagai tambahan, dengan menyelesaikan quest kelas A, para penonton akan menganggap mereka sebagai sebuah guild yang kuat.
҅Jika quest ini berjalan dengan baik, guild ini akan bisa menyebarkan pengaruhnya dalam skala yang lebih besar. Pertama-tama, meningkatkan dana untuk meningkatkan ukuran Guid kita. Jika pendatang baru naik level cukup tinggi, gelar sebagai guild terkuat bisa diambil alih dari Guild Hermes. Kita, Guild Crimson Wing, akan mendominasi benua .҆
Terose membusungkan dadanya. Ambisinya tak mengenal batas.
"Aaaaah!"
"Kerahkan lebih banyak kekuatan! Para Priest, sembuhkan rekan-rekan kita yang terluka!"
Guild Crimson Wing melewati jalan yang sulit.
Dalam kenyataannya, mereka sudah mendapatkan perkembangan besar selama ekspedisi terakhir, tapi mereka bertindak seolah-olah, mereka tak mengetahui apa-apa tentang dungeon tersebut, dan kerja keras palsu mereka hanya untuk mendapatkan lebih banyak penonton.
Para anggota guild bekerja keras untuk akting mereka. Mereka telah mengetahui jika kematian akan datang. Mereka secara sengaja menempatkan lebih sedikit orang daripada yang dibutuhkan, untuk membersihkan jalan. Tentu saja, mereka sudah dijanjikan kompensasi yang setimpal untuk kematian itu.
"Bahkan jika aku mati, ekspedisi ini harus berlanjut."
"Yeah, percayakan pada kami."
Terose sengaja menempatkan para anggota guildnya lebih dalam ke dungeon, sementara itu para Dark Gamer, diposisikan di belakang tim ekspedisi, tak bisa malakukan apa-apa selain tersenyum sinis.
"Mereka melakukan hal-hal yang tak berguna."
"Meningkatkan jumlah orang hanya akan meningkatkan kerugian."
"Itu semua kebebasan hidup. Kamu tak bisa melakukan hal seperti itu, hanya dengan sedikit kecerdikan."
"Hal itu tak ada hubungannya dengan kita, karena kita akan menerima imbalan sesuai dengan apa yang kita kerjakan. Tapi fakta jika kita tak bisa bertarung, sedikit kurang memuaskan."
Para Dark Gamer mengikuti sambil mengeluh.
****

Guild Crimson Wing akhirnya sampai di altar setelah mengalami kerugian berkali-kali. Itu adalah jalan masuk ke bagian yang lebih dalam dari reruntuhan tersebut, makam dari Raja Belsos.
"Akhirnya kita sampai."
Terose gemetar karena gembira.
Quest yang mereka terima, mengharuskan mereka untuk mengembalikan Black Flute milik Raja Belsos. Tapi interior makam tersebut juga dikatakan, dipenuhi dengan pedang-pedang langka dan item-item magis.
Terose melihat sekeliling.
Seribu player telah masuk, tetapi hanya sekitar 650 yang tersisa. Hampir 350 player tewas saat datang ke sini. Dibandingkan dengan ekspedisi yang terakhir, yang mana mereka melewati jalur yang benar, jumlah itu lumayan tinggi.
Bahkan pada saat itu mereka kehilangan 45 orang di dekat pintu masuk, dan jumlahnya meningkat sampai mencapai 130 kematian saat mereka mencapai altar.
Karena kali ini jumlah player yang lebih lemah telah meningkat, menghasilkan kerusakan yang diterima menjadi lebih besar. Namun, ini adalah sebuah quest kelas A, jadi kerusakan yang diterima sejauh itu telah diduga. Oleh karena itu, ekspresi mereka tidak bimbang.
"Ayo kita mulai. Semuanya bersiap."
Terose menempatkan 7 patung kalajengking pada altar. Pada saat itu, pintu besar berukiran seekor kalajengking crimson mulai terbuka dengan suara yang keras.
*Kruuuguuung!*
Para anggota guild memegang senjata mereka erat-erat dengan gugup. Di dalam reruntuhan, sihir tak bisa digunakan, jadi para player harus bergantung pada kekuatan fisik mereka.
Di sana penuh dengan mahluk buas yang tak pernah terlihat di buku-buku monster biasa.
"Monster."
"Semuanya bersiap untuk pertempuran!"
"Ayo bertarung sampai titik darah penghabisan."
"Kita tak bisa kembali setelah datang sejauh ini!"
Terose memasuki pertempuran dan mengkomando para anggota guildnya.
Para Dark Gamer juga tak berdiam diri. Mereka membentuk lingkaran pertahanan, para Priest ada di tengah-tengah, dan profesi-profesi yang terspesialisasi dalam pertempuran melindungi mereka.
Meskipun formasi tersebut selesai dengan sangat cepat, beberapa binatang iblis berhasil mencapai mereka.
*Kuuhuung!*
Monster itu berteriak.
Karena serangan mereka yang ganas, pasukan ekspedisi tersebut terus-menerus kehilangan lebih banyak anggotanya. Jika mereka tetap di dekat pintu, bukannya membentuk formasi melingkar, mereka akan bisa punya hasil lebih baik. Karena mereka mengandalkan apa yang biasanya mereka lakukan, mereka kehilangan anggota lebih banyak dari yang diperlukan.
Tapi karena Guild Crimson Wing mengerahkan semua kekuatan mereka, para Warrior, Paladin, dan Swordman memimpin pertempuran di barisan depan.
"Kita menang!"
Hanya sekitar 480 orang yang tersisa setelah memenangkan pertempuran. Banyak yang telah gugur, tapi mereka berhasil keluar sebagai pemenang.
"Ayo kita masuk."
Terose buru-buru masuk. Pintu yang terbuka itu telah bersinar dengan cahaya yang menyilaukan.
Para anggota ekspedisi yang telah memasuki sarang binatang iblis, hanya bisa melongo dengan heran.
"Iyaaahh!"
"Harta karun."
Di kedalaman ruang tersebut ada sebuah patung kalajengking emas raksasa, dan berbagai harta karun tertumpuk di atas atau dekatnya, membentuk sebuah gunung.
"Setidaknya, itu nilainya pasti setengah juta gold."
"Setengah juta? Sudah pasti itu setidaknya satu juta gold."
Uang bukanlah satu-satunya hal yang membuat para anggota ekspedisi bersemangat. Ada item-item berserakan di mana-mana. Harta karun yang menumpuk itu bersinar terang.
Terose dengan mudah menemukan Black Flute yang tergeletak di depan patung kalajengking emas itu.
"Ini dia."
Terose mengangkat Black Flute tersebut. Misi mereka adalah untuk memberikan kembali seruling itu pada Count Kresse.
҅Dengan ini, questnya akan selesai.҆
Itu memang cukup sulit, tapi mereka dengan aman telah mencapai tujuan mereka.
Masa depan Terose tampak cerah.
CTS Media sedang menyiarkan ini saat ini.
Setidaknya satu juta orang sedang menonton, bahkan mungkin 10 juta orang.
Setelah quest kelas A diselesaikan, pikiran orang-orang akan terukir dengan adegan yang tak terlupakan. Video yang ditampilkan oleh media akan ditonton berulang kali, menciptakan sebuah citra mulia.
Supremasi Guild Crimson Wing hanyalah masalah waktu saja.
Lalu sebilah pedang putih murni menangkap perhatian Terose. Gagang pedang itu memiliki ukiran pola berbentuk api. Meskipun ada harta karun yang tak terhitung jumlahnya di sana, di antara itu semua, ada sesuatu yang terasa istimewa.
҅Pedang itu unik. Mungkin itu adalah pedang milik raja, tapi aku tak cukup yakin.҆
Mata Terose bersinar dengan keserakahan.



< Prev  I  Index  I  Next >