Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V07E06P02

gambar


6. Menuju Dunia (2)



Romuna berteriak tercengang. Sulit untuk membuat Dark Elf senang, kamu harus menggunakan kewaspadaan ekstra untuk tak membuat mereka marah.
Berada di zona netral tak membuat perbedaan apapun. Tak seperti manusia, tergantung pada tingkat kedekatan, seseorang bisa saja diserang, kapan saja.
Tapi kekhawatiran semacam itu tampaknya tak berdasar, karena si Elder Dark Elf tersenyum malu-malu.
"Gadis kecil, kau benar-benar berpikir demikian? Bahwa aku benar-benar tampak muda?"
"Ya. Kamu tak tampak tua, tapi benar-benar super manis. Dark Elf-nim."
"Sungguh gadis yang sangat manis. Namaku Granbell. Aku harap kamu memanggilku Granbell."
"Namaku Surka. Granbell-nim."
Mulut Zephyr dan Hwaryeong menganga lebar pada kejadian itu. Pertama dia memberitahu namanya, setelah itu, memungkinkan untuk membentuk sebuah hubungan pertemanan sampai batas tertentu. Para Dark Elf suka terlihat manis dan muda!
Kata-kata Surka secara kebetulan membentuk kedekatan yang tepat.
Tangan Romuna gemetar.
Berpura-pura jika si Tetua Dark Elf tampak manis seperti orang idiot. Bergantung pada sudut pandangnya, hal itu bisa saja berbeda, tapi cukup untuk mengatakan super manis. Surka yang menghajar monster-monster dengan tangan kosongnya, sedang berpura-pura menjadi seorang yang manis.
"Surka kamu...."
"Shush!"
Romuna mencoba memanggil Surka, tetapi Mapan segera menghentikannya.
"Ini adalah saat-saat yang penting. Jadi biarkan saja dia."
"Apa?"
"Tampaknya ini adalah cara untuk menciptakan kedekatan dengan para Dark Elf."
Mapan tahu lebih baik daripada siapapun, tentang seberapa penting kedekatan dan perdagangan dalam kerajaan.
Saat kedekatan dengan penduduk meningkat, percakapan yang lebih serius dengan mereka akan memungkinkan. Seseorang bisa menanyakan quest atau mendapatkan informasi penting.
Dalam kenyataannya, saat Mapan mendengar Weed memimpin para Orc dan para Dark Elf dari Pegunungan Yuroki, dia memiliki harapan yang besar. Melalui Weed di Lands of Despair, dia berharap untuk mendapatkan informasi quest, tapi secara tak terduga keberuntungannya kecil.
Para Orc sangat sederhana dan bodoh, jadi mereka tak tahu banyak tentang segalanya. Satu-satunya informasi yang mereka dapatkan adalah tentang tempat berburu. Di mana dan bagaimana caranya menghadapi monster yang kuat.
Itu adalah cara Orc untuk mengirim beberapa Warrior, menggantikan setiap satu orang yang jatuh. 100 orang mungkin telah dikirim ke dalam pertarungan. Tetapi, hanya satu yang mungkin selamat. Hal ini tak berguna bagi Mapan si Merchant.
Selain itu, para Orc tak terlalu suka pada manusia. Mereka bahkan sulit untuk mengikuti percakapan dasar. Gold dibutuhkan untuk menyuap mereka atau memberi mereka makan yang cukup di mana hal itu membuat Mapan cemas.
Dalam situasi ini, para Dark Elf tak ada bedanya. Mereka sangat arogan dan enggan untuk berbicara dengan manusia. Belanja atau mendengarkan cerita-cerita dasar memang masih mungkin, tapi keuntungannya sangat kecil.
Weed sangat membenci para Dark Elf. Mereka pemilih, malas, dan terus-menerus minta dimanjakan, seperti mereka adalah semacam bangsawan.
Mapan terisolasi di Benteng Dark Elf. Tak ada kata yang bisa mendeskripsikan seberapa senangnya dia, saat party itu tiba.
Seorang pemandu memainkan peran penting, memberi informasi terperinci tentang Lands of Despair.
Mereka tak dikecewakan oleh Granbell saat dia berkata.

"Jika kamu menuju ke timur dari provinsi kami, kamu akan menemui pegunungan yang tinggi. Medannya tak rata, dan kamu akan bisa berburu banyak monster dan pemandangannya adalah yang terbaik. Sedikit sulit untuk mendaki Gunung Horom dengan berjalan kaki, yang jelas kamu akan terkejut, karena tempat berburunya. Meskipun, aku tak bisa memberimu informasi lain."
****

Weed kembali dari Black Temple dan melihat wajah-wajah penuh semangat dari party itu.
"Ada apa?"
"Yah...."
Mapan maju dan menceritakan apa yang terjadi di toko senjata.
"Sebuah gunung yang tinggi. Mungkin kamu bisa mendapatkan Fame karena mendaki gunung itu?"
Dalam kenyataannya, sampai sekarang Weed bertarung dengan Immortal Legion, jadi dia tak tahu tentang cerita para Dark Elf. Uang mungkin ada juga, jadi perasaan itu adalah sebuah keharusan telah dinyatakan.
"Ayo terbang ke Gunung Horom!"
Pale sangat tidak setuju.
Irene dan Romuna juga tak sering malakukan penjelajahan, karena Fame mereka yang rendah.
Bagi mereka, ini adalah kesempatan bagus untuk mendapatkan Fame. Weed menatap pada semua anggota party.
"Semuanya mendukung untuk mendaki Gunung Horom?"
"Gunung. Aku telah tinggal di sungai sekian lama, menghabiskan beberapa saat di pegunungan tampaknya bagus bagiku, Hyung-nim."
Zephyr berbicara lancang dengan pelan dan Hwaryeong tersenyum tertarik.
"Untuk mendapatkan pejalanan indah sambil tertiup angin segar, ayo mendaki gunung!"
Geomchi berkata dan menepukkan tangannya.
"Kedengarannya, hal itu akan menyenangkan." kata Geomchi2.
"Memakan daging panggang di pegunungan, memiliki rasa yang spesial. Sepertinya. itu akan menyegarkan. Tak masalah buatku, aku ikut."
Geomchi3, Geomchi4 dan Geomchi5 memiliki pendapat yang sama.
Mereka tak memiliki banyak petualangan tahun ini, jadi mendaki Gunung Horom tampak cukup menarik. Jika kamu mendaki sebuah gunung yang benar-benar tinggi, kamu akan bisa melihat seluruh pemandangan sekeliling.
Seluruh party meninggalkan Benteng Dark Elf dan berpetualang ke pegunungan tersebut. Mendaki gunung, mereka telah sepenuhnya jatuh pada cerita dari pemilik toko senjata.
҅Entah kenapa, aku menjadi gugup.҆
Rekan-rekan Weed merasa bahwa hal ini agak terlalu mudah.
҅Yah, aku yakin segalanya akan baik-baik saja.҆
Semua orang setuju, jika tak ada yang menentang mereka. Hal ini tidaklah aneh, karena tak ada alasan untuk melakukan penolakan. Dengan Fame tinggi, status seorang player di kerajaan dan desa dengan mudah dikenali, dan quest-quest bisa dengan mudah didapatkan.
Karena Fame yang tinggi milik Weed, dia tak mendapat masalah apapun dalam mengkomando para Dark Elf dan para Orc.
Weed mengangguk.
"Kita akan mendaki gunung itu dari bawah. Semuanya pasti sudah lelah, bagaimana kalau kita istirahat dulu?"
Pale dan yang lainnya kelelahan, karena mereka sudah menunggangi kuda dalam perjalanan ke Lands of Despair. Sejauh ini, mereka belum tidur dengan benar. Rasa kantuk memaksa mereka untuk bertekuk lutut. Hwaryeong segera menyetujuinya.
"Itu akan bagus. Mari bertemu lagi setelah kita semua tidur."
"Jika demikian, baiklah."
Pale mendesah dan kemudian memberitahu partynya untuk bertemu dalam 12 jam setelah beristirahat.
Weed secara tak sabaran memutus koneksi setelah para Geomchi log out.
****



< Prev  I  Index  I  Next >