Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

ARK_V01E01P05

gambar


1. New World (5)



Ketika dia membuka matanya, dia melihat beberapa peralatan medis di dekat gerbang desa.

[Anda menderita luka fatal. Untungnya, Anda diselamatkan dengan cepat dan menerima perawatan di balai pengobatan. HP akan pulih.

Namun, karena operasi yang beresiko, sebuah penalti akan diberikan.

Silahkan mengkonfirmasi detilnya di jendela informasi karakter.]

"Apa kamu baik-baik saja?"

Suara dari pesan sistem dibarengi dengan suara Bulma. Ark merasa malu dan mulai menggaruk-garuk kepalanya.

"Oh, maafkan aku. Kamu hampir mati gara-gara aku."

"Tidak, ini semua berkat kamu, aku bisa bertahan hidup. Tapi Ark..."

"Tak masalah. Lagipula, aku bahkan tak punya 1% exp pun."

Ark tak pernah berpikir jika kematiannya adalah sesuatu hal yang perlu dipikirkan.

Sudah biasa kalau mati di dalam game, exp akan dikurangi. Dalam beberapa kasus, player akan kehilangan item. Itulah alasan, kenapa orang-orang berusaha keras agar tak terbunuh.

Namun Ark berbeda. Dia tak peduli kehilangan beberapa exp pun, toh dia baru saja mulai.

Apalagi kehilangan item, item yang dia punya saja cuma roti dan satu botol minuman. Satu-satunya player yang tak takut akan kematian adalah player berlevel 1. Karena itulah, Ark merasa bingung karena ia tak mengerti reaksi yang ditunjukkan Bulma.

"Hah? Exp apa? Maksutku kan..."

Andel, layaknya mengerti akan sesuatu, dengan segera memotong Bulma.

"Ah iya, aku lupa kalau Ark ini baru aja mulai bermain."

Mata Andel bersinar, ketika ia mengumumkan idenya.

"Kalau begitu, bagaimana kalau begini saja? Ayo berburu monster yang lebih kuat dari anjing liar, misal serigala. Kalau serigala, aku yakin kita bisa mengalahkan mereka. Aku dengar, ada beberapa kejadian di mana sebuah party membunuh seekor serigala. Tiba-tiba, beberapa serigala yang lain bakal datang dan berkumpul mengelilingi mereka, membuat tempat itu tak bisa dipakai berburu.

Tapi. kalau Ark mau jadi Tank dan mati menggantikan kita, para serigala bisa jadi lawan yang bagus. Sekalipun Ark tak bakal dapet exp, kita bakal berbagi item drop serigala itu. Item-item buat pemula yang mereka drop, bisa dijual lumayan mahal."

"Tapi Andel..."

Bulma menatap Andel dengan terkejut. Mata gadis itu menunjukkan jika Andel kali ini kelewatan. Meski begitu, Ark menganggukkan kepalanya tanpa pikir panjang.

"Kalau kamu setuju, kenapa tidak?"

Dia pikir, rencana milik Andel bukanlah hal yang buruk.

Sekalipun dia menolak dan meninggalkan party itu, dia juga tak punya hal lain yang bisa ia lakukan. Akan lebih berguna, kalau dia bisa menghadap serigala yang jauh lebih kuat dari anjing liar, dan dia bisa beradaptasi.

Saat ini, dia tak memiliki kesempatan sedikitpun, kematian tak bisa dihindari. Apalagi, dia juga tak akan mendapat item, kalau tak ada serigala yang muncul.

"Adanya Ark bakal menguntungkan kita."

Andel memimpin party tiga orang itu menuju lapangan dengan semangat tinggi. Sikap Andel terhadap Ark berubah 180 derajat.  Agar bisa memperbaiki equipnya, dia harus membayar 30 copper. Dan tiap kali situasi menjadi berbahaya, dia senang karena kemungkinannya untuk mati akan berkurang.

Setelah semua selesai memperbaiki item, mereka berjalan melewati anjing-anjing liar untuk menuju ke tempat, di mana serigala berkumpul.

***



Sudah jelas, serigala mereka beberapa kali lebih kuat daripada anjing liar. Itu adalah musuh yang hanya bisa dikalahkan dengan susah payah.

*Auuuuu!*

Tiap kali serigala sekarat, mereka pasti melolong dengan keras.

Ada alasan untuk itu.

Serigala yang ada di sekitar, akan datang untuk menolong rekan mereka. Tiap saat itu terjadi, si player dengan level 1, Ark, bakal menghalangi mereka.

"Bajingan-bajingan ini. Ayo kemari, dan lawan aku!"

Tentu saja, mereka bakal mencakar dan menggigit dengan beringas, sekalipun Ark sudah tergeletak. Tapi, Ark menolak untuk menutup matanya.

'Huhuhu. Terus, bunuh aku sepuasmu. Toh aku cuma makhluk menyedihkan, yang tak akan kehilangan apapun sekalipun aku mati.'

Ark bangkit seperti zombie sekali lagi dari balai pengobatan, dan kembali berangkat untuk mendatangi para serigala. Setelah dia mati sekitar sepuluh kali, sebuah jendela informasi muncul, ditemani efek suara dan cahaya menyilaukan.

[Anda mempelajari skill baru.]

[Undying Will (Beginner, Pasif):

Anda telah melalui banyak situasi hidup dan mati. Pikiranmu tak akan bisa dihancurkan, dan akan selalu penuh dengan keberanian.

Dalam kondisi kritis, menyerang titik lemah musuh, akan membuyarkan konsentrasi mereka dan membuatmu bisa menyembuhkan diri lebih cepat dari yang lain.

Saat kondisi krisis:

+30% Ciritical hit

+5% Regenerasi HP]

'Aha, apa ini hadiah dari Tuhan?'

Apakah ini akan membuatnya melarat?

 Sekalipun dia sudah mati beberapa kali, dia tak pernah membayangkan akan mendapat skill baru karenanya. Makin cepat Ark memisahkan gerombolan serigala, makin cepat mereka mati. Orang-orang yang melihat Ark berburu, mulai membuat komentar masing-masing.

"Waahh, orang itu sepertinya tak pernah capek."

"Dia pejuang pemberani. Prajurit sejati. Veteran level 1."

"Apa dia gila? Mungkin dia tak tahu cara main game ini?"

Sarkasme bisa didengar sesekali waktu, dan kadang-kadang ada yang prihatin.

'Hmph. Orang-orang itu tak mengerti apapun...'

Tapi, Ark tak memikirkan komentar mereka. Ark membuka tasnya dan melihat isinya. Di dalamnya, dipenuhi oleh kulit dan daging dari serigala. Melihat item-item itu membuat Ark menjadi tenang.

Pada level 1, dia beradaptasi dengan anjing liar dan serigala, sambil mendapat item drop dari mereka.

Apa ruginya coba?

Dibandingkan dengan level Andel dan Bulma yang lebih tinggi, Ark sepertinya tak punya kerugian apapun.

Di pandangan orang lain, Ark mungkin memang kelihatan berburu dengan sembrono, tapi, Ark juga mengumpulkan banyak informasi.

Andel dan Bulma tak pernah merasakan game virtual reality seperti ini.

Kedua player berlevel 3 itu awalnya berpikir jika serigala adalah monster yang sangat kuat. Tapi, kedua player itu dengan lihai mengeluarkan serangan-serangan Critical.

Mengikuti arahan Ark, mereka tak ragu untuk mengayunkan senjata mereka untuk menyerang. Berkat bantuan player berlevel 1 itu, mereka mampu berburu di serigala hingga 2 jam tanpa henti.

'Hah-hah, ada apa ini?'

Ark merasakan ada sesuatu yang aneh. Entah bagaimana, makin lama gerakan tubuhnya melambat dan terus melambat, sampai-sampai kehabisan nafas. Sekalipun dia menggenggam dagger, rasanya dia tak punya kekuatan.

Rasanya, seperti berat tubuhnya bertambah hingga berkali-kali lipat. Bulma yang sadar akan gerakan Ark yang terus-menerus melambat, menunjukkan ekspresi menyesal di wajahnya. Tapi, Andel yang ada di kejauhan berkata.

"Mungkin dia tak bisa melanjutkan ini, soalnya dia belum terbiasa dengan game virtual reality. Kita stop saja sampai di sini. Tempat berburu ini sangat berbahaya, ketika ada anggota party yang yak bisa bergerak."

"Ya, baiklah."

"Ini semua berkatmu, kita bisa berburu lebih gampang. Sampai jumpa nanti."

"Bisakah aku... daftarin kamu sebagai teman?"

"Kami akan temui kamu di lain waktu."

Pada akhirnya, Andel pergi meninggalkan Ark, sebelum dia bisa berkata banyak. Bulma dengan ragu-ragu mendekati Ark, mengeluarkan sebuah pedang dari tasnya, lalu memberikannya pada Ark.

"Ambillah ini. Ini senjata yang lumayan bagus untuk awal-awal permainan."

"Ah. Trima kasih ya."

Ark menerima senjata itu dan memeriksa informasinya.

[Rusty Iron Sword

Tipe Senjata: Pedang Satu Tangan

Attack Damage: 5-8

Daya Tahan 30/30

Berat: 15

Syarat:

-Senjata ini memiliki daya tahan yang rendah, dan bagian yang karat mengurangi damage keseluruhan.

-Bergantung pada pedang ini dalam pertempuran bisa membuatmu mati.]

Ark saat ini menggunakan sebuah dagger dengan damage 1-3. Sekalipun dagger itu tak memiliki nama, jelek tiada tara, dan level 1, Ark masih bersyukur memilikinya.

Sebagai tambahan, tas miliknya penuh oleh kulit dan daging serigala. Apalagi, dia cukup banyak mengembangkan skillnya. Meski levelnya tetap tak beranjak naik, secara keseluruhan, dia merasa jika kemajuan yang ia dapatkan hari ini cukup bagus.

Tapi, raut wajah Bulma terus menunjukkan rasa penyesalan.

"Maafkan aku. Sekalipun kamu menderita sebanyak ini, aku tak bisa memberimu banyak hal, kecuali ini."

"Tak apa-apa, aku benar-benar berterima kasih."

Tak ada salahnya untuk tampil sok keren di hadapan player lain. Lagipula, sedikit memuji player yang levelnya lebih tinggi darimu adalah hal yang bagus. Karena tak ada cara lain, selain itu untuk mendapat item-item yang lebih bagus.

Dengan perasaan senang di hatinya, Ark menyelesaikan hari pertamanya bermain New World.




< Prev  I  Index  I  Next >