Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V09E03P04

gambar


3Keajaiban Wilayah Utara (4)



Weed berjalan dengan Seoyoon dan Alveron menuju Valley of Death. Menggunakan informasi yang didapatkan dari Morata, mereka bergerak hanya menggunakan wilayah-wilayah aman. Dia menikmati bertarung melawan monster, tapi ada waktu yang tepat untuk segalanya.
Mereka tak bisa memperlambat perburuan, sementara tak mengetahui monster apa yang akan keluar dari area tersebut. Di pagi hari mereka berjalan sambil makan, dan dia malam hari, mereka masuk ke dalam gua atau mendirikan tenda untuk lolos dari hawa dingin. Perjalanan yang penuh dengan kerja keras! Karena Weed masih flu, dia memakai berlapis-lapis pakaian kulit serigala.
Selain itu, ada pertarungan mental yang ganas. Weed mengambil satu langkah mundur.
"Uhuh! Pemandangan di sini sangat bagus. Jalanlah duluan, aku akan berjalan perlahan-lahan menikmati pemandangan."
Es yang bening berdiri tegak di sana-sini. Es dari dataran seluas itu sangatlah misterius.
Angin ganas berhembus di bumi yang tertutup es dan salju. Weed berencana untuk berjalan di belakang Alveron.
Alveron membuka mulutnya.
"Dewi Freya achoo! telah memberitahuku untuk menjadi rendah hati."
Kemudian mengambil tiga langkah ke belakang.
Alveron perlahan-lahan bersembunyi di belakang Weed.
"Jika kamu adalah seorang Priest dari Order of Freya, kamu seharusnya memimpin jalan untuk orang lain."
"Misiku adalah untuk membantu Weed-nim. Aku minta maaf, tapi aku tak bisa berdiri di depanmu."
"Ahem!"
Weed terbatuk sangat keras.
Sejujurnya, angin berhembus dari depan sekarang.
Karena seseorang yang ada di depan akan menjadi yang paling dingin, mereka berusaha untuk berdiri di belakang. Tetapi angin mengubah arahnya. Alveron mempercepat langkahnya.
"Dewi Freya telah memberitahuku untuk memimpin jalan."
"Aku pikir, aku mendengar hal itu juga. Alveron."
"Tetap saja, kamu tak punya tanggung jawab sebanyak diriku, sebagai seorang Priest."
"Apa yang kamu katakan? Monster mungkin akan muncul. Aku yang akan memimpin."
Tak ada apa-apa di sekitar, tapi Weed menggunakan bahaya sebagai alasan untuk berjalan di depan.
Alveron mempercepat langkahnya untuk menghindari angin dingin. Hanya Seoyoon yang berjalan dalam diam, kadang-kadang melihat mereka dengan bengong.
Anginnya sangat dingin.
"Achoo!"
Semakin cepat seseorang berjalan, semakin cepat stamina habis dan dengan demikian semakin cepat rasa dingin menghantam. Weed dan Alveron mengambil kemalangan mereka sendiri.
Seperti itulah, selama siang hari, ketika suhunya relatif hangat mereka berjalan, selama malam hari mereka beristirahat di dalam gua atau di bawah tebing untuk berlindung dari angin.
Setiap malam Weed menampilkan skill memasak miliknya.
"Sup ikan dengan banyak bawang putih!"
Terdengar mengerikan, tapi dalam kenyataannya itu adalah sebuah sup yang rasanya lezat. Sup tersebut memberi perasaan hangat di seluruh tubuh.
Jika mereka tak memiliki makanan semacam itu, akan gila untuk bergerak, sementara mereka mengalami flu. Kadang-kadang, saat flu menjadi semakin buruk karena cuaca, mereka memakan daging yang direndam dalam wine. Bintang yang tak terhitung jumlahnya bersinar di langit malam yang tak biasanya cerah.
Waktu makan adalah satu-satunya waktu ketika mereka bisa beristirahat dan menyingkirkan beberapa rasa lelah dari perjalanan keras. Kemudian, suatu hari setelah selesai makan di dalam sebuah gua, Weed mencoba untuk mengambil piring seperti biasanya.
Tapi, Seoyoon tiba-tiba merebut piring-piring tersebut darinya.
Piring kayu yang Weed buat sendiri dengan mata uang yang digunakan di Benua Versailles terukir di atasnya!
Dia mengukir dalam gambar tersebut agar tak lupa, jika dia harus mendapatkan uang, bahkan ketika dia makan. Weed mengangkat kepalanya. Mata jernih milik Seoyoon menatap dirinya.
"....."
Dada Weed sakit.
҅Jadi, dia mengambil piringku yang berharga begitu saja. Dia memiliki mata yang bagus .҆
Itu bukanlah piring-piring perak atau emas terbaik.
Hanya piring kayu sederhana yang bagus untuk menampung makanan. Menurut rumor, ada beberapa piring yang terdapat batu permata di atasnya. Piring Verjua yang memiliki harga di atas 6000 gold.
Kecuali itu adalah seseorang yang memiliki uang melimpah, itu bukanlah piring-piring yang bisa digunakan siapapun. Seperti ini, piring-piring bagus seringkali harganya mahal.
Weed membuat piring sendiri untuk menghemat uang, tapi Seoyoon merenggut itu darinya. Namun itu adalah kesimpulan Weed. Seoyoon tak mencoba untuk merebut piring itu darinya.
Tanpa mengatakan apa-apa, dia membawanya keluar dan membasuhnya dengan salju. Seoyoon mencuci piring!
Karena dia selalu mendapatkan makanan enak dari Weed, dia menggunakan caranya sendiri untuk menunjukkan rasa terimakasih.
Bingryong!
Dia dengan senang membuka sayapnya dan terbang memutar-mutar di langit.
Kemudian saat dia melihat seekor monster, dia mendarat dan menyerang apapun yang dia lihat.
"Kurararara!"
Dia turun dari langit dan dengan ganas menginjak monster atau menggigitnya.
Hampir tak ada monster yang tersisa di mana dia menyerang. Itu adalah perburuan untuk makan, tapi itu lebih untuk meningkatkan exp dan kemampuan bertarung.
"Aku tak bisa menghadapi siapapun yang lebih kuat dariku! Untuk membuka sayapku di bawah langit ini dan di atas bumi ini, aku harus menjadi lebih kuat!"
Bingryong mengetahui jika dirinya adalah mahluk yang besar, tapi kenyataannya jika dia tak bisa menggerakkan tubuhnya sendiri dengan benar, sangatlah menyakitkan bagi dirinya! Karena Fighting Spirit milik Bingryong sangat tinggi, monster-monster biasa membeku seketika.
Bingryong tak meremehkan siapapun dan bahkan memburu monster-monster itu. Para monster mendapatkan exp skill dan exp level melalui membunuh. Karena itu memungkinkan baginya untuk menjadi lebih kuat, bergantung pada upaya yang dikerahkan, Bingryong tak beristirahat.
"Seekor monster yang lebih kuat! Untuk membuat diriku lebih kuat, aku butuh lawan yang lebih kuat! Muncullah, seorang yang bisa membuat hatiku berguncang!"
Raungan Bingryong mengguncang es yang menutupi bumi. Monster-monster kuat wilayah utara. Ada banyak monster kelas bos atau monster yang kuat di masing-masing gunung es. Ada banyak yang berlevel di atas 400 di sana-sini. Selain itu, di Forest of Massacre/hutan pembantaian, monster- monster kuat yang biasanya sangat sulit ditemui, membentuk rantai makanan dan hidup di sana.
"Kuwuwuwu!"
Di gunung es, Bingryong menginjak-injak monster-monster lemah dan saat monster kelas boss benar-benar muncul, dia membuka sayapnya.
"Kalau begitu sampai jumpa lagi."
Bingryong sangat pengecut tak seperti ukurannya yang besar.
Oleh karena itu, jika dia bertemu musuh yang sama atau lebih kuat dari dirinya, dia melarikan diri. Dia berkembang dengan cara seperti itu. Weed berjalan sambil membersihkan salju.
"Alveron, sedikit lagi."
"Ya."
Tadi malam banyak salju telah turun.
Berkat hal itu, sulit untuk berjalan dengan tumpukan salju yang sampai pada lutut mereka. Flu yang serius tak membaik dengan mudah.
Stamina mereka menurun dengan mudah, jadi mereka bergantian untuk bergerak maju.
"Weed-nim aku minta maaf. Aku tak bisa melanjutkan lagi."
Weed dan Seoyoon bisa berhasil, tapi Alveron yang adalah seorang Priest dan mudah kelelahan.
"Oh yah. Mari kita istirahat sebentar."
Perkembangannya menjadi lambat karena Alveron. Berjalan di daratan yang dingin dan membeku, menghabiskan banyak stamina. Alveron yang memiliki stamina yang lemah juga tak bisa berjalan jauh di bawah kondisi normal.
Tapi karena ada tumpukan salju, dia mendapati saat-saat yang lebih sulit. Di sekeliling mereka, hanya ada serigala yang berkeliaran mencari makanan.
҅Harusnya ada sebuah cara. Cara untuk bergerak lebih cepat. Kita membutuhkan sebuah metode transportasi.҆



< Prev  I  Index  I  Next >