LMS_V09E03P04

3. Keajaiban Wilayah Utara (4)
Weed berjalan dengan Seoyoon dan Alveron menuju Valley of
Death. Menggunakan informasi yang didapatkan dari Morata, mereka bergerak hanya
menggunakan wilayah-wilayah aman. Dia menikmati bertarung melawan monster, tapi
ada waktu yang tepat untuk segalanya.
Mereka tak bisa memperlambat perburuan, sementara tak
mengetahui monster apa yang akan keluar dari area tersebut. Di pagi hari mereka
berjalan sambil makan, dan dia malam hari, mereka masuk ke dalam gua atau
mendirikan tenda untuk lolos dari hawa dingin. Perjalanan yang penuh dengan
kerja keras! Karena Weed masih flu, dia memakai berlapis-lapis pakaian kulit
serigala.
Selain itu, ada pertarungan mental yang ganas. Weed mengambil
satu langkah mundur.
"Uhuh! Pemandangan di sini sangat bagus. Jalanlah
duluan, aku akan berjalan perlahan-lahan menikmati pemandangan."
Es yang bening berdiri tegak di sana-sini. Es dari dataran
seluas itu sangatlah misterius.
Angin ganas berhembus di bumi yang tertutup es dan salju.
Weed berencana untuk berjalan di belakang Alveron.
Alveron membuka mulutnya.
"Dewi Freya achoo! telah memberitahuku untuk menjadi
rendah hati."
Kemudian mengambil tiga langkah ke belakang.
Alveron perlahan-lahan bersembunyi di belakang Weed.
"Jika kamu adalah seorang Priest dari Order of Freya,
kamu seharusnya memimpin jalan untuk orang lain."
"Misiku adalah untuk membantu Weed-nim. Aku minta maaf,
tapi aku tak bisa berdiri di depanmu."
"Ahem!"
Weed terbatuk sangat keras.
Sejujurnya, angin berhembus dari depan sekarang.
Karena seseorang yang ada di depan akan menjadi yang paling
dingin, mereka berusaha untuk berdiri di belakang. Tetapi angin mengubah
arahnya. Alveron mempercepat langkahnya.
"Dewi Freya telah memberitahuku untuk memimpin
jalan."
"Aku pikir, aku mendengar hal itu juga. Alveron."
"Tetap saja, kamu tak punya tanggung jawab sebanyak
diriku, sebagai seorang Priest."
"Apa yang kamu katakan? Monster mungkin akan muncul.
Aku yang akan memimpin."
Tak ada apa-apa di sekitar, tapi Weed menggunakan bahaya
sebagai alasan untuk berjalan di depan.
Alveron mempercepat langkahnya untuk menghindari angin
dingin. Hanya Seoyoon yang berjalan dalam diam, kadang-kadang melihat mereka
dengan bengong.
Anginnya sangat dingin.
"Achoo!"
Semakin cepat seseorang berjalan, semakin cepat stamina
habis dan dengan demikian semakin cepat rasa dingin menghantam. Weed dan
Alveron mengambil kemalangan mereka sendiri.
Seperti itulah, selama siang hari, ketika suhunya relatif
hangat mereka berjalan, selama malam hari mereka beristirahat di dalam gua atau
di bawah tebing untuk berlindung dari angin.
Setiap malam Weed menampilkan skill memasak miliknya.
"Sup ikan dengan banyak bawang putih!"
Terdengar mengerikan, tapi dalam kenyataannya itu adalah sebuah
sup yang rasanya lezat. Sup tersebut memberi perasaan hangat di seluruh tubuh.
Jika mereka tak memiliki makanan semacam itu, akan gila
untuk bergerak, sementara mereka mengalami flu. Kadang-kadang, saat flu menjadi
semakin buruk karena cuaca, mereka memakan daging yang direndam dalam wine.
Bintang yang tak terhitung jumlahnya bersinar di langit malam yang tak biasanya
cerah.
Waktu makan adalah satu-satunya waktu ketika mereka bisa
beristirahat dan menyingkirkan beberapa rasa lelah dari perjalanan keras.
Kemudian, suatu hari setelah selesai makan di dalam sebuah gua, Weed mencoba
untuk mengambil piring seperti biasanya.
Tapi, Seoyoon tiba-tiba merebut piring-piring tersebut
darinya.
Piring kayu yang Weed buat sendiri dengan mata uang yang
digunakan di Benua Versailles terukir di atasnya!
Dia mengukir dalam gambar tersebut agar tak lupa, jika dia
harus mendapatkan uang, bahkan ketika dia makan. Weed mengangkat kepalanya.
Mata jernih milik Seoyoon menatap dirinya.
"....."
Dada Weed sakit.
҅Jadi, dia mengambil
piringku yang berharga begitu saja. Dia memiliki mata yang bagus .҆
Itu bukanlah piring-piring perak atau emas terbaik.
Hanya piring kayu sederhana yang bagus untuk menampung
makanan. Menurut rumor, ada beberapa piring yang terdapat batu permata di atasnya.
Piring Verjua yang memiliki harga di atas 6000 gold.
Kecuali itu adalah seseorang yang memiliki uang melimpah,
itu bukanlah piring-piring yang bisa digunakan siapapun. Seperti ini,
piring-piring bagus seringkali harganya mahal.
Weed membuat piring sendiri untuk menghemat uang, tapi
Seoyoon merenggut itu darinya. Namun itu adalah kesimpulan Weed. Seoyoon tak
mencoba untuk merebut piring itu darinya.
Tanpa mengatakan apa-apa, dia membawanya keluar dan
membasuhnya dengan salju. Seoyoon mencuci piring!
Karena dia selalu mendapatkan makanan enak dari Weed, dia
menggunakan caranya sendiri untuk menunjukkan rasa terimakasih.
Bingryong!
Dia dengan senang membuka sayapnya dan terbang memutar-mutar
di langit.
Kemudian saat dia melihat seekor monster, dia mendarat dan
menyerang apapun yang dia lihat.
"Kurararara!"
Dia turun dari langit dan dengan ganas menginjak monster
atau menggigitnya.
Hampir tak ada monster yang tersisa di mana dia menyerang.
Itu adalah perburuan untuk makan, tapi itu lebih untuk meningkatkan exp dan
kemampuan bertarung.
"Aku tak bisa menghadapi siapapun yang lebih kuat dariku!
Untuk membuka sayapku di bawah langit ini dan di atas bumi ini, aku harus
menjadi lebih kuat!"
Bingryong mengetahui jika dirinya adalah mahluk yang besar, tapi
kenyataannya jika dia tak bisa menggerakkan tubuhnya sendiri dengan benar,
sangatlah menyakitkan bagi dirinya! Karena Fighting Spirit milik Bingryong
sangat tinggi, monster-monster biasa membeku seketika.
Bingryong tak meremehkan siapapun dan bahkan memburu
monster-monster itu. Para monster mendapatkan exp skill dan exp level melalui
membunuh. Karena itu memungkinkan baginya untuk menjadi lebih kuat, bergantung
pada upaya yang dikerahkan, Bingryong tak beristirahat.
"Seekor monster yang lebih kuat! Untuk membuat diriku
lebih kuat, aku butuh lawan yang lebih kuat! Muncullah, seorang yang bisa
membuat hatiku berguncang!"
Raungan Bingryong mengguncang es yang menutupi bumi.
Monster-monster kuat wilayah utara. Ada banyak monster kelas bos atau monster
yang kuat di masing-masing gunung es. Ada banyak yang berlevel di atas 400 di sana-sini.
Selain itu, di Forest of Massacre/hutan pembantaian, monster- monster kuat yang
biasanya sangat sulit ditemui, membentuk rantai makanan dan hidup di sana.
"Kuwuwuwu!"
Di gunung es, Bingryong menginjak-injak monster-monster
lemah dan saat monster kelas boss benar-benar muncul, dia membuka sayapnya.
"Kalau begitu sampai jumpa lagi."
Bingryong sangat pengecut tak seperti ukurannya yang besar.
Oleh karena itu, jika dia bertemu musuh yang sama atau lebih
kuat dari dirinya, dia melarikan diri. Dia berkembang dengan cara seperti itu.
Weed berjalan sambil membersihkan salju.
"Alveron, sedikit lagi."
"Ya."
Tadi malam banyak salju telah turun.
Berkat hal itu, sulit untuk berjalan dengan tumpukan salju
yang sampai pada lutut mereka. Flu yang serius tak membaik dengan mudah.
Stamina mereka menurun dengan mudah, jadi mereka bergantian
untuk bergerak maju.
"Weed-nim aku minta maaf. Aku tak bisa melanjutkan
lagi."
Weed dan Seoyoon bisa berhasil, tapi Alveron yang adalah
seorang Priest dan mudah kelelahan.
"Oh yah. Mari kita istirahat sebentar."
Perkembangannya menjadi lambat karena Alveron. Berjalan di
daratan yang dingin dan membeku, menghabiskan banyak stamina. Alveron yang
memiliki stamina yang lemah juga tak bisa berjalan jauh di bawah kondisi
normal.
Tapi karena ada tumpukan salju, dia mendapati saat-saat yang
lebih sulit. Di sekeliling mereka, hanya ada serigala yang berkeliaran mencari
makanan.
҅Harusnya ada sebuah
cara. Cara untuk bergerak lebih cepat. Kita membutuhkan sebuah metode
transportasi.҆