Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V09E04P02

gambar


4Penaklukan (2)



"Poison of Eucla!"
Karena sihir mereka tak berhasil, mereka mulai menyemburkan racun mematikan ke segala tempat. Beberapa menyengatkan jarum-jarum beracun.
Asap racun biru menyebar bersama angin, para Ice Troll mengayunkan tombak mereka.
Para Wyvern terbang di langit dan menukik dari waktu ke waktu, untuk mencakar dan mematuk menggunakan cakar dan paruh mereka, untuk menyerang para Lamia dan para Ice Troll.
Berkat pengaruh blessing yang luar biasa, kemampuan fisik para Wyvern menguat secara tak biasa. Mereka bisa bertarung secara setara, melawan satu sampai dua Ice Troll! Tapi di sana ada puluhan Ice Troll.
"Dasar burung sialan! Mati!"
"Ke sana!"
Kapanpun para Wyvern mendekat ke tanah untuk menyerang, para Ice Troll berkumpul di sekitarnya. Ketika hal itu terjadi, para Wyvern terbang ke  atas untuk menghindari serangan yang terfokuskan.
"Dasar burung-burung pengecut!"
"Turunlah. Ayo bertarung!"
Para Ice Troll berteriak, penuh dengan kemarahan. Jika mereka adalah para Orc, mereka akan turun untuk bertarung secara adil. Tapi para Wyvern memiliki kepribadian yang mengerikan dan pengecut.
"Kalian mahluk-mahluk rendahan yang bahkan tak tahu bagaimana caranya untuk terbang."
"Kenapa kalian tak mencoba untuk datang ke atas sini?"
Para Wyvern dengan cerdas mencakar dan menyerang! Serangan itu tak menghasilkan banyak damage pada para Ice Troll. Troll memiliki pemulihan fisik yang luar biasa. Kebanyakan luka pulih dengan kecepatan yang bisa dilihat dengan mata.
Karena mereka memiliki kecepatan pemulihan yang mengerikan, yang akan memungkinkan mereka untuk menumbuhkan lengan dan kaki baru saat terpotong, itu mustahil bagi para Wyvern untuk membunuh para Ice Troll.
"Mereka melakukannya dengan cara seperti itu!"
"Ayo cepat dan bunuh mereka!"
Ketika para Wyvern mendekati tanah, para Ice Troll berlari ke arah mereka tanpa sedikitpun kelelahan. Para Troll jauh lebih tinggi daripada para Orc. Tubuh tinggi itu berlari dengan kecepatan penuh di atas tanah yang berlapiskan es, terpeleset berkali-kali.
Ketika puluhan Ice Troll jatuh, mereka saling bertumpang tindih, jadi mereka tak akan bisa bangun selama beberapa saat. Pada kesempatan itu, para Wyvern akan mencakar dan mematuk dengan ganas. Meskipun para Ice Troll pulih dengan cepat, stamina yang digunakan sangat banyak.
Ini bukanlah serangan langsung, tapi merupakan metode utama untuk melemahkan para Ice Troll. Hanya memilih Ice Troll yang jatuh di tanah, Geumini menembak dengan akurasi tinggi. Karena angin yang disebabkan oleh para Wyvern besar yang terbang, salju menumpuk pada sisi lembah ambruk.
Di sisi lain dari lembah tersebut, ada Lizarmen yang dipimpin oleh Lizard King, Ghost Soldier, Servant, Ghost Follower telah menunggu.
"Kita hanya harus menghadapi satu sisi pada satu waktu."
Weed mengirim para Wyvern secara sengaja ke tempat para Ice Troll dan Lamia berada. Itu mustahil untuk bertarung melawan gerombolan monster di atas lembah. Tapi berkat faktor geografis dari Valley of Death, mereka tak harus menghadapi mereka pada saat yang bersamaan.
Mereka hanya harus menghadapi musuh di satu sisi dari lembah. Dengan kata lain, pembagian dan penaklukan!
"Master, kami tak bisa menang hanya dengan kami saja."
Pada saat itu, Wah1 meminta bantuan.
Sebagai Wyvern yang bisa terbang, mereka jarang sekali berada di dalam situasi yang berbahaya.
Karena jika sayap mereka baik-baik saja, mereka bisa terbang menjauh kapan saja! Tapi karena monster yang banyak sekali di tanah, mendaratkan serangan kritikal sangat mustahil. Melawan 5-6 Ice Troll kapanpun mereka menukik turun, hanya beberapa Wyvern akan mendapatkan masalah hanya untuk memisahkan mereka.
"Bingryong, sudah saatnya kamu beraksi."
"Baik. Master."
Akhirnya, dengan perintah Weed, Bingryong yang tengah menunggu, membuka sayapnya lebar- lebar dan terbang.
"Kurararara!"
Dengan pemandangan naga yang mengesankan, para Ice Troll dan para Lamia menciut.
Bingryong yang meraung terbang dan menginjak-injak para Ice Troll.
*Pudeudeuk!*
Berat badannya adalah kemampuan serang tersendiri. Bingryong meratakan para Troll hanya dengan menginjak mereka! Kapanpun Bingryong menggerakkan sayapnya dan menendang, para Ice Troll dan para Lamia akan terjatuh. Meskipun Bingryong dimarahi karena tak berguna, dan karena dia kekurangan kekuatan, hal itu hanya karena dia terlalu berat!
Melawan musuh ringan, dia memiliki potensi yang besar. Ketika Bingryong menggerakkan sayap atau kakinya, Ice Troll mati tanpa memiliki kesempatan apapun.
"Kurararara!"
saat dia meraung dari waktu ke waktu, sekeliling bergetar. Bingryong yang kekuatannya meningkat karena blessing dari Alveron, sedang berguling-guling.
"Bunuh dia."
"Hancurkan bongkahan es itu!"
Para Ice Troll menyerang.
Meskipun ada banyak yang terpeleset dan jatuh karena terdesak di antara mereka sendiri, lebih dari 5 dari mereka menempel pada Bingryong dan mengayunkan tombak dan kapak. Dari dalam Valley of Death, Ice Troll yang tak terhitung jumlahnya muncul.
Jumlahnya lebih dari 100!
Lebih banyak Ice Troll daripada yang mereka hadapi telah muncul. Itulah alasan dibalik kenapa tempat ini disebut Valley of Death. Kemudian, Bingryong melebarkan sayapnya dan terbang keatas. Kemudian menarik nafas dalam-dalam.
"Huuuuuuuup!"
Udara yang banyak terhisap masuk ke dalam lubang hidung Bingryong yang besar. Perutnya normalnya yang sudah buncit, menjadi semakin buncit. Kemudian tubuh yang terbuat dari es itu menjadi semakin dan semakin putih. Kemudian, mulut Bingryong terbuka lebar.
"Puwaaaaaaa!"
Ice Breath!
Dia menggunakan skill ultimate miliknya yang hanya bisa digunakan sekali sehari. Para Ice Troll yang menyerbu membeku di tempat. Mereka membeku, menempel dengan tanah.
"Lari."
"Lari!"
Para Ice Troll dan para Lamia menjadi bingung. Monster-monster yang menerima secara langsung serangan nafas Bingryong berada di ambang kematian, dan para monster yang berada d isekitar wilayah serangan utama, setengah membeku dan menjadi sangat lambat. Aura intens yang dikeluarkan oleh naga bermartabat.
Sayangnya, itu adalah sebuah skill yang bisa digunakan hanya sekali sehari. Meskipun skill itu membeku jumlah monster yang sangat banyak, lebih banyak lagi Ice Troll yang muncul. Bingryong sibuk mencoba untuk bertahan.
"Bingryong, jatuhkan mereka ke bawah."
Akhirnya Weed memberi perintah.
Ada banyak sekali monster yang berkumpul di Valley of Death, dia tak bisa menyerahkan monster- monster yang muncul tanpa akhir itu kepada Bingryong dan para Wyvern.
"Master, aku akan melaksanakan perintahmu."
Karena Bingryong melemah di atas bukit lembah itu, para Ice Troll terdorong dan berguling menuruni lembah.
"Guahak!"
Para Ice Troll yang jatuh dari bukit itu dihadapai oleh Weed atau Seoyoon.
"Achoo!"
Weed mengambil kepemimpinan bahkan saat dia nyaris tak bisa berdiri karena flu.
"Gah, flu ini membunuhku."
Tubuhnya panas karena demam.



< Prev  I  Index  I  Next >