LMS_V09E09P03

9. Penanaman Benih (3)
Sejarah tentang Benua Versailles hanya memberi deskripsi
singkat tentang Ras Vampir.
"Kerajaan Vampir Todium! Ada di bawah tanah. Kingdom of
Darkness abadi. Berkat Master, aku telah menjadi lebih kuat, aku harus
kembali."
".... Kembali?"
"Itu adalah kewajibanku sebagai seorang Vampir. Dalam
sebulan di Benua Versailles, pintu masuknya akan terbuka selama 89 hari."
"Melakukan hal itu akan melanggar kontrak...."
"Kontrak akan berakhir. Tapi, jika kamu mau, dengan
namaku, aku akan menjanjikan kehidupan abadiku padamu."
Tori ingin menyingkirkan dirinya dari pembatasannya. Tapi
dia sudah bisa menebak kata-kata apa yang akan keluar selanjutnya.
҅Ketika saatnya
berburu, ada sebuah batasan di mana Tori bisa berguna .҆
Seorang monster bos berlevel 400. Dia sangat berguna, berkat
karakteristik Vampir miliknya. Namun, dia hanya bisa menggunakan itu untuk
memberi makan dirinya sendiri.
҅Dia selalu punya
pembatasan ini sejak awal.҆
Weed menggelengkan kepalanya. "Aku tak mau
kehidupanmu."
Dia tak punya niat untuk merenggut kehidupan Tori.
Dia secara serius mempertimbangkan membunuh Tori, hanya
karena dia bisa mendapatkan item-item miliknya. Namun, equipment milik Tori
sangat tak berguna.
Semua equipment miliknya terbatas pada Vampire Lord, dan tak
seperti para Orc dan para Elf, selain Dark Wizard, item-item yang hanya untuk
monster tak memiliki nilai jual.
"Terima kasih. Ketika aku pergi ke Todium nanti, jika
kamu mau, aku bisa memandumu ke sana. Itu mungkin menjadi pertama kalinya
manusia pergi ke sana. Dan bahkan di masa depan, kamu tak akan bisa menemukan
orang lain yang akan bisa memasuki makam dari seorang Vampir yang merupakan
Penguasa Malam Hari."
*Ding*
[Vampire Lord Tori mengundangmu ke Noble City of the Night,
Todium!
Karya seni dan permata kuno, sebuah kota yang tidak
ditemukan di atas tanah, dihuni oleh wanita cantik dan ratusan juta tikus dan
kelelawar.
Dalam waktu 3 bulan, Vampire Lord Tori, telah mengundangmu
dan rekan-rekanmu ke Todium.]
Weed sedikit memiringkan kepalanya dan mengangguk.
҅Seperti yang diduga,
prediksiku benar.҆
Death Knight dan Vampir Tori telah berkembang pesat.
Mereka tak akan selalu hanya eksis sebagai sebuah beban.
Jika seseorang meningkatkan mereka di atas level tertentu, mereka bisa
memperoleh sebuah quest spesial atau mendapatkan akses ke suatu area tertentu.
Tori berjalan menuju Valley of Death.
"Keluargaku, tunjukkan dirimu."
"Kamu memanggil, tuanku."
Ratu Vampir yang cantik, dan para Vampir muda mengenakan
mantel, tiba-tiba muncul.
"Musuh-musuh yang dipenuhi darah, ada di sebelah
sana."
"Rasa hausku meningkat. Tuan."
"Meskipun kita mungkin belum bisa meningkatkan keluarga
kita, kita bisa menantikannya untuk meminum darah. Ayo lakukan!"
"Baik, Tuanku."
"Veil of Darkness!"
Tori dan para Vampir yang lain menyembunyikan tubuh mereka
dalam kegelapan.
Dan dalam sekejap, mereka muncul di sekitar para Dibase
Priest dan para Demonic Follower yang berada di atas lembah.
"Bangsawan Malam Hari!"
"Para Vampir muncul!"
Tori memperpanjang kuku-kukunya dan menimbulkan damage besar
pada para Dibase Priest, sementara para familiar lain muncul dan menghilang.
Para Vampir muda juga bergerak dengan cepat, dan si Ratu Vampir menjerat para
Demonic Follower menggunakan sihir-sihirnya.
Namun, para Vampir muda bukanlah lawan bagi para Possessed
Soldier. Jika mereka melawan manusia yang memiliki darah, mereka bisa
menggunakan kekuatan mereka sesuka hati mereka. Tapi, musuh-musuh ini terjerat
oleh iblis. Bahkan meskipun mereka adalah Fallen Possessed Soldier, kakuatan
para Vampir tak akan goyah.
"Tornado Blade!"
*Crash!*
Tori menciptakan sebuah tornado yang luar biasa di area
sekitar, di mana musuh berkumpul dan membunuh beberapa orang.
Karena Tornado Blade yang besar tersebut menyapu seluruh
area, tubuh dari para Dibase Priest babak belur dan hancur. Salju dan es
berserakan di mana-mana. Karena kekuatan badai tersebut begitu kuat, hingga
dampaknya membuat para Wyvern terhuyung-huyung.
"Blood Drain!"
Masing-masing serangan Tori mengkonsumsi sejumlah besar MP.
Ketika dia kehabisan MP, dia akan melemah. Tetapi, dia bisa
memulihkan kekuatannya dengan menghisap darah para Dibase Priest.
Mata Tori juga berubah menjadi berwarna abu-abu.
"Tak bisa dipungkiri jika kalian tak menganggapku
secara serius. Mereka yang darahnya aku hisap, berubah menjadi batu."
*Crack!*
Tubuh para Possessed Soldier mengeras dan berubah menjadi
batu. Itu adalah efek dari kutukan Vampir.
Van Hawk menghunus pedangnya dan memimpin bawahannya.
Bingryong dan para Wyvern, bersama Geumini, menguasai langit. Weed dan Seoyoon juga
masuk dalam pertempuran. Mereka mendaki tebing tersebut dan melawan para
monster.
"Moonlight Sculpting Blade!"
Menggandalkan defense yang bisa diandalkan dari Armor
Tallock, di atas tebing, dia memegang pedangnya. Saat dia melakukannya, matanya
serius memeriksa ke segala arah.
Selama pertarungan jarak dekat, tatapan seseorang tak boleh
terpaku pada satu tempat. Harus selalu menilai situasi kawan dan lawan.
Terutama dalam situasi serupa seperti sekarang ini, ketika ada banyak monster
untuk dilawan, kemampuan tersebut sangat penting.
Para Dibase Priest berada diambang kematian karena taring
dari para Vampir.
"Seven Celestial Steps!"
Sudah cukup lama sejak
aku menggunakan skill ini!
Dia bisa menggunakan kecepatan penuhnya dan mengubah arahnya
di tengah-tengah dari masing- masing 7 langkah tersebut.
Karena skill tersebut sepenuhnya mengabaikan pengetahuan
umum, membuatnya sulit untuk digunakan selama pertarungan.
Tapi, jika kamu bisa memanfaatkan skill tersebut dengan
baik, kamu bisa mendapatkan kekuatan serangan yang jauh lebih tinggi daripada
orang lain.
Weed berlari di antara para Vampir.
Dengan langkah kaki yang membingungkan, dia bisa berada di
depan Dibase Priest.
"Mati!"
Weed mengayunkan pedangnya ke arah di mana tubuh monster
berada.
Pedang yang berlebihan tersebut nyaris menyerempet lehernya.
Tapi, saat dia mundur, pedang itu menebas dada musuh.
[Anda telah menghantamkan critical hit!]
Saat darahnya mengalir, si Dibase Priest, yang berada di depannya
yang diambang kematian, dan akhirnya mati.
[Anda mendapatkan exp!]
Karena mereka bukanlah monster biasa, para Dibase Priest
memberi exp setidaknya 30% lebih banyak.
Tapi, sebelum dia bisa memeriksa berapa banyak exp yang ia
terima, Evil Spirit yang memegang gada, yang telah mengikutinya sangat dekat
dibelakangnya, menyerang.
"Kkiyaaaat!"
Sambil meneriakkan teriakan perang, Evil Spirit itu
mengayunkan gada tersebut.
Weed merendahkan tubuhnya ke depan, bahkan tanpa melihat ke belakang.
Dia berguling di tanah, dan bangun dengan segera. Saat Weed bangun, tangannya
memegang kantong penuh koin emas. Kadang-kadang saat dia berada di tanah, dia
mengambil item-item drop.
҅Seperti yang
diharapkan, ada banyak sekali.҆
Dibase adalah dewa kekayaan. Itu sebabnya Dibase Priest
memiliki banyak uang.
Seseorang juga bisa mengatakan hal itu dari cara mereka
berbicara, saat mereka bertarung melawan para Vampir.
"Aku akan memberimu banyak uang jika kau mengikutiku."
"Aku akan memberimu permata ini, jadi percayalah pada
kami."
"Yang aku miliki hanyalah uang..."
Mereka mencoba untuk menggoda dan memancing mereka dengan
uang.
Meskipun para Vampir, mahluk Bangsawan Malam Hari, sangat
penuh harga diri untuk jatuh pada hal semacam itu, jika mereka adalah para Orc
yang menyukai uang, mereka tak diragukan lagi akan memihak para Dibase Priest.
Weed melihat sekeliling secara cermat dengan mata yang
tajam.
Dia tak punya ketertarikan pada para Evil Spirit, yang hanya
menjatuhkan japtem.
Dia memahami lokasi umum dari para Dibase Priest, dan
memperhitungkan Vitality mereka untuk mencoba menguras setiap copper dari
mereka.
"Seven Celestial Step!"
Weed dengan cepat bergerak melewati para monster dan dengan
cepat menyerang para Dibase Priest! Dia terlatih untuk mendapatkan item-item
terbaik dari monster apapun.