LMS_V09E10P01 Penyerbuan

10. Penyerbuan (1)
*Sswaaaaaa!*
Di bawah air terjun yang menakjubkan, lima pria mengacungkan
pedang mereka.
"14.930.641!"
"14.930.642!"
"14.930.643!"
Pria-pria yang memegang pedang tersebut meneriakkan angka
yang sangat besar!
Mereka adalah para Geomchi.
Geomchi, Geomchi2, Geomchi3, Geomchi4, Geomchi5!
Setelah berpisah dengan Pale dan anggota party yang lainnya,
mereka pergi jauh ke dalam Pegunungan Yuroki untuk melatih pedang mereka.
Geomchi3 mengayunkan pedangnya penuh dengan kegembiraan.
"Hanya pria kuat yang populer di dunia ini! Pria kuat tak
perlu takut atau menderita karena apapun."
Dalam kenyataannya, pria kuat bukanlah lady-killer yang
mereka percayai dalam cerita-cerita. Tentu saja, wanita di usia yang sama takut
pada mereka, bahkan ibu dan adik perempuan mereka takut.
Setiap hari, mereka melatih ilmu pedang mereka dengan
sungguh-sungguh.
"Ibu, tolong beri aku makanan!"
Geomchi3 berteriak saat dia sampai di rumah. Dia sangat
lapar.
"Oh, baiklah, aku akan menunggu. Hanya menunggu
sebentar saja...."
Namun, sambil memasak, ibunya gemetar ketakutan.
Menguasai pedang juga mendisiplinkan pikiran dan tubuh, dan
artinya membantu hidup selayaknya. Meskipun tak ada perilaku kedengkian yang
parah terhadap keluarganya, perubahan dalam penampilan dan suaranya sudah cukup
untuk menakuti ibunya.
Ini hanyalah permulaan.
Kadang-kadang dia berteriak tanpa berpikir.
"Aku lapar!"
"Kkkkaaaaaaaackk!"
*Crash!*
Ibunya menjatuhkan mangkuk yang dia bawa dan menjerit.
Meskipun dia menyayangi anaknya, dia menderita karena
ketakutan melihat putranya menjadi lebih tanggung hari demi hari.
Karena itulah, Geomchi3 secara aktif mempertimbangkan
meninggalkan pedang dan duduk berdua dengan ayahnya untuk berbicara.
"Ayah."
"Ya? Bicaralah. Ceritakan padaku. Apapun yang kamu inginkan."
"Akankah kamu mendengarkanku?"
"Kenapa kamu begitu serius? Ayah akan
mendengarkan....."
"Aku berencana berhenti untuk mempelajari pedang dan
mengikuti jejakmu dan bekerja."
*Keoheok!!*
" Kamu mengatakan, kamu ingin menjadi seperti
ayah?"
Ayah Geomchi3 menjalankan pabrik beras.
Toko tersebut menerima banyak pesanan via internet, termasuk
dari supermarket-supermarket besar. Mereka terbiasa untuk mempekerjakan banyak
pekerja, untuk membantu mereka dalam toko tersebut.
Menurut penilaian Geomchi3, bisnis keluarga tersebut tampak
berjalan dengan baik.
Tapi ayahnya hanya menggelengkan kepalanya.
"Itu tak benar. Kamu harus melakukan apa yang kamu
inginkan. Pelajari pedang. Apa pemikiranmu tentang belajar di luar negeri?
Selama sekitar 10 tahun....."
"......"
Trauma mental masa kanak-kanak Geomchi3 tak berakhir di
sana. Sangat sulit bagi dirinya sendiri untuk melihat cermin setelah membasuh
mukanya. Tapi, keluarganya berhati-hati untuk tak melukai perasaannya.
Geomchi4 tak jauh berbeda.
Di SD, berjalan melalui gang-gang.
"Hei! Kau kesinilah, dan lihatlah ini."
Dia dipanggil oleh tetangga dan dia adalah anggota dari
sebuah geng SMA. Dia merokok dan mengunyah permen karet.
Geomchi4 perlahan-lahan mengangkat kepalanya dan menatapnya
lurus pada matanya.
"Aku minta maaf."
"Aku telah membuat sebuah kesalahan."
"Ampuni aku...."
Anak itu dengan cepat membuang rokoknya dan meminta maaf.
Rumor-rumor yang menyebar tentang Geomchi4 menjadi seorang
preman, yang tak seorangpun berani membuat masalah dengan dia, selama hari-hari
masa kanak-kanaknya.
Geomchi5 juga memiliki situasinya sendiri.
ID Card nasional keluar tak telalu lama sebelum tahun
keduanya di SMA, dan pemerintah memulai operasi pembersihan skala besar
terhadap anggota-anggota geng.
Karena pandangan marahnya yang mengancam, saat dia berjalan
di jalan, suatu waktu dia ditangkap dan diseret ke kantor polisi.
Sudah pasti itu adalah situasi dimana dia seharusnya marah, tapi
dia menahan dirinya. Terutama karena di antara para preman yang diseret ke
kantor polisi, banyak yang dipukuli oleh Geomchi5!
Para Geomchi, yang semuanya menyembunyikan
pengalaman-pengalaman menyakitkan, menemukan harapan di Royal Road.
Geomchi2 berbicara.
"Tempat ini bisa menjadi surga kita."
"Itu benar. Sahyung."
"Jika kita meningkatkan level kita, kemudian kita bisa
bertemu gadis-gadis!"
Geomchi3 dan Geomchi4 mengatakannya keras-keras.
Ada banyak pria single di jaman modern. Namun, bagi
pria-pria ini yang tak pernah berkencan sekalipun, seorang "wanita"
adalah suatu masalah yang sangat mendesak.
Satu-satunya wanita yang mereka kenal adalah ibu dan
keluarga mereka. Mereka adalah pria-pria naif yang tak pernah mencium seorang
gadis.
Mata Geomchi3 bersinar cerah.
"Oleh karena itu, mari kita kerahkan segalanya. Kita
tak boleh menghabiskan waktu kita dengan sia- sia."
"Oke. Aku mengerti!"
Para Geomchi berlatih jauh di dalam pegunungan dan lembah.
Mereka memburu monster untuk meningkatkan level mereka.
Menggunakan nasihat yang Weed berikan pada mereka.
Pada pertanyaan mereka tentang metode untuk menjadi seorang
master, Weed menjawab.
"Kamu hanya harus bekerja keras."
Itu adalah sebuah nasihat yang sangat sederhana.
Geomchi2 adalah orang yang secara pribadi menanyakannya.
Karena dia menanyai seorang murid yang jauh lebih muda. Meskipun hal itu
melukai harga dirinya, menekan keinginan adalah hal penting yang lebih besar.
Harapan dari bujangan tua untuk menikah, bahkan sehari lebih
cepat!
"Apa ada cara kita bisa meningkatkan level dan Fame
kita sedikit lebih cepat?"
"Um, jika itu adalah yang kamu incar, tak ada cara lain
selain bekerja keras. Kamu harus mencurahkan lebih banyak usaha daripada orang
lain."
"Usaha macam apa yang harus kami lakukan? Jika itu
adalah berburu monster, kami punya kepercayaan diri terhadap hal itu."
Bertarung menjadi sifat kedua bagi Geomchi2, seperti tidur
atau makan.
Monster-monster di Royal Road memiliki sebuah pola serangan.
Para serigala suka serangan-serangan frontal, dan para thief menggunakan belati
beracun. Dalam kasus di mana para monster memegang kapak, seseorang harus
waspada pada serangan cepat dan lurus ke depan.
Karena para Geomchi memahami timing senjata individual
mereka dan pergerakan musuh, mereka bisa berburu lebih efesien.
Weed mengatakan rahasian pribadinya.
"Kamu harus bekerja keras dengan sungguh-sungguh. Dalam
kasus master atau senior, kamu bisa meningkatkan pertahananmu sampai batas
tertentu, dengan memakai perlengkapan yang lebih baik."
Geomchi2 menganggukkan kepalanya. Setelah memakai item-item
defensif, damage yang dikeluarkan oleh para monster berkurang banyak.
"Kamu benar. Jauh lebih baik untuk mengenakan
armor."
"Karena itu berat, armor itu akan menumpulkan
pergerakanmu, tapi itu adalah sebuah pengorbanan untuk defense yang lebih baik.
Dan juga, jika kamu menerima banyak serangan selama beberapa saat, kamu bisa
meningkatkan Endurance dan Fighting Spirit milikmu. Itu akan membantumu dalam
jangka panjang. Meskipun itu akan sedikit sakit."
"Menerima serangan berkali-kali.... Jika kamu ingin
menguasai pedang, itu adalah sesuatu yang semua orang harus alami. Dan apa
lagi?"
" Akan baik-baik saja, jika kamu bisa menutupi
kelemahanmu dengan cara ini. Namun, untuk meningkatkan levelmu dengan cepat, kamu
harus memiliki damage yang besar."
"Hm, kamu benar. Kamu harus memiliki damage tinggi
untuk berburu dengan cepat. Tapi bagaimana caramu melakukan hal itu?"
"Kamu harus meningkatkan skill pedangmu."
Kepentingan skill-skill di Royal Road tak bisa terlalu ditekankan.
Hal itu terungkap, bahkan skill pedang milik player berlevel tertinggi, Bad
Ray, hanya level 4 tahap Advanced.
Ada banyak alasan untuk hal itu.
Sambil memimpin party besar, terutama untuk berburu
monster-monster yang memberi banyak exp, tak ada banyak kesempatan untuk
mengayunkan pedang. Karena dia suka menggunakan skill kuat daripada ilmu pedang
dasar, keahlian dari skill-skill miliknya berada pada tingkat rendah.
Seni ilmu pedang adalah dasar dari pertempuran.
Bergantung pada level skill pedang, itu mungkin mengeluarkan
kekuatan serangan yang besar.
Para Geomchi hanya punya satu tujuan.
Untuk menguasai pedang!
Juga untuk membuat jalan untuk generasi selanjutnya dari
pendekar pedang.
Tujuannya adalah untuk menantang yang tak terbayangkan.
Rencananya sederhana. Sambil menguasai ilmu pedang, mereka
juga akan meningkatkan level mereka.
Selalu berburu monster dengan level yang sama atau sedikit
lebih tinggi daripada dirimu sendiri. Setelah menguasai ilmu pedang, damage
yang dihasilkan selama perburuan sangat luar biasa. Hal ini akan membuat naik
level-mu menjadi lebih cepat.