LMS_V10E02P04

2. Origin of the Skeleton (4)
Sudah terlambat untuk berhenti bertarung satu sama lain dan
berkonsentrasi pada monster.
Yang membuat keadaannya semakin buruk, situasinya tak
memungkinkan mereka untuk saling percaya satu sama lain.
Itu sulit bagi pasukan ekspedisi untuk mempercayai anak buah
Terose yang membunuh guild Cold Roses. Jika mereka sekali lagi mengkombinasi
kekuatan penuh mereka, mereka akan memiliki kesempatan, tapi mereka tak bisa
melakukannya dan menerima kerusakan meningkat, secara bertahap.
Akhirnya, Bone Dragon menghancurkan garis pertahanan.
Untuk mengalahkan Bone Dragon, pergerakannya harus disegel
dengan menyerangnya secara terus- menerus. Tetapi, karena berkurangnya
serangan, naga tersebut berhasil membebaskan dirinya sendiri.
"Keueoeoeo!"
Bone Dragon mengepakkan sayapnya yang terbuka.
Saat naga itu terbang, tekanan angin menghantam Terose dan
anak buahnya, bersama dengan para Warrior dari pasukan ekspedisi.
"Sialan!"
Terose berusaha untuk berdiri dengan cepat.
Gleem!
Pada saat itu, mata Bone Dragon menyala.
Bone Dragon menghirup nafas dalam-dalam, membuka mulutnya.
Puwahak!
Dengan nafas yang sangat kuat, serangan tersebut
menghancurkan Terose dan para Warrior pasukan ekspedisi.
"Aaaaaaaah!"
"Tolong aku!"
"Tubuhku.... tubuhku meleleh!"
Bone Dragon mengeluarkan senjatanya yang paling kuat, nafas
beracunnya.
Terkonsentrasi pada satu tempat, para Priest, Elementalist
dan Wizard dengan stamina mereka yang lemah memaksakan diri mereka.
"Berhasil!"
"Ayo!"
Ketakutan, mereka berusaha untuk melarikan diri seperti
lalat, sambil mengeluarkan sihir defensif. Kemudian, sapuan nafas lewat.
Orang-orang yang selamat dengan cepat berusaha menghindari
insiden apapun, dengan berusaha menghentikan mereka yang mengalami damage besar
dari kematian.
Karena tubuh mereka berubah menjadi hitam, HP mereka terus
berkurang.
Ini adalah hasil saat terlahap nafas beracun.
Pada awalnya bersatu, mereka mengeluarkan sihir defensif
pada para Warrior untuk perlahan-lahan melemahkan nafas tersebut, namun mereka
tak bisa mencegah nafas tersebut untuk melahap mereka.
"Treatment of the Hand!"
"Heal!"
"Recovery!"
Para Priest bergegas mengeluarkan sihir pemulihan.
Mengurangi racun sambil memulihkan HP!
"Anti-Poison!"
"Poison Cure!"
Para Priest dengan agresif mengeluarkan sihir penetral
racun.
Berkat upaya keras mereka, rekan-rekan mereka yang terkena
nafas tersebut selamat. Tapi, situasinya sudah berubah menjadi tanpa harapan.
Sisa-sisa dari pasukan ekspedisi berjumlah sekitar 400-an. Jumlah orang yang
selamat masih cukup banyak. Meski pun demikian, mereka tak lagi bisa melawan
Bone Dragon.
Mereka kekurangan para Warrior pertarung jarak dekat.
Sisanya para Priest, Wizard, Elementalist, Archer, Bard, dan Dancer adalah
profesi-profesi yang rentan secara fisik.
"Sialan! Terjadi lagi."
Volk mengeluarkan keluhan.
Seperti permintaan terakhir yang ia terima, dia akan
kehilangan nyawanya lagi. Kamu akan menerima hadiah yang besar, jika kamu mati
seperti yang dijanjikan. Tetapi bagi para Dark Gamer, kematian itu sendiri
merupakan kerugian besar.
Para Dark Gamer termasuk Volk dan Darelyn bersatu pada satu
tempat.
"Apa yang harus kita lakukan?"
"Kita tak bisa melarikan diri dari kontrak."
"Jadi......"
"Ayo bertarung!"
Darah mulai mengalir pada para Dark Gamer setelah waktu yang
lama.
Royal Road adalah sebuah pekerjaan bagi para Dark Gamer
untuk menghasilkan uang, tapi mereka pada dasarnya menyukai dataran tersebut.
Ketika bertarung dengan monster, mereka pada umumnya dipaksa
menjadi pasif untuk pulang.
Namun, dengan tangan dewa yang tak terlihat, mereka berakhir
melawan Bone Dragon dan para monster, membuat dada mereka terbakar penuh
semangat.
"Euaaaaa!"
"Bunuh dia sekarang!"
"Terjang mereka! Terjang mereka!"
Dalam kegilaan, para Dark Gamer mengabaikan monster-monster
sepele dan menyerbu ke arah Bone Dragon.
"Woo pukul pukul pukul pukul!"
"Baiklah! Menyenangkan bukan?"
Ketika Bone Dragon menghempaskan mereka, mereka hanya
tertawa. Para Dark Gamer segera berdiri lagi seperti para zombie dan menyerang
lagi!
Sementara itu, para Geomchi harus berhadapan dengan para
monster. Para Wizard dan Priest bertarung dengan hati-hati sambil mengamati
sekeliling mereka, tapi mereka tak mengambil keuntungan penuh dari para
Geomchi.
Setelah melawan puluhan monster sampai dia compang-camping,
dia tak lagi bisa melakukannya lagi.
"Keueuk!"
Geomchi cidera dan runtuh saat dia mati.
Weed memutuskan untuk ikut campur dalam pertempuran setelah
menerima laporan itu.
"Aku berharap aku tak pernah dipaksa untuk
memulai."
Namun, kematian Geomchi tak bisa diabaikan. Dengan begitu,
Weed pertama-tama mengirim whisper.
"Sahyung Geomchi16."
"Huh? Weed?"
Geomchi16 berkata dengan nada suara yang sangat tenang,
berlawanan dengan wajahnya yang suram.
Dia adalah yang tertua setelah Geomchi. Setelah melalui
cukup banyak kekacauan dalam realitas, dia tak pernah kehilangan pemikiran
tenangnya.
"Aku mendengar tentang serangan nafas. Apa ini artinya
Ahn Hyundo mati?"
"Mati. Suatu keadaan beberapa waktu yang lalu
memungkinkan aku untuk selamat. Ngomong- ngomong, biarkan aku membantumu.
Tolong mundurlah dengan selamat."
"Tidak, tak perlu."
Kata-kata Geomchi16 agak tak terduga.
"Tunggu saja, sampai aku mati terlebih dulu."
"Ya?"
"Jika kamu tak ada didepannya, aku akan memiliki kesempatan
untuk menunjukkan padanya aku seorang pria hebat."
Didekat Geomchi16 adalah seorang Priestess yang cantik,
menangis dan gemetaran mengeluarkan sihir penyembuhan.
Di tempat yang berbahaya dan dingin ini, dimana
monster-monster kelaparan dan tak tertandingi mengintai, dia memperhatikan
seorang pria yang mempertaruhkan hidupnya!
Geomchi16 memutuskan untuk mengorbankan tubuhnya.
Dalam kenyataannya, situasi ini tak akan pernah terjadi.
Geomchi16 biasanya memukuli pengganggu yang terlihat.
Pada akhirnya, Geomchi16 runtuh dengan mulia sambil melawan
Evil Soldier.
HPnya telah jatuh pada tingkat sekarat, sihir penyembuhan
yang diterapkan tak berguna.
"Aku minta maaf, skillku belum cukup bagus. Itu akan
lebih baik jika aku yang mati....."
"....tak apa-apa, kamu melakukan segala yang kamu
bisa."
Mata besar milik Priestess itu dipenuhi dengan air mata.
Dia memfokuskan matanya pada Geomchi16.
Dengan kehadiran yang kuat di medan perang, Geomchi16 selalu
melindunginya.
Sekarang dia kehilangan nyawanya.
"Sekali lagi menjauhlah, suatu hari kita akan bertemu
lagi. Saat itu aku ingin melindungimu, apa aku boleh mengambil kehormatan
itu?"
Geomchi16 telah menghabiskan beberapa hari mempersiapkan
momen ini. Dia secara khusus berlatih dari master playboy, Zephyr.
Dia mengatakan, bagi wanita, suara ratapan sedih karena tak
bisa melindungi mereka, sangatlah efektif untuk menyentuh perasaan mereka.
"Ya, namaku Libby."
"Geomchi16."
Mendaftarkan teman!
Setelah mencapai tujuannya, Geomchi16 akhirnya bisa mati.
҅Aku berhasil.҆
Weed keluar dari tempat persembunyiannya.
Tubuh yang hanya terbuat dari tulang-tulang!
Sebuah sosok dalam bentuk seorang Skeleton maju ke pasukan
ekspedisi tersebut.