Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V10E02P04

gambar


2. Origin of the Skeleton (4)



Sudah terlambat untuk berhenti bertarung satu sama lain dan berkonsentrasi pada monster.
Yang membuat keadaannya semakin buruk, situasinya tak memungkinkan mereka untuk saling percaya satu sama lain.
Itu sulit bagi pasukan ekspedisi untuk mempercayai anak buah Terose yang membunuh guild Cold Roses. Jika mereka sekali lagi mengkombinasi kekuatan penuh mereka, mereka akan memiliki kesempatan, tapi mereka tak bisa melakukannya dan menerima kerusakan meningkat, secara bertahap.
Akhirnya, Bone Dragon menghancurkan garis pertahanan.
Untuk mengalahkan Bone Dragon, pergerakannya harus disegel dengan menyerangnya secara terus- menerus. Tetapi, karena berkurangnya serangan, naga tersebut berhasil membebaskan dirinya sendiri.
"Keueoeoeo!"
Bone Dragon mengepakkan sayapnya yang terbuka.
Saat naga itu terbang, tekanan angin menghantam Terose dan anak buahnya, bersama dengan para Warrior dari pasukan ekspedisi.
"Sialan!"
Terose berusaha untuk berdiri dengan cepat.
Gleem!
Pada saat itu, mata Bone Dragon menyala.
Bone Dragon menghirup nafas dalam-dalam, membuka mulutnya.
Puwahak!
Dengan nafas yang sangat kuat, serangan tersebut menghancurkan Terose dan para Warrior pasukan ekspedisi.
"Aaaaaaaah!"
"Tolong aku!"
"Tubuhku.... tubuhku meleleh!"
Bone Dragon mengeluarkan senjatanya yang paling kuat, nafas beracunnya.
Terkonsentrasi pada satu tempat, para Priest, Elementalist dan Wizard dengan stamina mereka yang lemah memaksakan diri mereka.
"Berhasil!"
"Ayo!"
Ketakutan, mereka berusaha untuk melarikan diri seperti lalat, sambil mengeluarkan sihir defensif. Kemudian, sapuan nafas lewat.
Orang-orang yang selamat dengan cepat berusaha menghindari insiden apapun, dengan berusaha menghentikan mereka yang mengalami damage besar dari kematian.
Karena tubuh mereka berubah menjadi hitam, HP mereka terus berkurang.
Ini adalah hasil saat terlahap nafas beracun.
Pada awalnya bersatu, mereka mengeluarkan sihir defensif pada para Warrior untuk perlahan-lahan melemahkan nafas tersebut, namun mereka tak bisa mencegah nafas tersebut untuk melahap mereka.
"Treatment of the Hand!"
"Heal!"
"Recovery!"
Para Priest bergegas mengeluarkan sihir pemulihan.
Mengurangi racun sambil memulihkan HP!
"Anti-Poison!"
"Poison Cure!"
Para Priest dengan agresif mengeluarkan sihir penetral racun.
Berkat upaya keras mereka, rekan-rekan mereka yang terkena nafas tersebut selamat. Tapi, situasinya sudah berubah menjadi tanpa harapan. Sisa-sisa dari pasukan ekspedisi berjumlah sekitar 400-an. Jumlah orang yang selamat masih cukup banyak. Meski pun demikian, mereka tak lagi bisa melawan Bone Dragon.
Mereka kekurangan para Warrior pertarung jarak dekat. Sisanya para Priest, Wizard, Elementalist, Archer, Bard, dan Dancer adalah profesi-profesi yang rentan secara fisik.
"Sialan! Terjadi lagi."
Volk mengeluarkan keluhan.
Seperti permintaan terakhir yang ia terima, dia akan kehilangan nyawanya lagi. Kamu akan menerima hadiah yang besar, jika kamu mati seperti yang dijanjikan. Tetapi bagi para Dark Gamer, kematian itu sendiri merupakan kerugian besar.
Para Dark Gamer termasuk Volk dan Darelyn bersatu pada satu tempat.
"Apa yang harus kita lakukan?"
"Kita tak bisa melarikan diri dari kontrak."
"Jadi......"
"Ayo bertarung!"
Darah mulai mengalir pada para Dark Gamer setelah waktu yang lama.
Royal Road adalah sebuah pekerjaan bagi para Dark Gamer untuk menghasilkan uang, tapi mereka pada dasarnya menyukai dataran tersebut.
Ketika bertarung dengan monster, mereka pada umumnya dipaksa menjadi pasif untuk pulang.
Namun, dengan tangan dewa yang tak terlihat, mereka berakhir melawan Bone Dragon dan para monster, membuat dada mereka terbakar penuh semangat.
"Euaaaaa!"
"Bunuh dia sekarang!"
"Terjang mereka! Terjang mereka!"
Dalam kegilaan, para Dark Gamer mengabaikan monster-monster sepele dan menyerbu ke arah Bone Dragon.
"Woo pukul pukul pukul pukul!"
"Baiklah! Menyenangkan bukan?"
Ketika Bone Dragon menghempaskan mereka, mereka hanya tertawa. Para Dark Gamer segera berdiri lagi seperti para zombie dan menyerang lagi!
Sementara itu, para Geomchi harus berhadapan dengan para monster. Para Wizard dan Priest bertarung dengan hati-hati sambil mengamati sekeliling mereka, tapi mereka tak mengambil keuntungan penuh dari para Geomchi.
Setelah melawan puluhan monster sampai dia compang-camping, dia tak lagi bisa melakukannya lagi.
"Keueuk!"
Geomchi cidera dan runtuh saat dia mati.
Weed memutuskan untuk ikut campur dalam pertempuran setelah menerima laporan itu.
"Aku berharap aku tak pernah dipaksa untuk memulai."
Namun, kematian Geomchi tak bisa diabaikan. Dengan begitu, Weed pertama-tama mengirim whisper.
"Sahyung Geomchi16."
"Huh? Weed?"
Geomchi16 berkata dengan nada suara yang sangat tenang, berlawanan dengan wajahnya yang suram.
Dia adalah yang tertua setelah Geomchi. Setelah melalui cukup banyak kekacauan dalam realitas, dia tak pernah kehilangan pemikiran tenangnya.
"Aku mendengar tentang serangan nafas. Apa ini artinya Ahn Hyundo mati?"
"Mati. Suatu keadaan beberapa waktu yang lalu memungkinkan aku untuk selamat. Ngomong- ngomong, biarkan aku membantumu. Tolong mundurlah dengan selamat."
"Tidak, tak perlu."
Kata-kata Geomchi16 agak tak terduga.
"Tunggu saja, sampai aku mati terlebih dulu."
"Ya?"
"Jika kamu tak ada didepannya, aku akan memiliki kesempatan untuk menunjukkan padanya aku seorang pria hebat."
Didekat Geomchi16 adalah seorang Priestess yang cantik, menangis dan gemetaran mengeluarkan sihir penyembuhan.
Di tempat yang berbahaya dan dingin ini, dimana monster-monster kelaparan dan tak tertandingi mengintai, dia memperhatikan seorang pria yang mempertaruhkan hidupnya!
Geomchi16 memutuskan untuk mengorbankan tubuhnya.
Dalam kenyataannya, situasi ini tak akan pernah terjadi. Geomchi16 biasanya memukuli pengganggu yang terlihat.
Pada akhirnya, Geomchi16 runtuh dengan mulia sambil melawan Evil Soldier.
HPnya telah jatuh pada tingkat sekarat, sihir penyembuhan yang diterapkan tak berguna.
"Aku minta maaf, skillku belum cukup bagus. Itu akan lebih baik jika aku yang mati....."
"....tak apa-apa, kamu melakukan segala yang kamu bisa."
Mata besar milik Priestess itu dipenuhi dengan air mata.
Dia memfokuskan matanya pada Geomchi16.
Dengan kehadiran yang kuat di medan perang, Geomchi16 selalu melindunginya.
Sekarang dia kehilangan nyawanya.
"Sekali lagi menjauhlah, suatu hari kita akan bertemu lagi. Saat itu aku ingin melindungimu, apa aku boleh mengambil kehormatan itu?"
Geomchi16 telah menghabiskan beberapa hari mempersiapkan momen ini. Dia secara khusus berlatih dari master playboy, Zephyr.
Dia mengatakan, bagi wanita, suara ratapan sedih karena tak bisa melindungi mereka, sangatlah efektif untuk menyentuh perasaan mereka.
"Ya, namaku Libby."
"Geomchi16."
Mendaftarkan teman!
Setelah mencapai tujuannya, Geomchi16 akhirnya bisa mati.
҅Aku berhasil.҆
Weed keluar dari tempat persembunyiannya.
Tubuh yang hanya terbuat dari tulang-tulang!
Sebuah sosok dalam bentuk seorang Skeleton maju ke pasukan ekspedisi tersebut.



< Prev  I  Index  I  Next >