LMS_V10E06P03

6. Pesta Ulang Tahun (3)
Naik roller coaster terlebih dulu!
Mengingat jumlah orang yang mengunjungi taman tersebut di
jam-jam awal begitu sedikit, berkat hal inilah mereka bisa mendapatkan giliran
mereka dengan cepat.
Lee Hyun duduk di depan dengan Jae Lynn, diikuti Oh Dongman
dan Shin Hye Min, serta Lee Hayan dan Choi Ji Hoon berpasangan.
Hal ini tak bisa dihindari lagi, karena rasio dari laki-laki
dan perempuan.
҅Bagus sekali.҆
Hari ini adalah pertama kalinya Ji Hoon bertemu dengan adik
Lee Hyun.
Bukan hanya berburu dan berpetualang di Royal Road. Sangat
berbeda bertemu dia di kehidupan nyata.
Dengan kata lain, dia tertarik pada Lee Hayan.
Dia telah bertemu dengan banyak wanita, tapi dia tak pernah
merasakan emosi seperti ini sebelumnya.
҅Melakukan hal ini dan
menghabiskan sepanjang hari bersama dia. Ya, tak buruk.҆
Ji Hoon tersenyum cerah. Kemudian dia menerima sebuah
tepukan ringan pada bahunya dari Ma Sang Bom.
"Perhatikan punggungmu."
"Apa?"
"Kenali dulu siapa itu..."
Perasaan ngeri menyerang wajah Ji Hoon.
"Hooo hooo hooo."
Roi Lee tersenyum.
Para praktisi tak berusaha untuk mendekati Lee Hayan, karena
hal itu akan mengancam nyawa mereka.
Bagi mereka, Ji Hoon tampak sangat keren.
Kemudian, roller coaster itu naik ke puncak dan saat roller
coaster itu turun, Oh Dongman, Shin Hye Min, Jae Lynn, Lee Hayan dan Ji Hoon
semuanya mulai berteriak.
"Kyaaaaah!"
"Wheeeee!"
Lee Hyun dan para praktisi tak tertarik tentang hal itu.
҅Benar-benar
menakutkan saat aku sedang mengukir kepala Ice Dragon .҆
Memahat bongkahan es setinggi ratusan meter dan bergantungan
pada seutas tali. Tubuh menggantung di sana, dengan angin yang terus-menerus
mengganggu. Dibandingkan dengan pengalaman itu, duduk di sini bisa dianggap
sebagai latihan.
Para instruktur juga tenang.
"Sudutnya harus lebih curam lagi....."
"Jika kita jatuh dari sini, bahkan dalam situasi yang terburuk,
tak masalah jika kamu merelakan kakimu."
"Kita bisa mengurangi kecepatan jatuh dengan memutar
tubuh beberapa kali, untuk mengurangi kekuatannya."
"Bisakah kita melompat dari sini?"
Membicarakan tentang hal-hal semacam itu sangat menakutkan
dalam arti tertentu.
Berkat hal itu, sedikit orang yang berteriak karena
permainan roller coaster yang aneh tersebut!
҅Apa-apaan kalian?҆
Orang-orang yang ditugaskan pada permainan itu
bertanya-tanya.
Di Viking, hal yang sama terjadi.
Lee Hyun dan para praktisi duduk diam tak melakukan apa-apa.
Sama seperti permainan yang pertama tanpa perubahan apapun.
҅Oh hal ini tak menghabiskan
uangku! Karena aku tak menggunakan uang , aku harus menikmatinya.҆
Tetapi Lee Hyun masih tampak marah.
Pada akhirnya mereka menyerah pada permainan yang lebih
lama.
"Jika dia tak takut pada permainan tersebut, maka kita
harus mencari sesuatu yang lain."
Jae Lynn berkata dengan malang.
Itu sangat jauh dari Lee Hyun dan para praktisi, untuk
menikmati kesenangan dan ketegangan dari taman hiburan.
Kemudian Oh Dongman memiliki sebuah ide.
"Daripada mencari permainan... Bagaimana kalau kita
pergi ke kebun binatang?"
Mata Lee Hayan berkedip-kedip penuh harap.
"Kebun binatang?"
"Ya, tempat ini sangat besar. Tetapi kebun binatang
juga sama besarnya. Bukankah itu akan lebih menyenangkan daripada duduk di
sebuah roda saat roda itu berputar?"
"Tentu."
Jadi, mengubah tujuan mereka, kelompok itu memutuskan untuk
pergi ke kebun binatang kali ini.
****
Ada seekor jerapah.
Anak-anak yang berusia sekitar 6 tahun sedang melihat
jerapah.
Sekelompok anak-anak telah datang untuk melihat.
"Lihat, itu adalah seekor jerapah!"
"Tampak sangat keren."
Para gadis-gadis muda tersenyum dengan mata cerah.
"Cantik sekali."
"Hewan-hewan itu begitu manis. Whoa! Lihat lehernya
panjang!" Itu adalah sebuah pemandangan yang harmonis.
Mereka dengan damai berjalan-jalan bersama para jerapah.
Kemudian sebuah suara berbahaya datang dari belakang!!
"Para jerapah, apa mereka enak?"
"Itu mungkin tak akan enak, karena kita mungkin harus
memasaknya dalam waktu yang lama."
"Tetapi dengan garam, itu mungkin cukup lezat untuk
dimakan. Suatu hari, aku berlatih di Afrika. Aku begitu lapar. Jika aku bisa
menangkap seekor singa, maka aku pasti memakannya."
"Apa kamu merasa nyaman memakan hewan-hewan
herbivora?"
"Kita bisa datang dan mendapatkannya di malam
hari...."
Sseueuk!
Para instruktur dan para praktisi!
Mereka menatap para jerapah sambil berbicara.
"Waaaa oooooohh aaaahhhhhhh!"
Hal ini membuat anak-anak kecil menangis.
Area yang sepenuhnya tak berdosa telah sepenuhnya
dihancurkan oleh mereka. Para instruktur dan para praktisi harus pergi ke sisi
yang lain.
Unta dan kuda.
"Hei, seperti apa rasanya mereka?"
"Aku pikir, aku akan bersenang-senang memilih apa yang
akan dimakan."
"Itu mungkin sebuah ide yang bagus untuk memanggang dan
memakannya."
Mereka menatap beruang kutub sambil secara terang-terangan
menunjukkan nafsu makan mereka yang tak pernah terpuaskan.
"Yah, lihat dia."
"Wow, menatapnya membuat mulutku penuh dengan air
liur."
"Empedu dan kaki... dia memakan apapun yang mereka
lemparkan padanya. Jika seseorang memakannya, mereka bisa makan tanpa henti
selama setahun...."
Mata para instruktur dan para praktisi bersinar menyeramkan.
Sampai pada tingkat yang bahkan beruang kutub akan lari
ketakutan.
Berang-berang,lumba-lumba, dan buaya menderita nasib yang
sama. Bisa dipahami, itu bahkan lebih buruk bagi para burung.
Tetapi hal itu tak termasuk hewan-hewan yang diharapkan.
Monyet, gorila, babi!
Para praktisi suka melihat perilaku jenaka mereka yang lucu.
"Sepertinya, aku menyukainya."
"Aku hanya tak bisa berhenti melihat."
Lee Hyun menikmati kebun binatang tersebut.
Sudah lama sekali sejak dia liburan.
Dia tak pernah berlibur, setelah dia mulai bermain Royal
Road. Pemikiran tentang mengambil hari libur sangat tak tertahankan, karena
biaya bulanannya mahal. Namun, dia tak menyesali datang ke kebun binatang ini
bersama adik dan teman-temannya.
"Suatu hari, aku akan datang ke sini lagi bersama
keluargaku."
Itu akan terjadi dalam 10, atau mungkin 20 tahun.
Tapi, sekarang ini dia begitu damai dan senang. Bahkan,
ketika saatnya untuk pergi, Jae Lynn menolak untuk meninggalkan sisi Lee Hyun.
Dia sedang dalam sebuah misi untuk menjadi semakin dekat
dengan Lee Hyun, hingga mereka bisa menjadi kekasih.
Oh Dongman, Shin Hye Min, Ji Hoon berusaha untuk tetap
sejauh mungkin dari para instruktur dan para praktisi.
"Tak seorangpun ingin tahu apa yang mereka
sukai...."
"Mari berjalan lebih jauh dari mereka."
"Kita tak kenal mereka."
****
Mereka meninggalkan taman hiburan dengan transportasi publik
dan kembali ke dojo. Rencana terakhir dari pesta ulang tahun Lee Hyun telah
selesai.
Sebuah pesta makanan dengan iga babi dan perut babi!
King In Young, Yeon Hee Park, Yoon Soo Park menyajikan
makanan tersebut.
"Selamat makan."
"Terimakasih, nona muda."
Ma Sang Bom mengambil daging yang meneteskan minyak, yang
dibungkus daun selada dan memasukkannya ke dalam mulutnya.
"Kamu harus makan daging saat ulang tahun."
Para instruktur telah menyiapkan daging untuk akhir dari
pesta ulang tahun Lee Hyun. Taman hiburan dilanjutkan dengan makan!
Ini adalah yang mereka rencanakan, ketika mereka mengatur
pesta ulang tahun.
Choi Jong Bom dengan rajin mengambil potongan daging yang
matang dengan tusukan dari sumpitnya.
"Daging terasa lebih lezat saat kamu memakannya bersama
orang lain."
Roi Lee juga ikut berkomentar.
"Semakin banyak orang yang ada, semakin lezat
jadinya."
Pesta ulang tahun tidaklah di sebuah restoran yang bagus
ataupun mereka mempersiapkan suatu hadiah spesial, tapi itu adalah sebuah
pengalaman yang hangat.
Chung Il Hoon mengeluarkan soju. "Ini, ambil segelas
minuman keras."
Lee Hyun mendengarkannya dan dengan hati-hati mengambil
gelas tersebut dengan kedua tangannya. Chung Il Hoon mengisi gelas Lee Hyun
dengan soju.
"Untuk kehidupan kita!"
"Untuk kehidupan!"
Orang-orang bersulang dengan canggung. Melihat segalanya, Lee
Hayan adalah orang yang merencanakan segalanya sebelumnya.
Sebuah kencan kelompok dengan para mahasiswi kampus!