Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V11E05P01 Kelas Pertama Lee Hyun

gambar


5. Kelas Pertama Lee Hyun (1)



Lee Hyun masuk ke dalam bis.
҅Whew, akhirnya hari untuk pergi ke kampus, huh.҆
Bagi orang lain, dada mereka mungkin meledak-ledak dengan kegembiraan saat pergi ke sebuah universitas. Kehidupan kampus yang dipenuhi dengan berbagai saat-saat yang indah: kegiatan extrakurikuler, MT (Membership Training/pelatihan kader), dan menjadi bagian dari klub-klub. Itu juga sebuah koleksi dari berbagai pengetahuan dan edukasi. Sebuah tempat yang bagus untuk memperoleh pengalaman.
Namun, dalam sudut pandang Lee Hyun, hal itu tak berguna. Dia seharusnya mengabdikan sepenuhnya pada Royal Road, untuk menghasilkan uang, bukannya kuliah. Saat desahan Lee Hyun berlanjut, sebuah percakapan mahasiswi memasuki telinganya.
"Mata kuliah apa yang kamu hadiri untuk jurusanmu, pada hari Senin?"
"Aku mendaftar dalam proses lanjutan dari Regenerative Medicine, karena aku ingin mempelajari lebih banyak tentang penyembuhan persendian."
"Benarkah? Itu bagus. Aku juga mengambil jurusan itu. Kata-kata yang digunakan Profesor Hanh Minsoo benar-benar bagus dalam mengajar mata kuliah itu. Bagaimana dengan kamu, Soyun."
"Jurusan Molecular Biology."
"Whew! Itu sulit. Aku yakin ujiannya sangat mematikan."
3 mahasiswi melakukan percakapan penuh energik. Ada banyak mahasiswi yang pergi ke Universitas menggunakan bis. Jadi, hal itu bukanlah hal yang aneh.
҅Mereka adalah para mahasiswi medis.҆
҅Cewek-cewek yang sangat cantik....҆
҅Dan juga pandai.҆
Beberapa penumpang di dalam bisa menatap para mahasiswi dengan iri. Namun, Lee Hyun berpikiran sebaliknya.
҅Aku mengasihani mereka.҆
Itu adalah kuliah yang lamanya 6 tahun!
Biaya kuliah bidang Medis jauh lebih mahal daripada jurusan lain. Bahkan, jika seseorang berasal dari keluarga yang bagus. Tetapi dalam kebanyakan kasus, Departemen Pendidikan dan bank bersatu dan mempersiapkan sebuah sistem.
Pinjaman mahasiswa.
Untuk menerima pinjaman mahasiswa selama hampir 6 tahun untuk Universitas tersebut. Setelah kamu keluar, itu akan menjadi hutang yang tertumpuk di atas hutang!
҅Tsk.҆
Tanpa menyadarinya, lidah Lee Hyun menjadi tajam.
Meskipun tak seperti apa yang benar-benar terjadi, mahasiswi itu mengartikannya dengan cara lain ketika dia melihatnya.
"Oh Soyun, ada seorang pria di sebelah sana, yang menatapmu sambil ngiler!"
"Dia tampaknya pria berpenampilan terbaik di bis ini."
"Pergilah dan katakan sesuatu."
Kedua cewek itu dengan paksa mendesak cewek yang bernama Soyun. Soyun kemudian mendekati Lee Hyun, saat dia diberitahu.
"Maaf. Aku tak berencana untuk memiliki seorang pacar, karena aku ingin fokus pada studyku."
Dia berkata dengan hati-hati dan dengan tenang, mencoba untuk tak menyinggung Lee Hyun. Lee Hyun mendesah dalam-dalam dan menjawab, bukannya menundukkan kepalanya.
"Aku minta maaf, jika sikapku membawa kesalah-pahaman. Jadi, inilah cewek-cewek dua sen. Kalian para mahasiswi meminum kopi yang sangat mahal, bukannya yang sederhana...."
Kelakuan yang berakar prasangaka, terhadap wanita!
Dia secara sengaja dan dengan jengkel, menjelaskan sesedikit perkara itu, dan kemudian menjatuhkan kepalanya.
Tidur di bis sangat membantu, ketika kamu kekurangan tidur sambil memulihkan vitalitasmu!
Soyun melihat adegan tersebut dan tak tahu apa yang harus dilakukan.
҅Soyun baik-baik saja? Apa itu terlalu mengejutkan ?҆
Sampai mereka tiba di Universitas Korea, Lee Hyun terus menjaga kepalanya tetap seperti itu.
"Derureureuong, kuwuool."
(mendengus)
Kepahitan para gadis semakin besar, saat Lee Hyun berpura-pura tidur.
҅Ini membuat, seolah-olah kita adalah orang-orang yang buruk.҆
҅Tetap saja, dia terlalu keterlaluan pada Soyun.҆
҅Aku ingin menanyakan informasi kontaknya...҆
Kesalahpahaman semakin meningkat, ketika Lee Hyun sampai di kampus dan di ruang kelasnya. Ruang kuliah universitas itu besar dan megah, dan dilengkapi dengan berbagai perlengkapan. Lee Hyun mengasihani dirinya sendiri.
҅Jadi di sini tempat kuliahku?!!҆
Karena uang kuliah sudah secara resmi dibayarkan pada universitas, potongannya bahkan lebih dalam lagi!
Karena uang telah lenyap, kekesalan yang memenuhi dirinya dengan cepat terselesaikan.
҅Hayan juga, kuliah.҆
Lee Hayan ada di jurusan yang berbeda, jadi dia tak ada kelas di hari senin. Satu-satunya waktu di mana mereka berada di dalam kelas adalah Liberal Arts/pengetahuan budaya di hari jum'at.
҅Ngomong-ngomong, masuk dulu ke ruang kelas.҆
Dia tak kenal siapapun di dalam kelas tersebut.
Mahasiswa senior menyuguhkan beberapa anggota penyambut, dan mengundang dia beberapa kali. Motifnya adalah untuk saling berkenalan dengan sesama mahasiswa, membentuk pertemanan dari kurikulum tersebut, tapi Lee Hyun tak datang.
Biayanya 20.000 won.
Di dunia ini tak ada yang gratis.
Dia melewatkan Upacara Penerimaan seminggu yang lalu. Biasanya, bagi kebanyakan orang, dipermulaan semester baru yang seharusnya tak ada waktu bagi mereka untuk terlambat. Dengan kata lain, saat dia melangkah ke dalam kelas itu adalah yang pertama kalinya.
"Siapa dia? Sepertinya aku tak mengenalinya."
"Apa dia seorang senior yang mengulang semester?"
"Aku pikir, dia ada di daftar tunggu. Bagaimana dengan kartu mahasiswanya?"
Para siswa yang menghadiri kelas tersebut melihatnya dan berbisik di antara mereka sendiri. Lee Hyun dengan tegas mengabaikan mereka dan duduk, dan kemudian membuka laptop miliknya.
Sebuah laptop tua dan ketinggalan jaman.
Itu adalah barang yang relatif murah dari pasar online. Laptop itu berat dan kasar, tapi kemampuannya tidaklah tertinggal jauh dari yang lainnya. Namun, wajah Lee Hyun menyala karena rasa malu.
҅Aku tak punya buku apapun.҆
Pelajarannya adalah Eksistensi Virtual Reality. Dia tak tahu buku apa yang harus didapatkan, jadi hal itu sepenuhnya menghilang dari pikirannya. Lee Hyun duduk di sana penuh rasa malu, ketika sebuah buku diletakkan di tengah-tengah dari cewek yang duduk disampingnya.
"Kamu bisa berbagi denganku."
"Terima kasih."
"Tak masalah. Demikian juga untuk Seonbae-nim(senior)."
"........."
Lee Hyun mengeluarkan sedikit penjelasan. "Kamu santai saja. Aku bukan seorang Seonbae."
Cewek itu kemudian bersikeras.
"Seonbae-nim, tolong jangan bercanda seperti itu."
Para mahasiswi baru tampaknya memperlakukan banyak laki-laki seperti racun, pada saat yang sama hanya tertarik pada Seonbae mereka. Jadi, dia menganggap apa yang dikatakan Lee Hyun adalah sebuah candaan.
"Aku benar-benar bukan seorang Seonbae......"
Tiba-tiba kesalah-pahaman menjadi tak menyenangkan.
Karena dia tak muncul di Upacara Penerimaan, dia tak memiliki kenalan dengan siapapun juga. Dan tentunya, orang-orang di kelas ini tak akan mau mendengar percakapan ini.
҅Aku tak punya pilihan.҆
Lee Hyun menyerah pada hal itu.
Membiarkan kesalah-pahaman itu menghilang dengan sendirinya, adalah metode yang terbaik. Segera setelahnya, dia menenggelamkan diri ke dalam pelajaran yang diajarkan profesor. Karena subjek yang diajarkan guru itu menarik ketertarikan Lee Hyun.
"Banyak organisasi, salah satu diantaranya adalah militer, mulai penelitian ke dalam banyak keuntungan yang ditimbulkan virtual reality. Pada bagian mereka, jika mereka mengerahkan sebuah tim dari Pasukan Khusus pada sebuah misi berbahaya, tingkat keselamatannya tidaklah sangat tinggi.
Jadi, dengan membuat mereka berlatih pada medan yang sama di dalam sebuah virtual reality, akan meningkatkan pengalaman mereka. Hal ini akan memaksimalkan kemampuan bertahan hidup mereka, dan... namun, gagasan ini, saat itu tak sepenuhnya diselesaikan."
Lee Hyun kurang lebih mengangguk dalam persetujuan.
҅Hal itu masih memiliki banyak kekurangan. Pengembangan awal menempatkan penekanan pada edukasi dan pelatihan. Tapi untuk benar-benar menempatkan mahluk nyata ke dalam realitas yang lain, hal itu membutuhkan waktu yang lama .҆
Profesor itu berkata.
"Awalnya, pengembangan virtual reality saat itu tak memadai. Namun, ada banyak saran pada subjek tersebut, mengenai kemungkinan meningkatnya kebahagiaan orang-orang melalui metode ini. Pada akhirnya, banyak perusahaan-perusahaan melakukan penelitian virtual reality. Tujuan mereka hanya satu."
҅Sudah jelas itu adalah uang.҆



< Prev  I  Index  I  Next >