LMS_V11E05P02

5. Kelas Pertama Lee Hyun (2)
Teori Lee Hyun tak berubah. Uang adalah hal yang bisa
membuat seseorang menangis atau tertawa!
"Perusahaan-perusahaan pada dasarnya memberi kelahiran
kemasyarakatan baru di dalam virtual reality, dan menjualnya kepada para
pelanggan, sebagai sebuah cara penyegaran ulang. Saat teknologi berkembang,
bidangnya menjadi lebih kompetitif. Dan dari hal ini, Unicorn Corporation
memunculkan permainan terbesar saat ini, Royal Road. Yang mana, dalam
pendapatku, merupakan yang paling disukai umat manusia."
Profesor kemudian memberi kuliah tentang sejarah dari VR,
yang telah ia sederhanakan.
Lee Hyun kemudian merasakan sebuah desakan kebosanan. Sejak
dia memutuskan untuk bermain Royal Road, dia meneliti artikel yang tak
terhitung jumlahnya, sebelum benar-benar bermain game itu. Dengan demikian, dia
sudah mengetahui konten-konten dasar dari pelajaran profesor.
"Hoaam!"
Lee Hyun tanpa sadar menguap lebar, saat dia melakukan perenggangan.
Dia sudah lelah saat dia menaiki bis, dan sekarang duduk di kursi mendengarkan
pelajaran, gelombang kantuk menyerangnya. Dan dia ditegur oleh mata dari segala
arah yang mengarah padanya.
҅Sampai sekarang, dia
hampir terlambat datang ke kelas .... dan sekarang, dia tak tampak sedang mood
untuk belajar .҆
҅Apa dia seorang
mahasiswa, atau dia dipecat? Oh, lalu bagaimana bisa dia datang ke fakultas
kita?҆
҅Tampaknya dia seorang
yang mengulang semester... pasti artinya, dia mendapatkan nilai F, hingga dia
menghadiri kelas ini lagi. Aku tak mau menjadi seperti dia , harus bekerja
keras dan belajar. Jjeutjjeutjjeut!҆(pensil menusuk-nusuk kertas)
Kebanyakan siswa yang menghadiri kelas ini adalah mahasiswa
baru.jadi, jika tak mengkritik dia
secara terbuka, mereka membuat wajah yang tak senang.
Lee Hyun mendapatkan kembali posturnya dan berpura-pura
belajar. Tapi buku yang ditempatkan di antara mereka berdua sebelumnya oleh
gadis yang ada di sampingnya, tampaknya sedikit menjauh dari dirinya.
Buku itu bergeser sekitar 3 cm dari tempat sebelumnya!
Kemungkinan besar, si gadis itu juga, mencaci Lee Hyun.
Si profesor tertawa.
"Ada banyak waktu lain untuk berbicara tentang
asal-usul VR dan pengembangannya di masa depan yang mengakibatkan ketumpulan.
Jadi haruskah kita berbicara tentang hal-hal favorit kalian mengenai Royal
Road?"
"Ya!"
"Profesor, itu saja."
Popularitas Royal Road di antara para siswa sangat tinggi.
Hanya ada beberapa orang di dalam Fakultas VR yang tak bermain game itu.
"VR sangat menyenangkan, juga bisa digunakan sebagai
alat untuk belajar. Lalu, apa tindakan kalian terhadap seseorang yang
menggunakan skill-skill dan profesi-profesi seni?"
Profesor itu menanyakan sebuah pertanyaan yang sedikit
sembarangan. Namun, beberapa mahasiswa cerdas menyadari agenda tersembunyi dari
profesor. Profesi-profesi artistik di Royal Road saat ini menjalani evaluasi
ulang.
Penyanyi, seperti profesi Bard, lagu-lagu yang menyampaikan
kisah cinta dan petualangan bersama-sama. Bahkan, saat kamu mengerjakan quest
yang pernah diselesaikan, dan punya seorang Bard yang berpartisipasi dengan
menyanyikan lagu sanjungan, maka rumor dari pencapaianmu akan menyebar lebih
jauh lagi. Dan kamu akan mendapatkan lebih banyak Fame dalam proses tersebut.
Jika kamu berpartisipasi dalam quest spesial para Bard dalam
menciptakan lagu, kamu akan menerima bonus ektra untuk reputasi.
Karena alasan-alasan inilah, para Bard diterima ke dalam
banyak party, saat orang-orang terus mengerjakan quest-quest yang lebih sulit.
Painter yang sangat terampil.
'Painting of the Continent' milik Beraneo mati-matian dicari
oleh banyak bangsawan.
Ketika para bangsawan mendapati lukisan seorang player, mereka
akan terhibur dengan lukisan para Painter. Pada poin ini, wajah petualang itu
akan terpampang di setiap kota.
Saat hal itu terjadi, orang itu biasanya tak akan bisa
menerima permintaan spesial apapun. Hanya dalam beberapa kasus, di mana
kedekatan seseorang dengan si pejabat sangat tinggi, hingga quest bisa
diberikan. Atau saat level dari seorang player bisa diterima oleh klien.
Pada dasarnya, gambaran tersebut menentukan apakah kamu
seorang petualang atau bukan.
Para Painter memiliki sebuah pepatah tentang hal itu, entah
kamu bisa mendapatkan quest atau tidak, jangan menyerah.
Oleh karena itu, nilai mereka ditafsir kembali.
"Seni secara singkatnya, adalah seperti ada seorang Orc
yang sudah menunggu di taman depan, dan ingin memukulmmu karena ketidak-bergunaanmu.
Tapi sekarang, profesi-profesi Seniman di Royal Road tengah dievaluasi ulang.
Meskipun ini adalah jalan yang sangat sulit, menapaki jalan ini untuk menjadi
seorang seniman sejati sangatlah dihormati."
Para siswa percaya diri setelah pernyataan profesor.
"Untuk menjadi seorang seniman yang bepergian di Benua
Versailles, sungguh hal yang indah."
"Menjadi jiwa hebat yang menyebarkan seni ke dataran
tak diketahui yang dipenuhi dengan suara- suara kekacauan, mengagumkan!"
Beberapa siswa tampaknya tersesat di dalam fantasi-fantasi
mereka.
Berbicara terus terang, bahkan jika mereka tak memilih
profesi-profesi seperti Warrior atau Paladin, tak ada jaminan mereka akan aman
dari para monster. Bukan hanya kekuatan serangan milik para Seniman yang sangat
lemah, resiko mengelilingi Benua Versailles sama seperti api dalam ember, bisa dengan
mudah padam.
Jadi pekerjaan tersebut tidaklah mengesankan, seperti yang
dia ungkapkan.
"Baru-baru ini, aku juga telah berpikir tentang memilih
profesi Seniman, sebagai sebuah pekerjaan."
"Menyebarkan seni pada orang-orang, sambil mendapatkan
rasa hormat mereka. Terdengar sangat menarik."
Para siswa bergumam.
Lee Hyun ingin mengutuk.
"Kalian hidup dalam sebuah ilusi."
Jika mereka pergi ke City of Artist, Rodium, mereka akan
menyadari kenyataan yang sangat pahit!
Orang-orang yang tinggal di sana dan bersusah payah
mengerjakan seni mereka. Jadi, mereka saat tak menerima peninjauan yang bagus,
mereka menderita dalam penderitaan dan rasa sakit, serta kelaparan!
Lee Hyun juga mengalaminya saat patung yang ia kerjakan tak
terjual dengan baik, dan menurunkan harganya sampai beberapa copper. Dan ketika
patung-patung miliknya dianggap ornamen-ornamen tak berguna, dia menahan diri
sebisa mungkin, untuk tak bertarung dengan mereka.
Setelah melalui cobaan semacam itu, dia tak bisa membantah
atas nama hal itu.
Tentu saja dalam kasus Lee Hyun, dia mendapatkannya melalui
beberapa orang dengan cara menyanjung. Pada dasarnya, memeras banyak orang
untuk membeli patung-patung miliknya, bahkan jika itu hanya merupakan
pendapatan yang kecil.
Si Sculptor ganas yang melakukan apa saja untuk mendapatkan
setiap uang dari sakumu!
Sesaat setelah keributan dari para siswa, profesor
melanjutkan kata-katanya.
"Perjuangan Seniman untuk menciptakan karya-karya. Melalui
Nilai Artistik karya tersebut, reputasi mereka meningkat, serta meningkatkan skill
keahlian. Grand Piece, Masterpiece, dan Magnum Piece adalah peringkat untuk penyelesaian
sukses dari seni. Jadi, bisakah seseorang menyebutkan apa dasar untuk membangun
Nilai Artistik dan peringkat dari seni tersebut?"
Seorang siswa mengangkat tangannya.
"Saya Kim Hyun-jun,Gyosu-nim(profesor-nim). Bukankah
itu berkaitan secara langsung dengan level skill dan keahlian?"
Itu adalah sebuah jawaban yang jelas menggunakan akal sehat
seseorang.
Yaitu untuk anggar dan memanah, output damage dari teknik
serangan apapun bergantung pada level skill.
Lee Hyun menggelengkan kepalanya.
҅Itu tak sepenuhnya
berdasarkan pada level skill.҆
Bahkan ketika dia pada Sculpture Mastery tahap Beginner, dia
mengukir sebuah Grand Piece. Dan meski begitu, setelah dia mencapai tahap
Intermediate, patung-patung lain yang ia pahat memiliki Nilai Artistik yang
lebih rendah dalam perbandingannya.
Bisa dikatakan, jika level skill memainkan peran langsung
dalam menentukan karya tersebut. Kemudian, ketika skill milikmu berada jauh di depan,
hingga menghasilkan Magnum Piece, seni tersebut tak lagi bisa disebut seni. Itu
mungkin dari level skill, penggunaan alat-alat, atau jumlah pekerjaan yang
dimasukkan ke dalam material. Tetapi, untuk mengatakan hal itu sepenuhnya
bergantung pada level skill, adalah salah besar.
"Bukan. Silahkan jika ada siswa lain yang ingin
menjawab."
"Saya Park Sumin. Mungkinkah nilainya berubah
berdasarkan seberapa detail karya tersebut?"
Ini adalah seorang gadis berkacamata yang menjawab. Dia
duduk dua bangku di barisan Lee Hyun.
҅Itu bahkan bukanlah
sebuah jawaban.҆
Jika apa yang dia katakan adalah masalahnya, maka Bingryong
tak akan pernah menjadi sebuah Masterpiece.