LMS_V11E10P03

10. M.T. Pertama (3)
Lee Hyun akhirnya sampai di auditorium. Dia sedikit
terlambat. Tetapi di sana, ada lautan pria yang berteriak-teriak.
"Jangan mendorong!"
"Di mana, di mana dia?"
"Di sebrang mereka."
Banyak orang berusaha melihat sesuatu.
"Aku datang dari fakultas Engineering. Kami menderita.
Tolong biarkan kami melihatnya."
"Tolong, menahan diri para mahasiswa fakultas
Engineering!"
"Ya. Jika aku melihatnya, maka kehendakku untuk hidup
pasti meningkat, kamu tahu itu."
"Keuheuk! Ini dengan segala cara yang salah, karena
kami memiliki pacar... tapi tetap saja...."
Semua pria yang berlokasi di belakang, mengkumandangkan
suara-suara dengan sungguh-sungguh. Lee Hyun sampai di pintu masuk aula, dengan
melewati lautan orang. Di pintu tersebut, ada para senior fakultas Virtual
Reality yang berjaga, dan mengidentifikasi orang-orang yang mereka biarkan
masuk.
"Aku minta maaf, tapi para mahasiswa dari fakultas lain
tak diizinkan masuk."
Para senior ini menahan Lee Hyun.
"Aku juga mahasiswa fakultas Virtual Reality."
"Huh?"
"Mahasiswa baru."
Lee Hyun menjawab dengan dingin. Kedua senior penjaga saling
menatap dan menyeringai.
"Siapa yang mahasiswa baru?"
"Siapa yang tahu?"
Mereka berpikir, Lee Hyun juga seorang mahasiswa senior. Itu
sering kali terjadi di kampus. Itu adalah kekuasaan yang membingungkan dari
para seonbae/mahasiswa senior perempuan yang memimpin hal ini.
"Maaf, tapi apa kamu bisa menunjukkan ID card
mahasiswamu?"
"Tentu, ini."
Lee Hyun mengeluarkan ID card.
"Ini benar. Maka kamu bisa masuk."
"Oke."
Setelah menunjukkan ID card miliknya, Lee Hyun lewat dengan
aman, dan memasuki auditorium. Ada banyak mahasiswa baru fakultas Virtual
Reality yang sudah hadir. Kebanyakan mata dari para laki-laki dan para cewek
terutama menagarah pada satu sisi.
"Sungguh cantik."
"Dia adalah seorang dewi. Dewi."
"Apa ada yang bisa lebih cantik darinya?"
"Jika aku bisa mendengar suaranya, dan bahkan jika dia
memanggil namaku sekali saja, itu adalah surga."
"Aku akan mendaftar menjadi pasukan dua kali, untuk
itu."
Seperti pria yang tertegun dan bergumam, para wanita juga
sama. Ada orang-orang yang menyukai wanita cantik juga. Tapi ada banyak dari
mereka yang menatap dengan iri, mengetahui jika mereka akan secara abadi
mengutuk diri mereka sendiri pada kecemburuan, ketika lawan setingkat itu
muncul.
Lee Hyun juga mengarahkan tatapannya untuk menyesuaikan
dengan tatapan mereka.
҅Apa sih yang mereka
lihat?҆
Dan kemudian Lee Hyun dengan cepat menemukan alasannya.
Seoyoon!
Kulitnya lembut dan bersih seperti kulit anak kecil, dan
matanya bagus seperti mata rusa. Mata manusia tak mungkin seindah itu. Alisnya
yang rapi harmonis dengan keningnya. Hidungnya juga mengagumkan.
Jika seseorang menatap wajahnya sebentar, mereka tak akan
bisa lolos dari pancaran yang mencengkeram itu. Bahkan tangannya, kakiknya, dan
tubuhnya memancarkan kecantikan. Pakaian yang dia kenakan juga sangat elok,
seolah-olah pakaian itu diciptakan untuk kepentingannya. Seluruh tubuhnya
dipenuhi dengan kecemerlangan.
Lee Hyun sangat terkejut.
"Guah!"
Karena Seoyoon benar-benar ada di dunia nyata!
҅Aku menebaknya
memaksimalkan pengaturan-pengaturan di dalam game .҆
Dibandingkan dengan di dunia nyata, kecantikannya di Royal
Road masih kalah.
҅Kalau dipikir-pikir,
dia biasanya memakai armor berat di Royal Road .҆
Lee Hyun dalam diam menatap Seoyoon. Tetapi seolah-olah Seoyoon
merasakan perhatiannya, Seoyoon tiba-tiba menepuk-nepuk ke samping dan menatap
balik padanya.
"Ugh!"
Lee Hyun dengan segera menghindari kontak mata, dengan
bersembunyi di belakang seorang cewek. Reaksi secara naluri untuk bertahan
hidup!
Di Royal Road, dia banyak dosa terhadap Seoyoon. Dia diam-diam
membuat beberapa patung dari dirinya!
Dan dikarenakan dia selalu menghindari Seoyoon di dalam
game, telah menjadi terbiasa yang bahkan dia lakukan di kehidupan nyata. Seoyoon
juga melihat sekilas di mana Lee Hyun menyembunyikan dirinya, sebelum kembali
ke garis pandangan yang sebelumnya.
Lee Hyun membaurkan dirinya di antara para cewek, dan
perlahan-lahan mengalihkan arahnya menjauh dari Seoyoon. Para cewek berbisik
dibelakangnya.
"Kamu lihat itu? Dia menghindari kontak mata."
"Wow, sungguh menyeramkan!"
"Sungguh bodoh."
Sekali lagi, dia disalah-pahami. Kesalahpahaman yang
tertanam dalam-dalam, ketidak-percayaan telah berakar dan bertunas. Tak mungkin
untuk mengembalikan hal ini seperti semula.
MT tersebut dipimpin oleh para anggota senior dan dosen.
"Tahun ini, event MT akan bertempatkan di sebuah pulau.
Kita akan berkamping di dekat garis pantai dan meniru Zaman Neolitikum(zaman
batu baru)...."
Para senior mendeskripsikan tujuan dari perjalanan tersebut,
tapi ketertarikan para mahasiswa baru hanya tertuju pada Seoyoon. Mereka
menatap mata jernih Seoyoon dan menunggu bibirnya bergerak untuk
mendeskripsikan.
Tentu saja, ada orang-orang yang di sekitar Seoyoon. Namun,
di antara mahasiswa baru, obrolan tentang dirinya dengan hati-hati dibicarakan.
"Itu Seoyoon seonbae-nim. Aku pikir, rumor-rumornya dilebih-lebihkan,
karena tak mungkin ada kecantikan yang seperti itu."
"Menurutku dia lebih cantik daripada selebritis."
"Tetapi kenapa dia tak memiliki teman?"
"Kamu tak tahu? Seoyoon seonbae-nim terguncang secara
mental, ketika dia masih anak-anak. Dan dia kehilangan kata-katanya."
"Benarkah? Tak mengherankan dia tampak begitu tanpa
ekspresi."
"Dia juga tak sering datang ke kampus. Sepertinya, ini
pertama kalinya dia datang tahun ini."
"Dia benar-benar orang yang polos dan anggun."
Lee Hyun ingin menjerit.
҅Kalian semua telah
tertipu!҆
Bagaimana bisa Seoyoon menjadi seseorang yang polos dan
anggun!
Lee Hyun mengetahui lebih banyak tentang sifat Seoyoon
daripada siapapun juga. Jika kamu melihat pembantaian para monster yang Lee
Hyun lihat selama 4 hari 3 malam, kamu tak akan bisa menganggap dia anggun.
Dia tak peduli pada level player dan menebas mereka seperti
lalat, seperti itulah seorang Berserker!
Ketika dia memegang pedangnya, bahkan Lee Hyun ketakutan.
҅Seorang wanita yang
kuat dalam tubuh yang kecil.҆
Ditambah, ada muslihat lain yang membuat orang-orang
percaya. Dia bisa berbicara.
Lee Hyun juga mengetahui alasan kedua, kenapa dia berpikir
mereka ditipu. Tepat sebelum dia terbunuh oleh naga itu, dia jelas-jelas
mengatakan sebuah kata, teman.
҅Dia takut kehilangan
item-itemnya, dan mendaftarkanku pada daftar temannya dengan kata itu .҆
Itu bukanlah akhir dari kelicikannya.
Lee Hyun segera berusaha untuk mengembalikan item-item
miliknya, saat dia log in lagi. Tapi tak ada tanggapan.
҅Daging babi, kulit,
dan pakaian. Dia mengabaikanku, karena dia tak memerlukannya . Dia pasti telah
mendapatkan sebuah quest bagus atau sibuk berburu, hingga dia tak memiliki
keperluan untuk menjawab atau kembali .҆