LMS_V12E03P04

3. Neraka di Silmido (4)
Lee Hyun juga, ingin membersihkan banyak kesalah-pahaman
dari para mahasiswa, yang berpikir jika dia adalah seorang mahasiswa yang mengulang
semester. Dia ingin bersama-sama dengan para mahasiwa baru dan menegaskan jika
dia juga seorang mahasiswa baru.
Atau, yang tersisa nanti tentang menghabiskan waktu di
sekolah adalah depresi dari kesendirian. Dengan ambisi ini di dalam pikiran,
dia bersedia untuk mengikuti MT ini.
"Kenapa dia mengatakan tempat itu."
"Huwew, tolong jangan mengingatkanku...."
"Beri aku sebuah pelampung, jadi aku bisa berenang
menjauh dari sini."
Para mahasiswa yang mengulang semester sudah menebak
lokasinya. Suku kata pertama yang tak sengaja diucapkan professor, kemungkinan
besar memberitahu mereka nama pulaunya.
'Sil' adalah karakternya.
Pulau itu adalah ubin dari sebuah film dengan dasar penonton
di box office yang melebihi 10 juta penonton, dan membuat pulau tersebut
terkenal. Sekarang ini, tak banyak orang yang mengetahui tentang pulau itu
sendiri. Dalam kasus yang biasanya, bahkan para senior yang mengulang semester,
kebanyakan membuat koneksi pada film tersebut.
"Silmido."
"Guah!"
"Kenapa tempat itu....."
****
Bagi para senior, itu adalah tepat seperti yang mereka
prediksi. Barat daya dari pelabuhan Incheon, kapal tersebut sampai di Silmido!
Apa yang menyambut mereka adalah pantai berpasir dan tepian
pantai. Kemalangan mereka baru saja dimulai.
"Ini jadwal MT-nya. Perhatikanlah ini, diharapkan kita
bisa menyesuaikan waktu yang ditetapkan untuk MT ini. Hari-hari kalian
dijadwalkan di sini."
> 12:00 - makan kelompok:
Tidak boleh menggunakan korek atau pematik.
Jalani seperti orang-orang yang ada di alam liar, buatlah
apimu sendiri.
Setelah api selesai, kalian bisa memulai persiapan makan.
> 14:00 - pelatihan neraka #1:
-Lari satu putaran di pantai pulau ini, lomba untuk menjadi
30 orang pertama. Siapapun yang sampai sesudahnya harus berlari satu putaran
lagi.
-Namun, jika kalian tidak bisa melakukannya dan menyerah,
salah satu dari anggotamu bisa mengerjakan tugas itu, untuk menggantikanmu.
-Kelompok akan melakukannya sampai jam makan malam, jika
tidak selesai sampai waktu yang ditentukan, dilarang makan malam.
>17:00 - Makan malam dan istirahat.
>20:00 - uji nyali:
Masing-masing kelompok akan diberi target khusus untuk
diambil di pegunungan. Kelompok yang mendapatkan banyak target akan diberi
hadiah sebuah pengecualian.
> 23:00 - waktu tidur.
Hari 2
> 06:00 – Bangun dan mandi.
> 07:00 - makan.
> 08:00 - pelatihan neraka #2:
Berlari cepat 300 meter, kemudian naik ke perahu kayu, dan
mendayung 1 putaran mengelilingi pulau.
> 12:00 - makan.
> 13:00 - kompetisi olahraga:
Event: sepakbola, gulat, bridge boxing, tarik tambang, tidak
ada pengecualian.
Partisipasi tanpa syarat.
Suvenir pada kelompok, diberikan bergantung kinerja.
> 17:00 - istirahat.
Pertukaran informasi dengan tulus di antara tingkatan, saat
kalian berbagi minuman.
Pertunjukan bakat.
> 22:00 - jam bebas mulai dari sini.
Jika kalian mau, kalian bisa tidur selama mungkin.
Hari 3
> 08:00 - bangun dan mandi.
> 09:00 - makan:
Masing-masing kelompok bisa membuat makanan kalian sendiri,
dan berbagi dengan seluruh kelompok
> 10:00 - bersih-bersih
> 11:00 - tur Silmido secara bebas
> 13:00 kembali
[Menulis ini dengan penderitaan yang besar... huek...]
Jadwal yang bisa disebut neraka!
Jika itu adalah MT biasa, mereka akan sibuk bermain dan
makan. Tetapi, karena para profesor yang merencanakan MT ini, mereka dengan
tegas berjanji.
"Alam liar tak bersyarat! Dan pelatihan neraka!"
Kelompok-kelompok itu mengurus persiapan sendiri-sendiri,
dan sekarang intensitas dari pelatihan tersebut meningkatkan pekerjaan ke tingkat
yang lebih tinggi. Setelah menyerahkan jadwal, para profesor sangat senang.
"Kita telah menyelesaikan jadwal yang bagus ini, dan
sekarang kembali."
"Itu diperlukan untuk mematuhi panduan ini."
"Ini sudah sedikit murah hati, jadi jangan meminta
lebih. Kami tak akan melakukannya."
"Tak akan pernah!"
Para profesor teringat Hari Guru tahun kemarin. Itu adalah
hari yang menyedihkan, karena mereka tak menerima satupun bunga atau hadiah
dari para siswa!
Tapi ini tak dilakukan karena pembalasan untuk hal itu.
Kemungkinan besar bukan.
****
Jadwal tersebut diterima dengan beberapa kekhawatiran.
"Apa menurutmu mereka akan benar-benar melakukan hal
konyol ini?"
"Itu pasti lelucon."
Gejala dari melarikan diri dari kenyataan!
Sambil masih ragu-ragu, mereka membuka tas mereka di pasir
yang luas.
"Kalau begitu, ayo kita dirikan tenda kita."
Mereka tak peduli tentang sarapan dan mulai mengerjakan
perkemahan mereka. Masing-masing ingin memulai lebih awal, sebelum malam datang.
Jadi, mereka mengeluarkan perlengkapan untuk mendirikan tenda.
Kabanyakan kelompok pada dasarnya memiliki tenda yang bisa
menampung 8 orang untuk tidur di dalamnya. Dari batas anggaran yang diberikan,
kebanyakan dihabiskan pada tenda itu. Adapun untuk Lee Hyun, itu adalah cerita
yang berbeda.
"Kelompok kita juga akan melakukan penyesuaian."
Namun, barang-barang yang dia keluarkan dari tas tersebut
adalah styrofoam, tongkat alumunium, dan isolator pembangunan, yang digunakan
di tempat-tempat konstruksi.
"Itu tendanya?"
Para anggota kelompok kebingungan.
Sebagian besar barang-barang dibawa oleh Lee Hyun, jadi
mereka tak tahu kebanyakan barang- barang yang didapatkan.
"Kita tak akan membuat tenda. Kita akan membuat rumah
sementara untuk tinggal."
"........"
Park Sunjo bertanya dengan hati-hati.
"Tapi kita kekurangan banyak bahan untuk membangun
sesuatu seperti itu."
Lee Hyun hanya mengeluarkan tongkat totalnya 8 buah.
Isolator dan styrofoam nyaris memenuhi satu tas.
"Aku tahu. Tanpa bahan-bahan yang lain, ini tak akan
cukup."
"Lalu bagaimana...."
"Sumber lokal! Aku akan pergi untuk mendapatkan sesuatu
untuk membuat tiang dan atap, jadi kalian tunggulah di sini."
Lee Hyun mengeluarkan gergaji dari kotak perkakas. Kemudian
dia pergi ke hutan terdekat. Kemudian para anggota kelompok benar-benar tak
bisa berkata apa-apa. Meskipun pegunungannya tak terlalu besar, dan hutannya tak
benar-benar lebat atau berbahaya, perilakunya yang tak terduga menyebabkan
mereka berada dalam keadaan panik.
Secara mengejutkan, Lee Hyun kembali dengan cepat. Bersama
dengan gergaji yang dia bawa, ada tambahan pohon yang ia potong. Cabang-cabang
pohon tersebut saling terjalin dengan cabang yang lain. Dia kembali dengan
pohon tersebut di punggungnya, menyeretnya menggunakan tangkainya.
Otot bahu dan lengan Lee Hyun menegang, saat dia menahan
material itu. Setelah otot-ototnya menegang, dia dipenuhi dengan daya pikat
fisik. Itu tidak berlebihan, untuk menyebut dia berantakan sebelumnya. Tetapi
berkat kerja keras di dojang, dia membangun tubuh yang kuat.
҅Lihat dada dan lengan
itu.҆
҅Perutnya tampak
sekeras batu.҆
Mata dari sebagian besar cewek berkilauan. Para anggota dari
kelompok-kelompok lain secara pribadi membicarakan tentang Lee Hyun. Sejak itu,
para guru juga melihatnya dengan tertarik.
"Materialnya sudah siap, jadi aku akan membangun
rumah."