LMS_V12E05P01 Identitas Lee Hyun Terbongkar

5. Identitas Lee Hyun Terbongkar (1)
Hari kedua MT. Pagi datang, bersama dengan sekelompok suara
aneh datang dari tenda.
"Kkeueung, kkeung."
"Heuheoheoheoheok!"
"Ma... pahaku."
Nyeri yang diakibatkan setelah berlari kemarin. Bahkan
dengan rasa sakit yang terjadi selama event tersebut, itu tak sebanding dengan
sakit otot pada hari berikutnya!
"Semuanya bangun. Sudah pagi!"
Masing-masing profesor pergi ke tenda-tenda, untuk
membangunkan semua orang. Dengan mata yang begitu sempit karena kantuk, mereka
bergerak untuk membasuh wajah dan bergegas untuk mempersiapkan sarapan.
Setiap kelompok menganggukkan kepala mereka dengan megah
pada makanan mereka. Karena masalah kemarin, mereka hanya memiliki ramen. Itu
juga karena mereka tak memiliki kemauan untuk memasak bahan-bahan lain. Hari
ini, ada berbagai macam makanan.
Chigeulchigeul.
(mendesis)
Memanggang daging babi, dan juga membuka sebotol sari buah
apel.
"Bolehkah saya minum Soju?"
Beberapa siswa bertanya pada profesor dengan napas serak.
Minum di pagi hari tak dimaafkan selama MT!
Para profesor memperbolehkan.
"Silahkan! Minum saja, dan lihat apakah kamu bisa
menahan latihan neraka hari ini!"
Mereka menjadi lesu dan mengembalikan Soju ke dalam kotak
sekali lagi. Dalam kelompok Lee Hyun, dia menggunakan bahan sisa rebusan sup,
bersama dengan lauk dibumbui kimchi daun sawi.
Dia menanak nasi di panci sampai asap tebal menguap, sampai
beras tersebut tampaknya gosong, kemudian mereka diizinkan untuk makan.
"Hyeong, makanan ini benar-benar yang terbaik!"
Choi Sang Jung memberi dua jempol.
Min Sura juga menelan makanan tersebut dan bertanya.
"Di mana kamu belajar memasak seperti ini?"
Itu telah lama ditetapkan jika pria ideal adalah mereka yang
bisa membuat hidangan menarik. Jika kamu bisa memasak hari demi hari, terutama
untuk seorang wanita, dia sudah pasti akan jatuh cinta padamu. Jadi dari sudut
pandang itu, belajar bagaimana memasak adalah sebuah pertolongan untuk seorang
pria!
"Keterampilan memasakku meningkat selama bertahun-tahun
di rumah. Sudah lebih dari satu dekade."
"Jadi kamu memasak sejak kecil? Dan kualitasnya sangat
tinggi."
"Karena keadaan. Dan aku belajar masakan yang lebih
spesifik di Royal Road."
Di Royal Road, ada keterampilan memasak yang terpisah. Tapi
hanya mengandalkan hal itu tak akan bisa menyelesaikan hidangan jadi dari awal
sampai akhir. Di realitas, bahkan hanya dengan penyesuaian yang tak tepat air
di rice cooker, kerusakan sangat besar. Pada poin itu, entah itu berubah
menjadi bubur atau membuangnya.
Berlatih di Royal Road membantu mengurangi
kesalahan-kesalahan ini dan bahkan bertindak sebagai analisis rasa. Dengan
demikian, untuk menyalin rasa dengan benar, diperlukan secara akurat menemukan
peningkatan dalam resep dengan tepat.
Lee Hyun mempelajari resep-resep tersebut berhari-hari. Mengingat
jika berbagai bagian dalam resep di virtual reality tak disalin secara tepat di
dunia nyata.
Setelah sarapan selesai, pelatihan neraka dimulai lagi!
"Lari cepat berkelompok. Hanya 300 meter."
"Uoooooooooooooo."
Setelah kata-kata profesor, keluhan para mahasiswa meluap. Dengan
kram di kaki mereka pada satu titik atau titik yang lain, mereka dipaksa
berlari untuk 300 meter. Faktanya, jarak itu tidaklah panjang jadi berakhir
dengan cepat.
"Hari ini tak buruk. Bahkan tak menghabiskan lebih dari
20 menit."
"Para profesor juga memiliki hati nurani, huh."
"Aku ingin kembali ke tidur lebih nyenyak."
Percakapan mahasiswa sedikit santai.
Lalu seakan menanamkan lebih banyak kebencian, seorang
profesor berbicara.
"Apakah latihan pemanasan selesai?"
Karena mereka terlalu memaksakan otot-otot mereka saat
berlari kemarin, pemanasan ini adalah untuk melepaskan ketegangan yang
terpendam pada otot-otot mereka!
Neraka yang sebenarnya pada jadwal pelatihan ini adalah
mendayung perahu. Delapan orang naik sekaligus di perahu kayu.
"Aturannya sederhana. Dayung perahu kalian satu putaran
memutari pulau."
Karena profesor tak bisa mengawasi semua orang, mereka semua
memakai pelampung. Mereka juga menyewa perahu nelayan untuk memutari pulau. Untuk
mengawasi, jika ada kecelakaan yang bisa terjadi.
Lee Hyun memeriksa detail dari perahunya.
҅perahunya cukup tua.
Menurutku itu berusia sekitar 10 tahun atau lebih. Aku tak punya pengalaman
apapun yang berkaitan dengan perahu, dicoba saja.҆
Lee Hyun mencoba untuk meraih dayung dan Choi Sang Jung
mengambilnya terlebih dahulu.
"Hyeong, biarkan aku melakukan ini."
"Apa kamu yakin?"
"Ya, kamu beristirahatlah. Kamu bisa mengambil alih,
begitu aku lelah."
Choi Sang Jung merasa tak enak telah membuat Lee Hyun
manahan semuanya sendirian, sampai sekarang. Sementara kelompok lain menderita,
itu semua berkat Lee Hyun jika gaya hidup mereka saat ini sangat nyaman.
"Kkeungcha!"
(mengerahkan kekuatan)
Choi Sang Jung mendayung.
Kkulreong.
"Huh?"
Kkulreongkkulreong.
Dengan masing-masing dayungan, perahu terhuyung-huyung tanpa
tujuan. Beruntungnya, perahu itu tenyata jauh lebih kuat daripada kelihatannya.
"Kiri, ke kiri!"
"Ah! Ombak datang ke arah sini!"
Ombak mendorong mereka ke arah yang berlawanan dengan satu
putaran yang mereka inginkan. Setiap kali ombak datang, ombak itu mengguncang
perahu tersebut, dan memperlambat kecepatan mereka untuk melaju.
Choi Sang Jung dan Park Sunjo bergantian mendayung perahu
selama lebih dari 40 menit. Tiba-tiba, punggung mereka basah kuyup dengan
keringat.
"Mau bertukar denganku?"
"Ya, hyeong."
Park Sunjo bangkit dari tempat duduknya dan bertukar dengan
Lee Hyun. Lee Hyun mencengkeram dayung dengan kedua tangan erat. Dan mendayung.
Kkulreong!
Perbedaan antara kekuatan yang dia kerahkan dan yang
dikerahkan Choi Sang Jung terlalu banyak! Perahunya sedikit miring sebelum
kembali lurus.
Itu sulit, karena fakta seseorang harus memperhitungkan
ombak yang datang saat mereka mendayung.
҅Tak mudah.҆
Lee Hyun menenangkan dirinya. Dia berpikir, itu akan
menghabiskan lebih banyak kekuatan, jika dia harus mencoba untuk memaksa
melawan arus. Dia menyesuaikan kekuatannya dengan tepat, agar dia tak cepat
lelah.
Bagaimanapun juga, dayung itu hanyalah perpanjangan dari
lengan.
҅Ini seperti mengacungkan
pedang mengikuti aliran. Tak ada gunanya untuk melawan itu .҆
Lee Hyun mendayung-dayung, saat dia merasa kekuatan dorongan
terhadap air. Dia menerjang ombak yang mendekat dan membiarkannya untuk lewat. Setelah
itu, dia sekali lagi menempatkan kekuatan yang wajar pada setiap dayungan.
Seureureureureureong.
Meskipun bukan dayungan yang sangat kuat, perahunya bergerak
maju dengan mudah. Tanpa gangguan pada perahu, perahu itu tak terdorong mundur.
Itu tak sebanding dengan nelayan yang berpengalaman, namun pergerakan perahu
tersebut berada di dimensi yang berbeda, dibandingkan dengan saat Choi Sang
Jung dan Park Sunjo melakukannya.
Choi Sang Jung bertanya dengan penasaran.
"Hyeong, apa kamu pernah berlayar sebelumnya?"
Tentu saja, Lee Hyun belum pernah naik perahu sebelumnya.
Mereka adalah sesuatu yang berada di luar jangkauannya. Meskipun ada
kemungkinan, jika itu adalah perahu penangkap udang. Meskipun itu adalah
semacam skenario kasus terburuk dari pekerjaan.
"Aku merasakan nuasa dayung."
"Huh?"