LMS_V13E01P03

1. Skeleton Knight (3)
Tetapi ini adalah kesalahan Chung Il Hoon.
- Kurasa kamu sedang sibuk, Il Hoon-ssi. Aku menegaskan
untuk menelepon saat ini... yah, kurasa aku harus menutupnya. Aku akan
menelepon lagi besok.
"Ah! Tunggu! Mungkinkah kamu Seechwi?"
- Ya, itu benar.
Chung Il Hoon bisa mendengar tawa ringan berasal dari telpon
tersebut, saat Seechwi menjawab. Panggilan Orc Seechwi sedikit aneh.
Itu adalah rasnya di Royal Road. Jadi tentu saja, suaranya
di sana bukanlah sesuatu yang umum. Seperti umumnya seorang Orc, dia akan mengeluarkan
kata-kata chwii bersama dengan suara sengau.
Karena itulah, Chung Il Hoon mengira jika itu adalah suara
aslinya. Namun, dia tak menyadari kebenarannya.
҅Suara di telepon
tampaknya sangat cantik. Mungkin sama denganku , dia makan beberapa telur
mentah.҆
Namun, menerima telepon pertama darinya, Chung Il Hoon sudah
senang hanya dengan fakta itu saja.
Berbicara selama 5 menit!
Meskipun dia bisa dengan mudah mengangkat pedang logam yang
berat hanya dengan satu tangan, dia memegang gagang telepon dengan kedua
tangannya. Ini adalah saat yang paling penting dalam kehidupan Chung Il Hoon.
Panggilannya selalu sederhana sampai poin ini, bahkan saat
dia berbicara kepada murid-muridnya, tak pernah sekalipun berkata lebih dari 8
suku kata. Masuk.
Ayo pergi!
Pertahankanlah. Ambil!
Tutup pintu rapat-rapat.
Mari makan.
Dia biasanya berkata dengan jawaban pendek dan ringkas, dan
ini adalah saat yang paling menarik yang pernah ia alami saat menelpon.
Meskipun hanya berbicara tentang sedikit cerita di Royal Road, apa yang mereka
makan saat sarapan, dan sedikit penyetaraan sampai batas tertentu, dia sangat
senang.
҅Gratis 300 menit. Aku
bisa memahami kenapa mereka memberi layanan ini .҆
Sekarang telepon tersebut harus diakhiri.
Mendengar suaranya yang manis sangatlah bagus. Tapi sekarang,
hatinya dipenuhi dengan kegembiraan yang membuatnya sulit untuk melanjutkan
pembicaraan. Kurangnya topik adalah masalah yang lainnya.
҅Berbicara tentang
cuaca, penyalahgunaan para politikus, cerita-cerita militer, bahkan berbicara
tentang sepak bola, aku telah kehabisan hal untuk dibicarakan dengannya .҆
Dia sudah menyelesaikan semua percakapan yang dipersiapkan
untuk berbicara dengan seorang pacar, dia berpikir harus mengakhirinya dengan
rapi dan memeriksa segalanya dengan cepat untuk lain hari. Mengetahui jika dia
bisa berbincang-bincang dengan Seechwi kapan saja, tak ada perlunya untuk tak
sabaran.
"Berbicara denganmu, itu adalah sebuah kehormatan,
Seechwi-ssi!"
- Tidak, untukku juga, senang bisa mendengar suara Il
Hoon-ssi juga.
"Panggilan telepon memang bagus, tapi akan lebih bagus
jika kita bisa bertemu secara langsung."
Tanpa pikir panjang, Chung Il Hoon berbicara dengan jelas
tanpa sadar. Seechwi menyetujuinya.
- Yah, haruskah?
"Ya?"
Dia menarik nafas dalam-dalam, saat mendengarnya. Itu adalah
sesuatu yang luar biasa, yang bisa dia dengarkan puluhan ribu kali.
- Mari bertemu besok. Pertemuan pertama kita.... Aku akan
sangat menyukai ini. Aku akan membawa kimbap dan ingin makan bersamamu. Apa tak
apa-apa, jika kita bertemu di Dojang?
"Ki..Kimbap?"
- Kenapa, apa kamu tak suka kimbap?
"B..Bu..Bu..Bukan begitu! Aku benar-benar menyukai
kimbap. Aku menantikannya untuk bertemu kamu! Jika kebetulan kamu terlambat,
atau sesuatu terjadi besok, dan bahkan jika kamu tidak datang, aku akan
menantikannya!"
Chung Il Hoon berteriak pada telepon tersebut!
Panggilan tersebut terputus.
"........"
Dia duduk dalam keadaan linglung. Setelah waktu yang lama
yang dibutuhkan untuk menjernihkan pikirannya, para instruktur lain mendekat
dan banyak murid juga mendekat.
Choi Jong Bom, Ma Sang Bom, dan Roi Lee!
Meskipun bukan tipe-tipe yang kasar, mereka adalah pria-pria
kekar yang layak dipanggil monster dari spesies manusia. Beberapa saat setelah
dia melihat saudara-saudaranya, hingga dia akhirnya bisa mendengar mereka. Bukannya
sebuah mimpi, ini adalah realitas.
"Sahyeong!"
"Apa panggilan telepon dengan Seechwi-nim berjalan
dengan baik?"
Pada pertanyaan mereka, Chung Il Hoon menganggukkan
kepalanya.
"Ya, berjalan dengan baik. Meskipun besok dia akan
datang membawa kimbap."
"Apa."
"Ki..Kimbap....."
Terjadi sebuah ledakan reaksi dari semua praktisi. Roi Lee
tetap yang paling tenang.
"Apa maksudmu, dia akan datang membawa makanan dari
Kimbab Haven atau buatan sendiri?"
"Buatan sendiri. Dia bilang dia juga akan memasukkan
tuna."
"Termasuk tuna!"
Semua orang iri pada Chung Il Hoon.
****
Lantai kelima!
*Ding*
[Mencapai tahap terakhir dari Tower of Heroes
>Charisma naik sebesar 10
>Strength naik sebesar 15
>Fighting Spirit naik sebesar 60
Karena bisa melampaui batas, Anda akan mendapatkan exp yang
berharga]
[Anda telah naik level!]
[Anda telah naik level!]
Peningkatan statistik secara permanen, serta 2 level. Level
Weed sekali lagi mencapai 356.
Dengan penghargaan level-level yang diberikan, dia
memasukkan semua poin statistik pada Agility. Melewati lantai empat telah
meningkatkan skill pedang miliknya, dan sekarang skill tersebut mencapai level
5 tahap Intermediate.
Bertarung melawan musuh yang muncul dalam jumlah yang tak
terbayangkan, meningkatkan keahlian skill miliknya cukup banyak.
Tepat setelah menyelesaikan pertempuran tersebut, dia
menyadari ketahanan pedangnya menurun sampai 23%. Itu adalah kehendaknya untuk
bertarung melawan para Ghost Knight dan Ghost Soldier hingga ketahanan pedang
tersebut menurun sebanyak itu.
"Kami menyerah kepada seorang prajurit hebat."
"Kehidupan kami, berakhir."
Mereka tak lagi mau menerima serangan Weed yang mematikan,
dan dibangkitkan lagi.
Pada dasarnya, para Specter telah pasrah menerima akhir
penderitaan mereka, pikiran mereka sudah lemah. Dan sekarang, harga diri,
kepercayaan diri, semangat juang mereka, semuanya telah hancur.
Di lantai empat, Weed memperbaiki equipment miliknya dan
menunggu sampai dia berada dalam keadaan sempurna, sebelum menaiki tangga ke
lantai lima.
҅Hal yang hebat menunggu.҆
Dia menolak untuk ketakutan. Tak diragukan lagi jika
penghalang lantai lima dari Tower of Heroes adalah sesuatu yang sulit. Dia
menarik nafas dalam-dalam dan sudah mengakhiri kecemasan tersebut.
Ketika dia sampai di lantai lima, dugaan dari monster
memenuhi area tersebut ternyata sia-sia, sebagai gantinya, sebuah meja bulat
bisa terlihat. Disana terdapat beberapa buku yang berbeda.
«Knight»
«Blade Master»
«Champion»
«Fighter»
«Warrior»
«Paladin»
«Kung-Fu Master»
«Archer»
«Ranger»
«Hunter»
«Thief»
Total ada 11 buku berkilauan emas.
"Yah itu sudah jelas."