Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V13E03P05

gambar


3. Pertempuran Bersejarah (5)



Bwakk bwakk!
Half Sauce Half Fried!
Ayam yang mengkhianati Lee Hyun dan pergi ke Seoyoon belum makan apa-apa. Para perawat rumah sakit memberikannya beras, millet, biji wijen, serta berbagai jenis lainnya dari pakan ayam yang mereka peroleh, namun semua itu sia-sia.
"Kenapa kau tak makan?"
"Dia akan mati kelaparan."
Para perawat di kamar rumah sakit tempat Seoyoon menatap ayam itu dengan mata cemas. Tepatnya, mereka khawatir tentang Seoyoon.
Seoyoon yang berhati lembut dan baik. Jika ayam yang pelihara oleh dia mati, dia akan mengalami dampak yang besar. Half Sauce Half Fried hanya berbaring lemah di sana.
"......"
Seoyoon dengan sedih membelai ayam itu. Dia menyesalkan jika tak ada lagi yang bisa dia berikan kepada si ayam selain ini.
҅Apakah kamu ingin kembali ke pemilikmu?҆
Mata Seoyoon dipenuhi dengan rasa khawatir. Itu mungkin sebuah kesalahan baginya untuk mengambil Half Sauce Half Fried. Dia percaya jika dia tak bisa memiliki cinta dari siapapun!
Lebih dari itu, dia bahkan tak bisa mendapatkan kepercayaan dan cinta dari seekor ayam.
҅Lee Hyun. aku harus membawa ayam ini kepadanya .҆
Setelah memutuskan, Seoyoon mencoba mengangkat Half Sauce Half Fried. Tapi, ayam itu meronta saat dia berusaha untuk mengangkatnya dari kandangnya. Sikap tersebut menunjukkan jika dia tak pernah mau pergi!
Perawat yang mengamati situasi tersebut cukup terkesan.
"Ayam juga lebih cerdas dari kebanyakan makhluk. Mereka bisa merasakan dan berpikir lebih dari apa yang orang percaya."
"Ayam ini benar-benar bagus, dia menyukai hati pemilik barunya, namun dia juga merindukan rumah lamanya. Akan lebih baik, jika dia mau makan walau sedikit..."
Sambil penuh dengan rasa simpati yang memilukan, Seoyoon dan para perawat mencoba untuk tenang, agar Half Sauce Half Fried bisa tidur.
Kemudian, di tengah-tengah ini, perawat lain membuka pintu dan masuk. Dia membawa makanan Seoyoon di piring. Sayuran yang kaya vitamin dan hidangan daging babi.
Bwakkk!
Pada saat itu, Half Sauce Half Fried mengepakkan sayap berbulunya dan terbang lurus ke arah nampan. Kemudian dia mulai mematuk daging tersebut untuk makan.
Ttotototototok.
Ayam itu tetap berada di atas nampan.
"...!"
Setelah makan sejumlah besar makanan, ayam itu tertidur dengan damai.
҅aku telah mendengar cerita tentang ayam makan daging babi, tapi...҆
҅Ini bukanlah tentang kecemasan terpisah. Ayam itu seperti seekor babi .҆
Para perawat telah menyadari hal itu. Seoyoon juga dalam pemikiran yang mendalam.
҅Aku hanya ingin menerima cinta, tapi aku tak pernah mencoba menjangkaunya terlebih dahulu.҆
Satu-satunya orang di mana dia bisa merasa nyaman adalah bersama Lee Hyun. Di Royal Road, Lee Hyun adalah orang yang membuat makanan untuknya. Selama MT juga, dia juga makan makanan yang ia masak. Tapi dia tak mengucapkan kata-kata terima kasih.
҅Tidak ada yang bisa aku lakukan untuknya.҆
Seoyoon lalu mengangguk kepalanya. Mulai sekarang, dia ingin berubah, bahkan jika itu hanya sedikit.
҅Lain kali... aku akan memberinya makanan buatanku.҆
Dia tahu ke mana Lee Hyun akan pergi untuk makan, saat makan siang.
҅Buatanku sendiri... bukan makan siang murah yang sudah dibuat. aku ingin membuat makanan untuk diberikan kepadanya.҆
Seoyoon jatuh ke dalam pemikiran yang mendalam, karena dia sedang sibuk menentukan apa yang harus dipersiapkan.
****

"Kalian, kesinilah."
Lee Hayan datang ke kebun.
Dia telah menyiapkan makanan untuk ayam yang Lee Hyun pelihara sejak lama. Dia ingin secara langsung dan rapi memberi ayam-ayam itu makanan. Dan sebagai seorang kakak, Lee Hyun tak bisa menolak. Lee Hayan dengan senang memberi mereka makanan.
"Makan hari ini adalah kalbi."
Bwaaaak!
Yang pertama, Boiled Egg, mematuk urat kecil kalbi saat dia makan. Setelah itu, Sunny Side Up, Mother Hen, Soup, Fried, Sauce, dan bahkan yang baru menggantikan Half Sauce Half Fried memakan kalbi yang tersisa.
Anak-anak ayam yang baru menetas!
Anak ayam yang berkembang sudah makan cacing yang Mother Hen berikan kepada mereka, tapi mereka telah semakin cerdas dan meluncur ke arah kalbi.
"Sebuah pemandangan yang sangat harmonis."
Lee Hayan merasa senang. Ayam-ayam dan anak-anak ayam yang berkumpul mengerumini kalbi. Itu adalah pemandangan yang sangat manis. Sejumlah besar daging masih tersisa pada tulang-tulang tersebut, setelah para ayam selesai makan.
Tak ada yang meninggalkan makanan, Lee Hayan memanggil satu hewan lagi yang sedang duduk menunggu dari kejauhan.
"Boshin, ke sinilah."
Guk guk!
Dia menghabiskan sisa dari kalbi tersebut. Nama anjing itu adalah Mohm Boshin. Lee Hyun membawa seekor anjing liar muda di lingkungan sekitar untuk dimakan. Tapi, dia tak melakukannya karena Lee Hayan telah menyayangi hewan itu.
"kau pasti lapar."
Lee Hayan membelai kepala Mohm Boshin. Itu sebuah fakta yang diketahui, jangan menyentuh anjing saat dia sedang makan, tapi Mohm Boshin baik-baik saja dengan itu.
Arf arf!
Seolah meminta untuk dielus-elus lagi, setelah menghabiskan kalbi tersebut, dia berguling dan menunjukkan perutnya dengan kakinya yang terangkat tinggi. Biasanya, seekor anjing yang tak sepintar itu, masih bisa mengejar burung dan bahkan tahu di mana untuk mengurus urusannya.
Setiap kali dia melakukan hal ini, Lee Hayan mengeluarkan senyum cerah.
"Boshin kami sangat manis."
Seorang gadis dan seekor anjing. Sebuah pemandangan yang sangat damai. Tapi, Mohm Boshin belum lupa. Selama hari-hari saat dia masih muda, Lee Hyun secara pribadi menamainya seperti itu dengan tatapan jahatnya.



< Prev  I  Index  I  Next >