LMS_V13E10P05
10. Naga Jahat, Kaybern (5)
Mengingat itu adalah pertama kalinya mengunjungi rumah
seorang wanita, diam-diam hatinya bergetar. Kedua tangannya memegang bunga dan
keranjang buah, sebagai hadiah untuk kedatangan.
*guk!*
Segera setelah itu, anjing menggonggong berlari ke halaman.
"Guah!"
Choi Ji Hoon goyah dan melangkah mundur.
"Ada apa dengan anjing ini."
Anjing besar itu berlari mendekat sambil mengibaskan
ekornya, menjilati, dan menggosok-gosok pada tubuhnya. Sebuah tampilan yang
berlebihan dari keintiman. Dia menyadari perilakunya, karena anjing itu tahu
dia adalah seorang tamu.
"Masuklah."
Lee Hayan, mengenakan t-shirt putih keluar ke teras
berpakaian sederhana. Bahkan kemudian, Choi Ji Hoon berusaha berpura-pura
menjadi ramah.
"Boshin, pergi dan bersantailah."
Begitu Lee Hayan mengatakan ini, ekornya berhenti
bergoyang-goyang dan anjing itu dengan cepat kembali ke kandangnya.
Semangat Choi Ji Hoon dalam kekacauan, dia mengulurkan bunga
dan keranjang aneh.
"Itu terasa canggung untuk datang dengan tangan kosong.
Jadi, aku membawa sesuatu."
"Ya, terima kasih."
Lee Hayan menerima keranjang buah tersebut dan memandu Choi
Ji Hoon masuk ke dalam rumah.
"Bunga?"
"Bagaimana kalau tangai payung...."
"....."
Lee Hayan menyajikan makanan dengan lauk yang merupakan
makanan yang direbus dalam kecap, atau bumbu lainnya.
"Selamat makan."
Rasa tak sabar muncul, Choi Ji Hoon mengangkat sendok dan
memakan makan malam di meja, yang sudah disiapkan.
"Meskipun tak banyak, makanlah hingga kenyang."
Makan di rumah berbeda. Lauk dengan hati-hati dipilih,
sehingga mereka tik akan memberi ketegangan pada perut. Choi Ji Hoon yang rapi
terpana oleh rasa makanan.
"Lezat. aku menikmatinya."
Kata-katanya tidaklah kosong, bahkan nasinya enak.
Hidangannya lebih lezat daripada makan di sebuah restoran. Segera setelah kamu
makan nasi, kamu akan merasa seolah-olah kamu berada di udara.
"kamu menyiapkan makanan untukku, jadi aku akan membersihkannya."
"Tidak, terima kasih. kamu adalah tamu. Aku akan
membersihkan piring. Jadi, tetaplah di dalam kamar. Aku akan kembali."
"D-Di dalam kamar?"
"Ya. Kenapa kamu tak ke sana."
"......"
Choi Ji Hoon tertarik saat Lee Hayan menunjuk sebuah pintu
terbuka dan masuk. Melangkahkan kaki ke kamar seorang cewek berusia 20 tahun.
Wallpaper merah muda, poster selebriti, foto, adalah seperti
apa yang dia duga. Namun sebaliknya, kamar itu penuh dengan rak buku yang
kebanyakan berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan obat-obatan. Dan di tengah-tengahnya,
ada novel-novel misteri.
«Dunia akan hancur dengan 10 kemajuan teknologi»
«Anatomi Manusia»
«Undangan pembunuh berantai»
"Dia membaca buku-buku yang benar-benar bagus."
Bahkan, bahasa yang tertulis pada judulnya, Choi Ji Hoon tak
bisa sembarangan melewatkan untuk membaca.
"Dia akan segera ada di sini... Apa yang aku
lakukan?"
Kamar Lee Hayan, melahirkan suasana menghantui dan
menakjubkan yang meluap. Menyebabkannya menjadi takut.
҅Tapi... aku tak bisa
menetapkan hati pada cewek ini . Setidaknya, perempuan lain yang datang akan
serupa, di mata seseorang sepertiku.҆
Ada aroma yang menyegarkan di kamar Lee Hayan. Baru beberapa
saat yang lalu Lee Hayan belajar, ada buku-buku dan catatan yang tersebar di
seluruh meja.
Setelah beberapa saat, dia datang membawa peralatan,
termasuk obeng dan palu.
"Apakah kamu beristirahat? Televisi tak menyala dengan
baik, jadi tolong kamu memperbaikinya."
"Ya?"
"Kamu bilang kamu adalah bagian dari Sung Electronic.
Tolong perbaiki."
"Sung... Electronic, tapi aku tak yakin apakah aku bisa
memperbaiki televisi. Hanya karena Korea Selatan memiliki mobil, apakah itu
berarti kita bisa membuat mobil?"
Meskipun bingung, Choi Ji Hoon membongkar TV tersebut dengan
alat-alat. Dan untungnya mampu menemukan bagian-bagian dari rangkaian yang
perlu diperbaiki.
"Ah! Ini ke layar."
Choi Ji Hoon yang gugup menyeka keringat dingin dari
keningnya. Itu adalah televisi antik tua, ttapi dia tak memisahkan sebelumnya.
҅Pengalaman ini akan
sangat membantu.҆
Choi Ji Hoon memiliki senyum terpampang di wajahnya.
҅Sekarang, yang harus
aku lakukan adalah menunggu percakapan yang indah untuk terjadi.҆
Pada saat itu, dia merasa dirinya bisa diandalkan, karena
Lee Hayan tersenyum cerah, senyum polos dan sepenuhnya alami.
"Benar-benar diperbaiki. Aku kagum."
Sedikit dramatis, Choi Ji Hoon menunjuk ke hatinya yang
berdebar.
"Di masa depan, jika kamu membutuhkan bantuan, hubungi
saja aku."
"Bisakah aku benar-benar melakukannya?"
"Tentu."
"Dalam kenyataannya mungkin ada hal-hal lain yang
rusak."
"........"
"Bahkan barang-barang impor? Oh, tapi aku tak berpikir
kamu tahu bagaimana caranya memperbaiki barang-barang itu..."
"Tidak. Bawalah ke sini."
Lee Hayan benar-benar membawanya.
Kompor gas, oven, pembersih udara, alat pelebab udara, vakum
cleaner, ponsel, laptop, printer, komputer, monitor, kaset, telepon, kipas
angin, rice cooker, sebuah pispot!1
"Ini… ini semua?"
"Tidak. Ada lagi. Kulkas di dapur juga."
"......"
"kamu tak bisa memperbaikinya? Apakah kamu harus
membawanya ke depot?"
Choi Ji Hoon penuh semangat menggeleng.
"Tidak. Aku akan mencobanya."
Dia mulai dengan yang paling mudah, telepon. Bagian tua
sudah usang dan tak bisa digunakan, tapi bagian-bagian umumnya cenderung hanya
patah. Setelah masa perbaikan, itu tampak baru dibeli, karena kegagalan kecil tak
dapat dideteksi.
"Darimana kamu mendapatkan semua barang-barang
ini?"
"Aku mendapatkannya dari rumah asli kami, beberapa barang
dibawa oleh kakak. Dia menemukannya dirute pengiriman korannya."
"aku mengerti."
Memperbaiki sangat sulit, tapi Choi Ji Hoon merasa nyaman. Karena,
dia memiliki percakapan dengan Lee Hayan yang duduk tepat di sampingnya.