LMS_V14E11P03

11. Penantian Da’in (3)
Lee Hyun melatih tubuhnya secara rutin di dojo Ahn Hyundo.
Otot-otot kencang yang tak memiliki lemak berlebihan,
kekuatan fisik, dan ketahanannya semakin kuat setiap hari. Sambil menerima
pelatihan neraka dari 4 instruktur pelatihan yang berbeda masing-masing 30
menit, tubuh Lee Hyun telah menjadi sebuah senjata.
"Bahkan pedang yang tajam benar-benar tak berguna di tangan
orang yang lembek. Jika kamu tak memiliki kendali penuh atas tubuhmu, maka kanu
bisa melupakan tentang memegang sebuah pedang. Meskipun pelatihan itu keras,
itu adalah sebuah proses yang diperlukan untuk memegang pedang."
Lee Hyun dengan setia mengikuti pidato keras dari Chung Il
Hoon. Dia menahan pelatihan neraka, tanpa satupun keluhan. Sampai pada poin di
mana para instruktur berkonsultasi di antara mereka sendiri.
"Bukankah intensitas pelatihannya terlalu kuat?"
"Jika kita terus seperti ini, akankah dia tak
mengatakan jika dia akan berhenti?"
"Bahkan aku tak tahu. Karena Master memberitahu kita
untuk melakukannya, dia pasti memiliki sesuatu yang dipikirkan."
"Itu mungkin benar, kan?"
"Meskipun terkadang dia benar-benar tak memiliki
pemikiran apapun..."
"......"
Saat Lee Hyun menguasai tubuhnya, dia merasakan perasaan jika
skill-skill sejatinya semakin kuat. Jika tubuhnya diperkuat, maka kekuatan
mentalnya akan meningkat.
Tekad yang terbentuk, jika dia melewati pelatihan yang
berat!
Katika dia menyelesaikan satu sesi dari pelatihan neraka
bersama para instruktur, dia akan beristirahat sebentar sambil minum teh yang
diberikan Ahn Hyundo padanya.
"Ini teh ginseng."
"Terima kasih, Master."
Lee Hyun meneguk teh ginseng tersebut. Dia haus, tapi karena
itu, dia bisa meminum secangkir teh yang sehat!
Ahn Hyundo berbicara setelah menuangkan secangkir teh
ginseng.
"Apa latihannya tak sulit?"
"Itu bisa dilakukan."
"Ya. Itu layak dipuji. Dengan sikap itu, kamu
seharusnya bisa berkembang lebih jauh. Bagaimana dengan kehidupanmu yang
lain?"
"Kehidupanku?"
"Aku berbicara tentang kehidupanmu sendiri. Aku
berbicara tentang bagaimana kehidupanmu berjalan."
Setelah berpikir sejenak, Lee Hyun mengangguk.
"Bagus."
"Bagus? Apanya yang bagus?"
"Nenek menerima perawatannya dengan baik, dan adikku
kuliah dengan baik. Dan aku...."
Lee Hyun ragu-ragu sejenak dan berbicara.
"Tak ada keluhan besar dalam kehidupanku."
Di hari-hari yang sulit, makan dan nafkah telah menjadi
kekhawatiran terbesar.
Meskipun ada saat-saat ketika dia tak bisa mendapatkan
perawatan saat dia sakit. Sekarang, dia bahkan bisa menabung uang dalam jumlah
yang lumayan. Karena dia bermain Royal Road, dia bisa membeli hal-hal yang
mereka perlukan, jadi tak banyak unsur-unsur yang membuatnya sedih.
Ahn Hyundo menggelengkan kepalanya.
"Apakah itu kehidupan sehari-harimu?"
"......"
"Apa kamu puas dengan kehidupanmu saat ini?"
"Ya."
Lee Hyun menjawab dengan mudah.
Pelajaran sekolah memang sedikit membosankan dan merepotkan.
Tapi selain masalah itu, dia mendapatkan hal-hal yang ia inginkan, jadi dia
menjalani kehidupan dengan puas.
"Itu sempurna sekarang ini. Aku bahkan kuliah, adikku
juga kuliah, dan nenek memulihkan kesehatannya...."
Ahn Hyundo bertanya bertanya secara tiba-tiba.
"Lalu pekerjaan apa yang ingin kamu kerjakan."
"....Pekerjaan yang ingin aku lakukan?"
"Entah itu adalah sebuah tujuan yang kamu miliki sejak
kamu masih muda, atau suatu pekerjaan yang ingin kamu lakukan."
Lee Hyun terdiam sementara waktu.
Dia hidup sampai hari ini, demi adiknya.
Saat dia tidur di malam hari, ada saat-saat dia ketakutan pada
hari yang akan datang. Saat-saat ketika dia khawatir saat makan, hal-hal
seperti apa yang akan ia lakukan, setelah rasa lapar tersebut menghilang.
Tanpa harapan, dia telah menjalani kehidupan sambil berputus
asa. Jika tak ada tanggung jawab untuk mendukung keluarganya, dia mungkin bisa
mengambil keputusan yang ekstrim dengan segera.
Sekarang adik kecilnya telah tumbuh, dan dia bahkan kuliah
dengan beasiswa yang ia terima. Dan juga operasi neneknya telah berakhir dan
dia menunggu untuk pulih.
Tujuan kehidupannya adalah untuk hidup demi keluarga. Dalam
kejadian jika dia tak lagi harus mengurus keluarganya, apa yang akan dia
lakukan setelahnya adalah sesuatu yang tak pernah ia pikirkan.
Setelah menarik nafas, Lee Hyun berbicara.
"Aku tak punya impian."
* * *
Para Geomchi melintasi Land of Despair dan tiba di desa Orc
di Pegunungan Yuroki. Tempat tersebut penuh dengan player Orc berwajah babi,
dan kerena mereka memiliki tingkat reproduksi yang tinggi, di sana bahkan ada
seluruh keluarga yang berkumpul.
Setelah laki-laki atau perempuan menentukan pasangan mereka,
bahkan jika mereka hanya makan satu makanan bersama-sama, bayi Orc akan lahir
entah dari mana.
Geomchi5 memegang kepalanya.
"Kita telah hancur. Untuk mengatakan mereka menikahi
para Orc...."
Geomchi3 menepuk pundaknya.
"Tak apa-apa, sahyeong, itu hanya sekedar pria dan
wanita berbagi satu makanan bersama-sama. Kita harus mengerti jika ini adalah
sifat alami dari para Orc."
Geomchi4 juga menyela.
"Sahyeong, berpikiran luas secara jantan adalah untuk
memenangkan permainan."
Tentu saja, sex yang sebenarnya bisa dilakukan di Royal
Road. Para Manusia atau para Elf juga bisa berusaha mendapatkan sebuah rumah,
dan ada banyak kasus di mana pasangan kekasih melakukan hal itu, untuk
menghabiskan saat-saat intim bersama-sama.
Namun, para Orc adalah kasus yang spesial. Jika mereka hanya
makan makanan sekali saja bersama dengan pasangan mereka, atau seseorang yang
dekat dengan mereka, bayi Orc akan terlahir.
Pertama-tama, tentu saja itu terlalu tak praktis, dan ada banyak
laki-laki Orc sedih, yang mengatakan perkembangannya terlalu mudah. Itu adalah
karakteristik ras milik Orc, fitur reproduksi yang subur.
Ada niat-niat jahat untuk mengambil keuntungan dari
pertentangan ini, dan banyak yang menginginkan untuk memuaskan diri mereka
sendiri. Namun, dengan segera mereka menyadari alasan kenapa para Orc
membutuhkan bayi Orc hanya dengan memakan satu makanan.
҅Itu tampak seperti 4
jari akan masuk ke dalam lubang hidung dari partner Orc perempuan .҆
҅Partnernya adalah
seorang Orc laki-laki! Jika dia membuka mulutnya dan menguap, semangka utuh
mungkin akan bisa masuk di sana .҆
҅Lihatlah pada sisi
lemah yang gemuk dan perutnya. Pada pemikiran yang sadar, itu sulit untuk
melakukannya dengannya .҆
҅Sungguh melegakan.҆