Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V14E11P05

gambar


11. Penantian Da’in (5)



Dengan mendekatnya festival, jumlah mahasiswa yang tetap berada di Korea University meningkat.
Masing-masing fakultas mempersiapkan drama dan musikal, dan sebuah panggung untuk pertunjukan musik telah dipasang. Perkiraan dari festival musik, pertunjukan sulap, dan bahkan pertemuan olahraga universitas tetangga menyebar melalui rumor.
Lee Hyun tak mungkin memahami hal ini.
"Kenapa kita harus melakukan sesuatu yang bisa dilihat di TV? "
Dengan sensitivitas miliknya yang benar-benar lemah, hanya dengan tak menghadiri festival sekolah selama beberapa hari, akan memuaskan. Bagi Lee Hyun, festival di Korea University yang sepadan dengan budaya regional yang sangat sesuai dan dicari oleh banyak selebritis terkenal, merupakan sebuah ketidak-nyamanan.
Namun, para senior fakultasnya muncul dan mengancam mereka.
"Kita tak boleh kalah dari fakultas-fakultas lain dalam festival ini. Kita tak bisa membiarkan mereka meremehkan kita, hanya karena kita adalah fakultas baru. Apa semuanya mengerti?"
"Ya!"
Para mahasiswa baru menjawab dengan wajah-wajah tersenyum.
Lee Hyun menahan lidahnya.
"Sungguh mentalitas kompetitif yang tak berguna. Kenapa kita tak boleh dipandang rendah? Kehidupan yang dijalani sambil berlalu, tanpa disadari sudah cukup nyaman. Menghentikan antagonisme dan prasangka sekolah? Omong kosong."
Dia memiliki cukup banyak keluhan, tapi karena dia tak mau terlibat dalam sesuatu yang merepotkan, jadi dia tetap diam.
҅Meskipun aku tak mengatakannya, seseorang mungkin akan mengatakannya .҆
Tak ada peraturan yang mengatakan semua orang harus ikut serta dalam festival, jadi yang harus dilaukannya adalah menunggunya berlalu.
Saat hari festival semakin dan semakin dekat, fakultas virtual reality belum membuat rencana pasti pada apa yang akan dilakukan.
"Bagaimana kalau berpakaian seperti karakter Royal Road kita, dan melakukan sebuah parade?"
"Kita harus membuat dinosaurus besar. Kita bisa membuat seekor Tyrannosaurus hologram, dan jika kita membawanya berkeliling festival, itu bisa menjadi sorotan dari festival ini."
"Bagaimana dengan Velociraptorganas yang tak tertandingi? Jika kita memiliki ratusan Velociraptor berlarian dan memburu para manusia...."
Hanya pendapat-pendapat tak masuk akal yang muncul dan rencana yang layak tak terbentuk. Ketika hanya tersisa 2 minggu sampai festival. Badan eksekutif mahasiswa mengadakan rapat dengan seluruh fakultas.
"Kita harus melakukan sesuatu juga."
Ini adalah pandangan bersatu dari para senior eksekutif, termasuk ketuanya. Namun, tak ada persiapan ataupun rencana.
"Ini melelahkan, untuk menyiapkan sesuatu untuk setiap festival, dan sudah tak ada waktu lagi. Jadi, tak bisakah kita melewatkannya?"
Choi Sang Jun dengan hati-hati mengatakan pendapatnya. Kemudian senior yang mengulang semester berbicara dengan nada netral.
"Para profesor saat ini bertanya-tanya apakah mereka harus melakukan MT fakultas lagi, sebelum liburan atau tidak."
"....."
"Spesifiknya, kemungkinan besar Silmido, kursus 7 hari 6 malam...."
"Sudah pasti aku mau berpartisipasi dalam festival!"
Para senior dan para mahasiswa baru yang sebelumnya tak tertarik, mengatakan pendapat mereka.
"Masalahnya adalah apa yang bisa kita lakukan....? Tentu saja kita harus melakukan pertandingan olahraga atas nama fakultas kita. Karena ada banyak cewek di fakultas kita, itu akan bagus, jika mereka berpartisipasi. Apa ada yang menentangnya?"
"....."
"Aku rasa tak ada. Kalau begitu semua orang akan ikut."
Kata-kata ketua adalah mutlak. Sedikit menderita di festival adalah ratusan kali lebih baik daripada pergi ke Silmido.
"Setelah itu, aku pikir, kita sangat memerlukan untuk melakukan sesuatu, setidaknya festival musik. Karena para profesor tak pernah absen dan menonton."
"Untuk festival musik, dapatkan sekitar 5 tim dan kirim mereka."
Mereka dengan cepat mencapai persetujuan. Meskipun itu adalah sebuah festival yang para mahasiswa harus nikmati, mereka akan melalukan apapun untuk membuat para profesor terkesan.
Bahkan bagi para mahasiswa, hanya menghadiri saja sudah merepotkan. Tetapi, karena festival Korea University sangat terkenal dan ada banyak hal untuk ditonton, mereka menantikan festival tersebut.
"Dan aku pikir, kita harus membuka kedai juga, karena kita harus mendapatkan dana event dari kedai. Siapa yang mau berpartisipasi dalam kedai?"
Jika itu adalah sebuah kedai, mereka harus memasak sampai larut malam, dan ada banyak pekerjaan rumahan yang harus dikerjakan. Semua hal dipertimbangkan, meskipun itu adalah pekerjaan yang melelahkan, Lee Hyun bersedia mengangkat tangannya.
"Kamu adalah Lee Hyun, kan? Oke, terimakasih. Ada lagi?"
Dari suasananya, itu tampak seperti semua mahasiswa baru dan para senior harus berpartisipasi setidaknya satu tugas. Dia telah menilai, jika itu lebih baik untuk bekerja di kedai yang relatif nyaman.
҅Permainan atau apapun itu sudah dipersiapkan sepanjang minggu. Jadi, hanya menderita selama waktu festival kemungkinan lebih baik.҆
Karena kedai dibuka selama siang hari, dia bahkan mungkin bisa meluangkan sedikit waktu. Namun, selain Lee Hyun, tak ada mahasiswa lain yang mengangkat tangan mereka.
Dalam berbagai cara, bekerja di kedai akan membuatnya sulit untuk melihat pemandangan dan mereka menganggapnya sebagai penderitaan, jadi tak ada yang mau berpartisipasi. Kemudian, 1 mahasiswi mengangkat tangannya dan menghancurkan dugaan semua orang.
Meskipun hanya dengan datangnya ke kampus yang sama dengan mereka, itu adalah sebuah kehormatan. Meskipun mereka melihat dia di kampus setiap hari, itu karena dia yang begitu cantik, hingga mereka bertanya-tanya apakah itu sebuah mimpi, kenyataan, atau surga.
Seoyoon mengangkat tangannya. Bahkan Ketua sangat kaget, hingga dia berbicara secara formal.
"Tentunya kamu tidak berencana untuk berpertisipasi dalam kedai?"
Seoyoon mengangguk ringan. Kemudian, para mahasiswa laki-laki yang lain secara bersamaan mengangkat tangan mereka.
"Ketua, aku juga! Aku juga ingin mencoba bekerja di kedai."
"Aku mengangkat tanganku terlebih dulu. Tolong biarkan aku melakukannya."
"Seonbae, bukan, hyung-nim! Ini aku, Dong Hun! Kamu akan memasukkan aku, kan? Iya kan?"
"Sang Hyuk, aku akan membelikanmu minuman keras sampai kita lulus, jadi aku hanya akan memintamu untuk memberikan pekerjaan kedai itu padaku. Aku akan menganggapmu sebagai penyelamat hidupku!"
Mata para mahasiswa lain menyala terang, saat mereka berteriak jika mereka akan berpartisipasi, dan daftar staf kedai tersebut dengan cepat penuh.






< Prev  I  Index  I  Next >