LMS_V15E01P01 Hadiah dari Dwarf
1. Hadiah dari Dwarf (1)
"Aku pikir, aku lebih baik pergi sekarang."
Ketika Weed berkata jika dia akan meninggalkan Kuruso, para
Dwarf merasa kecewa. Mereka telah berteman melalui quest-quest dan patung.
"Apa kamu benar-benar harus pergi?"
Herman berkata dengan suara sedih, "Tak bisakah kamu
hanya melanjutkan membuat patung di sini di Kuruso."
Para Blacksmith tak sering pergi, setelah menetap di Kuruso.
Di sana memiliki semua fasilitas dan material-material untuk Blacksmith, jadi
tak ada kebutuhan untuk pergi.
Weed menggeleng.
"Aku seorang Sculptor. Itu sulit, jika seorang Sculptor
tak mengelilingi dunia yang luas dan mengumpulkan pengalaman. Sekarang, karena
aku sudah selesai dengan apa yang ingin aku lakukan di Kuruso, aku harus
pergi."
Dia telah mendapatkan skill rahasia dari memahat!
Meskipun dia tak bisa menemukan patung kayu yang
disembunyikan Master Sculptor di suatu tempat, dia bisa merasakan sendiri skill
rahasia dari memahat. Dia telah menggunakan lebih dari 300 poin statistik Art
untuk menciptakan Spirit. Tapi diakhir dari pengasahannya, dia telah memulihkan
semuanya.
Pada akhirnya, yang akan dia tinggalkan adalah kenangan dari
pengasahan yang mengerikan di Kota Dwarf Kuruso. Meskipun, tentu saja ada
kenangan menyenangkan saat dia memulihkan patung air milik Kendellev yang
tersembunyi jauh didalam danau.
Herman berbicara dengan pahit.
"Pada akhirnya, kamu muncul hanya untuk pergi."
"Ya. Aku minta maaf."
"Kalau begitu, kita akan mengadakan pesta perpisahan
Dwarf."
"Tak perlu untuk melakukan sejauh itu."
"Ini adalah sebuah tradisi di sini di Kuruso."
Meskipun itu adalah sebuah tradisi, Weed merasa tak nyaman
dan berusaha untuk menolak. Herman mengetahui pikiran Weed dan mulai berbicara.
"Ini adalah sebuah event di mana semua Dwarf yang
menetap di Kuruso datang untuk minum dan bersenang-senang. Karena para
Blacksmith menghabiskan kebanyakan waktu mereka untuk mengasah skill-skill
mereka, mereka jarang keluar.
Namun, semua Blacksmith akan menghadiri pesta perpisahan,
dan masing-masing orang akan memberi hadiah kepada Dwarf yang akan
berangkat."
"Tampaknya kita memang harus mengadakan pesta
perpisahan."
Kata hadiah mengubah pikiran Weed. Itu akan menjadi hal yang
menyenangkan untuk pergi dengan perut kenyang dan tangan penuh dengan hadiah.
Herman menambahkan, "Pesta perpisahan Dwarf milikmu
kemungkinan akan menjadi yang terakhir."
"Apa? Kenapa?"
"Karena patung-patung yang kamu pulihkan telah menjadi
berita utama, jumlah Dwarf yang datang ke Kuruso telah benar-benar meningkat
pesat. Dan juga, tak ada Dwarf yang akrab dengan kedua tipe Dwarf yang
berkaitan dengan tempur dan Dwarf yang berkaitan dengan kerajinan."
Persaingan antara pengrajin berarti mereka merasa sangat
cemburu terhadap pengrajin yang lebih luar biasa daripada diri mereka sendiri.
Namun, Sculptor bukanlah pengrajin dan oleh sebab itu tak dianggap sebagai
kompetisi, jadi semua orang bisa merasa nyaman dengan mereka.
Hal ini juga merupakan bagian yang besar dari alasan kenapa
Weed bisa berteman dengan 5 Pengrajin Terhebat Kuruso, termasuk Herman.
"Karena ini mungkin menjadi pesta perpisahan yang
terakhir, kita harus membuatnya sangat megah. Aku akan memberitahu para Dwarf
yang aku kenal, untuk memastikan untuk mengeluarkan barang- barang yang telah
mereka simpan."
"Terima kasih."
"Seorang Dwarf yang pergi untuk melakukan perjalanan
akan membutuhkan banyak hal. Jadi, ambil kesempatan ini untuk mendapatkan
barang-barang itu, hahahaha."
"Hahahaha, tentu." Weed tertawa riang.
Tak seperti hadiah ulang tahun yang harus dia berikan
kembali suatu hari, dia bisa dengan sederhana dan dengan bahagia menerima
hadiah dari pesta perpisahan. Dia bisa menerimanya begitu saja dan memberi
ucapan terimakasih tulus kepada mereka.
Weed berpikir para Dwarf secara tak terduga adalah ras yang
romantis.
'Aku pikir, mereka
hanyalah sebuah ras kecil dan keras kepala, tapi mereka memiliki tradisi yang
bagus.'
Ketika Weed pergi ke danau untuk membuat patung baru, Pin
menanyai Herman.
"Kakek."
"Hmm?"
"Ada satu hal yang tak kamu katakan padanya tentang
pesta perpisahan."
"Apa itu?"
"Biaya minum."
Herman hanya menyeringai.
"Akankah dia mau, jika dia tahu?"
"Tetap saja, itu..."
"Jika kita akan mengadakan pesta perpisahan yang
menyenangkan, itu lebih baik jika dia tak tahu. Meskipun kami para Dwarf makan
dan minum, seberapa banyak kemungkinan jumlahnya?"
Herman tak berbohong. Dia hanya tak mengatakan satu hal. Bahwa
itu adalah adatnya bagi Dwarf yang akan pergi harus membayar biaya minum untuk
pesta perpisahan tersebut.
* * *
"Selamat."
"Pergilah ke benua yang luas dan bentangkan impian
Dwarf sepenuh hatimu. Bersulang!"
"Bersulang!"
"Untukmu!"
Lebih dari 1.000 Dwarf penduduk Kuruso berkumpul di plaza di
samping pesisir danau dan meminum bir.
"Kyaaa, enak sekali."
"Sungguh lezat!"
Di danau itu, ada patung-patung bebek yang terbuat dari air,
membuat riak di permukaan saat mereka dengan santai bergerak kesana-kemari.
Dari bawah air patung-patung paus yang besar mencipratkan dan menyemburkan air,
menciptakan pelangi.
Pemandangan seperti fantasi yang ditampilkan patung-patung
milik Kendellev, dan bir yang diminum di Kerajaan Bawah Tanah!
Para Dwarf sibuk meminum bir dari gentong.
"Jika seseorang bertanya kenapa Kuruso adalah tempat
terbaik, itu karena rasa birnya."
"Aku tak berpikir, aku bisa meninggalkan Kuruso hanya
karena rasa dari bir ini."
Meskipun suasana hati mereka mungkin memainkan peran juga,
Kuruso benar-benar memiliki bir yang rasanya luar biasa.
Pembuat Bir!
Di Kuruso, mereka adalah eksistensi yang dihormati para
Dwarf, mereka mengatakan jika bir yang dibuat oleh Pembuat Bir Kuruso memiliki
rasa terbaik.
Para Dwarf menemukan kegembiraan dalam meminum bir dan
dengan senang menjadi mabuk. Mereka memiliki karakteristik ras yaitu menyukai
bir. Konsentrasi mereka, serta beberapa statistik dan skill meningkat ketika
mereka meminum bir.
Jika mereka beristirahat penuh selama sehari setelah
benar-benar mabuk, mereka kembali pada kondisi terbaik mereka di hari
berikutnya, dan bisa membuat barang-barang.
Setiap kali mereka
memukulkan gelas kosong pada meja dan melihat perubahan positif yang terjadi,
para Dwarf merasa dihargai.
"Art Hand, ke sinilah!"
"Ini, kamu harus minum segelas juga di sini."
Weed bergerak dari tempat ke tempat dan sedang sibuk meminum
alkohol yang ditawarkan. Karena dia adalah karakter utama dari pesta perpisahan
tersebut, dia harus berpartisipasi.
"Quest saat itu benar-benar mengagumkan."
"Kamu menciptakan strategi untuk para Dwarf untuk
bertarung di dalam gua, kan."
Para Prajurit dan para Warrior memuji Weed. Cara para Dwarf
yang mabuk mengatakan hal yang sama lagi dan lagi, adalah bagian yang paling
aneh dari semua itu!
Karena Weed harus berpindah dari satu tempat ke tempat lain,
dia mendengar kata-kata yang mirip, tapi dia menahan semuanya.
'Jika demi hadiah
gratis, kejenuhan setingkat ini... aku bisa menahannya.'