Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V15E01P02

gambar


1. Hadiah dari Dwarf (2)



Para Dwarf memberinya pedang pendek, ransel kulit, dan hal-hal seperti umpan makanan sebagai hadiah.
Umpan makanan tersebut tak hanya mengeluarkan aroma yang sangat enak, itu juga memiliki efek menidurkan monster. Itu hanya berlaku pada monster-monster hidup, dan itu memiliki kelemahan jika monster-monster dengan banyak kecurigaan tak sering memakannya. Monster dengan tubuh besar harus memakan umpan dalam jumlah besar agar efeknya keluar. Dan ada kasus-kasus di mana para monster berkumpul karena umpan tersebut.
Namun, bahkan dengan memperhitungkan kelemahannya, efeknya yang sangat besar membuatnya menjadi sebuah tipe hidangan yang bisa dijual dengan harga tinggi. Koki berbakat harus membuatnya dengan bahan-bahan yang mengagumkan, jadi jumlah produksinya rendah.
"Akan bagus jika umpan ini bisa menyelamatkan hidupmu. Benua benar-benar memiliki banyak bahaya, jadi selalu berhati-hatilah. Dan pergilah hanya ke tempat di mana di sana banyak Dwarf."
"Aku akan menggunakannya dengan baik."
"Art Hand bukanlah seorang pemula, jadi tak ada perlunya mengatakan sesuatu seperti itu. Art Hand... pergilah. Kuruso ini benar-benar menjadi sebuah tempat yang bagus untuk tinggal, berkat kamu. Bahkan ada patung-patung air...."
Dalam suasana yang hangat tersebut, Weed menerima dan menyimpan hadiah-hadiah tersebut. Tapi para Dwarf yang memberinya dengan niat baik, mereka tiba-tiba memiringkan kepala mereka.
"Tapi, sayap yang kamu buat untuk memenangkan pertandingan melawan Death Hand tak ada di sana lagi. Kemana perginya sayap itu?"
"....."
"Itu benar-benar sayap magis, tapi sayap itu tiba-tiba menghilang. Apa yang terjadi pada sayap itu?"
Para Dwarf bertanya-tanya tentang Wings of Light yang telah dihidupkan oleh Weed dan disimpan secara terpisah.
Weed menjelaskan dengan cara pengelakan.
"Itu terbuat dari cahaya, kan? Apa yang terjadi saat kamu membiarkan lilin menyala untuk waktu yang lama?"
"Padam."
"Jadi begitulah."
"Ah! Jadi begitu."
"Aku mengira itu adalah sesuatu yang lain. Haha!"
Saat mereka meminum bir mereka, para Dwarf tersenyum cerah, keraguan mereka dihilangkan. Pengelakan berjalan dengan baik, karena para Dwarf telah meminum alkohol.
[Tingkat kemabukan meningkat.]
Saat Weed menerima dan meminum bir yang ditawarkan, dia menjadi agak mabuk.
"Art Hand, kamu akan meminum bir yang kami beri juga!"
"Ke sinilah, ke sini!"
Meskipun itu sampai poin di mana dia memiliki gaya berjalan yang tak tegap, Weed berjalan mendekat dan menerima bir segelas penuh.
"Minumlah semuanya, sekaligus."
Dwarf adalah ras yang tak suka minum seteguk demi seteguk. Weed secara luar biasa meminumnya dalam sekali teguk.
"Kyaah!"
"Kamu adalah seorang pria, bagaimanapun juga sekarang, makanlah hidangan paha juga."
Weed memakan beberapa hidangan dan berjalan-jalan, dia bahkan meminum alkohol bersama Exper. Dia adalah salah satu dari 5 Pengrajin Terbaik, dan saat Weed pertama kali sampai di Kuruso, namanya adalah yang pertama kali dia dengar. Seniman yang telah membuat lagu untuk menghormatinya.
Untuk pesta perpisahan Weed, ke-5 Pengrajin Terbaik telah datang ke sini.
"Art Hand."
"Ya, kakak."
"Suatu hari, aku pasti akan membuat sebuah tombak yang bisa mengalahkan seekor Naga. *Hic*."
"Aku yakin jika itu adalah kakak, kamu pasti akan bisa membuatnya."
Meskipun dia mabuk, dia berusaha untuk menyesuaikan dengan suasana hati Exper.
"*hic* Aku mabuk. Ngomong-ngomong, aku membuat tombak ini untukmu, jadi bawalah bersamamu."
[Anda telah menerima Spear of the Fire Lance yang dibuat oleh Pengrajin Exper.]
Dengan pemeriksaan secara sembunyi-sembunyi, dia mengetahui itu adalah sebuah tombak yang sangat mengagumkan dengan Attack Power lebih dari 78.
"Karena itu adalah sebuah tombak dengan namaku terlampir padanya, jangan memberikan tombak itu pada siapapun juga. Haha."
"Ya. Kalau begitu minum satu gelas lagi."
"Sekarang, tuangkan!"
Weed minum 3 gelas bersama Exper dan bergerak ke tempat lain. Ketika dia mengumpulkan lebih banyak hadiah lagi, pesta perpisahan Kuruso hampir mencapai puncaknya.
"Minum, minumlah!"
"Ayo minum dari gentongnya. Itu akan menunjukkan sisi Dwarfliness kita."
"Babi liar panggang, di mana babi liar panggangnya! Koki, bawakan kami 5 Babi Panggang!"
Para Dwarf dengan semangat membuat keributan. Karena Herman dan Pin juga minum bir bersama beberapa Dwarf, mereka menjadi sangat khawatir.
"Kakek, apakah ini tak apa-apa?"
"Yah... bahkan aku tak tahu jika Dwarf sebanyak ini yang datang. Ya ampun."
"Biaya minumnya akan sangat besar."
"Karena mereka tak mempertimbangkan minum secara cukup dan kembali, tampaknya ini akan menjadi pesta perpisahan terbaik. Para Dwarf ini benar-benar tak ada hubungannya. Atau apakah Weed menjadi seterkenal ini di suatu tempat?"
Sampai pada poin di mana Herman mendecakkan lidahnya, hampir setiap Dwarf di Kuruso berpartisipasi dalam pesta perpisahan ini.
Para Dwarf bisa merasakan jika ini mungkin menjadi pesta perpisahan yang terakhir, dan ada banyak Dwarf yang hanya sedikit berhubungan dengan Weed. Weed yang mungkin menjadi seorang Sculptor terbaik, ada banyak Dwarf yang datang, karena mereka ingin membangun hubungan personal dengannya.
Meskipun itu sudah lewat tengah malam, pesta perpisahan tersebut tak menunjukkan tanda-tanda berakhir. Weed bahkan menerima segelas bir dari Fabio, salah satu dari 5 Pengrajin Terbaik.
Fabio berusia pertengahan 40-an, memiliki bahu lebar, dan mata tajam. Meskipun itu adalah pertama kalinya Weed bertemu dia secara langsung, melalui penyiaran dan video-video, Weed sudah melihatnya berkali-kali.
Dwarf pengrajin yang paling terkenal, yang dipercayai memiliki kekayaan yang besar dan skill Blacksmith luar biasa.
"Ambil ini."
"Ya, terima kasih."
Weed sudah tinggal selangkah lagi untuk mabuk total.
[Tingkat kemabukan telah meningkat drastis.
Semua statistik secara sementara menurun.]
Sebagai hasil minum bir, dia menjadi pusing, dan tangannya gemetar, tapi dia menahannya dengan tekad.
'Tak boleh kalah pada alkohol setingkat ini.'
Dibandingkan dengan pelatihan mental yang dia pelajari dari Geomchi, dia bisa menahan alkohol setingkat ini. Dengan kekuatan dari tekadnya, Weed meluruskan posturnya, dan meskipun tangannya gemetar, dia tak menumpahkan alkohol setetespun dan menerimanya.
Pandangan dalam mata Fabio semakin dalam.
"Aku mendengar cerita ini dari putriku. Kamu menolak armor yang aku berikan dengan niat baik, ketika kamu mengerjakan quest."
"....."
"Aku merasa jika kamu adalah seorang bocah lancang. Aku pikir, kamu akan gagal karena itu adalah sebuah quest yang berbahaya, tapi kamu secara membanggakan berhasil. Dan selama beberapa saat, cerita tentangmu ini menjadi topik panas di Kuruso."
"Aku merasa terhormat."
"Asalkan kamu memiliki kemampuan, tak masalah untuk menjadi arogan. Aku bahkan melihatmu mengukir armor yang aku percayakan dengan sangat mengagumkan."
Saat Fabio meneguk birnya, Weed juga mengikuti dan minum. 2 gelas bir dikosongkan. Mereka berdua memenuhi masing-masing gelas.
"Tampaknya kamu bukan seorang Dwarf normal."
Pada kata-kata Fabio, Weed mengangkat pandangannya. Mata mereka secara tegas bertemu. Warna putih dari mata Weed telah berubah berwarna merah darah sebagai hasil dari mabuknya, tapi mata tersebut sangat dalam dan kuat.
"Aku melihatmu meminum alkohol saat kamu bergerak kesana-kemari sebelumnya. Jika kamu adalah seorang Dwarf normal, itu akan sulit untuk mempertahankan pikiran jernih setelah meminum alkohol sebanyak itu. Aku tahu, karena aku seorang Dwarf juga."
"Aku berada pada sisi memegang minuman keras dengan baik."
"Begitukah. Namun, dari yang aku lihat, pada akhirnya kamu bukanlah seorang Sculptor normal."



< Prev  I  Index  I  Next >