LMS_V15E02P03

2. Dungeon Yang Belum Ditemukan (3)
Penjelajahan dungeon untuk tugas sekolah!
Karena mereka harus menyelesaikan penjelajahan tersebut
sebelum festival dimulai, mereka benar- benar dikejar waktu.
"Cepat ke sinilah."
"Aku bilang jika kami semua sudah ada di sini."
Segera, setelah anggota kelompok berkumpul di ruang kapsul
setelah menyelesaikan pelajaran pagi, keluhan-keluhan mereka keluar. Namun, Lee
Hyun juga memiliki alasan.
"Perjalanannya sangat berat."
"Bohong. Kamu berjalan ke sini."
Anggota kelompok itu tak tertipu.
"Membutuhkan 3 menit berjalan dari sekolah, jadi kenapa
kamu harus datang ke sini naik mobil."
"Itu lebih dari satu perhentian bis. Jadi, jika kamu
menaikinya itu akan lebih lama lagi."
Mata Lee Hyun menjadi sedih dan lembab. Choi Ji Hoon, yang
menggunakan nama Zephyr di dalam game telah mengajari para sahyeong hal ini.
Lee Hyun mencoba menggunakan metode tersebut untuk menenangkan para cewek. Lee
Hyun mengibaskan tangannya, dan berbicara dengan suaranya yang paling manis.
"Rusa licik ini... Apa kamu meragukan kata-kataku sekarang
ini?"
"......"
Pada saat itu, ekspresi para cewek mengindikasikan jika
sesuatu di dalam perut mereka secara mendesak naik.
'Ah, asi yang aku
minum saat aku adalah seorang bayi...'
Perasaan mual dan tak menyenangkan!
Bahkan jika kau mencampurkan selai kacang dan keju dan
membuat ramen, itu tak akan seburuk ini.
"Ah, kita sampai. Untuk sekarang ini mari kita bergegas
dan memulai."
Hong Sun Ye, yang melihat Lee Hyun mengerjakan ini dan itu
beberapa hari belakangan ini, berpihak padanya. Meskipun Lee Hyun bahkan lebih
sulit untuk ditangani daripada sepupunya, yang pamannya tinggalkan dari pagi
hingga sore, Hong Sun Ye menampilkan kesabaran.
"Oppa." Lee Yoo Jung memanggil Lee Hyun sebelum
dia masuk kedalam kapsul.
"Hm?"
"Kamu berada di dekat Kerajaan Dale, kan? Kami semua
sudah berkumpul, dan kami juga melakukan banyak latihan penjelajahan."
Lee Hyun menjawab seolah-olah tak ada masalah.
"Tentu. Aku sudah hampir sampai di sana."
"Ya, kalau begitu itu melegakan. Kami akan pergi dulu
dan menunggu. Tolong datanglah dengan cepat."
"Tunggu saja sebentar. Aku akan segera sampai."
Lee Hyun masuk kedalam kapsul, dan saat sensor-sensor
terpasang, dia berpikir,
'Kurasa aku harus
segera pergi.'
* * *
Dia sedang sibuk menjual aksesoris dan patung-patung yang
dia buat di Kuruso kepada para Merchant. Jadi, dia masih berada di Kastil Herom
Kerajaan Nest. Bahkan, dengan menunggangi kuda, Kastil Nekan Kerajaan Dale
jaraknya masih 5 hari perjalanan.
'Dalam istilah Korea,
aku hampir sampai di sana. Karena "segera" artinya "masih
membutuhkan waktu yang lama" sekarang, mereka mungkin akan mengerti
meskipun aku terlambat.'
Kastil Herom!
Karena kerajaan tersebut berada di posisi perbatasan, maka
itu adalah sebuah kastil penuh sesak dengan para Merchant yang bertransaksi. Sehingga
para player yang membeli memiliki gerobak dan barang-barang, begitu riuh.
Mengingatkannya tentang pasar saat fajar.
Ada player-player yang habis-habisan pada harga saat mereka
menawar, dan para Merchant yang tik menurunkan harga sedikitpun sedang
bertarung dengan sengit.
"Kenapa, tak peduli seberapa mata duitan-nya dirimu
sebagai seorang Merchant, bagaimana bisa kamu melakukan ini? Bagaimana bisa kamu
membeli barang-barang yang seperti anakku sendiri, yang aku buat dengan begitu
banyak penderitaan dengan harga segitu?"
"Dengar dulu. Tenang dulu dan dengarkan penjelasanku.
Harga pasar barang-barang sekarang ini....."
"Harga pasar! Kamu anggap apa barang-barang yang aku
buat? Apa ada goresan pada barang-barang milikku? Atau kamu mengatakan kualitas
dari ruby ini rendah?"
Seorang Dwarf pendek tengah histeris. Tentu saja, identitas
sejati dari Dwarf itu adalah Weed!
Dia menjadi seorang Dwarf keras kepala terhadap para
Merchant pemula dan mematok harga.
Dia menjual ukiran permata pelengkap aksesoris dan
patung-patung, dan bahkan hadiah dari para Dwarf. Sejujurnya, saat dia menjual
hadiah-hadiah yang ia terima di pesta perpisahan, dia merasakan tusukan-tusukan
kecil dalam hati nuraninya.
'Meski begitu, pasar
sekarang ini telah berubah. Untuk hadiah-hadiah yang tak aku perlukan, aku
hanya bisa menganggapnya sebagai penerimaan sebuah sertifikat hadiah.'
Hadiah dari kebaikan hati!
Dia telah menerima kebaikan hati dari para pemberi hadiah,
dan berpikir itu sudah cukup bagus saat menjualnya dengan harga keterlaluan
sesuka hatinya.
Karena itu adalah barang-barang yang dijual oleh seorang
Dwarf, kredibilitasnya tinggi dan kualitasnya juga bagus. Tapi, karena dia
bersikeras pada harga yang tinggi, transaksinya tak terjadi dengan cepat.
* * *
"Ugh, kapan dia datang."
"Ini sudah sangat terlambat... Haruskah kita menyerah
dan pergi sendiri?"
"Tidak bisa. Karena jika satu saja orang tak ada dalam
kelompok, kita tak akan mendapatkan nilai."
Di bawah pohon tua di Kastil Nekan, sekelompok orang tengah
menunggu seseorang.
Sebuah party yang terdiri dari 2 Swordsman, seorang Thief,
Enchanter, Elemental Magician, dan Ranger!
Hegel meletakkan perisai yang ia bersihkan sampai berkilauan,
di tanah.
"Ini sudah lama sekali. Meskipun aku mengeluarkan
Kudram's Shield untuk sebuah perubahan."
Kudram's Shield.
Sebuah perisai besar yang bisa menutupi seluruh tubuh,
perisai itu memiliki defense lebih dari 70, dan memiliki efek memblokir
serangan dengan bobotnya yang sangat berat. Choe Sang Jun meminjam armor dan
perisai tersebut dari kakaknya, yang merupakan seorang anggota dari Guild Black
Lion.
Ketika Rumi si Enchanter melihat perisai itu, dia berkata
dengan wajah penasaran, "Sang Jun, bukan, Hegel, siapa yang memperkuat
perisai itu?"
"Pengguna sihir terbaik di Kerajaan Haven, Perrier-nim
yang melakukannya. Dia adalah Enchanter dari Guild Black Lion."
"Ah, orang terkenal itu yang melakukannya..."
Tatapan para anggota party itu terfokus pada Kudram's
Shield. Bahkan, di dalam Kastil Nekan, semua perhatian terfokus pada Hegel,
yang berpakaian dalam equipment menakjubkan.
Di Benua Versailles, pada umumnya, memungkinkan untuk
menunjukkan kekuatan seseorang dengan equipment. Kekuatan serangan seorang
Swordsman bisa menjadi kekuatan untuk mendukung seluruh party, dan mereka juga
bisa menjadi akar dari pemusnahan musuh.
Jika kamu melihat Swordsman luar biasa, iri adalah hal yang
wajar.
"Pasti bagus, Hegel."
"Itu benar-benar equipment yang membuatku iri. Armor
itu juga bukan sebuah item normal juga, kan?"
"Kalian tak akan tahu tentang item ini, meskipun aku
memberitahu kalian. Karena ini adalah set Snake's Bantis Armor. Sepatu dan
pauldron, dan helmnya adalah item satu set."
"Aku tak pernah mendengar tentang Bantis Armor."
"Tentu saja tidak, meskipun ini bukan sebuah item terkenal,
tidak! Ini adalah armor yang begitu langka, yang hanya sedikit orang-orang yang
tahu cara menggunakannya. Jadi, item ini tak diketahui dengan baik. Namun
kemampuannya lebih menakjubkan daripada senjata-senjata milik Norman."
"Itu lebih baik daripada senjata-senjata Norman?"
"Membandingkannya saja sudah mustahil."
Ketika Hegel membual tentang equipment itu, mata Selsia si
Elemental Magician berkilauan.
"Dengan equipment seperti itu, benar-benar tak ada
perlunya untuk menunggu."
"Hm?"
"Bukankah aku yang melakukan kebanyakan perburuan
lagian? Maka ayo pergi."
"Tapi, jika hyung tak datang, kita tak akan mendapatkan
nilai yang bagus..."
"Kita bisa pergi dulu dan menjelajahi terlebih dulu,
tidak bisakah kita bertemu nanti?"
"Haruskah?"
Hegel memasang ekspresi tergoda. Dia juga ingin sekali
buru-buru mencoba equipment yang dia pinjam dari kakaknya. Swordswoman Bella
juga membuka mulutnya.
"Lagipula, tak banyak yang bisa dilakukan oleh seorang
Sculptor dalam sebuah penjelajahan. Jadi, meskipun dia tak ada sejak awal, itu tak
akan banyak berpengaruh."
Dengan persetujuaan Bella, Hegel membulatkan pikirannya.
"Baiklah. Ayo kita pergi."
"Tapi, dungeon apa yang kamu putuskan untuk di
jelajahi?"