LMS_V15E03P03
3. Buku Aneh Milik Gildras (3)
Hegel melirik anggota party yang lain dengan cepat, kemudian
memasukkan Longsword yang ia gunakan ke dalam sarungnya dan mengeluarkan sebuah
gada yang besar.
Secara umumnya, gada adalah senjata dengan kekuatan serangan
yang sangat kuat.
Meskipun Swordsman menguasai pedang sesuai dengan profesi
mereka, mereka mendapatkan skill-skill senjata dari tombak dan senjata-senjata
tumpul secara terpisah, pada saat yang bersamaan. Karena defense dari armor
yang digunakan Swordsman dalam pertarungan begitu luar biasa, hal itu menjadi
efesien, untuk menggunakan tombak dengan ujung yang lancip atau senjata tumpul.
Rupture's Mace!
Itu adalah senjata yang senilai 680.000 won di situs jual beli.
Sebagai opsi, gada
itu bisa mengeluarkan serangan keras, bahkan jika diblokir oleh sebuah perisai,
kekuatan penghancur yang menembus armor tak bisa dibendung. Jadi, gada itu bisa
menghempaskan orang hanya dengan kekuatan saja.
Mengingat gada
tersebut sulit ditangani, karena pendek dan berat. Tapi, itu adalah cara
terbaik saat melawan monster yang memiliki HP tinggi dan yang tak mati dengan
mudah.
"Hyaaa!"
Saat dia mengganti senjata dan mengangkatnya, aura yang kuat
memancar dari tubuh Hegel. Mungkin itu adalah karakteristik dari gada, tapi
Fighting Spirit miliknya diperkuat, dan para monster terintimidasi.
Hegel tak melewatkan kesempatan untuk mengambil keuntungan
dari pergerakan Kramanoim yang tumpul.
"Earth Wave!"
Dengan kekuatan yang besar, Hegel menghantam lantai
menggunakan gada tersebut. Tanah bergemuruh dan berguncang. Tubuh dari para
Kramanoim dalam radius 7 meter berubah menjadi cahaya abu-abu, karena gelombang
kejut tersebut.
Skill AOE yang ditampilkan seorang Swordsman berlevel lebih
dari 300, dengan melakukannya secara berlebihan. Kekuatan penghancur yang
mengerikan!
"Flash of Fighting Spirit!"
Hegel yang menerobos blockade, memburu para Kramanoim,
seolah-olah dia sedang mambantai kawanan domba. Meskipun dia juga harus
membantu anggota party yang lain, dia adalah player pemimpin yang memburu
sebagian besar monster.
Meski begitu, Hegel tak tampak puas.
"Sialan. Jika saja keahlian skill Earth Wave sedikit
lebih tinggi, setidaknya setengah dari mereka tak bisa bertarung dalam satu
serangan..."
Bahkan dengan keahlian skill yang kurang, itu sudah cukup
bagus untuk membuat Bella atau Rumi tercengang.
"Seorang Swordsman level 300 sangatlah kuat."
"Aku hanya melihat mereka di penyiaran saja, tapi aku
tak pernah melihatnya secara langsung. Namun sama seperti yang mereka katakan,
mereka seperti dilahirkan untuk bertarung, mereka sungguh luar biasa."
Kekuatan serangan seorang Swordsman sampai pada poin
merangsang kekaguman. Setelah mereka selesai beristirahat sebentar, mereka
menuju ke lantai 3.
"Haha. Jika Kramanoim Elder muncul, ini akan menjadi
sebuah dungeon yang benar-benar bagus."
Hegel memimpin mereka dengan percaya diri. Namun, dimulai
dari lantai 3 bawah tanah, tak seperti yang mereka duga. Labirin terkutuk
memblokir jalan di depan, dan jebakan-jebakan yang tak ada habisnya.
Sesuatu yang mengejutkan seperti panah terbang dari dinding!
Mereka melangkah pada tanah dan kaki mereka tenggelam, dan
disergap oleh ular-ular beracun. Nide si Thief membongkat jebakan-jebakan dan
memburu ular, tapi mereka terhambat untuk waktu yang lama.
Dan kemudian, dalam sekejap ketika mereka maju seperti itu!
*Rumble!*
Batu besar menggelinding ke arah mereka dari lorong yang
mereka lewati. Batu itu memenuhi seluruh lorong. Batu itu menggelinding maju
tanpa adanya sudut untuk bisa lolos.
"Lari!"
Party itu yang melihat batu besar menggelinding di belakang,
mereka berlari untuk menyelamatkan diri ke dalam dungeon.
"Kita tak tahu apa yang ada di depan!"
"Lebih baik daripada terlindas dan mati karena batu
itu."
"Lorongnya semakin sempit!"
*Rumble!*
Lorongnya menjadi semakin dan semakin sempit, jadi batu
besar itu terjepit di antara dinding. Dindingnya porak-poranda, meskipun batu
itu menggelinding sampai sini, batu itu akhirnya berhenti.
"Sungguh melegakan."
"Dengan ini apa kita selamat?"
Tak ada waktu untuk mengekspresikan kebahagiaan dengan
santai. Nide si Thief mengetahui dari pengalaman kasus-kasus seperti ini,
krisis yang lebih besar akan mendatangi mereka. Nide buru-buru membuka
mulutnya.
"Hei, kawan-kawan."
"Hm?"
"Ada 3 berita buruk... ada berita yang benar-benar
buruk dan berita yang tak terlalu buruk. Dan yang satunya lagi berita
naas."
Selsia tersenyum. Setelah berulang-ulang melakukan perburuan
yang membosankan setiap hari, mengalami penjelajahan dungeon seperti ini
benar-benar menyenangkan baginya.
"Beritahu kami berita yang tak terlalu buruk terlebih
dulu."
"Ok. Itu adalah jalan kita untuk kembali telah
terblokir. Dan berita yang benar-benar buruk adalah, kita tak tahu jebakan
macam apa yang ada di tempat kita berdiri."
"Jebakan, kamu bilang?"
"Barusan, aku mencoba menggunakan skill Trap Seeking
milikku... seluruh tempat ini penuh dengan jebakan. Jadi, aku pikir itu lebih
baik untuk tetap diam."
"Pembongkaran jebakan-jebakan itu mustahil?"
"Ya. Seluruh lorong ini penuh dengan jebakan... tempat
ini kemungkinan bukan jalan normal yang semula. Jadi, itu adalah lorong yang
terhubung secara terpisah. Dari penampilannya, tanpaknya kita memilih arah yang
salah sejak batu itu menggelinding."
"......"
Kulit Rumi berubah menjadi pucat. Tetap saja, sebelum dia
menyerah, dia bertanya dengan penuh harap,
"Lalu apa berita naasnya? Apakah ada yang lebih buruk
dari ini?"
"Ya. Sekarang ini, satu-satunya yang datang ke tempat
di mana kita berada. Satu-satunya orang yang bisa menyelamatkan kita... adalah
Weed-hyung."
"....."
Party itu tenggelam dalam keputusasaan, tanpa harapan,
frustasi, dan depresi!
Mereka bisa dengan mudah merasakan maksud Nide dari nadanya.
'Berakhirlah sudah.'
Itu tampak seperti mereka akan kembali dengan tugas
penjelajahan dungeon sebagai kegagalan. Poin untuk menemukan sebuah dungeon
yang belum ditemukan kemungkinan akan tinggi. Tapi, jika mereka semua mati di tengah-tengah
penjelajahannya, itu akan menjadi sebuah kegagalan total pada akhirnya.
Tugas itu sendiri sudah disesalkan, tapi level atau keahlian
skill yang akan menurun karena kematian, bisa menjadi sesuatu yang sangat
menjengkelkan.
Kemudian, Hegel melangkah maju dengan langkah yang tak
peduli. Setelah beristirahat secara cukup, staminanya yang habis telah pulih.
"Apa yang kalian lakukan. Apa kalian hanya akan duduk
di sini dan mati?"
"Hegel! Itu mungkin berbahaya."
"Lagian kita tak memiliki kebebasan untuk memilih. Maka
kita akan maju. Dan ini adalah sebuah dungeon di mana monster-monster lemah
seperti Kramaniom yang muncul... meskipun kalian mengatakan ini berbahaya,
kemungkinannya tidaklah seburuk itu."
Komentar Hegel anehnya meyakinkan. Bahkan, jika meraka masih
berdiri di sini, mereka akan bergerak maju. Jika mereka akan mati pada saat
yang sama, entah dengan cara ini atau itu, mereka tak akan berdiam diri sampai
mati.
Meskipun itu adalah tindakan layaknya Swordsman, hal itu
terjadi saat dia mengambil beberapa langkah.
"Hegel!"
"Apa?"
Hegel tak berbalik dan hanya berjalan maju.
Para anggota party bisa melihat laba-laba menempel pada
punggung dan pundak Hegel. Mereka adalah laba-laba yang seukuran kepalan tangan,
yang merangkak secara diam-diam pada dinding, lantai, dan langit-langit. Karena
armor yang dia pakai, hanya orang yang terlibat yang tak bisa merasakan mereka.
"Umm, kamu berada dalam bahaya sekarang ini."
"Apa itu."
"Di armormu....."
"Apa ada sesuatu di sana?"
Ketika Hegel berpaling untuk melihat, para laba-laba sudah
mengeluarkan jaring dan membungkus erat-erat seluruh tubuhnya dalam
benang-benang itu. Tubuhnya sepenuhnya terbungkus jadi dia bahkan tak bisa
mengayunkan senjatanya.
Inilah yang disebut segel kedap udara!
Setiap kali dia menggeliat, berusaha untuk lepas, benang
laba-laba tersebut tak akan putus, dan malahan menjadi lebih dan lebih erat.
"Ah!"
Jeritan keluar dari mulut Hegel. HP miliknya tak menurun
banyak, karena dia memakai armor yang bagus. Tapi, tak peduli seberapa banyak
kekuatan yang ia gunakan, dia tak bisa bergerak seincipun di dalam
benang-benang laba-laba itu.