Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V15E06P03

gambar


6. Slave Date (3)



Tapi para budak lain maju, memenuhi barisan depan. Seorang budak hanya bisa dibeli oleh satu orang dari penonton!
Teman-teman yang akan membeli mereka sudah diatur sebelumnya saat seleksi, jadi mereka berdiri di depan. Orang-orang yang maju sesuai kehendak mereka sendiri hanyalah Lee Hyun, dan beberapa orang yang lain.
"Terjual seharga 30.000 won."
"Terjual seharga 15.000 won."
"Budak kali ini cukup berharga. 48.000 won! Adapun kata-kata untuk pembeli, hari ini kalian benar- benar bisa mempekerjakan mereka dan gunakan senilai dengan uang kalian!"
Giliran Lee Hyun datang.
Si penyiar menatap Lee Hyun dan mendesah dalam-dalam seolah-olah depresi. Kemudian dia berkata menggunakan mikrofon.
"Jika saja aku memberitahu kalian yang bisa dilakukan budak kali ini.... Tampaknya dia memiliki kekuatan yang bagus. Aku menyerah pada harga. Kita akan memulai dari 10 won."
Seorang budak seharga 10 won!
Meskipun para budak lain memiliki permulaan pada beberapa ratus atau bahkan ribuan won. Meskipun dia tahu itu adalah lelucon, Lee Hyun merasa sedih.
Tetapi bahkan dengan 10 won, tak seorangpun mengangkat tangan mereka.
"Di sini. 20 won!"

Seorang wanita paruh baya dengan anak kecil di punggungnya ,di antara para penonton pasti merasa kasihan padanya, karena wanita itu mengangkat tangannya.
Kemudian sebuah tangan dari sisi lain diangkat.
"Aku punya 20 won dan 10 won lagi."
Ketika dia melihat tempat di mana teriakan itu berasal, itu adalah adiknya, Lee Hayan.
Untuk menyebutkan 30 won dengan emosi seperti itu, semuanya demi keluarga!
Si penyiar berteriak,
"Sekatang, sudah sampai 30 won. Apa ada yang melanjutkan dengan 40 won?"
"40 won!"
"55 won!"
"80 won!"
Karena itu murah, lebih banyak orang mulai menyebutkan harga.
"175 won!"
"199 won!"
"390 won!"
"390 won! Jika tak ada lagi yang akan menawar lebih dari 390 won, maka tawaran pemenang akan diberikan pada harga itu. Aku akan menghitung dari sembilan. Sembilan. Delapan... Tujuh..."
Harga yang menyedihkan!
Karena tak seorangpun yang akan menyebutkan harga yang lebih tinggi, si penyiar akan memenangkan tawaran tersebut. Ketika hitungan mundur sampai pada dua. Seorang cewek mengenakan jean, jaket baseball, dan sebuah topi, mengangkat tangannya.
"2 juta won!"
"2 juta won! Aku mendengar 2 juta won. Apa aku benar-benar mendengar seseorang mengatakan 2 juta won?"
Si penyiar berteriak penuh semangat. Mata kerumunan itu juga bergerak serempak kearah cewek itu. Mereka berpikir itu pasti lelucon. Namun, saat cewek itu melepaskan jaket baseball dan kaca matanya, suara-suara heran bermunculan.
"Itu Jeong Hyo Lynn!"
"Jeong Hyo Lynn datang ke festival sekolah kita!"
Dia, yang bernyanyi di atas panggung dunia dan disebut seorang peri, Jeong Hyo Lynn, telah menyebutkan 2 juta won dalam Slave Dating. Begitulah Lee Hyun dijual pada Jeong Hyo Lynn.
* * *

"Budak, tanganmu!"
"Baik."
Lee Hyun buru-buru bergandengan tangan dengan Jeong Hyo Lynn. Mereka begitu dekat, hingga dia bisa mencium aroma yang memikat. Mereka bergandengan tangan dan melewati kerumunan itu, saat mereka menuju ke lokasi lain.
Ada orang-orang yang terus-menerus berusaha main mata pada Jeong Hyo Lynn, dan perhatian terfokus pada mereka. Jeong Hyo Lynn tak bisa berhenti tersenyum.
"Hey, kamu akan membawaku berkeliling festival ini, kan?"
"Tapi aku juga tak mengetahuinya dengan baik..."
"Tak masalah. Bagian yang menyenangkan adalah mencoba ini dan itu sambil berjalan-jalan bersama-sama. Meskipun aku seorang mahasiswa kampus juga, aku tak bisa sering datang ke kampus. Kamu tahu, ini adalah pertama kalinya aku melihat-lihat sebuah festival, meskipun aku sering bernyanyi di sebuah festival."
"Kenapa kamu tak pergi bersama orang lain. Karena aku orang yang sibuk..."
"Budak, haruskah aku mengembalikanmu?"
"....."
Ancaman tegas untuk mengembalikannya!
Bagi budak, tak ada kebebasan pilihan. Dia tak bisa naik ke panggung lagi atau mengembalikan 2 juta won juga.
"Aku akan membawamu berkeliling festival."
"Kamu seharusnya mengatakan itu lebih cepat."
Jeong Hyo Lynn sangat memahami Lee Hyun, dan sudah terbiasa pada cara-cara untuk menanganginya.
'Sebuah ancaman adalah yang paling efektif!'
Jeong Hyo Lynn menempel erat-erat di lengan Lee Hyun. Lee Hyun bisa merasakan tubuh Jeong Hyo Lynn, setiap kali dia berjalan. Tubuhnya yang tak memiliki sedikitpun lemak dan dadanya yang seperti bantal, terus menyentuh lengan Lee Hyun.
"Hey, Master. Apa tak apa-apa melakukan ini, meskipun kamu seorang selebritis?"
"Melakukan apa?"
"Jika kita berkeliling sambil bergandengan tangan, itu akan menciptakan kesalah-pahaman."
"Kesalah-pahaman seperti apa?"
"Umumnya, jika kamu melihat seorang cowok dan cewek dan menempel seperti ini...."
Dia mendengar suara orang-orang.
"Jeong Hyo Lynn-ssi, dia benar-benar cantik."
"Mereka bilang dia mendonasikan 2 juta won di acara amal Slave Dating."
Semua kegiatan dari Slave Dating digunakan sebagai donasi amal.
"Lihat saja mereka bergandengan lengan."
"Shhh! Itu adalah fan-service. Fan-service."
"Karena itu adalah Jeong Hyo Lynn yang baik hati, dia memperlakukan cowok itu seperti seorang pacar, meskipun itu adalah seorang cowok seperti dia."
"Seorang budak baru yang bahkan tak terjual, telah sepenuhnya meraih sebuah kesempatan emas, jeez."
Meskipun ada reporter di festival Universitas Korea, mereka melewati para reporter itu dengan mudah.
"Kami berpikir dia tak punya ketertarikan pada festival universitas, karena dia memulai debutnya dan melonjak naik dari album pertamanya. Tapi untuk Jeong Hyo Lynn-ssi berada ditempat seperti ini... itu mengejutkan."
"Peri yang terkenal benar-benar baik hati."
Dia memancarkan pesona yang besar.
Lee Hyun, yang pergi setelah bekerja di kedai, bukan hanya tak cocok dengannya, tapi amat sangat tak cocok untuk Jeong Hyo Lynn.
Tidaklah mungkin untuk memikirkan yang lainnya, itu semua karena ada saat-saat ketika dia menolak lamaran dari aktor Hollywood terkenal. Itu adalah Jeong Hyo Lynn, yang sangat bersih dalam hal skandal atau hal-hal yang berhubungan dengan pria.
Itu adalah dia yang hanya menyukai lagu-lagu.
"Setelah bergandengan tangan dengan seorang pria sekali, itu sedikit menyenangkan. Aku bertanya-tanya, apakah semua orang bergandengan tangan untuk perasaan semacam ini...."
"Apa?"
"Aku hanya bicara sendiri."



< Prev  I  Index  I  Next >