Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V15E08P04

gambar


8. Rekonstruksi Kekaisaran Niflheim (4)



Weed jelas-jelas harus menyerah. Jika dia meminta Pale untuk datang, Maylon akan sedih.
Irene akan menjadi bantuan besar, karena dia adalah seorang Priestess. Tetapi, akan ada banyak saat-saat ketika dia harus melindunginya. Dalam aspek itu, Romuna juga berada dalam posisi yang sama.
Surka masih muda dan terkadang takut-takutan, jadi itu akan memberatkan untuk pergi selama puluhan hari hanya mereka berdua dalam sebuah dungeon quest yang sulit.
Skill tarian Hwaryeong bagus untuk meningkatkan statistik atau menidurkan monster. Kegunaannya memang luar biasa, tapi kekuatan serangan miliknya sebenarnya lemah jadi itu berbahaya. Meskipun dia bagus dalam kebanyakan perburuan, itu sulit untuk membawa Hwaryeong pada sebuah pertempuran di mana Weed tak tahu kesulitan macam apa yang menunggu.
Zephyr sudah dibuang sejak awal.
Meskipun HP miliknya banyak, Endurance'-ya bagus, dan dia bahkan memiliki skill AoE.
"Karena dia sangat dekat dengan adikku, sudah pasti tak akan aku izinkan."
Weed menghapus eksistensi Zephyr dari pikirannya. Bagaimana bisa dia memberikan adik tersayangnya kepada seorang playboy. Itu adalah sesuatu yang tak akan pernah terjadi, bahkan jika langit akan runtuh.
"Karena Yurin bilang mereka hanya bertemu, aku harus menunggu dan mengawasi. Karena adikku memiliki pandangan berbeda pada orang-orang."
Tindakan atau sikap adiknya tak berubah, jadi dia lega untuk sekarang ini. Hati terkoyak dari seorang ayah, ketika putrinya keluar berkencan dengan pacarnya, sambil mengenakan rok mini!
Weed juga bisa bersimpati sedikit.
"Semua laki-laki adalah serigala dan pencuri. Jika seorang pria mati di tangan seorang wanita, si wanita tak bersalah. Karena bahkan jika si pria tewas, dia pasti telah melakukan tindakan-tindakan yang tak pantas, atau ingin melakukannya!"
Meski begitu, dia tak bisa membawa Yurin juga. Dia mengirim whisper kepada Geomchi.
-Master.
-.......
-Master.
-Ahem! Ada apa!
-Apa yang kamu lakukan sekarang?
-A-Aku tak melakukan apa-apa. Aku jelas-jelas tak memulai percakapan dengan seorang Nona Dark Elf. Murid. Hanya ada sesuatu yang ingin aku tanyakan.
-Master.....
Jawaban jujur Geomchi kembali setelah beberapa saat.
-Haruskah aku juga menikah? Itu sulit, tapi aku harus mencoba pernikahan tua setidaknya.
-Para sahyeong yang lain juga sibuk, kan?
-Ya. Mereka ada di desa Orc, dan banyak juga yang ada di desa Dark Elf. Para Dark Elf dengan kulit mereka yang gelap sangat sehat, jadi mereka sangat menyukai mereka.
-Bagaimana dengan Pegunungan Yuroki?
-Ada banyak monster. Tak masalah, karena ada banyak monster yang layak dilawan. Membuat party bersama para Orc dan mencoba gaya berburu mereka juga menyenangkan.
Geomchi dan para sahyeong lain sangat menikmati Royal Road. Memamerkan keindahan kejantanan mereka yang tulus, saat mereka melindungi para Orc yang lemah.
-Master, para Dark Elf juga menyukai bunga.
-Oh, sungguh? Baiklah. Kamu harus bekerja keras juga. Dan panggil aku kapanpun, jika kamu membutuhkan bantuan.
-Ya, master!
Weed mengakhiri whisper dengan Geomchi.
'Siapa yang harus aku bawa?'
Kelompok elit adalah minoritas di Kerajaan Armen. Sebuah guild yang dia perkirakan memiliki banyak player berlevel tinggi yang tak diketahui.
Weed juga merupakan seorang anggota dari guild itu, tapi dia tak melihat jendela chating guild selama beberapa saat. Jendela chating itu dimatikan, karena para anggota guild seringkali mengobrol tak jelas di antara mereka sendiri!
Itu juga merupakan sebuah beban, karena fakta dia tak mengenal siapapun cukup baik untuk mengundang hanya satu orang dari Guild Travellers of the Wilderness.
Kemudian, whisper dari Pale masuk.
- Weed-nim, kamu bilang kamu membutuhkan satu tentara bayaran, kan? Maukah kamu membawa seorang Shaman?
-Shaman seperti apa itu?
-Keahlian skill miliknya dan pemanfaatannya sampai pada poin tak masuk akal. Dia adalah Shaman yang paling terkenal di Morata. Dia benar-benar merupakan bantuan yang besar bahkan dalam party berburu. Aku bilang berbicara tentang Weed-nim barusan, dan dia bilang dia benar- benar ingin pergi.
Weed teringat hari-harinya sebagai seorang pemula, ketika dia belum terlalu lama bermain Royal Road.
'Aku satu party dengan seorang Shaman di City of Heaven, Lavias.'
Sebuah nama yang tak terlupakan, Da’in.
Da’in adalah wanita impiannya.
Itu sulit untuk mengatakan seperti apa tepatnya yang ia sukai, tapi hari-harinya bersama Da’in sangat menyenangkan. Mereka berbicara banyak saat berburu di dungeon, hanya mereka berdua. Dan mereka mengobrol, bahkan saat berburu.
'Meskipun dia pergi untuk menjalani operasi.... apa dia baik-baik saja sekarang?'
Karena tak ada kabar, dia hanya bisa berharap Da’in baik-baik saja. Weed menghilangkan pemikiran masa lalunya dan berbicara.
- Sepertinya ini merupakan tempat yang sangat berbahaya bagi seorang Shaman.
Profesi tipe Priest pada dasarnya merupakan bantuan yang besar dalam sebuah party berburu, tapi mereka tak bisa melindungi diri mereka sendiri.
-Tolong sampaikan permintaan maafku, karena tak bisa melakukannya bersama-sama.
-Tidak masalah. Mau bagaimana lagi.
Dia tak bisa memanggil Hegel. Jika dia memanggilnya, berita-berita ini akan segera menyebar di seluruh Guild Black Lion. Nide si Thief juga bukan sebuah alternatif.
'Thief adalah sebuah profesi dengan banyak kegunaan di dalam sebuah dungeon.'
Sebuah stereotipe di mana para Thief atau para Assassin rentan dalam pertempuran jarak dekat. Karena dia harus mendapatkan seorang tentara bayaran untuk membantunya dalam pertempuran, profesi penyergap dan ahli bersembunyi tidaklah sesuai.
'jika itu adalah orang terkuat yang aku kenal, hanya ada dia....'
Weed teringat Seoyoon dalam pikirannya. Dia, yang membantai kebanyakan monster!
Seorang Berserker yang semakin kuat saat pertempuran berlanjut. Dia memiliki level yang tinggi, dan pemanfaatan skill-skill miliknya sangat cepat.
Seoyoon si Berserker!
Itu akan sangat aman, jika dia ada di sini. Namun, Weed menggelengkan kepalanya.
Kepercayaannya pada Seoyoon memang ada sedikit, tapi itu terlalu berlebihan untuk meminta Seoyoon untuk membantunya dalam mengerjakan sebuah quest yang berbahaya, yang sama sekali tak ada hubungannya dengan dirinya.
'Selain itu, aku bahkan tak tahu di mana dia berada sekarang ini, dan itu akan membutuhkan banyak waktu jika dia datang ke sini.'
Dia tak bisa mendapatkan siapapun yang dia kenal di sekitar Kerajaan Sur. Weed membuat keputusan.
"Summon Death Knight!"
Death Knight Van Hawk muncul disertai asap. Karena Weed telah bersamanya untuk waktu yang lama, dia sudah terbiasa untuk bertemu dengan mata ganas si Death Knight.
"Kamu memanggil, Master."
"Ya. Pekerjaan telah tiba."
"Aku akan membantai siapapun itu." adalah teriakan gagah si Death Knight.
Weed memutar kepalanya dan menatap Smith.
"Jika itu adalah Death Knight, kita tak akan membutuhkan tentara bayaran yang lain."
Smith tak sadar, bahkan ketika Death Knight muncul.
"Sepertinya Death Knight bisa melindungi kita. Tapi alkoholnya?"
Weed membuka ranselnya dan mengeluarkan beberapa botol bir. Ada puluhan botol bir, dia juga memiliki wiski dan wine dalam jumlah yang cukup banyak. Tak ada perlunya untuk membeli minuman keras. Dan jika itu mendesak, dia bisa menyuling alkohol kapan saja.
Karena selalu ada kesempatan dia bisa dipanggil untuk pergi melakukan petualangan, dia menyiapkan banyak perban, batu asahan, atau herbal dan semacamnya.
Dia sudah memiliki persiapan untuk berangkat kapan saja....
"Ayo pergi."
"Baiklah."
Weed maju duluan, dan Smith mengikuti di belakangnya. Tubuh mereka berdua lenyap di dalam gerbang hitam itu.
*Ruuuumble!*
Saat gerbang itu menghilang, goncangan di kediaman Count Savoid perlahan-lahan menghilang.
* * *

Mayat-mayat monster tersebar!
Potongan monster jatuh setiap kali Seoyoon mengayunkan pedang besarnya.
Monster-monster yang menyergap dari persembunyian di bawah tanah, atau menyerang dari pepohonan!
Seoyoon hanya mengayunkan pedangnya. Setiap kali pedangnya ditebaskan, monster-monster berubah menjadi cahaya abu-abu.
Di masa lalu, dia bertarung untuk melupakan segalanya. Sembari basah kuyup dengan keringat, jika dia bisa bertarung, maka itu sudah cukup. Dan dia akan membabi buta berlari ke arah kelompok monster.
Nasib dari para Berserker yang menjadi semakin kuat saat mereka menumpahkan lebih banyak darah.
'Tempat ini terlalu lemah.'
Seorang Berserker memiliki karakteristik menarik musuh dan monster. Sekelompok monster berkumpul di lokasi Seoyoon. Langkah kakinya secara alami tertarik ke tempat, di mana ada monster-monster yang lebih kuat.
Indra absolut dari seorang Berserker yang mencari darah dan pertempuran.
Ketika ada seorang Berserker, tempat itu akan dengan cepat menjadi medan perang penuh teriakan-teriakan yang tak ada hentinya. Tempat berburu berlevel tinggi yang terkenal di wilayah Utara, Maban's Forest!
Monster-monster dalam jumlah yang besar meluncur ke lokasi Seoyoon.
'Tak ada yang mencintaiku.'
Meskipun itu adalah dia yang melemparkan dirinya sendiri ke dalan pertempuran, sehingga masa lalunya tak akan muncul lagi. Sekarang, hatinya tak sesakit seperti di masa lalu.
'Teman.....'
Setiap kali dia teringat teman yang dia miliki, sebagian dari hatinya menjadi hangat. Saat-saat ketika mereka berbagi petualangan di Royal Road belumlah lama, tapi mereka juga bisa bertemu di kehidupan nyata.
'Aku ingin melindunginya.'
Pemandangan dia tewas dengan cepat karena serangan nafas Bone Dragon.... Dia berburu demi Weed yang lemah, saat dia mengumpulkan exp dan keahlian skill.
Levelnya adalah 422!
Seoyoon memasuki sebuah area dengan monster-monster yang bahkan lebih kuat.



< Prev  I  Index  I  Next >